Anda di halaman 1dari 17

Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Analisis Berita Kesehatan di Media Massa terhadap Pelayanan Publik

Taufik Wal Hidayat


Universitas Medan Area
taufik_wh@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan ragam isi pesan berita-berita tentang
kesehatan yang disajikan surat kabar Harian Analisa selama 100 hari perjalanan kepemimpinan
Walikota dan Wakil Walikota Medan periode 2010-2015. Dengan sampel sebanyak 39 berita,
penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan mengaplikasikan teknik analisis isi untuk
mendapatkan gambaran mengenai isi pesan dan efek yang ditimbulkan terhadap isi pesan yang
disajikan secara sistematis dan kuantitatif. Untuk tujuan itu, penulis membuat tiga buah
kontruksi, yaitu; perihal berita kesehatan dilihat dari isi pesan pemberitaan, perihal berita
kesehatan dilihat dari bentuk penyampaian berita dan arah pemberitaan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berita-berita kesehatan yang sering muncul adalah berupa informasi, serta
bentuk berita berupa tanggapan dan kebijakan, dengan arah pemberitaan yang favorable.

Kata Kunci: media massa, kesehatan, pelayanan publik

Abstract

This study aims to determine the forms and the contents of the news about health on the daily
newspaper ‘Analisa’ during 100 days of the leadership of Mayor and Deputy Mayor of Medan
2010-2015. This research uses 39 news as its sample, uses descriptive method and applies
content analysis technique to get an overview of the contents of the message and their effects
systematically and quantitatively For that purpose, the researcher makes three pieces of
construction; health news regarding the content of the message seen on the news, health news
regarding the delivery of news, seen from the forms and direction of the news coverage. The
result of this study shows that the news about health information is the most often appeared.
Besides, the forms of news are responses and policies, with favorable direction.

Keywords: mass media, health, public services

PENDAHULUAN

Media massa dalam kehidupan sosial di buktikan media massa atau pers memiliki
tengah masyarakat memiliki kekuatan yang peran dan kekuatan yang besar dalam
dahsyat untuk memengaruhi sikap dan memengaruhi keberhasilan dan
perilaku manusia. Bahkan, Napoleon keberlangsungan suatu lembaga dan
Bonaparte pernah mengatakan “Jika media aktivitas kehidupan manusia.
massa dibiarkan saja, saya tak akan bisa Dengan kata lain, media massa
berkuasa lebih dari tiga bulan. Hal ini mem- dipandang sebagai jendela yang

137
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

memungkinkan khalayak atau publik yang tradisional menjadi pola pikir yang
melihat apa yang akan dan yang sedang modern, karena itu media massa dianggap
terjadi dalam tataran kondisi kehidupan sebagai agen perubahan sosial atau agent of
manusia. Media massa juga berperan change.
sebagai “kepanjangan” tangan manusia atau Selain itu, surat kabar juga bisa
lembaga atau institusi dalam menjadi cerminan dari suatu keberhasilan
menyebarluaskan informasi dan tujuan atau tidak berhasilnya program-program
yang ingin dicapai. pembangunan yang dijalankannya.
Bahkan sejak bergulirnya reformasi Cerminan itu dapat dilihat dengan
tahun 1998, media massa khususnya surat melakukan evaluasi dari pemberitaan yang
kabar memainkan peranan yang begitu disajikan, khususnya pemberitaan tentang
besar untuk memberikan kebutuhan pembangunan yang berkaitan dengan
informasi pada masyarakat dan juga kepada pelayanan publik. Karena itu berbagai
suatu lembaga yang berkepentingan untuk masalah pembangunan tidak akan lepas dari
mensosialisasikan dan mencapai tujuan sorotan media surat kabar.
yang diinginkan. Melalui pemberitaan yang disajikan
Peranan surat kabar tersebut media surat kabar tersebut harus dipandang
didorong untuk menjalankan fungsinya oleh pemerintah sebagai suatu saluran
sebagaimana diamanahkan dalam UU komunikasi atas jalannya proses
Nomor 40 tahun 1999 pasal 3, yang pembangunan dan juga harus dilihat
menjeaskan bahwa idealnya, pers berfungsi sebagai suatu laporan peristiwa yang benar-
sebagai media informasi, pendidikan, benar terjadi, penting dan menarik untuk
hiburan dan kontrol sosial di tengah dievaluasi sebab suatu berita yang disajikan
masyarakat terhadap jalannya program- berdasarkan fakta dan data di lapangan.
program pelayanan publik yang dijalankan Adanya berbagai pemberitaan
pemerintah. tentang fokus pembangunan dan berbagai
Peranan pers yang begitu besar itu masalah-masalah yang berkembang dari
pada hakekatnya dianggap sebagai pelaksanaan pembangunan yang sedang
kekuatan keempat (the fourth estate), dijalankan oleh pemerintah, sebenarnya
setelah kekuatan legislatif, esekutif dan menunjukkan bawah pemerintah benar-
yudikatif. Dalam alam demokrasi, surat benar konsern memenuhi keinginan
kabar dianggap sebagai pengawal dan masyarakatnya.
penjaga demokrasi, yakni fungsi kontrol Tidak itu saja, dengan adanya sajian
sosial yang dilakukan terhadap jalannya pemberitaan pembangunan dan berbagai
proses pembangunan yang dilaksanakan permasalahan yang dihadapi dan kemudian
pemerintah. Dalam hal ini, pelayanan diketahui oleh publik akan dapat
kesehatan yang dilakukan Pemko Medan. menumbuhkembangkan partisipasi
Studi masalah pembangunan pernah masyarakat dalam proses pembangunan
dilakukan dilakukan Lanner (1958) di yang diprogramkan pemerintah, apalagi
Timur Tengah. Dari studi itu dinyatakan pemberitaan yang disajukan dapat
kekuatan media massa sangat ampuh dan secepatnya direspon oleh pemerintah.
berpengaruh dalam melipatkan gandakan Berdasarkan latar belakang yang
suksesnya program pembangunan di diuraikan tentang adanya pemberitaan di
negara-negara berkembang. media surat kabar terkait dengan program
Melalui media massa, pola pikir pembangunan yang dijalankan pemerintah,
masyarakat dapat diubah dari pola pikir maka penulis melakukan studi analisis isi

138
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

media massa dan pelayanan publik, kontrol pada kebijakan yang diambil oleh
khususnya studi analisis isi pemberitaan penguasa.
surat kabar Harian Analisa selama 100 hari Menurut Suwardi (1993), fungsi
tentang pelayanan kesehatan yang surat kabar terdiri atas tiga hal; yaitu fungsi
dilakukan Walikota Medan dan Wakil menyiarkan informasi, fungsi mendidik,
Walikota Medan Periode 2010-2015. dan fungsi memengaruhi.
Permasalahan dalam studi ini adalah Fungsi menyiarkan informasi
”Bagaimanakah implikasi pemberitaan bermaksud berbagai informasi dengan cepat
kesehatan yang disajikan Harian Analisa dan akurat dapat disampaikan oleh surat
selama 100 hari kepemimpinan Walikota kabar. Pembaca menjadi pembeli surat
Medan dan Wakil Walikota Medan Periode kabar karena ingin mengetahui informasi
2010-2015 terhadap pengambilan apa yang sedang terjadi di berbagai tempat
kebijakan”. di dunia.
Adapun tujuan penelitian adalah Fungsi mendidik berarti surat kabar
untuk mengetahui intensitas berita secara tidak langsung memberikan fungsi
kesehatan yang disajikan, isi pesan pendidikan pada pembacanya. Ini bisa
pemberitaan kesehatan, dan implikasi berita dilihat dari materi isi pesan yang disajikan.
yang disajikan terhadap kebijakan Isi pesan yang disampaikan juga
pelayanan kesehatan yang dilakukan memberikan pembendaharaan pengetahuan
Walikota dan Wakil Walikota Medan bagi pembaca walaupun bobot pemahaman
Periode 2010-2015. para pembaca berbeda-beda.
Media massa merupakan suatu alat Selanjutnya adalah fungsi
komunikasi yang digunakan untuk memengaruhi. Berita yang disajikan surat
menyebarkan informasi secara massal kabar secara tidak langsung juga
kepada masyarakat. Namun media massa memengaruhi para pembacanya. Pengaruh
terutama media surat kabar tidak hanya ini pada mulanya timbul dari persepsi
sekedar menyebarkan informasi tapi juga pembaca terhadap suatu masalah yang
memiliki tanggung jawab sosial untuk kemudian akan membentuk opini para
menunjukkan arah dan menciptakan pembacanya.
hubungan harmonis dan integrasi dalam Menurutnya, umumnya isi dari suatu
tataran sosial kemasyarakatan. surat kabar terdiri dari berita utama yang
McQuail (1989) menyebutkan media terletak pada halamam depan, berita biasa,
massa seringkali dipandang sebagai alat rubrik opini, reportase, wawancara, feature,
kekuasaan yang efektif, karena iklan, cerita pendek, cerita bergambar dan
kemampuannya untuk melakukan salah satu sebagainya. Semua komponen tersebnt
atau lebih dari beberapa hal seperti : diramu sedemikian rupa agar pembaca
menarik dan mengarahkan perhatian, tertarik membaca dan kemudian menjadi
membujuk pendapat dan anggapan, pelanggan surat kabar.
memengaruhi pilihan sikap, memberikan Sedangkan menurut Effendi (1993),
status dan legitimasi, mendefenisikan dan surat kabar adalah lembaran tercetak yang
membentuk persepsi realitas. memuat laporan yang terjadi di masyarakat
Salah satu kekuatan media massa dengan ciri-ciri; publisitas (isi surat kabar
yang membentuk presepsi realitas di tengah disebarluaskan kepada publik), perioditas
masyarakat itu adalah surat kabar atau (surat kabar terbit secara teratur setiap hari,
koran. Surat kabar ini telah lama digunakan seminggu sekali atau dua mingguan),
untuk menyebarkan informasi dan sosial universalitas (isi surat kabar bersifat umum

139
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

yang menyangkut segal aspek kehidupan) memiliki tugas yang dapat dilakukan untuk
dan aktualitas (permasalahan yang diangkat menunjang pembangunan yaitu;
aktual). memperluas cakrawala pandangan
Peranan media massa secara tegas pembaca, memusatkan perhatian
juga diatur dalam Undang – Undang Nomor masyarakat dengan pesan-pesan yang
40 tahun 1999 tentang pers. Dalam UU Pers dipaparkan, menumbuhkan aspirasi, dan
No 40/1999, dinyatakan dalam pasal 3 ayat menciptakan suasana pembangunan.
1 berbunyi ”Pers Nasional Mempunyai Dalam fungsi memperluas cakrawala
Fungsi sebagai Media Informasi, pandangan surat kabar dapat membantu
Pendidikan, Hiburan dan Kontrol Sosial”. masyarakat untuk mengetahui berbagai
Di samping itu, peranan pers nasional peristiwa yang terjadi di negara-negara lain
sebagai media untuk mengembangkan yang kemudian dapat memusatkan
pendapat umum berdasarkan informasi perhatian masyarakat pada isu yang ditulis
yang tepat, akurat, benar dan melakukan dalam surat kabar tersebut.
pengawasan, kritik, koreksi dan saran Seterusnya, surat kabar berfungsi
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan dalam menumbuhkan aspirasi masyarakat
kepentingan umum serta memperjuangkan dengan adanya penguasaan media surat
keadilan dan kebenaran yang dinyatakan kabar agar masyarakat dapat mengubah
dalam UU Pers 40/1999 pasal 6 poin C, D, kehidupan mereka dengan cara meniru apa
dan E. yang disampaikan oleh media tersebut.
Selanjutnya, Wilbur Schramm Surat kabar juga dapat menciptakan
(dalam Jahi, 1993) mengemukakan tiga suasana pembangunan yakni melalui
fungsi media massa dalam pembangunan penyebarluasan informasi dan atau suasana
yaitu memberi tahu tentang pembangunan pembangunan yang sedang dijalankan
nasional, membantu rakyat berpartisipasi kepada mereka. Surat kabar dapat
dalam proses pembuatan keputusan, dan memusatkan cakrawala pemikiran dan
mendidik rakyat agar memiliki membangun simpati, memusatkan tujuan
keterampilan. pembangunan sehingga tercipta suasana
Fungsi media massa dalam memberi pembangunan yang serasi dan efektif.
tahu tentang pembangunan nasional yaitu Sesuai peranannya tersebut, surat
dengan memusatkan perhatian masyarakat kabar dapat menyebarkan informasi dan
kepada kebutuhan untuk berubah, mengevaluasi kegiatan pembangunan
kesempatan untuk menimbulkan perubahan, sehingga membangun kesadaran dan
serta metode menimbulkan perubahan dan partisipasi publik untuk turut serta
jika mungkin aspirasi. membangun dan bagi pemerintah dapat
Selanjutnya, media massa dapat memberikan pelayanan publik.
membantu rakyat berpartisipasi dalam Dalam surat kabar salah satu
proses pembuatan keputusan, memperluas informasi yang disajikan adalah berita.
dialog dan menjaga agar informasi mengalir Berita dikemas secara menarik agar
baik ke atas maupun ke bawah. menjadi perhatian pembaca. Berita secara
Terakhir, media massa berfungsi leksikon (kamus) adalah fakta atau gagasan
mendidik rakyat agar memiliki yang menarik perhatian orang banyak,
keterampilan. pernyataan yang bertujuan memberitahukan
Media surat kabar juga bisa dan laporan tentang peristiwa atau kejadian
dikatakan sebagai agen perubahan sosial. yang baru atau keterangan yang baru
Menurut Rachmandi (1989), surat kabar tentang suatu peristiwa.

140
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Mitchel V. Charnley dalam bukunya Pelayanan publik dapat diartikan


“Reporting” mendefenisikan berita sebagai sebagai pemberian layanan atau melayani
laporan tercepat mengenai fakta atau opini keperluan orang atau masyarakat yang
yang mengandung hal yang menarik minat mempunyai kepentingan pada oraganisasi
atau penting atau keduanya bagi sejumlah itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
besar penduduk. yang ditetapkan.
Nilai berita yang dikatakan menarik Pemerintah pada hakekatnya adalah
perhatian pembaca mencakup beberapa hal. pelayan kepada masyarakat, Pemerintah
Pertama, berita harus objektif. Dalam hal hadir bukan untuk melayani dirinya sendiri
ini, berita harus mengndung dual hal, yaitu tapi untuk melayani masyarakatnya serta
faktual dan imparsial. Faktual berarti berita menciptan kondisi yang memungkinkan
harus benar dan berupa fakta, bukan setiap anggota masyarakat mengembangkan
karangan. Imparsial berarti berita tidak kemampuan dan kreativitasnya demi
berpihak, yang sering dikenal dengan istialh mencapai tujuan bersama (Rasyid, 1998).
“cover both sides”. Karena itu birokrasi publik
Kedua, berita harus aktual dimana berkewajiban dan bertanggungjawab untuk
berita yang disajikan haruslah berita yang memberikan layanan yang baik dan
baru. professional. Pelayanan publik (public
Selanjutnya, berita haruslah luar service) oleh birokrasi publik merupakan
biasa, artinya melaporkan peristiwa ata salah satu perwujudan dari fungsi aparatur
kejadian yang besar, tidak biasa atau aneh, negara sebagai abdi masyarakat di samping
janggal atau tidak umum. sebagai abdi negara yang bertujuan
Keempat, berita harus penting. mensejahterakan masyarakat atau warga
Maksudnya, berita harus terakit dengan negaranya.
figur penting yang memiliki pengaruh Pelayanan umum oleh lembaga
kepada masyarakat. administrasi negara diartikan sebagai segala
Kelima, berita harus mengandung bentuk kegiatan pelayanan umum yang
unsur proksimitas atau kedekatan dengan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
pembaca. Kedekatan ini bisa secara pusat maupun di daerah dan di lingkungan
geografis, kultral dan psikologis. Badan Usaha Milik Negara/Daerah
Terakhir, berita harus mempunyai (BUMN/BUMD) dalam bentuk barang dan
unsur human interest, yaitu mempunyai atau jasa baik sebagai upaya memenuhi
daya tarik manusiawi yang menimbulkan kebutuhan masyarakat maupun dalam
perasan kagum, iba, takjub atau haru di hati rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
pembaca. perundang-undangan.
Pada umumnya penulisan berita di Sementara itu kondisi masyarakat
media massa tetap berpijak pada rumusan 5 saat ini mengalami perkembangan yang
W + 1 H yakni what (apa), who (siapa), dinamis dan tingkat kehidupan masyarakat
where (dimana) when (kapan) dan how yang semain baik dan merupakan indikasi
(bagaimana). Rumusan tersebut dikenal dari empowering yang dialami masyarakat
dengan unsur-unsur berita. Dalam (Thoha dalam Widodo, 2001).
praktiknya, unsur-unsur berita dan nilai Hal ini berarti masyarakat semakin
berita harus sejalan supaya pemberitaan sadar akan apa yan menjadi hak dan
yang disajikan lebih menarik dan menjadi kewajibannya sebagai warga negara dalam
perhatian khalayak pembaca. hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Masyarakat semakin berani

141
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

mengajukan tuntutan, keinginan dan diketahui dan dipahami oleh masyarakat,


aspirasinya kepada pemerintah. Masyarakat baik diminta maupun tidak diminta.
semakin kritis dan berani melakukan Selain itu, harus adanya efisiensi, yaitu;
kontrol sosial terhadap apa yang dilakukan persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada
pemerintah. hal-hal berkaitan langsung dengan
Dalam kondisi yang demikian, pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap
birokrasi harus dapat memberikan memerhatikan keterpaduan antara
pelayanan publik yang lebih profesional, persyaratan dengan produk pelayanan.
efektif, sederhana, transparan, terbuka, Kemudian, harus dicegah adanya
tepat waktu, responsif dan adaptif serta pengulangan pemenuhan persyaratan dalam
dapat membangun kualitas manusia dalam hal proses pelayanan masyarakat yang
arti meningkatkan kapasitas individu dan bersangkutan mempersyaratkan adanya
masyarakat untuk secara aktif menentukan kelengkapan persyaratan dari satu
masa depannya sendiri (Effendi dalam kerja/instansi pemerintah lain yang
Widodo, 2001). berkaitan.
Pelayanan publik yang profesional Selanjutnya, adanya ketepatan waktu,
artinya pelayanan publik yang dicirikan dimana pelaksanaan pelayanan masyarakat
oleh adanya akuntabilitas dan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
responsibilitas dari pemberi layan (aparatur telah ditentukan.
pemerintah) yang memiliki delapan aspek. Ketujuh adalah responsif, yaitu
Pertama, efektif, yaitu lebih memiliki daya tanggap dan cepat
mengutamakan pada pencapaian apa yang menanggapi apa yang menjadi masalah,
menjadi tujuan dan sasaran. Kedua, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang
sederhana, dimana prosedur atau tata cara dilayani.
pelayanan diselenggarakan secara mudah, Terakhir, pelayanan publik profesional
cepat, tepat dan tidak berbelit-belit, mudah haruslah adaptif, yaitu cepat menyesuaikan
dipahami dan mudah dilaksanakan oleh terhadap apa yang menjadi tuntutan,
masyarakat yang meminta pelayanan. keinginan dan aspirasi masyarakat yang
Selanjutnya, adalnya kejelasan dan dilayani, yang senantiasa mengalami
kepastian (transparan) mengenai prosedur pertumbuhan dan perkembangan.
dan tata cara pelayanan, persyaratan Dalam kondisi masyarakat yang
pelayanan baik teknis maupun persyaratan semakin kritis tersebut, birokrasi publik
administrasi, unit kerja dan atau pejabat dituntut untuk dapat mengubah posisi dan
yang berwenang dan bertanggung jawab peran (revitalisasi) dalam memberikan
dalam memberikan pelayanan, rincian biaya peyanan publik. Dari suka yang mengatur
atau tarif pelayanan dan tata cara dan memerintah berubah menjadi suka
pembayaran, serta jadwal waktu melayani, dari suka menggunakan
penyelesaian pelayanan. pendekatan kekuasaan berubah menjadi
Pelayanan publik yang profesional juga suka menolong menuju ke arah yang
harus mengandung konsep keterbukaan, fleksibel.
yaitu prosedur, tata cara, persyaratan, Sedangkan pelayanan publik dalam
satuan kerja pejabatdan penanggung jawab negara demokrasi (Lenvine dalam
pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, Subarsono 2005) paling tidak ada tiga
rincian waktu, tarif serta hal lain yang indikator pelayanan. Pertama, responsivitas,
berkaitan dengan proses pelayanan wajib yang merupakan daya tanggap penyedia
diinformasikan secara terbuka agar mudah jasa terhadap harapan, keinginan, aspirasi

142
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

maupun tuntutan pengguna layanan. Kedua, METODE PENELITIAN


responsibilitas, yakni suatu ukuran yang
menunjukkan seberapa besar jauh proses Metode yang digunakan dalam penelitian
pemberian pelayanan publik itu dilakukan ini adalah analisis isi (content analysis).
sesuai dengan prinsip-prinsip atau Analisis ini adalah penelitian yang bersifat
ketentuan-ketentuan administrasi dan pembahasan mendalam terhadap isi suatu
organisai yang benar dantelah ditetapkan. informasi tertulis atau tercetak dalam media
Ketiga, akuntabilitas, yang merupakan massa. Analisis isi dapat digunakan untuk
suatu ukuran yang menunjukkan seberapa menganalisis semua bentuk komunikasi,
besar proses penyelenggaraan pelayanan baik surat kabar, berita radio, iklan televisi
sesuai dengan kepentingan stakeholder dan maupun semua bahan-bahan dokumentasi
norma-norma yang berkembang dalam yang lain.
masyarakat. Menurut Berelson dan Kerlinger,
Dan untuk membangun pelayanan analisis isi merupakan suatu metode untuk
publik yang berorientasi kepada mempelajari dan menganalisis komunikasi
kepentingan publik, dibutuhkan secara sistematis, objektif dan kuantitatif
administrasi negara atau birokrasi yang terhadap pesan yang tampak (Wimmer &
professional pada semua aparat mulai dari Dominick, 2000:135).
tingkat atas hingga bawah. Sistematis maksudnya ada prosedur
Menurut Mertin Jr, karakteristik yang sama pada semua isi yang dianalisis.
profesionalisme aparatur sesuai dengan Periset tidak dibenarkan menganalisis
tuntutan good governance diantaranya, hanya pada isi yang sesuai dengan
pertama; equality yakni perlakuan yang perhatian dan minatnya tetapi harus pada
sama atas pelayanan yang diberikan. Hal ini keseluruhan isi yang telah ditetapkan.
didasarkan atas tipe perilaku birokrasi yang Objektif berarti hasil analisis tergantung
secara konsisten memberikan pelayanan pada prosedur riset bukan pada orangnya.
yang berkualitas kepada semua pihak tanpa Kuantitatif yakni mencatat nilai-nilai
memandang afiliasi politik, stutus sosial bilangan atau frekuensi untuk melukiskan
dan sebagainya. berbagai jenis isi yang didefinisikan.
Kedua, equity, yakni perlakuan yang Diartikan juga sebagai prinsip digunakan
sama terhadap masyarakat tidak cukup metode deduktif.
selain itu juga diperlukan perlakuan yang Dalam metode analisis juga dikenal
adil, terutama untuk masyarakat yang isi yang nyata, yakni yang diriset dan
pluralistik. Ketiga, loyality, yakni kesetiaan dianalisis adalah isi yang tersurat (tampak)
kepada konstitusi, hukum, pimpinan, bukan makna yang dirasakan periset.
bawahan dan rekan kerja. Berbagai Perkara hal akhir dari analisis nanti
pekerjaan itu saling berkaitam dan tidak ada menunjukkan adanya sesuatu yang
kesetiaan mutlak yang diberikan kepada tersembunyi, hal itu sah-sah saja namun
suatu jenis kesetiaan tertentu dengan semuanya bermula dari analisis terhadap isi
mengabaikan yang lain. Keempat, yang tampak.
akuntabilitas, yakni setiap aparat McQuail dalam bukunya Mass
pemerintah harus siap menerima tanggung Cammunication Theory (2000:305)
jawab atas apapun yang ia kerjakan dan menyatakan beberapa tujuan dilakukannya
menghindari diri dari sindrom “saya analisis terhadap isi pesan komunikasi;
sekedar melaksanakan perintah atasan”. yaitu; untuk mendekripsikan dan membuat
perbandingan terhadap isi, membuat

143
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

perbandingan antara isi media dengan di halaman Kota maupun halaman depan
realitas sosial. media Surat Kabar Harian Analisa. Jumlah
Selain ittu, isi media merupakan sampel yang diambil sebanyak 100 edisi
refleksi dari nilai-nilai sosial dan budaya terbitan.
serta sistem kepercayaan masyarakat, Teknik pengumpulan data yang
sehingga analisis isi bertujuan untuk dilakukan dalam penelitian ini adalah
mengetahui fungsi dan efek dari media, dokumentasi, observasi dan studi pustaka.
sekaligus mengevaluasi media performance Dokumentasi dilakukan dengan
dan untuk mengetahui ada tidaknya bias mengumpulkan pemberitaan kesehatan
media. selama 100 edisi penerbitan. Observasi
Dari penjabaran di atas pengertian pengamatan terhadap pesan-pesan yang
dasar dan kegunaan analisis isi secara disampaikan dalam pemberitaan. Studi
sederhana diartikan sebagai metode untuk pustaka merupakan penelusuran
mengumpulkan dan menganalisis muatan literatur/buku-buku untuk mendukung
dari sebuah tulisan (teks). Teks dapat penelitian yang dilakukan.
berupa kata – kata, makna gambar, simbol Teknik penelitian yang dilakukan
gagasan, tema dan bermacam bentuk pesan penulis dalam analisis isi adalah untuk
yang dapat dikomunikasikan. melihat isi komunikasi yang nyata secara
Analisis isi berusaha memahami data objektif, sistematis dan kuantitatif. Isi
bukan sebagai kumpulan peristiwa fisik tersurat dari pesan-pesan yang ditampilkan
tetapi sebagai gejala simbolik untuk dihitung menurut frekuensi penampilan
mengungkapkan makna yang terkandung dalam batas-batas penggolongan dan
dalam sebuah teks untuk memperoleh kategori yang lebih dulu ditetapkan.
pemahaman terhadap pesan yang Metode pengukuran isi pesan atau
direpresentasikan. prosedur operasional konsep dijabarkan
Lokasi penelitian adalah media surat dalam ukuran-ukuran tertentu dan biasanya
kabar Harian Analisa. Pemilihan lokasi dalam bentuk kontruksi kategori beserta
penelitian tersebut dikarenakan media surat indikatornya. Kontruksi kategori digunakan
kabar Analisa sebagai media yang memiliki untuk mengupas permasalahan yang diteliti.
moto “Membangkitkan Partisipasi Rakyat Kategori dibuat berdasarkan unit analisis,
dalam Pembangunan”. yakni satuan pesan yang akan dianalisis.
Selain itu surat kabar harian Analisa Kontruksi kategori yang digunakan
dipandang sebagai media cetak nasional dalam penelitian ini adalah :
yang terbit harian di daerah Sumatera Utara 1. Kontruksi kategori A yakni kategori
yang konsern memberitakan kebijakan perihal jenis isi pesan meliputi;
pelaksanaan pembangunan dan sopan, tidak informasi, keluhan, kritikan dan saran.
berpihak serta selalu mengutamakan 2. Kontruksi katergori B yakni kategori
keseimbangan dalam pemberitaan sesuai perihal tentang bentuk efek
dengan UU No 40 tahun 1999 tentang Pers. pemberitaan meliputi; penyampaian
Sedangkan jadwal penelitian adalah dukungan, tanggapan dan kebijakan.
selama 100 hari edisi terbitan dimulai satu 3. Kontruksi kategori C yakni kategori
hari setelah pelantikan Walikota dan Wakil perihal arah isi pemberitaan pelayanan
Walikota Medan Periode 2010-2015 yakni kesehatan berdasarkan kategori Harold
27 Juli 2010 hingga 3 November 2010. Laswell yang digunakan Akmandsyah
Objek yang dijadikan penelitian Naina (Flournoy, 1989:128). Untuk
adalah berita-berita tentang kesehatan baik kategori ini dimodifikasi menjadi

144
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

favorable (+), unfavorable (-) dan netral pelayanan kepada masyarakat khususnya
(o). masyarakat kota Medan.
Setelah dilakukan analisis isi pesan
terhadap berita-berita kesehatan di berbagai
HASIL DAN PEMBAHASAN halaman surat kabar Harian Analisa, yang
dimulai dari halaman utama (halaman 1),
Bagian pembahasan memaparkan data-data halaman Kota 4, halaman Kota 6, halaman
mengenai media massa dan pelayanan Kota 7, halaman Kota 9 dan halaman Kota
publik yang ditujukan untuk mengetahui 12, selama 100 hari, semenjak dilantiknya
bagaimana isi pesan berita-berita kesehatan Drs. H. Rahudman Harahap MM dan Drs.
dan implementasi kebijakan yang diambil H. Dzulmi Eldin S, MSi sebagai pasangan
oleh Walikota Medan Drs. H. Rahudman walikota Medan dan wakil walikota Medan
Harahap, MM terhadap pelayanan periode 2010-2015.
kesehatan masyarakat Kota Medan. Kajian data pemberitaan yang
Uraian mengenai hasil analisis data dianalisis ternyata hanya terdapat 39 berita
terhadap intensitas pemberitan kesehatan kesehatan atau terkait dengan visi dan misi
ditinjau dari perihal jenis isi pesan, efek kesejahatan yang diprogramkan walikota
pemberitaan dan arah pemberitaan dan wakil walikota Medan periode 2010 –
kesehatan. Satuan analisis yang digunakan 2015. Dari 39 pemberitaan itu jika dihitung
disesuaikan dengan tujuan penelitian dari prosentase 100 hari maka diperoleh 39
dengan menggunakan satuan ruang sebagai persen.
satu kesatuan yang utuh. Kondisi terdapatnya 39 berita
Pemberitaan kesehatan merupakan kesehatan di Harian suratkabar Analisa itu,
salah satu berita yang disajikan oleh setelah dilakukan penghitungan dari
berbagai media cetak di sejumlah halaman kalender kerja terdapat hari libur nasional
surat kabar, karena dianggap memiliki nilai dan cuti bersama hari raya Idulfitri 1431 H.
berita (news value) yang dirasakan Selain itu pada bulan Agustus 2010, masuk
bermanfaat bagi masyarakat, lembaga Ramadan 1431 H sehingga berita banyak
pemerintahan dan lembaga swasta. didominasi seputar Ramadan.
Berita-berita kesehatan yang Namun begitu berita-berita kesehatan
disajikan itu dijadikan sarana informasi tetap menghiasi sejumlah halaman di
yang berharga sehingga bisa diambil solusi suratkabar Harian Analisa tetapi dengan
yang tepat untuk bahan evaluasi atas rentang waktu pemberitaan yang tidak
penerapan dari kebijakan yang diambil konstan (tetap). Hal ini dapat dilihat pada
tentang kesehatan agar dapat memberikan tabel berikut ini :

Tabel 1. Berita Kesehatan Selama 100 Hari Kepemimpinan Walikota Medan 2010-2015

No Judul Terbit Halaman


1 DBD Ancam Anak Medan Selasa/27 Juli 2010 Kota 6
2 Lima Agenda Prioritas dalam 100 Hari Kerja Kamis/29 Juli 2010 Kota 6
3 Iklim Tak Tentu Waspadai Diare, Ispa dan Tifus Kamis/5 Agustus 2010 Kota 4
4 DBD Terus Rengut Nyawa Jumat/6 Agustus 2010 Utama
5 Seluruh Kabupaten/Kota Diminta Buat Jamkesda di Senin/ 9 Agustus 2010 Kota 12
2011
6 Reumatik Jika Dibiarkan Bisa Sebabkan Kelumpuhan Selasa/ 10 Agustus 2010 Kota 9
7 Di Indonesia Tiap Jam Satu Wanita Meninggal akibat Rabu /11 Agustus 2010 Kota 11

145
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Kanker Serviks
8 Walikota Medan Tegur Manajemen RS Pirngadi Jumat /13 Agustus 2010 Kota 12
Secara Terbuka
9 Wakil Walikota Medan Minta RSUPM Komit Rabu/18 Agustus 2010 Kota 7
Berikan Pelayanan Terbaik kepada Masyarakat
10 Demam Berdarah Mewabah di Medan Marelan Rabu/ 25 Agustus 2010 Kota 7
11 Satu Lagi Anak Gizi Buruk di Kota Medan Sabtu/28 Agustus 2010 Kota 4
12 Delyuzar: Masyarakat Masih belum Paham Penyebab Senin/30 Agustus 2010 Kota 9
TB
13 Rahudman : Mari Bangun Medan dengan Rabu/ 1 September 2010 Kota 10
Kebersamaan
14 Kesehatan Reproduksi Remaja dan Bahaya Narkoba Rabu / 1 September 2010 Kota 10
15 KSO Pirngadi dengan Aero Wisata Bermasalah Jumat/ 3 September 2010 Kota 11
16 Kerjasama Pengelola Gizi Dinilai Manajemen Panik Rabu/ 8 September 2010 Kota 6
17 Pemko akan Lauching Pelayanan Kesehatan 24 Jam di Jumat /17 September 2010 Kota 4
Puskesmas
18 Askes RS Pirngadi dan Apatik akan Gelar Rakor Selasa/ 21 September 2010 Kota 6
Bahas sidak Wakil Walikota
19 DPRD Pertnayakan KSO Gizi di RS Pirngadi Rabu/ 22 September 2010 Kota 6
20 JKM Temukan 40 Kasus Penderita TB Paru Jumat/ 24 September 2010 Kota 9
21 Jumlah Pasien Berobat ke RS Pirngadi Menurun Sabtu/ 25 September 2010 Kota 6
22 Walikota Medan Dukung Tawaran UMSU Soal Sabtu/ 25 September 2010 Kota 6
Kerjasama di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
23 Anak Medan Rawan Terserang DBD Sabtu/ 25 September 2010 Kota 6
24 DPRD Medan Pelajari Penunjukan Langsung Kamis / 30 September 2010 Kota 7
Pengadaan Gizi Bernilai Rp 2,6 M di RS Pirngadi
25 KSO Makan Pasien RS Pirngadi Timbulkan Banyak Kamis / 30 September 2010 Kota 9
Pertanyaan
26 13 Unit Puskesmas di Medan Beroperasi 24 Jam Sabtu/ 2 Oktober 2010 Kota 6
27 Yusuf Pardamen Minta Masyarakat Medan Dukung Kamis/ 7 Oktober 2010 Kota 6
Program Walikota
28 Medan Masih Impor Darah dari Luar Provinsi Selasa/ 12 Okotober 2010 Kota 6
29 Warga Miskin Tolak JPKMS Jumat/ 15 Oktober 2010 Kota 6
30 Walikota Medan Kunjungi Instalasi Gizi RS Pirngadi Jumat/ 15 Oktober 2010 Kota 9
Hari Ini
31 Masyarakat Harus Kawal Pemutahiran Peserta Sabtu/ 16 Oktober 2010 Kota 9
JPKMS
32 Pemprovsu Harus Alokasikan Dana Talangan Sabtu/ 16 Oktober 2010 Kota 9
Kesehatan Rp 50 M pada APBD 2011
33 Kepastian Pemutakhiran Kepesertaan Jamkesmas Selasa/ 19 Oktober 2010 Kota 4
Tunggu Surat Menkes
34 Camat dan Lurah Harus segera Selesaikan Pendataan Senin/ 25 Oktober 2010 Kota 12
JPKMS
35 Mungkinkan JPKMS Tanpa Kartu Senin/ 1 November 2010 Kota 12
36 DBD Mewabah di Medan Dinkes dan DPRD Tak Selasa/ 2 November 2010 Kota 12
Respon
37 RS Pirngadi Butuh 200 Perawat Selasa/ 2 November 2010 Kota 4
38 Kabupaten/Kota Diminta Waspadai Peningkatan DBD Rabu/ 3 November 2010 Kota 4
39 Kepala Daerah Diingatkan Lagi untuk Mutakhirkan Rabu/ 3 November 2010 Kota 10
Data Jamkesmas
Sumber : Surat Kabar Harian Analisa 2010

146
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

1. Berita Kesehatan Dilihat dari Jenis Tabel 2. Berita Kesehatan Dilhat Dari
Isi Pesan Frekuensi Jenis Isi Pesan
Data yang ditampilkan adalah untuk
melihat jenis isi pesan apa saja yang No Jenis Pesan Frekuensi %
diungkapkan terkait dengan kesehatan. 1 Informasi 22 44
Data tersebut berdasarkan kategori 2 Keluhan 3 6
sebagai berikut. 3 Kritikan 10 20
 Informasi 4 Saran 15 30
Kategori informasi termasuk kata-kata, Jumlah 50 100
kalimat-kalimat atau pernyataan- Sumber: Data Penelitian
pernyataan yang mengungkapkan
informasi secara umum dan penjelasan Tabel 2 menunjukkan jenis isi pesan
tentang kesehatan, kinerja aparatur dan yang disajikan dalam Harian Analisa lebih
lembaga yang menangani kesehatan banyak mengarah pada jenis informasi
masyarakat. sebanyak 22 berita atau sebesar 44 %.
Selanjutnya, dalam bentuk saran 15 berita
 Keluhan yakni 30 %, kritikan 10 berita atau 20 %.
Kategori keluhan termasuk kata-kata, Sedangkan informasi tentang keluhan dari
kalimat -kalimat yang terungkap mulai masyarakat atau lembaga yang peduli
dari ketidaknyaman masyarakat, terhadap kesehatan masyarakat, yang
kesusahan dan masalah buruknya disajikan dalam pemberitaan surat kabar
pelayanan kesehatan yang ditujukan Harian Analisa sebesar 6 % atau sebanyak 3
kepada kinerja dinas terkait dan Sumber berita.
Daya Manusia di dalam lingkungan Ini menunjukkan bahwa kategori
Satuan Kerja Pimpinan Daerah (SKPD) jenis isi pesan dalam pemberitaan yang
di lingkungan Pemko Medan dan berhubungan dengan kesehatan, sajian
lembaga DPRD. informasi sangat dominan. Dari informasi
yang disajikan tersebut terlihat tidak hanya
 Kritikan berupa dukungan positif tapi juga informasi
Kategoti ini termasuk kecaman, protes tentang kinerja aparatur pelayanan
dan pernyataan atau pendapat tentang kesehatan, sistem kerja lembaga yang
buruknya kinerja pelayanan kesehatan menangani kesehatan hingga informasi
yang dinilai oleh masyarakat, lembaga jenis penyakit yang masih mewabah di
swasta dan DPRD Medan, DPRD tengah masyarakat. Informasi yang
Sumut. Kritakan ini juga termasuk disajikan tersebut merupakan bahan yang
ketidaknyamanan dan ketidakpuasan berharga bagi Pemko Medan untuk
yang diterapkan. mengevaluasi kebijakan yang diterapkan,
guna menata ulang kebijakan, serta
 Saran menindak lanjuti informasi yang diperoleh
Kategori ini merupakan ide-ide, pikiran- dengan pengambilan kebijakan/solusi yang
pikiran yang dilontarkan dalam isi berita tepat kepada masyarakat atau lembaga
yang disampaikan lembaga pemerintah pelayanan publik di bidang kesehatan,
dan swasta serta masyarakat. seperti judul berita Deman Berdarah
Dengue (DBM) mewabah di Medan, DBD
Mewabah kembali di Medan Dinkes dan
DPRD Tak Respon, Camat dan Lurah

147
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Harus segera Selesaikan Pendataan JPKMS Rumah Sakit Pringadi Medan, rawannya
dan sebagainya. terjangkit DBD di tengah masyarakat
Informasi yang disajikan tersebut Medan serta pendataan JPKMS yang tak
merupakan bentuk dari fungsi tanggung merata yakni masih banyaknya warga
jawab pers dalam memberikan informasi miskin Medan yang tidak menjadi peserta
kepada publik, serta menjalankan fungsi JPKMS.
sosial kontrol dari berbagai kebijakan yang
diterapkan Pemko Medan. Informasi yang 2. Berita Kesehatan Dilihat dari Bentuk
diperoleh dari media massa ini jika ditindak Isi Pemberitaan
lanjuti secara cepat, cermat dan tepat maka Data yang ditampilkan adalah untuk
dinas terkait yang berhubungan dengan melihat relevansi dari jenis kategori isi
kesehatan di lingkungan Pemko Medan pesan yang diberitakan, yakni bagaimana
mampu mengatasi masalah kesehatan di bentuk yang diungkapkan dalam pernyataan
tengah masyarakat. melalui kata-kata dan kalimat-kalimat yang
Dari kajian analisis terhadap disampaikan. Kategori dimaksud berupa
informasi yang disajikan suratkabar Harian dukungan, tanggapan dan kebijakan.
Analisa itu terbukti dengan kategori jenis  Dukungan
isi pesan lainnya yakni indikator dalam Dukungan merupakan respon positif yang
bentuk saran, yang terdata mencapai 30 dipaparkan dalam isi berita kesehatan baik
persen. Saran ini ditujukan kepada lembaga dalam bentuk pernyataan, termasuk puijian,
terkait diantaranya penanganan kesehatan dorongan yang datang dari masyarakat,
di Rumah Sakit Pirngadi Medan, lembaga-lembaga tertentu dan dinas terkait
pengalokasian jaminan pemeliharaan yang menangani permasalahan kesehatan
kesehatan medan sehat (JPKMS), Kepala masyarakat.
Daerah Diingatkan Lagi untuk Mutakhirkan
Data Jamkesmas dan juga menyarankan  Tanggapan
bagaimana masyarakat supaya hidup sehat Tanggapan merupakan respon positif dan
agar tidak terkena penyakit seperti diare, negatif yang terlihat dari pesan berita yang
Ispa, tifus, DBD, terhindar dari gizi buruk disajikan. Tanggapan ini dilihat dari
dan kanker serviks serta reumatik. masyarakat, lembaga-lembaga tertentu dan
Selanjutnya dalam kritikan sebesar dinas terkait di lingkungan Pemko Medan.
10 persen ternyata berbagai berita dalam isi
pesannya mengkritik yang diarahkan Dinas  Kebijakan
Kesehatan Pemko Medan yang lamban Kebijakan merupakan sesuatu solusi yang
menangani berbagai kasus DBD, masih diambil dan diterapkan Pemko Medan
ditemukannya kasus TB Paru, Gizi Buruk setelah mendapat tanggapan atas
dan kurangnya infrastruktur pendukung permasalahan kesehatan yang diperoleh
kesehatan. Kritikan yang tersebut dimaksud dari pemberitaan yang disajikan suratkabar
untuk lebih baik lagi dalam menyukseskan Harian Analisa.
program kesehatan, agar pengelolaan
pelayanan kesehatan bisa maksimal di
terima masyarakat kota Medan.
Sedangkan sajian keluhan dari jenis
isi pesan dalam berita-berita keseharan
hanya terdapat 6 persen. Keluhan ini
mengarah kepada pelayanan kesehatan di

148
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Tabel 3 Berita Kesehatan Dilihat Dari setelah banyaknya tanggapan dan keluhan
Bentuk Pemberitaan masyarakat terhadap pendataan JPKMS
sepertu judul berita “Masyarakat Harus
No Bentuk Frekuensi % Kawal Pemutahiran Peserta JPKMS” dan
1 Dukungan 2 14,28 “Warga Miskin Tolak JPKMS”. Kedua
2 Tanggapan 8 57,12 judul pemberitaan itu direspon Walikota
3 Kebijakan 4 28,6 Medan dengan menginstruksikan para
Jumlah 14 100 jajaran camat dan lurah se kota Medan
Sumber : Data Penelitian untuk mendata dan menyelesaikan
pendataan JPKMS.
Tabel 3 menunjukkan bahwa berita Bentuk berita lainnya yang mendapat
kesehatan yang disajikan surat kabar Harian respon dari Walikota dan Wakil Walikota
Analisa dalam bentuk tanggapan berjumlah Medan adalah tentang pemberitaan lainnya
8 berita yakni 57,12 persen. Besarnya seperti permasalahan Kerjasama
tanggapan tersebut menunjukkan Operasional (KSO) Rumah Sakit Pirngadi
banyaknya informasi yang diterima Pemko yang diributkan diantaranya terkait
Medan. Namun tanggapan yang diperoleh pelayanan makanan (gizi) untuk pasien, dan
tidak semuanya menjadi bahan dalam kinerja aparat Rumah Sakit Pirngadi, yang
mengambil keputusan pelayanan kesehatan. dalam KSO tersebut diserahkan kepada
Bahkan kebijakan yang diperoleh dari data Aero Wisata (pihak ketiga) sehingga para
analisis yang dilakukan, bentuk kebijakan pegawai RS Pirngadi tidak maksimal
hanya 4 berita yakni 28,6 persen atau bekerja menyebabkan tergangunya
separuh dari bentuk tanggapan. pelayanan kesehatan kepada para pasien.
Hal itu disebabkan kebijakan yang Akhirnya Walikota Medan
diambil sudah merupakan program Rahudman Harahap beserta Wakilnya,
Walikota dan Wakil Walikota Medan, Dzulmi Eldin langsung meninjau Instalasi
Rahudman-Eldin di bidang kesehatan Gizi RS Pirngadi melihat langsung
seperti berita berjudul 13 Unit Puskesmas pelayanan kesehatan di RS Pirngadi Medan,
di Medan Beroperasi 24 Jam. Namun secara begitu juga dengan Wakil Walikota Medan
tersirat surat kabar Harian Analisa telah Dzulmi Eldin melakukan sidak ke RS
mengingatkannya dalam pemberitaan Pirngadi. Kunjungan dan sidak Walikota
bahwa Pemko akan Lauching Pelayanan Medan dan Wakil Walikota Medan tersebut
Kesehatan 24 Jam di Puskesmas. Artinya berawal dari berita-berita yang disajikan
Walikota Medan memastikan adanya suratkabar Harian Analisa.
pelayanan 24 jam di puskesmas dan tidak Dari kebijakan yang diambil
“main-main” dengan program di bidang walikota Medan itu jika di analisis secara
kesehatan karena telah dipublikasikan mendalam dari seluh berita yang disajikan
melalui surat kabar Harian Analisa kepada belum seluruhnya terkait dnegan
masyarakat luas. pembenahan pelayanan kesehatan yang
Di sisi lain, Walikota dan Wakil diprogramkan. Kebijakan yang diambil
Walikota Medan Rahudman-Eldin tetap masih terpokus pada pengoperasian
merespon apa yang diberitakan Harian puskesmas rawat inap di 13 puskesmaS dari
Analisa terkait dengan pelayanan kesehatan 12 jam menjadi 24 jam. Pendukung
seperti judul berita “Camat dan Lurah peralatan pengoperasian puskesman masih
Harus segera Selesaikan Pendataan terbatas.
JPKMS”. Munculnya statmen tersebut

149
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Sedangkan penanggulangan DBD, Tabel 4 menunjukkan pemberitaan


penanggulangan gizi buruk belum Harian Analisa tentang kesehatan sejumlah
mendapat penanganan yang serius dari 27 berita atau 69,23 persen mengarah pada
Walikota Medan. Hal itu dilihat masih favorabel. Kemudian sebanyak 7 bberita
sering terjadinya wabah DBD dan gizi atau 17,95 persen arah pemberitaan
buruk. Begitu juga dengan pemutakhiran unfavorable dan cenderung netral sebanyak
data JPKMS masih belum maksimal walau 5 berita atau 12,82 persen.
JPKMS telah diluncurkan. Pemberitaan yang favorable (+) dapat
dilihat dari judul dan isi pesan yang
3. Berita Kesehatan Dilihat Dari disajikan dalam pemberitaan. Pemberitaan
Frekuensi Arah Pemberitaan. yang favorable ini dilihat dari kalimat-
Data yang ditampilkan adalah untuk kalimat baik bersifat mendukung,
mengetahui frekuensi arah pemberitaan menyetujui, menganjurkan atau mengkritik
kesehatan yang sering diungkapkan dari isi tapi membangun terhadap persoalan,
pesan 39 judul berita yang disajikan surat tanggapan atau kecederungan tertentu.
kabar Harian Analisa. Sedangkan arah pemberitaan yang
Kategorinya adalah sebagai berikut: unfavorable (-) banyak diungkap dalam isi
 Favorable (+) pesan kritikan yang datang dari masyarakat,
Jika isi pemberitaan bersifat lembaga yang peduli terhadap kesehatan
mendukung, menyetujui, atau masyarakat. Arah pemberitaan yang
menganjurkan terhadap pendapat, unfavorable jika arah pemberitaan
persoalan atau kecenderungan tertentu. menentang, tidak sepakat atau menolak
 Unfavorable (-) terhadap pendapat atau kebijakan, persoalan
Jika isi pemberitaan bersifat atau kecenderungan tertentu.
menentang, tidak sepakat atau menolak Arah pemberitaan yang netral
terhadap kebijakan yang diambil, merupakan berita-berita yang didalamnya
pendapat atau kecenderungan tertentu. berisi pernyataaan-pernyataan atau kalimat-
 Netral ( 0 ) kalimat yang sama sekali tidak mengarap
Jika isi pemberitaan sama sekali tidak kepada favorable dan unfavorable. Arah
terdapat indikasi tentang favorable berita netral ini ada sebanyak 5 berita atau
atau unfavorable. 12,82 persen.
Hasil penelitian dari kategori ini dipaparkan
dalam Tabel 4 berikut ini.
KESIMPULAN
Tabel 4. Berita Kesehatan dari Frekuensi
Arah Pemberitaan Ditinjau dari perihal jenis isi pesan, jenis
berita yang paling sering muncul adalah
No Pemberitaan Frekuensi % kategori informasi yang terkait dengan
1 Favorable 27 69,23 kesehatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
2 Unfavorable 7 17,95 banyaknya keterangan, pernyataan dan
3 Netral 5 12,82 gagasan yang mengandung nilai, makna
Jumlah 39 100 dari isi pesan yang disajikan baik dalam
Sumber : Data Penelitian bentuk data, fakta maupun penjelasan
terhadap fakta dan data di lapangan.
Informasi tersebut mengandung nilai-nilai
berita (news value) yang sangat bermanfaat

150
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

bagi Pemko Medan untuk melihat dan hanya sebatas menjalankan program-
mengevaluasi berbagai kebijakan tentang program kesehatan tetapi program
kesehatan di tengah masyarakat. yang dilakukan hendaknya benar-benar
Banyaknya berita-berita yang berisi bisa menyentuh segala lapisan
informasi baik informasi tentang kesehatan masyarakat, sehingga berbagai
masyarakat, informasi tentang kinerja penyakit yang sering mewabah dapat
aparatur kesehatan dan keberadaaan diatasi.
fasilitas lembaga yang menangani 2. Berita-berita terkait kesehatan yang
kesehatan dari analisis isi berita yang ada di media massa termasuk surat
dilakukan Pemko Medan melalui dinas kabar Harian Analisa bisa menjadi
terkait seperti Dinas Kesehatan Kota Medan rujukan bagi Walikota Medan untuk
dan RS Pirngadi tetap meresponnya namun melihat gambaran program kesehatan
belum serius melakukan perbaikan terhadap itu dijalankan di tengah masyarakat
pelayanan kesehatan. dan kemudian bisa mengevaluasi dan
Selanjutnya, ditinjau dari perihal mengambil kebijakan yang mampu
bentuk pemberitaan maka masalah menyukseskan pelaksanaan program
kebijakan yang diambil masih terbatas pada kesehatan selanjutnya.
menjalankan program kesehatan, belum 3. Suratkabar Harian Analisa juga
sampai kepada bagaimana program diharapkan lebih konsern lagi untuk
kesehatan bisa benar-benar menyentuh memberitakan pelayanan kesehatan
masyarakat Medan. Hal itu terlihat dari dengan waktu penerbitan yang lebih
masih terus mewabahnya berbagai penyakit kontinu sehingga tetap menjadi surat
yang melanda masyarakat Medan seperti kabar terdepan dalam partisipasi
DBD, gizi buruk, ISPA dan sebagainya. pembangunan bangsa. Di samping itu,
Kondisi tersebut menyebabkan tanggapan dengan penerbitan yang lebih kontinue
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka fungsi media massa sebagai
belum berjalan seperti yang diharapkan. jembatan penyampai informasi dan
Walikota Medan yang menjalankan kontrol sosial akan menjadi sarana
program di bidang kesehatan masih sebatas komunikasi yang bermanfaat bagi
seremonial untuk memenuhi program masyarakat dan pemerintah.
kesehatan yang ada.
Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa ditinjau dari arah frekuensi DAFTAR PUSTAKA
pemberitaan, berita yang favorable lebih
banyak jika dibandingkan dengan Buku:
unfavorable dan netral. Hal ini ditunjukkan Dwiyanto, A., dkk. (2002). Reformasi
dengan hasil analisis yang kebanyakan dari Birokrasi di Indonesia. Yogyakarta:
seluruh isi dari pesan berita yang ada, Pusat Studi Kependudukan dan
mengandung nilai psoitif dalam Kebijakan UGM.
menggerakkan dan melancarkan program Dwiyanto, A. (2005). Mengapa Pelayanan
kesehatan yang digariskan oleh Walikora Publik dalam Agus Dwiyanto
Medan di bidang kesehatan. (editor). (2005). Mewujudkan Good
Untuk itu, penulis mengajukan Governace Melalui Pelayanan
beberapa saran sebagai berikut: Publik. Yogyakarta: UGM Press.
1. Walikota dan wakil walikota Medan Assegaff, D.H. (1983). Jurnalistik Masa
periode 2010-2015 hendaknya tidak Kini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

151
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

Effendi, O.U. (1986). Hubungan


Masyarakat. Bandung: PT Remaja
Karya.
Holsti, R. (1969). Content Analysis for
Social Science abd Humanities.
Canada: Addison Westly Publishing
Company Massachussets.
Kerlinger, F.N. (1973). Fondation of
Behavior Research. New York: Hall
Rinehart & Winston Inc.
Krippendorf, K. (1991). Analisis Isi
Penghantar Teori dan Metodologi.
Jakarta: Rajawali Pers.
McQuil, D. (1991). Teori Komunikasi
Massa Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga.
McQuil, D. & Sven, D.H. (1984).
Communication Model for Study of
Mass Communincation. New York:
Longman Inc.
Thoha, M. (2002). Prespektif Perilaku
Birokrasi, Jakarta: PT Raja Grafindio
Persada.
Nurudin. (2009). Jurnalisme Masa Kini.
Jakarta: rajawali Pers.
Nurudin. (2009). Hubungan Media Konsep
dan Aplikasi, Jakarta: Rajawali Pers.
Kriyanto, R. (2009). Teknik Praktis Riset
Komunikasi:Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations,
Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Rakhmat, J. (1991). Metode Penelitian
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sudirman, T. (2005). Jurnalistik Baru.
Ciputat: Penerbit Kalam Indonesia.
Subarsono, A.G. (2005). Pelayanan Publik
yang Effisien, Responsif dan Non
Partrisipan dalam Agus Dwiyanto
(editor) Mewujudkan Good
Governace Melalui Pelayanan
Publik. Yogyakarta: UGM Press.

152
Jurnal Simbolika/Volume 1/Nomor 2/September 2015

153

Anda mungkin juga menyukai