Anda di halaman 1dari 13

“JENIS-JENIS LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING”

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas perkuliahan Bimbingan dan Konseling

yang dibina oleh Dr. Yeni Karneli. M.Pd, Kons.

Kelompok 11 :

Iwan Suhandri: 16063059

Yermon : 16063102

Raenon :16016023

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah ini tepat waktu.
Makalah ini berisikan informasi mengenai jenis-jenis layanan bimbingan dan
konseling.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini pun penulis masih dalam tahapan
belajar, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.

Padang, 11 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………..…………………… i

DAFTAR ISI.................................................................................……… ii

Bab 1 PENDAHULUAN…………………………………………………

1. Latar Belakang…………………….............................................

2. Rumusan Masalah………………………………………………

3. Tujuan ............................................................................................

Bab II PEMBAHASAN

1. Jenis-jenis layanan BK .................................................................

Bab III PENUTUP

1. Simpulan ........................................................................................

2. Saran ..............................................................................................

KEPUSTAKAAN .........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional,


pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritualkeagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan
akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.Lebih lanjut, mengenai fungsi pendidikan dinyatakan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan dua batasan di atas, maka pendidikan
di Indonesia ini tidak hanya memprioritaskan perkembangan aspek kognitif atau pengetahuan
pesertadidik, namun juga tetapi perkembangan individu sebagai pribadi yang unik secara
utuh.

Oleh karena setiap satuan pendidikan harus memberikan layanan yang


dapatmemfasilitasi perkembangan pribadi siswa secara optimal berupa bimbingan
dankonseling. Pemahaman mengenai apa dan bagaimana layanan bimbingan disekolah
mutlak diperlukan oleh pengawas. Hal ini merupakan bagian dari kompetensi supervisi
manajerial yang harus dilakukannya terhadap setiap sekolahyang berada dalam lingkup
binaannya.Pendidikan sebagai salah satu bentuk lingkungan bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan terhadap proses perkembangan individu. Bimbingan dan konseling akan
merupakan bantuan individu di dalam memperoleh penyesuaian diri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Dalam konsepsi tentang tugas perkembangan (developmental task)
dikatakan bahwa setiap periode tertentu terdapat sejumlah tugas-tugas perkembangan yang
harus diselesaikan.

Berhasil tidaknya individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut


akanberpengaruh bagi perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di
dalam masyarakat. Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar
dapatmencapai tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan
konseling merupakan komponen pendidikan yg dapat membantu para siswa dlm proses
perkembangannya.

Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya akan


merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak terlepas kaitannya
dengan beberapa aspek yang menjadi latar belakangnya, yaitu aspek sosial- kultural,
pedagogis, dan psikologis.

Latar belakang sosial-kultural berhubungan dengan masalah perkembangan sosial


yang juga erat kaitannya dengan perkembangan kebudayaan khususnya ilmu pengetahuan
dan teknologi.Perkembangan tersebut mempengaruhi sekolah sebagai lembaga pendidikan
dan juga mempengaruhi siswa sebagai individu. Latar belakang pedagogis berhubungan
dengan masalah hakikat pendidikan sebagai usaha mengembangkankepribadian, dinamika
dan perkembangan kepribadian, dan hakikat peranan gurusebagai pendidik. Hal itu berkaitan
erat dengan perlunya layanan pribadi parasiswa dalam upaya mencapai perkembangan
optimal. Latar belakang psikologis, berhubungan dengan hakikat siswa sebagaipribadi yang
unik, dinamik dan berkembang, dalam upaya mencapai perwuju dan diri. Secara psikologis
setiap siswa memerlukan adanya layanan yang bertitik tolak dari kondisi keunikan masing-
masing. Ketiga hal di atas, menuntut adanyalayanan bimbingan dan konseling sebagai salah
satu unsur dalam keseluruhanpendidikan di sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis layanan BK?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menjelaskan jenis-jenis layanan BK.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-jenis Layanan Bimbingan Dan Konseling


Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep
bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsidan
tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat
ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin
berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli
bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu
layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum
dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di sekolah.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan
bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional. Jenis-
jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu layanan orientasi, layananan informai,
layananan pembelajaran, layanan penempatan danpenyaluran, layanan penguasaan
konten, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan
konseling kelompok, layanan konsultasi, dan layanan mediasi.

Prof.Dr.H.Prayitno dalam bukunya yang berjudul dasar-dasar bimbingan dan


konseling menyebutkan ada 6 layanan bimbingan dan konseling.yaitu:

1. Layanan Orientasi

Layanan Orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk


memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru
dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki
lingkungan baru bukannlah hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan
menyenangkan bagi setiap orang.

Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi
untuk pencegahan dan pemahaman.
Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut :

a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah


b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
c. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan hubungan
sosial siswa.
d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.
e. Peranan kegiatan bimbingan karir.
f. Peranan-pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah
dan kesulitan siswa.

Dilihat dar fungsi perkembangan, apabila individu mampu menyesuaikan diri


secara baik dan mampu memanfaatkan secara konstruktif sumber-sumber yang ada
pada situasi yang baru, maka individu dapat mengembangkan dan memelihara kondisi
dirinya.

Isi layanan orientasi adalah berbagai hal yang berhubungan dengan suasana,
lingkungan, dan objek-objek yang baru bagi individu. Hal-hal tersebut mencakup
bidang-bidang :

a. perkembangan pribadi
b. perkembangan hubungan sosial
c. perkembangan kegiatan pembelajaran
d. perkembangan karier
e. perkembangan kehidupan keluarga
f. perkembangan keidupan agama

Ada pula proses dan tahapan layanan orientasi adalah sebagai berikut :

a. perencanaan, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah :

1. menetapkan objek orientasi yang akan dijadikan isi layanan.

2. menetapkan peserta layanan.

3. menetapkan jenis kegiatan, termasuk format kegiatan.


4. menyiapkan fasilitas termasuk kajia, narasumber, dan media.

5. menyediakan kelengkapan administrasi.

6. Pelaksanaan, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah :

7. Mengorganisasikan kegiatan layanan.

8. Mengimplementasikan pendekatan tentu termasuk impementasikan format


layanan dn penggunaan media

b. Evaluasi, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah :

1. Menetapkan materi evaluasi

2. Menetapkan prosuder evaluasi

3.Menyusun istrumen evaluasi

4. Mengolah hasil aplikasi instrument

c. Analisis hasil evaluasi, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah :

1. Menetapkan standar analisis

2.Melakukan analisis

3. Menafsir hasil analisis

4. Tindak lanjut, pada tahap ini hal-hal yang dilakukan adalah :

5.Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut

6.Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut ke berbagai pihak yang berkaitan

7.Melaksanakan rencana tindak lanjut

d. Laporan, ini meliputi :


1.Menyusun laporan layanan orientasi

2.Menyampaikan laporan kepada pihak-pihak terkait (kepala sekolah atau madrasah)

3. Mendokumentasikam laporan layanan

2. Layanan Informasi

Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman


kepada individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk
menjalani suatu tugas atau kegiatan,atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana
yang dikehendaki.

Ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan.

a. Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.

b.Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya

c.Setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan membawakan pola-pola pengambilan keputusan
dan bertindak yang berbeda-beda disesuaikan dengan aspek-aspek kepribadian masing-
masing individu.

3.Layanan Penempatan dan Penyaluran

Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan,sehingga tidak sedikit


individu yang bakat,kemampuan minat,dan hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu
seperti itu tidak mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan bantuan atau
bimbingan dari orang-orang dewasa,terutama konselor,dalam menyalurkan potensi dan
mengembangkan dirinya.

Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi :

a.Penempatan kelas siswa, program study/jurusan dan pilihan ekstrakurrikuler yang dapat
menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat dan minat.
b. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran
maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi.

c. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar dan organisasi
kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.

4. Layanan Penguasaan Konten

Layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan


belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan
kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan
agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

Layanan penguasaan konten juga melalui tahap-tahap sebagai berrikut :

a. Perencanaan yang mencakup penetapan subjek siswa dipelajari secara rinci.

b.Pelaksanaan yang mencakup pelaksanaan kegiatan layanan melalui pengorganisasian proses


pembelajaran penguasaan konten.

c. Evaluasi yang mencakup kegiatan.

d. Analisis hasil evaluasi

e. Tindak lanjut yang mencakup penetapan standar evaluasi, pelaksanaan analisis, dan penafsiran
hasil evaluasi

- Tndak lanjut yang mencakup penetapan jenis dan arah tindak lanjut.

f.Laporan yang mencakup penyusunan laporan pelaksanaan layanan penguasaan konten.

5..Layanan Konseling Perorangan

Pada bagian ini konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan
langsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan itu masalah klien dicermati
dan diupayakan pengentasannya,sedapat-dapatnya dengan kekuataan klien sendiri.
Pelaksanaan usaha dan pengentasan siswa dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah berikut:

a. Pengenalan dan pemahaman permasalahan.

b. Analisis yang tepat.

c. Aplikasi dan pemecahan permasalahan.

d. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses ataupun evaluasi akhir.

e. Tindak lanjut.

Melihat kepada teknik penyelenggaraan konseling perorangan terdapat bermacam-


macam teknik konseling perorangan yang sangat ditentukan oleh permasalahan yang dialami
oleh siswa. Teknik konseling perorangan yang sederhana melalui proses/tahapan-tahapan
sebagai berikut:

a. Tahap pembukaan

b. Tahap penjelasan (eksplorasi)

c. Tahap pengubahan tingkah laku

d. Tahap penilaian/tindak lanjut

Materi layanan konseling perorangan meliputi :

a.Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, minat dan penyalurannya.

b. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.

c. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat,


bertingkah laku sosial, baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat.

d. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan berlatih dan pengenalan
belajar sesuai dengan kemampuan, kebiasaan dan potensi diri.
BAB III
PENUTUP

A.Simpulan
Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan
dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsidan tujuan bimbingan
dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis
layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis
layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai
meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi.
Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam
sistem pendidikan di sekolah.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan ketujuh jenis layanan bimbingan
dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional. Jenis-jenis layanan
bimbingan dan konseling yaitu layanan orientasi, layananan informai, layananan
pembelajaran, layanan penempatan danpenyaluran, layanan penguasaan konten, layanan
konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling kelompok, layanan
konsultasi, dan layanan mediasi.

B. Saran

Kita sebagai calon pendidik yang langsung bersinggungan ataupun berinteraksi


dengan peserta didik, diharuskan untuk menguasai dan memahami ilmu
tentang bimbingan dan konseling meskipun bukan bertindak sebagai guru BK. Dan untuk
calon/guru BK harus sebisa mungkin menjadi teman curhat dan tempat berkonsultasi
peserta didik.
KEPUSTAKAAN

Prayitno.2013.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:RinekeCipta.

http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html.[15Februari 2011]-
. (2011).

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/jenis-layanan-bimbingan-dan-
konseling/ diakses hari Rabu,11 April 2018.

Anda mungkin juga menyukai