Anda di halaman 1dari 7

Tugas Media Dan Sumber Pembelajaran IPA

Oleh

Nama : Dio Hilman Hafif

Nim : 17231008

Prodi : pendidikan IPA B

Tugas ke : satu (1)

Dosen pembimbing : Aristo Hardinata, M. Pd

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Padang

2018
soal
1. Tuliskan materi yang akan dijelaskan kepada siswa ?
2. Tuliskan KI beserta KD dan indikator pembelajaran
3. Tentukan sumber belajar yang akan digunakan (lingkungan, praktikum, wawancara
dll)
4. Kerjakan LKS (lingkungan) lahkah kerja (praktikum), panduan wawancara
5. Terangkan bagaimana proses pembelajaran tersebut dapat membelajarkan siswa
sehingga tujuan pembelajaran terpenuhi

Jawab

1) Materi Pengukuran
Pengukuran – Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan
besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Besaran adalah sesuatu yang dapat
diukur. Satuan adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan hasil pengukuran. Sistem
pengukuran :
Sistem MKS : Meter – Kilogram – Sekon (detik)
Sistem cgs : centimeter – gram – sekon (detik)

A. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan secara internasional.

B. Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh :
1. Kecepatan = jarak/waktu (m/s)
2. Percepatan = kecepatan/waktu (m/s2)
3. Gaya = massa x percepatan (kgm/s2)

C. Besaran Vektor dan Besaran Skalar


Besaran vektor adalah besaran yang memi-liki nilai dan arah. Besaran skalar hanya
memiliki nilai saja.
D. Satuan Standar dan Alat Ukur
Syarat-syarat satuan standar suatu besaran :
1. tetap
2. berlaku secara internasional
3. mudah ditiru

Macam-macam Alat Ukur :


1. Panjang
Satu meter didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang sinar jingga
yang dipancarkan oleh gas kripton dalam ruang hampa. Alat ukur :
a. Mistar
b. Jangka Sorong
c. Mikrometer sekrup
d. Rolmeter (meteran gulung)

2. Massa
Massa adalah banyaknya zat yang terkandung dalam suatu benda. 1 kilogram
didefinisikan sebagai massa silinder platina iridium yang disimpan di Sevres, Perancis. Alat
ukur :
a. Neraca sama lengan
b. Neraca O Hauss
c. Neraca pegas
d. Neraca dengan anak timbangan (neraca pasar)
e. Neraca elektronik
3. Waktu
Satu detik adalah waktu yang diperlukan unsur Cs-133 untuk melakukan getaran
sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur :
a. Stop watch
b. Arloji
c. Jam atom
2) KI & KD beserta indikator

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1) Memahami pengetahuan 1.2 Memahami konsep pengukuran berbagai
(faktual, konseptual, dan prosedural) besaran yang ada pada diri, makhluk hidup, dan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, observasi, serta pentingnyaperumusan satuan
budaya terkait fenomena dan kejadian terstandar (baku) dalam pengukuran
tampak mata 1.3 Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup
dari benda-benda dan makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitar
1.4 Memahami prosedur pengklasifikasian
makhluk hidup dan benda-benda tak-hidup
sebagai bagian kerja ilmiah,serta
mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan
benda-benda tak-hidup berdasarkan ciri yang
diamati
1.5 Mendeskripsikan keragaman pada sistem
organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta komposisi bahan kimia
utama penyusun sel
1.6 Memahami karakteristik zat, serta
perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari
(misalnya pemisahan campuran)
1.7 Mengenal konsep energi, berbagai
sumber energi, energi dari makanan,
transformasi energi dalam sel, metabolisme sel,
respirasi, sistem pencernaan makanan, dan
fotosintesis
1.8 Memahami konsep suhu, pemuaian,
kalor, perpindahan kalor,dan penerapannya
dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu
tubuh pada manusia dan hewan serta dalam
kehidupan sehari-hari

2) Mencoba, mengolah, dan 2.1 Menyajikan hasil pengukuran terhadap


menyaji dalam ranah konkret besaran-besaran pada diri, makhluk hidup, dan
(menggunakan,mengurai, merangkai, lingkungan fisik dengan menggunakan satuan
memodifikasi,dan membuat) dan ranah tak baku dan satuan baku
abstrak (menulis, membaca, 2.2 Menyajikan hasil analisis data observasi
menghitung, menggambar, dan terhadap benda (makhluk) hidup dan tak hidup
mengarang) sesuai dengan 2.3 Mengumpulkan data dan melakukan
klasifikasi terhadap benda-benda, tumbuhan, dan
hewan yang ada di lingkungan sekitar
2.4 Membuat dan menyajikan poster tentang
sel dan bagian-bagiannya
2.5 Melakukan pemisahan campuran
berdasarkan sifat fisika dan kimia
3) Saya memilh Metode praktikum karena lebih efektif, Pada materi pengukuran karena
siswa lebih mudah memahami jika berinteraksi langsung dengan alat-alat ukur seperti jangka
sorong, mikrometer sekrup, penggaris dll.

4) Langkah kerja metode praktikum


1. Guru mendesain praktikum agar dapat mencapai tujuan instruksional yang
diharapkan
2. Guru merumuskan tujuan yang jelas, terukur dan relevan dengan tuntutan profesional
lulusan
3. Guru berusaha agar praktikum merupakan pengalaman belajar yang menarik dan
menyenangkan bagi mahasiswa
4. Guru mendesain metode evaluasi hasil dan proses praktikum yang valid dan reliable
Langkah Kerja Dalam Praktikum
Menurut Sund & Trowbridge, dalam Sumaji, (2003:43) kerja laboratorium atau praktikum
meliputi :

1. merencanakan eksperimen dan menyusun hipotesis-hipotesis,


2. merakit peralatan,
3. menyusun bahan dan peralatan,
4. melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala alamiah,
5. melakukan pengamatan terhadap suatu proses,
6. mengumpulkan dan mencatat data,
7. melakukan modifikasi peralatan,
8. melakukan pembacaan pada alat pengukur ,
9. kalibrasi peralatan,
10. menggambar bahan dan grafik,
11. menganalisis data,
12. menarik kesimpulan dari data,
13. membuat laporan eksperimen,
14. memberi penjelasan tentang eksperimen yang dilakukan,
15. mengidentifikasi permasalahan untuk studi lanjutan,
16. melepas, membersihkan, menyimpan, dan memperbaiki peralatan.

Lingkungan sebagai media belajar


Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran/Pendidikan Lingkungan yang berada disekitar
kita baik di sekolah maupun di luar sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi :
1. Masyarakat di sekeliling sekolah;
2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah;
3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang bila
diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar , seperti; tutup
botol, batu-batuan, kerang, kalneg bekas, bahan yang tersisa dari kayu dan
sebagainya;
4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.
Sebagaimana diketahui bahwa anak didik atau siswa sebelum masuk sekolah telah
membawa pengalaman yang bermacam-macam yang merke atemui dilingkungan mereka.
Guru hanya berusaha agar murid lebih akrab dengan lingkungan. Langkah awal yang dapat
dilakukan kea rah itu adalah :
1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga.
2. Membawa tumbuh-tumbuhan atau hewan tertentu kedalam kelas.
3. Mengusahakan koleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga
(insektarium), ikan dan binatang air (akuarium).
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semuanya itu dapat dijadikan
sumber pengajaran.
Disamping itu lingkungan luar sekolah juga dapat digunakan sebagai sumber belajar
baik berupa manusia atau masyarakat, tumbuh-tumbuhan, hewan/binatang dan sumber-
sumber alam lainnya. Topic-topik yang dipilih hendaklah memenuhi syarat-syarat sebagai
sumber belajar, antara lain :
1. Harus sesuai dengan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP);
2. Dapat menark perhatian siswa;
3. Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat;
4. Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan;
5. Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan
6. Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.
Peristiwa alam juga dapat dijadikan sumber belajar seperti : banjir, topan, gempa,
letusan gunung berapi, hujan, petir. Kepala sekolah hendaknya menyarankan kepada guru
agar kreatif dalam mencari sumber belajar disekitar sekolah. Karena itu perlu memperhatikan
langkah-langkah, antara lain :
1. Menyelidiki lingkungan sekitar, mencari hal-hal yang diusahakan dapat dijadikan
sebagai sumber belajar.
2. Membuat perencanaan proses belajar mengajar berdasarkan topic yang dipilih. 3.
Mengorganisasi siswa secara berkelompok atau secara individual sesuai dengan
kebutuhan.
4. Menjelaskan kepada sisiwa mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5. Memberikan tugas kepada kelompok dan individu.
6. Mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh.
7. Menyimpulkan hasil kerja.
8. Menilai kerja siswa dan
9. Tindak lanjut yang diperlukan.

5) Proses pembelajaran metoda praktikum pada materi pengukuran


 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan ketersediaan alat ukur
 Guru menjelaskan dan memperagakan cara kerja alat ukur yang akan digunakan
 Masing-masing kelompok diberikan benda dengan ukuran yang berbeda-beda
 Setiap anggota kelompok secara bergilran melakukan pengukuran, agar setiap siswa
memahami dengan baik

Anda mungkin juga menyukai