S M K N 1 A M U N TA I
Good Laboratory Practice is defined in the OECD Principles as “a quality system concerned
with the organisational process and the conditions under which non-clinical health and environmental
safety studies are planned, performed, monitored, recorded, archived and reported.”
2
GLP
Cara Bekerja di Laboratorium yang Baik
1
Gunakan selalu jas lab bila bekerja di
laboratorium
2
Gunakan alat pelindung diri khusus
bila bekerja dengan bahan kimia
berbahaya, misalnya masker, sarung
tangan, kaca mata pelindung 3
(goggle)
Bekerjalah dalam ruang asam bila
menggunakan zat-zat berbahaya,
seperti asam-asam pekat dan bahan
organik beracun lainnya
next
3
prev
4
Bekerjalah hati-hati di laboratorium
agar terhindar dari kecelakaan
5
Perhatikan selalu kebersihan alat dan
ruang lab sebelum dan sesudah
praktikum
6
Bila akan meninggalkan laboratorium,
periksalah terlebih dahulu kran air, kran
gas, dan sambungan-sambungan
listrik. Pastikan bahwa semuanya telah
aman untuk ditinggalkan
4
GO FORWARD!
YOU ARE THE BEST STUDENS IN THE WORLD
TITRASI ARGENTOMETRI
What is it??
How do it??
7
Persamaan Reaksi
Ag+(aq) + Xm-(aq) ⟶ AgmX (s)
L A R U TA N B A K U
Sesuai dengan ketentuan titrimetri pada umumnya, titrasi argentometri juga memiliki dua macam
larutan baku atau larutan standar
9
ARGENTOMETRI
Ada berbagai macam teknik dalam analisis titrasi argentometric. Setiap teknik/metode memiliki
keunggulan sendiri-sendiri yang bersesuaian dengan sampel yang hendak dianalisis.
1
0
METODE MOHR
Prinsip
Pengendapan bertingkat/pembentukan suatu endapan berwarna
TEAM
CREATIVE INNOVATE HOBBIES TECHNOLOGY
WORK
11
Pada awal analisis: Ag+ + Cl AgCl putih, sampai sebelum TE. Cl- akan
habis pada TE, sehingga kelebihan Ag+ akan …
Contoh
Pada titrasi sampel ion Cl- dengan titran AgNO3 menggunakan
indicator K2CrO4.
12
Metode Mohr
Perlakuan Pengaturan pH
Selama titrasi Mohr, larutan harus dikocok dengan baik. Bila Tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Sebaiknya
tidak maka secara lokal terjadi kelebihan titran yang dilakukan dalam suasana netral atau sangat sedikit sekali
menyebabkan indikator mengendap sebelum titik ekuivalen basa yakni dalam jangkauan pH 6,59 (pH 7).
tercapai dan dioklusi oleh endapan AgCl yang terbentuk
Bila terlalu tinggi (basa) dapat terbentuk endapan Ag(OH)
kemudian. Akibatnya titik akhir titrasi menjadi kurang tepat.
yang selanjutnya terurai menjadi Ag2O sehingga titran terlalu
banyak dipakai. Bila pH terlalu rendah (asam), ion CrO42
sebagian berubah menjadi Cr2O72 yang mengurangi
konsentrasi indikator dan sulit menentukan TAT.
Metoda sederhana untuk membuat larutan menjadi netral:
13
METODE VOLHARD
Prinsip
Pembentukan suatu senyawa berwarna yang dapat larut.
14
METODE FAJANS
Prinsip
Proses adsorpsi pada indikator oleh endapan.
15
METODE LIEBIG
Prinsip
Reaksi kekeruhan
For personal use For small company For big company For huge network survice
4. 1.
Pada Argentometri Mohr dapat terjadi Metode Argentometri Mohr tidak
kesalahan titrasi yang terutama tergantung memberikan hasil yang tepat untuk
dari pekanya indikator terhadap ion Ag+. menitrasi Iodida dan Thiocyanat
Phosphat, Arsenat, Sulfit dan Fluorida karena peristiwa adsorpsi sehingga
akan mempengaruhi kepekaan indikator titik akhir titrasi tidak jelas.
Kromat. Tapi tidak dengan Alkalinitat,
Sulfat, Bikarbonat, Biborat atau Acetat
walaupun jumlahnya banyak.
3. 2.
Penyimpanan larutan AgNO3 harus Pada titrasi Argentometri Mohr harus
dalam botol coklat karena larutan AgNO3 dikocok kuat dan keras supaya ion-
peka terhadap sinar sehingga nantinya ionnya bereaksi dengan sempurna.
dapat terdekomposisi. Demikian juga de-
ngan buret yang dipakai untuk titrasi.
18
MENETAPKAN
Kadar sampel larutan dengan titrasi argentometri
TUJUAN 3
MELAKUKAN
Analisa kuantitatif titrasi argentometri metode Mohr
TUJUAN 2
MEMAHAMI
Tirtasi argentometri
19
1
Pipet ukur
2
Propipet
3
Labu ukur
Pipet tetes
5
D. METODE PRAKTIKUM Gelas beker
1. Alat
Seperangkat alat pengenceran larutan:
20
1
Buret
2
Clamp
3
Corong kaca
Erlenmeyer
5
D. METODE PRAKTIKUM Statif
1. Alat
Seperangkat alat titrasi:
21
1.
Aquadest
6. 2.
Lakmus D. METODE PRAKTIKUM
NaCl pure
Merah-Biru
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
5. 3.
Sampel LBS
Ion Cl- AgNO3
4.
Indikator
K2CrO4 5%
22
THIRD STEP
Memasukkan Larutan Baku
D. METODE PRAKTIKUM Sekunder AgNO3 ke dalam
buret sebagai titran
3. Prosedur Kerja
a. Standarisasi larutan baku AgNO3
3 4
FIRST STEP
Menimbang sejumlah NaCl FOURTH STEP
murni untuk membuat
Mempipetkan 10 mL LBP
Larutan Baku Primer NaCl
NaCl ke dalam erlemeyer
0,025 M
1
2
SECOND STEP
Melarutkan NaCl dengan
aquadest ke dalal labu ukur
100 mL
23
FIFTH STEP
5 Menambahkan 1 mL indikator K2CrO4
5% ke dalam erlenmeyer
SIXTH STEP
6 Melakukan prosedur titrasi. Jangan lupa
menggoyangkan Erlenmeyer kuat-kuat
SEVENTH STEP
7 Menghentikan titrasi ketika tercapai TE
dengan terbentuknya endapat merah coklat
Prosedur
EIGHTH STEP
… lanjutan
8 Mengulang prosedur titrasi 3 kali.
Mencatat volume titran yang berkurang
24
Prosedur
Mengencerkannya
Mengambil Menggojok labu
dengan aquadest
sejumlah larutan ukur sehinnga
dalam labu 50 mL
sampel larutan homogen
(FP 10×)
1. 2. 3.
25
Mengulang tirtasi 3
kali replikasi
Menganalisis data
yang di peroleh
STEP 8
STEP 9 STEP 10
STEP 7 STEP 11
Mencatat volume
titran yang
Menghentikan titrasi berkurang Menetapkan kadar
ketika terbentuk sampel
endapan merah coklat
Prosedur
… lanjutan
26
K E Y TA K E AWAY S
CARE
STAY CALM!
HEART
BE CAREFUL
Remember this!!!
27
CONTACT US!
Kamayahan 009, North Amuntai,
Amuntai Prefecture
Mahmud mahmud_khem