Anda di halaman 1dari 24

Wirausaha Harus Melaksanakan Konsep Pemasaran

Mengapa wirausaha harus melaksanakan konsep pemasaran (Marketing Concept?) Sebelum menjawab
pertanyaan ini marilah kite telusuri perkembangan beberapa konsep pemasaran.

Ada lima konsep yang berkembang yaitu Konsep Produksi (Production Concept), Konsep Produk
(Product Concept), Konsep Penjualan (Selling Concept), Konsep Pemasaran (Marketing Concept),
Konsep Sosial (Societal Concept).

Evolusi yang terdapat dalam perkembangan kehidupan manajemen pemasaran ialah:

1) Konsep Produksi (Production Concept)


Konsep Produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin produk yang harga murah dan
mudah didapatkan di mana-mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat produksi secara
massal, menekankan biaya dengan efisiensi tinggi, sehingga harga pokok pabrik bisa ditekan dan harga
jual lebih rendah dari saingan.

Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya ke seluruh pelosok agar mudah diperoleh
konsumen. Konsep ini merupakan konsep awal dari produsen untuk menguasai pasar. Konsep ini akan
sangat berhasil, jika memang belum banyak saingan dan konsumen belum memperhatikan kualitas.
Pokoknya yang penting bagi konsumen ialah terpenuhi kebutuhannya (needs). Masalah "wants" belum
diperhatikan.

2) Konsep Produk (Product Concept)


Pada saat barang masih langka di pasar, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis pembuatan
produk saja. Produsen belum memperhatikan selera konsumen. Produsen hanya membuat barang
dengan to please oneself, hanya menuruti bagaimana selera produsen sendiri. Produsen hanya melihat
ke cermin tidak melihat jendela. Orang melihat cermin hanya memperhatikan wajahnya saja, yaitu ia
membuat barang yang cocok dengan kemauannya. Lain halnya melihat jendela, berarti meliha't orang
yang berada di luar/di jalan, produsen memperhatikan orang lain.

Mengapa kaum produsen menganut product concept ini? Karena produsen mendasarkan pemikirannya
pemikirannya pada premis-premis berikut:
1. Konsumen A lebih memperhatikan mutu berbagai barang sebelum mereka membeli.
2. Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang.
3. Konsumen selalu mencari barang dengan mutu baik.
4. Produsen harus selalu menjaga mutu untuk memper- tahankan langganan.

3) Konsep Penjualan (Selling Concept)


Di sini produsen membuat barang, kemudian harus menjual barang itu, dengan berbagai teknik promosi.
Hal yang penting di sini ialah adanya kegiatan promosi secara maksimal. Paham dari konsep ini ialah
konsumen pasti akan mau membeli barang, bila mereka dirangsang untuk membeli. Promosi besar-
besaran adalah merupakan ciri khas dari selling concept.

Premis yang mendasari konsep penjualan ini ialah:


a) Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak penting oleh sebab itu mereka harus
didorong untuk membeli.
b) Konsumen dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi.
c) Tugas produsen ialah mendorong penjualan.

4) Konsep Pasar (Marketing Concept)


Di sini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal melancarkan promosi. Akan tetapi,
produsen memusatkan perhatian pada selera konsumen, produsen memperhatikan needs dan wants dari
konsumen. Dalam hal ini produsen tidak lagi melihat cermin tetapi dia melihat jendela. Dengan melihat
jendela berarti dia memperhatikan orang yang berada di luar bagaimana gerak-gerik, perilaku, dan
kebiasaankebiasaan, selera konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan
konsumen, tetapi juga memperhatikan apa keinginan konsumen. Konsumen tidak hanya sekedar
membeli fisik barang, tetapi yang mengharapkan sesuatu dari barang itu, ini yang disebut dengan wants,
yaitu ' ada sesuatu yang lain yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika ini dapat dipuaskan,
maka kegiatan marketing perusahaan akan mencapai sukses.

Premis yang mendasari konsep pemasaran ini ialah:


a) Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs dan wants nya.
b) Konsumen dapat dikelompokkan berdasar needs dan wants nya.
c) Tugas organisasi ialah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar serta
mengembangkan program pemasaran yang efektif. Keinginan produsen untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dalam arti ingin memberi kepuasan dapat dibaca dari semboyan promosi yang
dilancarkan oleh produsen yang berbunyi antara lain:

- Kepuasan anda dambaan kami.


- Jika anda puas beritahu teman, jika anda tidak puas beritahu kami.
- Semboyan kami adalah kepuasan langganan.
- Kami ada karena anda.

5) Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial (Societal Concept) Responsibility


Tingkat orientasi pada rasa tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. Karena banyaknya kritik dan
sorotan dari luar perusahaan, baik yang datang dari pemerintah, maupun dari masyarakat melalui
lembaga konsumen, maka perusahaan harus memiliki rasa tanggung jawab moral, untuk melayani
masyarakat sebaik-baiknya. Tanggung jawab sosial ini dalam arti luas, harus menghasilkan barang yang
baik tidak merusak kesehatan masyarakat. Menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab,
selalu menjaga kebersihan air dan kebersihan udara dari ancaman polusi, mengurangi kebisingan oleh
mesin pabrik. Semua ini harus dalam rangka menciptakan suasana kehidupan yang. baik dan tenteram
dengan penuh rasa tanggung jawab tidak mementingkan keuntungan perusahaan semata. Premis yang
mendasari pemikiran produsen untuk mengem-bangkan responsibility ini ialah:

a)Gejala konsumerisme (gejala protes dari konsumen terhadap ketidakpuasan yang dilakukan oleh
produsen atau oleh penjual) akan muncul apabila masyarakat memperoleh barang yang tidak baik dan
mendapat layanan kurang memuaskan.
b) Masyarakat selalu menuntut tanggung jawab organisasi, begitu mereka mendapat perlakuan yang
kurang baik dan bila ekosistem mereka terganggu.
c) Anggota masyarakat selalu menghendaki jaminan keselamatan terutama terhadap komoditi yang
mereka beli.
d) Pada tingkat ke-4 ini manajemen pemasaran, harus memusatkan kegiatannya pada bagaimana
menciptakan, dan menawarkan barang untuk perbaikan mutu kehidupan, bukan hanya sekedar
menawarkan barang yang memenuhi selera konsumen.

6. Mengutamakan pelanggan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dunia bisnis sangat memperhatikan pelanggannya.
Lebih dari 35 tahun yang lalu Peter Drucker telah menyatakan bahwa tugas utama perusahaan adalah
untuk menciptakan pelanggan. Pada saat ini perusahaan saling bersaing memperebutkan para
pelanggan. Dalam situasi buyers market (pembeli menjadi raja). perusahaan harus berjuang untuk
mencari dan memelihara langganannya.

Untuk memelihara langganan maka tentu saja langganan harus memperoleh kepuasan melalui nilai lebih
yang diterimanya dibandingkan dengan uang yang dia keluarkan untuk memperoleh sesuatu barang.

Nilai yang diterima oleh pelanggan adalah selisih dari total customer value dikurangi dengan total
customer cost. TCV berarti sejumlah manfaat yang diperoleh oleh pelanggan dari suatu produk atau jasa
yang dibelinya sedangkan TCC adalah sejumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan oleh
pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa tertentu.

Misalnya seseorang berbelanja barang ke suatu toko tertentu. Dia mengharapkan sejumlah nilai yang
akan dia peroleh yaitu berupa mute barang tersebut, harga murah, layanan toko memuaskan,
kemudahan mencari dan memilih barang di toko tersebut kemudahan dan rasa aman parkir kendaraan,
rasa nyaman didalam toko, dan dia mengeluarkan sejumlah uang untuk memperoleh nilai-nilai tersebut.
Jika dibandingkan antara total nilai yang dia peroleh dengan total uang yang dia keluarkan lebih
menguntungkan maka dia akan memperoleh kepuasan.

Kepuasan atau satisfaction yang dimaksud adalah satisfaction is a person's feelings of pleasure or
disappointment resulting from comparing a product's perceived performance (or outcome) in relation to
his or her expectations. (Philip Kotler, 1997: 40).

Artinya kepuasan adalah rasa senang, lega, atau kecewa pelanggan yang membandingkan kesannya
terhadap produk atau jasa yang dia bell dihubungkan dengan manfaat yang dia harapkan.

Untuk menjaga kepuasan langganan tersebut maka perusahaan mencoba melakukan apa yang disebut
dengan integrated marketing (pemasaran terpadu). Philip Kotler, (1997: 23) menyatakan bahwa: When all
the company's departments work together to serve the customer's interests, the result is integrated
marketing. Jadi integrated marketing ini berarti suatu keterpaduan diantara para karyawan secara
bersama-sama memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Oleh sebab itu, seorang
pemimpin perusahaan (seorang wirausaha) harus membenahi, mendidik para karyawannya agar semua
mempunyai arch, sikap, sasaran untuk memuaskan konsumen.

7. Tiga Komponen Marketing Concept


Sasaran utama Marketing Concept ialah Kepuasan konsumen. Untuk mencapai sasaran tersebut, ada
tiga komponen penting yaitu customer needs and wants, organizationally integrated marketing strategy
and goals (Bygrave 1994: 68). Inti dari marketing concept ini ialah bukan membuat konsumen mengikuti
keinginan produsen, tapi sebaliknya mengharuskan produsen memahami dan berusaha mengikuti selera
konsumen.

Marketing mulai dengan pertanyaan apakah yang ingin dibeli oleh konsumen? Jawabannya adalah
kepuasan. Konsumen mencari nilai dan terpenuhi keinginannya. Perhatikan gambar berikut.

The Marketing Concept

Komponen kedua yang membentuk marketing concept ialah organisasi yang terintegrasi, yang utuh.
Walaupun bisnis sudah bertumbuh dari hanya beberapa orang pendiri telah memiliki ratusan karyawan,
namun harus tetap satu arch yaitu customer focus. Semua orang dari segala bidang, harus mempunyai
pandangan sama, langsung atau tidak langsung harus selalu membuat konsumen mempunyai persepsi
yang baik terhadap perusahaan.

Langkah-langkah yang agak filosofis ini memberikan fondasi yang kuat untuk mengembangkan customer
oriented, dalam sebuah organisasi perusahaan.
Komponen ketiga ialah goal achievement. Memang tujuan perusahaan ialah untuk meningkatkan volume
penjualan, tapi jangan hanya menekankan peningkatan volume, juga harus membuat kegiatan marketing
lebih efektif yang menunjang terhadap penjualan yang menguntungkan. Tujuan lainnya ialah
meningkatkan image terhadap perusahaan, dan memperluas market share.

Untuk mengimplementasikan marketing concept , maka perusahaan harus memiliki informasi yang
lengkap tentang keinginan konsumen, agar produk yang dijual cocok dengan selera konsumen dan dapat
terjual dengan sendirinya. Sekarang ini konsumen jauh beda dengan konsumen zaman dulu. Mereka
sekarang ini sangat sensitif terhadap berbagai hal, seperti model, kualitas, harga, tempat belanja,
layanan, dsb. Mereka ingin dilayani cepat dan lebih baik, jika tidak mereka akan lari ke penjual lain.

Disamping itu banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi keputu -san membeli para konsumen
diantaranya:
· Budaya, dan sub kultur., yang memiliki value tersendiri, sikap, dan kepercayaan yang mempengaruhi
resposns mereka terhadap lingkungan. Budaya dari para konsumen ini harus dipelajari dan dimengerti
oleh para pengusaha.
· Social class, perlu diperhatikan apakah konsumen kita termasuk orang kelas atas, menengah, atau
bawah Perbedaan kelas ini cenderung mempengaruhi mereka terhadap, barang apa, tipe, kualitas apa
yang mereka beli, belanja dimana, dan koran apa, majalah apa yang mereka baca.
· Reference groups, ini terdiri atas orang-orang dekatnya seperti, anggota famili, teman sejawat, teman
sekerja, anggota seklub olahraga, majelis taklim pengajian, Seringkali mereka benchmark terhadap
barang apa yang dibeli oleh teman-teman tersebut.
· Self image, dalam hal ini ada kecenderungan mereka percaya bahwa tampilan seseorang dicerminkan
oleh barang apa yang is beli, "you are what you buy" Para pengusaha harus mengeksploitasi
kepercayaan ini dengan mempengaruhi salah seorang dari mereka, kadang-kadang-kadang hanya
dengan mengatakan bahwa bapa atau ibu anu telah membeli ini kemaren, kemudian yang lainnya akan
nurut.
· Situational factors, ini merupakan situasi sesaat yang berkesan pada konsumen, seperti, dalam
keadaan terburu-buru, sudah memiliki kupon hadiah, atau saat ulang tahun, hari libur, dsb.

Agar dapat menjaga situasi konsumen ini maka para pengusaha harus memiliki pengalaman, membuat
catatan tentang konsumennya, jika perlu lakukan penelitian, susun data base, sehingga lain kali dengan
mudah kita dapat melayani konsumen secara tepat.

Dengan demikian para pengusaha dapat membangun hubungan abadi dengan konsumennya, dalam
istilah marketing building customer relationship management..

Banyak keuntungan diperoleh dari memelihara konsumen ini antara lain, menghemat biaya untuk
mencari konsumen baru, langganan lama cenderung berbelanja lebih banyak, suka membawa teman
sebagai pembeli baru, dan kurang sensitif terhadap harga. Jadi konsumen lama merupakan partner
pengusaha dalam mencari langganan baru.

http://joxyt.blogspot.co.id/2013/08/wirausaha-harus-melaksanakan-konsep.html
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran diartikan sebagai suatu proses usaha untuk memudahkan barang dan jasa dari lokasi
produsen sampai ke konsumen akhir. Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. oleh
karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen
mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila
konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa
harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan
informasi yang jelas. Dan untuk memasarkan suatu barang juga sangat dibutuhkan Trik atau strategi
pemasaran. Untuk itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus
dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam
menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.

1.2 Rumusan Masalah.

1. Apa Pengertian Pemasaran?

2. Bagaimana Trik/Strategi Pemasaran?

3. Apa Saja Rencana Strategi Pemasaran?

4. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahaan?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pemasaran.

2. Untuk Mengetahui Trik/Strategi Pemasaran.

3. Untuk Mengetahui Rencana Strategi Pemasaran.

4. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemasaran Perusahan.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTlAN PEMASARAN

American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran


adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke
konsumen atau pihak pemakai. Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya
Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu
Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan
individu dan kelompok lainnya. Sedangkan Menurut W.J Stanton (1975, 51), pemasaran merupakan
keseluruhan aktivitas perdagangan yang meliputi penjualan, pembelian, pergudangan atau
penyimpanan, dan promosi. Pergudangan mencakup kegiatan memelihara atu menjaga barang yang
akan dijual tidak mengalami kerusakan atau turun kualitasnya sehingga benar-benar dapat memuaskan
pembeli. Jika memungkinkan, dalam penggudangan diadakan pengolahan lebih lanjut dan pemeliharaan
sehingga dapat meningkatkan potensi penjualan. Disini perlu ditetapkan aturan mengenai bagaimana
barang yang dibutuhkan oleh bagian penjualan untuk segera dikirim ke pelanggan dapat berjalan lancar,
hemat biaya, dan memuaskan pelanggan.

Secara umum pengertian pemasaran adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak
milik atas barang dan jasa dari penjual kepada pembeli yang menimbulkan distribusi fisik atas barang
tersebut. Sasaran akhir setiap usaha pemasaran adalah menempatkan barang atau jasa ke tangan
konsumen akhir. Pada koperasi sebagian besar konsumennya adalah para anggotanya sendiri.

2.2 TRIK/STRATEGI PEMASARAN


Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak dilaksanakan
oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target market) dalam jangka panjang dan
tujuan perusahan jangka panjang (objectives), dalam situasi persaingan tertentu.

Dalam strategi pemasaran ini terdapat strategi acuan/bauran pemasaran (marketing mix), yang
menetapkan komposisi terbaik dari keempat variable pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar
yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

Keempat variable strategi acuan/baur pemasaran tersebut adalah:

A. Strategi produk

B. Strategi harga

C. Strategi penyaluran/distribusi

D. Strategi promosi

2.2.1 Strategi Produk

Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan dan share pasarnya,
perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih
baik, sehingga dapat memberikan daya guna dan daya pemuas serta daya tarik yang lebih besar.
Strateginya adalah menetapkan cara dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang dituju, sehingga
dapat memuaskan para konsumennya dan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan perusahaan
dalam jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan peningkatan share pasar. Dalam strategi
marketing mix, strategi produk merupakan unsure yang paling penting karena dapat mempengaruhi
strategi pemasaran lain. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang
acuan/bauran produk (Product Mix), merk dagang (Brand), cara pembungkusan atau kemasan produk
(Product Packaging), tigkat mutu/kualitas dari produk dan pelayanan (services) yang diberikan. Tujuan
utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju dengan meningkatkan
kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan.

Pada hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-mata tapi karena
manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada dasarnya, produk yang dibeli konsumen itu
dapat dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:

1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh
seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
2. Produk formal (Formal Product), merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merek dan kemasan yang
menyertai produk tersebut.

3. Produk tambahan (ougemented product), merupakan tambahan produk formal dengan berbagai jasa
yang menyertainya, seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan pengangkutan secara
cuma-cuma.

2.2.2 Strategi Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan.
Dalam penentuan baik untuk harga jual atau harga beli pihak bank harus berhati-hati. Sebab, kesalahan
dalam penentuan harga akan menyebabkan kerugian bagi bank. Dalam menentukan harga harus
dipertimbangkan berbagai hal, misalnya tujuan penentuan harga tersebut, hal ini disebabkan dengan
diketahuinya tujuan penentuan harga tersebut menjadi mudah. Sedangkan tujuan penentuan harga
secara umum adalah sebagai berikut:

1) Untuk bertahan hidup.


2) Untuk memaksimalkan laba.
3) Untuk memperbesar market share.
4) Mutu produk.
5) Karena pesaing.

Factor-faktor yang mempengaruhi harga:


1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
4) Target laba yang diinginkan
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
8) Produk yang kompetitif
9) Hubungan baik
2.2.3 Strategi Penyaluran (Distribusi)

Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran, setiap
perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan kegiatan penyampaian produk ke
tangan konsumen atau si pemakai pada waktu yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi
adalah lembaga-lembaga yang memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke
konsumen. Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:

1) Saluran langsung: Produsen → konsumen


2) Saluran tidak langsung:
- Produsen → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar / menengah → Pengecer → Konsumen
- Produsen → Pedagang besar → Pedagang menengah → Pengecer → Konsumen

2.2.4 Strategi Promosi

Promosi merupakan salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada menawarkan
access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa mendapatkan informasi yang lebih
baik, bagaimana bank mengedukasi calon nasabah, maka promosi adalah salah satu medium yang tepat!
Kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang terdiri
dari:

1. Advertensi, yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau jasa
yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal.
2. Personal Selling, yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan
seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.
3. Promosi Penjualan, yaitu segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertising
and publicity. Yang merajuk konsumen untuk membeli seperti exhibition, roadshow, and all
things about selling yang tidak dilakukan secara teratur atau continue.
4. Publicity, yaitu usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara massif
seperti layanan masyarakat, berderma dan kegiatan sosial lainnya yang menyangkut nama baik
perusahaan dan diliput oleh pers!
Karena sifatnya yang accessible, maka Promosi memerlukan Channel untuk mempromosikan produk
suatu bank. Saat ini misalnya, dengan adanya internet,
channel begitu mudah diciptakan. Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu shar-e, yang bisa
diakses lewat www.share.com. Secara konservatif, bank bisa menyalurkan promosinya melalui agent
individu (personal channel) maupun saluran nonpersonal (nonpersonal channel).

2.3 RENCANA STRATEGI PEMASARAN

Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat
menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran
perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.

Ciri penting rencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai berikut:

a. Titik-tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan

b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh

c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan


perusahaan

d. Jadual waktu/timing yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam
menghadapi perubahan, dan

e. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi.

2.4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah :

2.4.1 Lingkungan mikro perusahaan

Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar, yaitu:

a. Perusahaan

Yaitu struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian
manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan
rencana pemasarannya, seperti manajemen puncak, keuangan perusahaan, penelitian dan
pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi serta sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staff di bidang lainnya.

b. Pemasok (Supplier)

Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu.

c. Para Perantara Pemasaran

Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi,
penjualan dan distribusi barang/jasa kepada para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini
meliputi :

 Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen.

 Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan
pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju.

 Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan,
perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran,kesemuanya membantu perusahaan dalam
rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat.

 Perantara Keuangan, seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang
membantu dalam segi keuangan.

d. Para Pelanggan

Yaitu pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan
perusahaan apakah individu-individu, Iembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan sebagainya.

e. Para Pesaing

Usaha suatu perusahaan untuk membangun sebuah sistem pemasaran yang efisien guna melayani pasar
gelati disaingi oleh perusahaan lain.

f. Masyarakat Umum

Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja besar
atau kecil menaruh perhatian terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan.

2.4.2 Lingkungan Makro


a. Lingkungan Demografis/Kependudukan

Lingkungan demografis/kependudukan menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk,


seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari
satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur
keagamaan.

b. Lingkungan Ekonomi.

Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah


yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi
yang berkelanjutan, perubahan pada pola belanja konsumen, dan sebagainya yang berkenaan dengan
perkonomian.

c. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan,
peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan peningkatan angka campur tangan
pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam.

d. Lingkungan Teknologi

Lingkungan teknologi rnenunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan


pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi, perhatian yang lebih
besar tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin
banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi.

e. Lingkungan sosial/budaya

Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang
merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya
haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu
sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal
dengan lingkungan makro perusahaan.

Perusahaan yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-
tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya dengan tepat.

3.2 SARAN

Adapun saran dari penulis disini adalah:

a. penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan
posisi masing-masing perusahaan dalam pasar!

b. Dalam strategi pemasaran harus mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau
bahkan lebih baik daripada perusahaan besar!

c. Dalam menentukan strategi pemasaran sebaiknya diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi


strategi pemasaran tersebut!

DAFTAR PUSTAKA
 Phillip Kotler, Marketing Management, Prentice Hall, New Jersey, 2000

 O. Winardi, Manajemen Pemasaran, Sinar Baru, Bandung, 1981.

 https://deenisa683.wordpress.com

 manajemenhouse.blogspot.com

http://123aya.blogspot.co.id/2015/05/makalah-kewirausahaan-pemasaran-dan.html
STUDI KELAYAKAN BISNIS
ASPEK PEMASARAN

FRENCHISE LELE LELA

Jln. Sudirman No.22 Bogor.Telp. 0251- 9706060

Disusun oleh:

Kelompok 5

Desty Dwi Anandya (J3J111130)

Meitia Laelani Utami (J3J111055)

Zein Alvionita (J3J111171)

Afifa Putri Yunina (J3J211240)

M. Riskianto (J3J211242)

Anggraeni Nur Ayu (J3J211273)

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

I. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN BSINIS

1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis


Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan dan target
yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktu.

1.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis


Beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan kelayakan suatu usaha. Masing-masing
aspek tidak berdiri sendiri, akan tetap salang berkaitan. Jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka perlu
dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan.

Urutan penilaian aspek mana yang harus didahului tergantung dari kesiapan penilai dan
kelengkapan data yang ada. Menurut Kasmir dan Jakfar,2012, secara umum apek-aspek yang perlu
dilakukan studi kelayakan sebagai berikut:

1. Aspek pasar dan pemasaran; untuk menilai apakah perusahaan yang melakukan investasi ditinjau dari
segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak atau besar market
share yang dikuasai oleh para pesaing.

2. Aspek teknis/operasi; dalam aspek ini yang akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor
pusat, cabang, pabrik atau gudang. Penentuan layout gedung, mesin, dan peralatan serta layout ruangan
sampai kepada usaha perluasan selanjutnya.

3. Aspek manajemen/organisasi; yang dinilai dari aspek ini adalah para pengelola usaha dan srtuktur
organisasi yang ada. Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang
professional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai mengendalikannya apabilaterjadi
penyimpangan.

4. Aspek lingkungan, sosial dan hukum; analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, Karena setiap proyek
yang dijalakan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan, serta dampak sosial terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Serta keabsahan dan kesempurnaan dokumen mulai dari bentuk badan
usaha sampai izin-izin yang dimiliki.

5. Aspek keuangan; untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-
biaya yang akan dikeluarkan. Dengan menggunakan metode penilaian Payback Period, Net Present
Value, Internal Rate Of Return, Profitability Indek, Break Even Point, dll.

Keragaan Resto Pecel Lele Lela Sudirman

Pembentukan cabang Pecel lele lela Jln Sudirman Bogor berawal dari franchiseyang dibeli
oleh owner dari pendiri pecel lele lela pusat pada tahun 2006 yaitu Rangga Umara. Pendiri memberikan
merek, resep menu utama, desain resto, SOP pelaksanaan diperoleh langsung dari pendiri pecel lele lela.

Berikut adalah aspek-aspek studi kelayakan yang dikaji dari frenchise Lele Lela:
1.1.1 Aspek Pasar Pecel Lele Lela
Analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan.

1. Luas pasar Pecel lele lela

Luas pasar pecel lele lela yang berada di jln. Sudirman no.22 Bogor berada di sekitar jalan Sudirman.

2. Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga
pada suatu waktu tertentu.

Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk


merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan.Permintaan dapat diartikan sebagai
jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai
tingkat harga.

Jumlah pedagang pecel lele di Jabodetabek sekitar 25.000 kios. Rata-rata permintaan pecel lele
100 ton perhari. (Republika.co.id,2011)

Pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No.22 Bogor mampu menghabiskan ±53 kg per hari
lele.

Berdasarkan data BPS, Jumlah penduduk jabodetabek 2011 sebesar 28.019.545jiwa. Dan
jumlah penduduk kota Bogor sebesar 950.334 jiwa. Dari data BPS tersebut, dapat diasumsikan
persentase jumlah penduduknya adalah sebesar .

a. Market-share Pecel Lele Lela

Market-Share adalah presentase (share) yang dapat kita capai dari jumlah keseluruhan
konsumen (market) yang bisa memakai/atau membeli produk kita pada suatu wilayah tertentu.

Sedangkan untuk permintaan pecel lele didaerah bogor diperoleh dari data Jabodetabek
= (Republika.co.id,2011)

Maka, untuk permintaan pecel lele di daerah Bogor (jumlah penduduk 3,39% dari jumlah jabodetabek)
dapat diasumsikan sebesar 3390 kg/hari.

Sedangkan pada pecel lele lela yang berada di Jln. Sudirman No. 22, mampu menyediakan pecel lele
sebesar 53 kg/ hari. Maka untuk market-share pecel lele lela tersebut untuk daerah bogor, dapat
diperoleh sekitar Diperoleh dari:
Kesimpulannya bahwa Pecel Lele Lela cabang Jl. Sudirman no.22 Bogor mampu menyediakan 1,56% dari
permintaan total Pecel lele di Kota Bogor.

Aspek Pemasaran

1. Segmentasi Pasar Pecel Lele Lela

Beberapa aspek utama untuk mensegmentasi pasar adalah:

 Aspek demografi

Pecel lele lela dapat dikonsumsi oleh semua umur. Selain memiliki cita rasa yang enak dan lezat
juga terdapat kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Pecel lele lela juga
menempatkan dirinya untuk kalangan menengah keatas.

b. Menetapkan pasar Sasaran (targeting)

Setelah segmen-segmen diketahui,selanjutnya perusahaan perlu mengevaluasi dan dilanjutkan


dengan memutuskan beberapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana yang akan
dilayani.

Target pasar pecel lele lela pada umumnya anak-anak muda yang mengadakan perkumpulan,
mengadakan diskusi-diskusi kecil, keluarga, perkumpulan arisan, orang-orang perkantoran. Mereka yang
merasa bahwa restoran pecel lele lela tepat untuk berkumpul sambil menikmati kelezatan pecel lele
lela.

c. Menentukan Posisi Pasar (positioning)

Setelah perusahaan memutuskan segmen pasar yang akan dimasuki, selanjutnya harus
diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.

Pecel lele lela menempatkan atau memposisikan pasar yaitu dengan memfokuskan bahwa pecel
lele lela memiliki kandungan gizi yang mendukung peningkatan kesehatan masyarakat dan produk yang
dimilikinya mempunyai sesuatu nilai yang lebih dari produk sejenis lainnya, sesuai dengan visinya adalah
“MenjadiBrand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi
seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan serta membawa makanan tradisional khas Indonesia
pada dunia internasional”.

Bauran Pemasaran

Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang
terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi,
dan penentuan harga yang bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pasar yang dituju.Namun kini hal tersebut semakin berkembang tidak hanya
dalam hal product, promotion, dan price. Namun juga mengenai place, people, process, dan physical
evidence.

Berikut uraian strategi bauran pemasaran yang dilakukan pada Restoran Pecel Lele Lela.

1. Produk (product)

Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan.

a. Penentuan Logo dan moto

Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang
berisikan misi dan visi perusahaan dalam melayani masyarakat. logo dan moto harus dirancang dengan
benar (Kasmar dan Jakfar, 2003).

Pada resto pecel lele lela Sudirman logo dan moto ditentukan oleh pecel lele lela pusat. Logo pada
pecel lele lela bergambar kartun lele dengan tulisahan “pecel lele lela” dibawahnya, seperti pada
(Gambar 1.)
Sedangkan moto pada pecel lele lela, “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA”. Moto yang
digunakan pecel lele lela sesuai dengan visi dan misi yang ditentukan oleh pusat yaitu ;

Visi: - Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern

di Indonesia

-Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi
seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan

-Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional

Misi: - Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan

unik

-Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service & Value

- Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan
dan mitra usaha.

a. Merek

Menurut Kasmir dan Jakfar,2013, Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal
barang atau jasa yang ditawarkan. Agar merek mudah dikenal masyarakat, maka penciptaan merek
harus mempertimbangkan factor-faktor antara lain;

- Mudah diingat

- Terkesan hebat dan modern

- Memiliki arti

- Menarik perhatian
Merek pecel lele lela ditentukan oleh pusat pecel lele lela yang kemudian berlaku pada resto pecel
lele lela sudirman. Merek pecel lele lela merupakan singkatan dari pecel lele lebih laku. Untuk menarik
perhatian, merek pecel lele lela di dkaitkan dengan pengunjung yang bernama Lela (tanpa sambungan
apapun) bisa “makan gratis seumur hidup” di pecel lele lela. tidak hanya pemilik nama lela, pengunjung
yang sedang berulang tahun juga bisa “makan gratis” di pecel lele lela hanya dengan menunjukkan KTP
atau tanda pengenal lainnya.

Di restoran Pecel Lele Lela tersedia berbagai macam produk olahan yang berbahan baku ikan lele.
Produk olahan dari ikan lele ini sangat diminati oleh konsumen, menu yang disajikan di pecel lele lela
sangat beragam (Lampiran 1.) mulai dari lele original, lele siram saus (lele yang digoreng kering dan di
siram beragam pilihan saus), lele goreng tepung, sampai lele fillet (lele tanpa tulang, kepala, dan buntut
yang disajikan dengan beragam pilihan sambal/saus/kuah).

1. Harga (price)

Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga menjadi
sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknyya
produk yang ditawarkan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan dan berakibat tidak berlakunya produk tersebut di pasar.

Pecel lele lela Jln. Sudirman dalam menentukan harga produk olahannya berdasarkan pusat pecel
lele lela, yaitu dengan penetapan harga berdasarkan biaya dengan markup sebesar 49,83%. (Lampiran)

2. Tempat (place)

Untuk dapat menikmati hidangan yang tersedia pada menu pecel lele lela, konsumen dapat
mengunjungi berbagai resto pecel lele lela termasuk resto pecel lele lela yang berada dijalan Sudirman
No.22 Bogor dengan luas Selain pada resto pecel lele lela, konsumen juga dapat menikmati menu pecel
lele lela melalui delivery order, yaitu dengan layanan pemesanan antar. Hanya dengan menelepon
ke resto (0251- 9706060)akses dari jam 09.30 sampai dengan jam 21.00 WIB. Konsumen
dapat memesan menu apa saja yang tersedia di pecel lele lela, dengan kondisi;

 Pemesanan maksimum 5 km dari pecel lele lela sudirman

 Tanpa minimum pemesanan

3. Promosi (promotion)

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik,
dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi persuasif yang
menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara langsung maupun melalui
pihak yang dapat mempengaruhi pembelian.
Pecel lele lela jalan Sudirman No.22 Bogor mempromosikan usahanya pada masyarakat luas
melalui papan nama yang berada pada resto pecel lele lela sudirman. pecel lele lela juga melakukan
promosinya melalui media social (facebook dantwitter), namun promosi ini dilakukan oleh pihak pusat
untuk memperkenalkan setiap cabang pecel lele lela termasuk pecel lele lela Sudirman,Bogor.

4. Orang (people)

People merupakan aset utama dalam Restoran Pecel Lele Lela, terlebih lagipeople yang
merupakan karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja
tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. Kemampuan, knowledge (pengetahuan) yang baik,
akan menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.

Dalam pelayanannya, pecel lele lela sudirman menjalankan SOP sesuai dengan yang diterapkan
pada pecel lele lela pusat kepada pegawai dalam bentuk memberikan kata sapaan kepada setiap
pelanggan yang berkunjung ke pecel lele lela.Seperti ;”selamat pagi, selamat datang di pecel lele
lela”. Selalu pagi di lele lela, adalah kesan yang timbul saat menikmati pecel lele lela. Hal ini meruapakan
bagian untuk membangun semangat kepada para pelanggan maupun pegawai pecel lele lela sendiri.
Selain itu pegawai pecel lele lela juga menggunakan seragam (kaos) sebagai penunjang dalam melayani
konsumen.

5. Bukti Fisik (physical evidence)

Bangunan merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang
bernilai tambah bagi konsumen.Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lighting
system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat
mempengaruhi mood pengunjung.

Dekorasi yang terdapat pada pecel lele lela sudirman mengikuti SOP yang ditentukan oleh pecel
lele lela pusat. Yaitu dengan dekorasi warna ruangan yang merupakan perpaduan antara warna hijau,
kuning dan putih. Warna yang ditentukan merupakan pencitraan pada pecel lele lela untuk
menciptakan suasan fresh dan meningkatkan mood pengunjung.

Selain itu, pecel lele lela sudirman juga menyediakan tempat yang nyaman,dengan fasilitas
seperti wastafel, toilet, mushola, tv, kipas angin, serta tempat parkir yang luas.

6. Proses (process)

Dalam proses penyediaan pesanan makanan dari pelanggan, pecel lele lela melakukan proses
produksi/pembuatan pada tempat/ruangan dapur tertutup, sedangkan pada proses penyediaan
pesanan minuman dari pelanggan, pecel lele lela sudirman melakukan proses produksi/pembuatan pada
ruangan yang terbuka seperti yang terlihat pada layout (Lampiran).
Kesimpulan bahwa dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, pecel Lele Lela dikatakan layak untuk
menjalani usahanya karena sudah memenuhi kriteria aspek pasar dan pemasarannya.

http://skbpecellelelelasudirman.blogspot.co.id/2014/04/contoh-aspek-pemasaran-pecel-lele-lela.html

Anda mungkin juga menyukai