Anda di halaman 1dari 3

Lampiran I : Pengumuman Risalah RUPS PT.

Antam, Tbk Tahun Buku 2017

ANTAM MENYELENGGARAKAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


TAHUNAN TAHUN BUKU 2017

ANTAM Membagikan Dividen Sebesar Rp48 Miliar Dengan Dividen Payout


RatioSebesar 35%

Jakarta, 12 April 2018 - PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM)
telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku
2017 yang diselenggarakan di Flores Ballroom, Hotel Borobudur Jakarta, pada hari ini,
Kamis, 12 April 2017.

Hasil RUPST ANTAM Tahun Buku 2017

Pada Mata Acara Pertama RUPST, para pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan dan
mengesahkan Laporan Keuangan ANTAM untuk Tahun Buku 2017, termasuk Laporan
Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris ANTAM, sekaligus memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada Direksi dan Dewan Komisaris ANTAM atas tindakan pengurusan dan pengawasan
ANTAM yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2017.

Sementara dalam Mata Acara Kedua RUPST, pemegang saham mengesahkan Laporan
Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2017 dan
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris ANTAM atas tindakan pengurusan dan
pengawasan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama
Tahun Buku 2017. Selain itu, pemegang saham setuju untuk memberikan kuasa kepada
Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Pemegang
Saham Seri A terkait kewenangan RUPS sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
BUMN tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan beserta perubahan-
perubahannya.

Mengenai pembagian dividen yang merupakan Mata Acara Ketiga RUPST, disetujui
pembagian dividen sebesar Rp48 miliar atau 35% dari Laba Tahun Berjalan yang Dapat
Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk untuk Tahun Buku 2017. Dividen per saham
Tahun Buku 2017 adalah Rp1,99. Pemegang saham juga menyetujui laba ditahan sejumlah
Rp89 miliar atau 65% dari Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk untuk Tahun Buku 2017. Perusahaan mencatatkan peningkatan kinerja yang
signifikan pada tahun 2017. Laba Bersih ANTAM tahun 2017 tercatat Rp136 miliar atau
meningkat 111% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp64 miliar. Pertumbuhan Earning
Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) tahun 2017 mencapai 96%
menjadi Rp2,21 triliun dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp1,13 triliun.

Pada 2017, Perusahaan mencatatkan penjualan bersih Rp12,65 triliun. Emas menjadi
komponen terbesar pendapatan, berkontribusi Rp7,37 triliun atau 58% dari total penjualan
bersih. Kontributor terbesar kedua pada pendapatan Perusahaan adalah penjualan feronikel
sebesar Rp3,22 triliun dari total penjualan bersih tahun 2017. Tahun 2018, ANTAM
menetapkan target kenaikan produksi dan penjualan semua komoditas. Untuk feronikel,
ANTAM menargetkan volume produksi sebesar 26.000 TNi, meningkat 19% dibandingkan
dengan capaian produksi 2017 sebesar 21.762 TNi. Untuk komoditas emas, Perusahaan
menetapkan kenaikan penjualan emas menjadi 24.000 kg, naik sekitar 81% dibandingkan
capaian penjualan emas 2017 sebesar 13.202 kg.

Pada Mata Acara Keempat, pemegang saham ANTAM setuju untuk memberikan wewenang
dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besaran Insentif
Kinerja untuk anggota Dewan Komisaris ANTAM Tahun Buku 2017 serta untuk menetapkan
besaran honorarium berikut tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untuk tahun 2018 bagi
anggota Dewan Komisaris. Dalam Mata Acara yang sama, pemegang saham ANTAM juga
menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan
terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk
menetapkan besaran Insentif Kinerja untuk anggota Direksi untuk Tahun Buku 2017 serta
untuk menetapkan besaran gaji berikut tunjangan, fasilitas dan insentif lainnya untuk tahun
2018 bagi anggota Direksi.

Dalam Mata Acara RUPST kelima, pemegang saham ANTAM menyetujui untuk menunjuk
Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, firma anggota
jaringan global PricewaterhouseCoopers di Indonesia untuk melaksanakan audit umum atas
Laporan Keuangan Konsolidasian ANTAM untuk Tahun Buku 2018 dan Laporan Keuangan
Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2018. Pemegang
saham juga setuju untuk melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris ANTAM untuk
menetapkan besaran imbalan jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi
Kantor Akuntan Publik tersebut, termasuk menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP yang
ditunjuk tersebut karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan atau melanjutkan tugasnya
karena sebab apapun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang
pasar modal atau tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran jasa audit.

Dalam Mata Acara RUPST Keenam, pemegang saham menerima laporan


pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum dan mengesahkan
Laporan Realisasi Penggunaan Tambahan Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk
periode Tahun Buku 2017.

Pada Mata Acara RUPST Ketujuh, pemegang saham menyetujui perubahan dan penyusunan
kembali seuruh ketentuan dalam Anggaran Dasar ANTAM. Dalam Mata Acara RUPST yang
sama, pemegang saham juga memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak
subtitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan terkait dengan perubahan
dan/atau perbaikan, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar
dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk
mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran
Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut
dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan
dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut
dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang

Dalam Mata Acara RUPST Kedelapan, Pemegang Saham Seri A Dwiwarna/kuasanya


menyampaikan bahwa tidak ada usulan perubahan Pengurus Perusahaan sehingga dalam mata
acara tersebut tidak diambil keputusan.

Hilirisasi Perusahaan

Pada tahun 2018, ANTAM tetap berkomitmen untuk tumbuh melalui pelaksanaan dan
percepatan proyek-proyek pengembangan serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan
sumber daya mineral yang dimiliki. Perusahaan senantiasa mendukung pengembangan bisnis
hilir guna meningkatkan nilai tambah komoditas tambang Perusahaan bahkan sejak
pembangunan pabrik pengolahan feronikel bernama FeNi 1 pada 1974. Untuk
meningkatkan kapasitas, ANTAM pun membangun pabrik FeNi 2 pada 1995 dan FeNi 3
pada 2007. Saat ini Perusahaan sedang melaksanakan proyek pembangunan pabrik feronikel
halmahera timur atau P3FH dengan kemajuan konstruksi mencapai 38%. P3FH akan
mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan ANTAM menjadi 40.500 sampai
43.500 ton nikel dalam feronikel.

ANTAM saat ini juga masih berfokus pada rencana pembangunan pabrik Smelter Grade
Alumina Refinery (SGAR) yang bekerjasama dengan INALUM sebagai bentuk implementasi
sinergi dalam Holding Industri Pertambangan. SGAR yang merupakan bahan baku pabrik
aluminium, akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun untuk
tahap 1. Sejalan dengan ANTAM memiliki cadangan Bauksit yang signifikan, maka
menjadikan proyek SGAR ini strategis bagi kedua Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai