Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU No.10 tahun 1992 keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami-istri atau suami-istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Isitilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan,
dalam bahasa inggris dikenal dengan isitilah nutrition yang berarti bahan
makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih
luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transpotrasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, dan pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
serta untuk menghasilkan keluarga.
Menurut Wijayanti dan Nindya 2017, Keluarga sadar gizi adalah keluarga
yang berperilaku gizi seimbang yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi
masalah gizi pada setiap anggota keluarganya.
Menurut Halimah 2017, Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan
yaitu suatu kecukupan ratarata zat gizi yang dikonsumsi setiap hari oleh seseorang
menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Dari segi kuantitas sesuai dengan angka kecukupan
gizi (AKG) di Indonesia bahwa rata-rata Rata-rata kecukupan energi dan protein bagi
penduduk Indonesia masing-masing sebesar 2150 Kilo kalori dan 57 gram perorang
perhari pada tingkat konsumsi (Permenkes RI No.75, 2013).
Menurut purwaningrum dan wardani 2012, Masalah gizi di Indonesia pada
tahun 2003 adalah sebanyak 28.17% balita mengalami gangguan gizi kurang dan
8.55% diantara adalah gizi buruk. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita
di Indonesia di tahun 2007 yang dinilai menggunakan indeks Berat Badan per Tinggi
Badan (BB/TB) sebesar 13.6%. prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada baita di
Indonesia di tahun 2010 berdasarkan Indeks (BB/TB) sebesar 13.3%.

1.2 Rumusan Masalah


Berasarkan uraian Latar belakang diatas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah bagaimana gambaran konsumsi sayur, buah, dan
sumbangan serat sayur dan buah terhadap kecukupan gizi

1.3 Tujuan penelitian


1.4.1. Tujuan umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
konsumsi sayur, buah, serta sumbangan serat sayur dan buah terhadap
keluarga
1.4.2. Tujuan khusus
1. Mengetahui jenis, jumlah dan frekuensi sayur dan buah yang
dikonsumsi keluarga
2. Mengetahui pengetahuan ibu tentang konsumsi sayur, buah, dan
kecukupan serat

1.4 Manfaat penelitian


1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi kepada
masyarakat, keluarga khususnya tentang konsumsi sayur, buah dan
kecukupan serat dalam keluarga. Sehingga dapat memberikan makanan
terbaik yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi Dinas
Kesehatan Kota Medan tentang permasalahan gizi yang merupakan asset
bangsa.

Anda mungkin juga menyukai