Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI RUTIN


DI UPT PUSKESMAS BARADATU TAHUN 2016

1.LATAR BELAKANG

Manurut UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Imunisasi merupakan salah satu
upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan
prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Pemerintah
untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs 4) khususnya untuk
menurunkan angka kematian pada anak.

Pada bulan Mei 2012, World Health Assembly (WHA) mendeklarasikan bahwa eradikasi
polio adalah salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat dan perlu disusun suatu
strategi menuju eradikasi polio (Polio Endgame Strategy). Indonesia telah berhasil
menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East
Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014. Untuk mempertahankan keberhasilan
tersebut dan untuk melaksanakan strategi menuju eradikasi polio di dunia, Indonesia
akan melakukan beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN)
Polio, penggantian vaksin trivalent Oral Polio Vaccine (tOPV) ke bivalent Oral Polio
Vaccine (bOPV) dan introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV). Pada akhir tahun 2018
diharapkan penyakit polio telah berhasil dihapus dari seluruh dunia.

Penggantian tOPV ke bOPV di Indonesia akan dilaksanakan secara serentak pada 4


April 2016. Pelaksanaan penggantian ini harus dilakukan melalui proses yang
terkoordinasi baik di semua tingkatan. Untuk itu, perlu dibuat pedoman yang dapat
menjadi acuan pelaksanaan penggantian tOPV ke bOPV di Indonesia.
2. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyelenggaraan Imunisasi adalah:

a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah


b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
d. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah
Penyakit Menular
e. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 42/Menkes/SK/VI/2013 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
f. Surat Edaran Menkes No.HK.03.03/Menkes/545/2014 tentang Penguatan
Sinergisitas Penyelenggaraan Imunisasi di Pusat dan Daerah
3.TUJUAN

a. Untuk menimbulkan / meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap


suatu penyakit,sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan
b. Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi ( PD3I )
c. Mampu mencapai eliminasi campak pada th 2015 dan pengendalian penyakit
rubella 2020.
d. Mampu menyelenggarakan pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan
limbah medis

4.SASARAN DAN JADWAL IMUNISASI RUTIN

Umur Jenis

< 7 hari Hepatitis B0

1 bulan BCG, polio 1

2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2

3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3

4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4

9 bulan Campak

Mulai tgl 4 April 2016 :


Umur Jenis

< 7 hari Hepatitis B0

1 bulan BCG, polio ( bOPV1 )

2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio ( bOPV2 )

3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio ( bOPV3 )

4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio ( bOPV4 )


IPV ( mulai Juli 2016 )

9 bulan Campak
Jadwal imunisasi pada anak Batita :

Umur Jenis imunisasi

18 bulan DPT-HB-Hib

24 Bulan Campak
Jadwal imunisasi lanjutan anak usia sekolah

Sasaran Jenis Imunisasi Waktu

Kelas 1 SD Campak Agustus

Kelas 1 SD DT November

Kelas 2 SD Td November

Kelas 3 SD Td November

5.TEMPAT
a. Puskesmas
b. Puskesmas Pembantu
c. Polindes
d. Poskesdes
e. Posyandu
f. BPS
g. SD / MI sederajat
h. Fasilitas Kesehatan lainnya

6.METODE PELAKSANAAN .

Pelaksanaan Imunisasi sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat / disepakati

7.SUMBER DANA
Penyelenggaraan Imunisasi rutin bersumber dari dana BOK UPT Puskesmas Baradatu
dan Logistik dari Pusat.

Baradatu, Februari 2016


Koordinator Program Imunisasi

( J u a n d i, SKM )
NIP: 19690314 199101 1 001

Anda mungkin juga menyukai