PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Terkait dengan pembangunan PMK, masing-masing daerah dan masing-
masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan
karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK. Kurikulum
tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK/MAK
implementatif. KTSP SMK/MAK sebagai ”the sum of the learning activities
and experiences a student under directions of the school” perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan
auotentik untuk merespon kebutuhan peserta didik,masyarakat dan
pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional:
2
b. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dandievaluasi
secara terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai
bentuk penjaminan mutu PMK;
5
a. Angkringan Kejujuran
Keterbatasan lahan SMK Muhammadiyah Wonosari yang
sempit dan tidak bisanya menyediakan tempat kantin sekolah
yang permanen dan memadai dicoba diatasi sejak tahun
pelajaran 2014/2015 dengan program “Angkringan
Kejujuran”. Angkringan kejujuran ini selain sebagai UPJ
sekolah, juga untuk memenuhi kebutuhan siswa dan guru
yang diharapkan dapat sebagai ajang melatih/mendidik sikap
kejujuran siswa dalam membeli makanan. Di samping itu,
angkringan kejujuran ini juga diharapkan dapat dijadikan
sebagai tempat untuk menyalurkan produk dari siswa jurusan
Jasa Boga SMK Muhammadiyah Wonosari.
c. School Mart
School Mart ini dikelola tidak secara konvensional lagi,
melainkan secara komputerisasi seperti di toko-toko modern
yang sedang menjamur saat ini. Produk yang dijual di
Schoolmart SMK Muhammadiyah Wonosari terdiri dari alat
tulis dan berbagai kebutuhan kantor, sembako, aneka jenis
makanan dan minuman, pakaian seragam, dan barang-
barang keperluan rumah tangga lainnya. Produk alat tulis dan
6
berbagai keperluan rumah tangga ini kami pilih dengan
pertimbangan sebagai berikut:
1. Alat tulis dan berbagai perlengkapan kantor sangat
dibutuhkan oleh siswa, guru, dan karyawan atau pegawai
baik dari dalam lingkungan SMK Muhammadiyah
Wonosari, maupun dari luar sekolah.
2. Berbagai produk keperluan rumah tangga adalah
kebutuhan yang harus dibeli semua orang setiap bulan
yang pembeliannya dilakukan secara berkelanjutan karena
setelah habis terpakai harus membeli lagi
Dengan adanya School Mart ini, dapat juga dijadikan sebagai
sarana pembelajaran TeFa (Teaching Factory) di SMK
Muhammadiyah Wonosari khususnya untuk Kompetensi
Keahlian Akuntansi dan Perbankan Syari’ah.
7
- Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan alur
proses kerja.
- Menata/mengurutkan peralatan/barang berdasarkan
keseringan penggunaannya, keseragaman, fungsi dan
batas waktu penggunaannya.
- Pengaturan (pengendalian) visual supaya
peralatan/barang mudah ditemukan, teratur dan selalu
pada tempatnya.
Resik
- Membersihkan tempat kerja dari semua kotoran, debu dan
sampah.
- Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat
kerja.
- Meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah.
- Memperbarui/memperbaiki tempat kerja yang sudah
usang/rusak.
Rawat
- Mempertahankan 3 kondisi di atas dari waktu ke waktu.
Rajin
- Mendisiplinkan diri untuk melakukan 4 hal di atas.
B. Ketarunaan/Ke-SMAPTA-An
Ketarunaan/Kesmaptaan adalah system pendidikan militer
yang diterapkan di beberapa sekolah baik perguruan tinggi,
SMA, maupun SMK.
- Ketarunaan diartikan sebagai system pendidikan yang
menerapkan prinsip-prinsip militer yang bertujuan untuk
membentuk karakter siswa
- Prinsip militer yang diterapkan bukanlah militer murni,
tetapi menganut pada sebagiannya guna mencetak disiplin
dan karakter siswa yang kuat.
- Tiga hal dalam pembentukan karakter yang berlangsung
secara terpadu meliputi:
a) Siswa mengerti baik dan buruk, mengerti tindakan apa
yang harus diambil, mampu memberikan prioritas hal-hal
yang baik
b) Siswa mempunyai kecintaan terhadap kebajikan, dan
membenci perbuatan buruk
8
c) Siswa mampu melakukan kebajikan dan sekaligus
terbiasa melakukannya
- Ranah pengembangan ketarunaan maliputi:
a) Latihan dasar ketarunaan
b) Kedisiplinan
c) Mental dan daya tahan
d) keagamaan
- Materi ketarunaan/ke-smapta-an dapat meliputi: wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa dan
pelestarian nilai 45, kesadaran nasional, disiplin nasional,
wawasan nusantara, ketahanan nasional dan pembangunan
nasional. Bisa juga ditambahkan peraturan baris-berbaris,
tata upacara, pembinaan jasmani, peduli lingkungan, atau
ketangkasan individu dan kelompok.
B. Landasan Yuridis
11
Pedoman Penyusunan KTSP SMK/MAK disusun dengan maksud dapat
digunakan sebagaipanduan bagi SMK/MAK dalam menyusun kurikulum
implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif, dan efisien. Tujuan
penyusunan KTSP SMK antara lain untuk:
12
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa,
dan akhlak mulia.
2. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif
Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang.
Keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari
masyarakat dan dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar
terencana, dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan dunia kerja, serta memanfaatkan
masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang
cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi dasar.
Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif
dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakatdan minatnya, serta peduli terhadap lingkungan.
Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, KTSP SMK/MAK disusun dengan memperhatikan potensi,
13
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi, karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu
media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan
pendidikan kejuruan. Pengembangan KTSP SMK/MAK berbasis
tuntutan kompetensi dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK/MAK
harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan
kebekerjaan(employability skills)yakni kemampuan individu untuk
menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan
teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan pekerjaan
sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3) bert
indak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam melaksa
nakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai d
engan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawa
san tidak langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuan
titas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta berta
nggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK/MAK perlu
memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja.
8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
14
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga
tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Pendekatan sains
dan rekayasa penting dijadikan model pendekatan pembelajaran
kejuruan di SMK/MAK. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
9. Dinamika Perkembangan Global
KTSP SMK/MAK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia
digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku
dan bangsa lain.
10.Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK
K-13harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam
wilayah NKRI.
11.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
KTSP SMK/MAK K-13 dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
12.Kesetaraan Jender
KTSP SMK/MAK K-13 diarahkan kepada pengembangan sikap dan
perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
B. Deskripsi Level 2
3. Pengetahuan (KI-3)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
4. Ketrampilan (KI-4)
a. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidangkerja.
b. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
c. Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
d. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
18