Menurut UU No.10 tahun 1992 keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Isitilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa inggris dikenal dengan isitilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transpotrasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, dan pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan keluarga. Menurut Wijayanti dan Nindya 2017, Keluarga sadar gizi adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi pada setiap anggota keluarganya. Menurut Halimah 2017, Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan yaitu suatu kecukupan ratarata zat gizi yang dikonsumsi setiap hari oleh seseorang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dari segi kuantitas sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) di Indonesia bahwa rata-rata Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi penduduk Indonesia masing-masing sebesar 2150 Kilo kalori dan 57 gram perorang perhari pada tingkat konsumsi (Permenkes RI No.75, 2013). Menurut purwaningrum dan wardani 2012, Masalah gizi di Indonesia pada tahun 2003 adalah sebanyak 28.17% balita mengalami gangguan gizi kurang dan 8.55% diantara adalah gizi buruk. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Indonesia di tahun 2007 yang dinilai menggunakan indeks Berat Badan per Tinggi Badan (BB/TB) sebesar 13.6%. prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada baita di Indonesia di tahun 2010 berdasarkan Indeks (BB/TB) sebesar 13.3%.
1.2 Rumusan Masalah
Berasarkan uraian Latar belakang diatas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran konsumsi sayur, buah, dan sumbangan serat sayur dan buah terhadap kecukupan gizi
1.3 Tujuan penelitian
1.4.1. Tujuan umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi sayur, buah, serta sumbangan serat sayur dan buah terhadap keluarga 1.4.2. Tujuan khusus 1. Mengetahui jenis, jumlah dan frekuensi sayur dan buah yang dikonsumsi keluarga 2. Mengetahui pengetahuan ibu tentang konsumsi sayur, buah, dan kecukupan serat
1.4 Manfaat penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi kepada masyarakat, keluarga khususnya tentang konsumsi sayur, buah dan kecukupan serat dalam keluarga. Sehingga dapat memberikan makanan terbaik yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. 2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kota Medan tentang permasalahan gizi yang merupakan asset bangsa.