Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN BIOLOGI

UJI KANDUNGAN AMILUM, GLUKOSA, PROTEIN DAN


LEMAK PADA MAKANAN

Nama Kelompok :

1. Putra Hadi Pratama

2. Vivi Astiyan Mayasari

3. Wahyu Gustono

4. Wahyu Tri Ayu Lestari

SMA NEGERI 1 BANYUWANGI

Jalan Ikan Tongkol Telp. 0333 423589

Website : www.sman1banyuwangi.sch.id

Januari 2016
Uji Kandungan Amilum, Glukosa, Protein, dan

Lemak Pada Makanan

I. Tempat dan Waktu : Lab. Biologi SMAN 1 BANYUWANGI.


Selasa, 19 Januari 2016
II. Tujuan Praktikum : -Menguji kandungan amilum, glukosa,
protein, dan lemak pada bahan makanan.
-Untuk mengetahui keadaan makanan sebelum dan
sesedah di uji.
III. Alat dan Bahan :
1. Cawan Petri 11. Kaki Tiga
2. Gelas Kimia 100 mL 12. Kasa
3. Tabung Reaksi 100 mL 13. Etanol
4. Pipet Tetes 14. Iodin/ Lugol/ Fehling A/ Fehling
5. Batang Pengaduk B/ Biuret
6. Lumpang dan Alu 15. Nasi
7. Rak Tabung Reaksi 16. Tepung Terigu
8. Penjepit Tabung 17. Tahu
9. Sikat Tabung Reaksi 18. Margarin
10. Pembakar Spiritus 19. Pisang
IV. Cara Kerja :
1. Haluskan semua bahan makanan, nasi, tahu, pisang di wadah
terpisah. Tambahkan sedikit air agar lebih cepat halus.
2. Encerkan tepung dengan air.
3. Untuk uji amilum, tetesi bahan makanan yang telah halus dengan
Iodin/ Lugol.
4. Untuk uji glukosa, tetesi bahan makanan yang telah halus dengan
Fehling A dan Fehling B.
5. Untuk uji protein, tetesi bahan makanan yang telah halus dengan
Biuret.
6. Untuk uji lemak, oleskan secara merata margarin di atas kertas
minyak. Lalu, letakkan tahu, nasi, dan pisang yang telah
dihaluskan di atasnya. Tunggu hingga 10 menit.
7. Catat hasil pengamatan dan masukkan data dalam tabel.
V. Dasar Teori :
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan. Makanan dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dan nutrisi. Makanan dapat membantu dalam mendapatkan energi,
membantu pertumbuhan badan dan otak. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Protein, Karbohidrat, Lemak, dan lain-lain
adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa
organik yang tersusun dari atom C, H, dan O yang menyediakan 4 kalori
(17 kilojoule) energi pangan per gram. Bentuk molekul karbohidrat paling
sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat
yang merupakan polimer, tersusun dari molekul gula yang terangkai
menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang. Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup
dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin. Hasil dari
pemecahan karbohidrat (misalnya pati) yang menghasilkan monosakarida,
disakarida, dan polisakarida, terutama glukosa.
Amilum atau pati adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, dan tidak berbau. Pati tersusun
dari dua macam karbohidrat, Amilosa dan Amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera), Amilopektin
menyebabkan sifat lengket.
Protein (akar kata Protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang
paling utama”) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi
yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung C, H, O, N, dan kadang kala S serta P.
Lemak atau sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara
khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu
ruang. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Lemak terdiri atas unsur-
unsur C, H, dan O.
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H2NC(O),
NHC(O)NH2. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa
organik dengan gugus fungsional –(HN-CO-)2N-. Jadi, biuret dimetil
adalah CH3HN-CO-NR-CO-NHCH3. Lugol yodium, juga dikenal sebagai
solusi lugol yang merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium
dalam air. Reagen benedict adalah bahan kimia reaksi yang digunakan
sebagai ujian kandungan glukosa.
VI. Hasil Pengamatan :
Keadaan bahan makanan sesudah dan sebelum ditetesi reagen
Bahan Fehling Keadaan
Iodin A dan B Biuret Sebelum
Makanan
Nasi Ungu Ungu Biru Tua Putih
Kehitaman
Tepung Biru Tua Biru Muda Biru Putih
Pisang Ungu Oranye Biru Kuning
Kehitaman
Tahu Tetap (putih) Ungu Biru Putih
Keunguan

Hasil Pengujian

Bahan Amilum Glukosa Protein Lemak


Makanan Reaksi +/- Reaksi +/- Reaksi +/- Reaksi +/-
Nasi Ungu - Merah + Ungu + Tak -
Kehitaman Bata transparan
Tepung Biru Tua + Biru - Biru -
Muda
Pisang Ungu - Merah + Oranye - Tak -
Bata trasparan
Tahu Tetap - Ungu - Ungu + transparan +
Susu Coklat -
Putih Putih -
Telur

VII. Pembahasan :
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan reagen yang
digunakan untuk mengetahui kandungan pada makanan.
Lugol digunakan untuk menguji bahan makanan yang didalamnya
mengandung karbohidrat atau amilum. Bila makanan yang ditetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat atau
amilum. Semakin hitam, maka makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein, maka setelah
bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Hal itu terjadi
karena terjadi ikatan antara protein dengan biuret yang menghasilkan dasar
reaksi kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus CO dan NH ikatan
peptida dalam larutan alkalis akan membentuk warna ungu.
Kertas Buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak.
Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak, jadi sangat cocok untuk
pengujian ini. Pada pengujian lemak ini, makanan yang sudah di tumbuk
di oleskan pada kertas buram setelah itu di diamkan selama 10 menit untuk
melihat perubahan yang terjadi.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
glukosa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan
warna merah bata. Hal itu terjadi ketika reagen benedict dicampurkan dan
dipanaskan dengan bahan makanan yang mengandung glukosa. Glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga akan menerima elektron
tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini, Cu2+ tereduksi menjadi Cu+. Ketika Cu mengalami
reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi.
Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa
disebut sebagai gula pereduksi dan menghasilkan warna merah bata.
VIII. Kesimpulan :
Berdasarkan dari hasil praktek dapat ditarik kesimpulan
1. Jika bahan makanan berubah menjadi warna hitam keunguan
setelah dicampur oleh yodium maka makanan tersebut
mengandung amilum atau karbohidrat.
2. Jika makanan tersebut berubah warna menjadi warna merah bata
setelah dicampur benedict dan dibakar maka makanan tersebut
mengandung glukosa.
3. Jika kertas yang telah di olesi oleh margarin dan di atasnya
diletakkan bahan makanan dan bahan makanan tersebut menjadi
transparan setelah ditunggu 10 menit, maka makanan tersebut
mengandung lemak.
4. Jika bahan makanan yang telah ditetesi biuret berubah warna
menjadi biru tua maka makanan tersebut mengandung protein.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai

  • Tari Sigale
    Tari Sigale
    Dokumen4 halaman
    Tari Sigale
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat
  • Tugas Diana
    Tugas Diana
    Dokumen1 halaman
    Tugas Diana
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat
  • Kosek Ponjen
    Kosek Ponjen
    Dokumen10 halaman
    Kosek Ponjen
    Putra Hadi Pratama
    100% (1)
  • Lidia
    Lidia
    Dokumen4 halaman
    Lidia
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Inggris 3
    Bahasa Inggris 3
    Dokumen7 halaman
    Bahasa Inggris 3
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat
  • Porto Folio
    Porto Folio
    Dokumen17 halaman
    Porto Folio
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat
  • Portofolio Semester 1
    Portofolio Semester 1
    Dokumen17 halaman
    Portofolio Semester 1
    Putra Hadi Pratama
    Belum ada peringkat