Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara


manajemen dan pelaksana tentang permasalahan - permasalahan yang terkait dengan
implementasi sistem manajemen mutu, pencapaian indikator mutu dan kinerja
Puskesmas.

Pembahasan masalah mutu dan kinerja dapat dilakukan dalam unit kerja, antar
unit kerja untuk masalah - masalah yang bersifat teknis dan operasional yang dilakukan
terjadwal maupun sesuai kebutuhan.

Permasalahan mutu, kinerja dan permasalahan yang terjadi dalam penerapan


sistem manajemen mutu secara periodik juga perlu dibahas bersama yang melibatkan
seluruh pegawai di Puskesmas.

Pembahasan tersebut dilakukan dalam pertemuan tinjauan manajemen atau


pertemuan manajemen mutu dan kinerja. Pertemuan tinjauan manajemen adalah
proses evaluasi terhadap kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen
mutu yang dilakukan secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan
operasional kegiatan Puskesmas.

1
BAB II
LAPORAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN MUTU

TANGGAL : 19 Juli 2017


TEMPAT : Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Wonoasih
PUKUL : 12.30 - 15.00 WIB

2.1 PEMBUKAAN
Rapat tinjauan manajemen dipimpin oleh Ketua Tim Manajemen Mutu drg. Kristina
Suminar, dengan didampingi oleh Ibu Kepala Puskesmas Wonoasih dr. Elisa
Kristina serta dihadiri oleh seluruh staf Puskesmas Wonoasih.

2.2 SAMBUTAN KEPALA PUSKESMAS


Kepala Puskesmas menyampaikan bahwa semua ketua tim baik manajemen mutu
yang membawahi 4 tim yaitu tim Audit Internal, tim Manajemen Survey, tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan tim Manajemen Resiko harus
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan SOP. Pembagian tim
tersebut dimaksudkan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.

2.3 PEMAPARAN HASIL AUDIT INTERNAL


Pemaparan hasil Audit Internal disampaikan oleh ketua tim Audit Internal Dra. Sri
Purwati, Apt.
Hasil audit internal adalah sebagai berikut:

2
HASIL AUDIT
PUSKESMAS WONOASIH KOTA PROBOLINGGO
BULAN JANUARI – JUNI 2017
Halaman : 1
Unit/Progra Jumlah Hasil Audit % Kesesuaian
Pelaksana
m Yang Waktu Pelaksanaan Pasien/Sasaran
No. Indikator Mutu Audit Tidak
Akan Di Audit Sesuai
(Auditor) Sesuai
Audit
UKP
1. LABORATOR 16 Dan 17 Januari 16 Dra. Sri 16 0 100 %
IUM 1.Tidak adanya kejadian tertukar 2017 Purwanti,A
spesimen pemeriksaan ( 100 % ) pt
2.Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil pemeriksaan
laboratorium ( 100 % )
16 dan 17 Januari 16 16 0 100 %
2017
2. FARMASI 1.Ketersediaan Formularium ( paling
lama 3 tahun terakhir) ( ≥ 80 % ) 20 , 21, 23 Pebruari 203 Sri 8 96,05 %
2.Peresepan Sesuai Formularium ( 2017 Yuliastutik 195
≥ 80 % )
3.Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian obat ( 100 %
)
4.Pemberian Informasi Obat 197
203 6 97,05 %
terlaksana ( 100 % )
5.Kepatuhan terhadap SOP ( 100
%)
1
203 99,51 %
202

1
203 0

203 100 %

0
203
203 100 %

3. UGD 15, 16 MARET 2017 6 Renny 6 0 100 %


Silvianingru
m

6 0 100 %
1. 6
Jam Buka Pelayanan UGD 24 jam
( 100 % )
2.Ketepatan Pelaksanaan Triase 6 6 0%
( ≥ 80 % )
0
3.Ketepatan Identifikasi pasien
melalui gelang pasien ( 100 % )
4.Persentase Rujukan ( < 5 % )

6 6 0 100 %

4. RAWAT INAP 1.Waktu pelayanan poli KIA/KB PEBRUARI 2017 7 Dr. Dara 6 1 85,7 %
BERSALIN termasuk pemasangan dan Kharisma
pelepasan alat kontrasepsi ≤ 60

2
menit ( 100 % )
2.Pemeriksaan fisik sesuai SOP
( 100 % )
3.Pengisian RM sesuai SOAP 7
( 100 % ) 0 100 %
7
7 0 100 %
7

5. POLI GIGI 1.Waktu pelayanan Poli Gigi termasuk JANUARI 2017 11 Hari Wahyudi 9 2 81,82 %
pencabutan gigi ≤ 30 menit ( 80 % )
2.Pengisian RM sesuai SOAP ( 100 % )
3.Penambalan Tetap dari kasus
perawatan saluran akar ( 30 % )
13 0 100 %
13

Pelayanan
Administra
si dan
Manajemen
1. TATA USAHA 1.Ketepatan waktu pengusulan JANUARI 2017 5 Bambang Ariyanto 2 3 40 %
DAN kenaikan pangkat ( 80 % )
KESEKRETAR 2.Ketepatan waktu pemberian jasa
IATAN pelayanan sebelum tanggal 10 setiap
bulan ( 80 % ) 71
71 0 100 %
3.Ketepatan laporan ke Dinas
Kesehatan kurang dari tanggal 10
setiap bulan ( 80 % )
4.Kepatuhan karyawan dalam
melaksanakan finger print ( 100 % )
33
35 2 94 %

3
14
71 57 80,3 %

2. REKAM 1.Waktu penyediaan dokumen Rekam 7,15,24,28 PEBRUARI 520 Dr. Cik Kahadi 501 19 96,35 %
MEDIS Medis ≤ 15 menit ( 90 % ) 2017

3. LOKET 1.Waktu tunggu pelayanan loket 14, 17,20,23,25 80 Yuni Evayanti 80 0 100 %
pendaftaran pasien ≤ 15 menit ( 100 MARET 2017
%)
2.Petugas loket pendaftaran
memberikan informasi kepada pasien 80
80 0 100 %
( sesuai kebutuhan ) ( 80 % )
UKM
( Upaya
Kesehatan
Masyarakat
1 Program 1.Ketersediaan Kit Penyuluhan April 2017 Laili Elok < 70 %
Promosi ( ≥70 % )
Kesehatan

4
2.Pelaksanaan kegiatan ≥ 90 %
penyuluhan kesehatan di luar
gedung (≥ 90 % )
3.Pelaksanaan kegiatan ≥ 90 %
penyuluhan kesehatan di dalam
gedung sesuai rencana ( ≥ 90 % )
4.Cakupan PHBS ( ≥ 40 % )

5.Cakupan Desa Siaga aktif ( ≥ 50 ≥ 50 %


%)
2 Program 1.Ketersediaan Tenaga Bidan di semua Mei 2017 Catur Wahyu S., 100 %
Kesehatan Desa ( 100 % ) A.mG
Ibu dan
Anak Dan
Keluarga
Berencana
2.Kepatuhan pelayanan ANC sesuai 80 %
prosedur 10 T (≥ 80 % )

3.Pelaksanaan KIA di Posyandu 80 %


sesuai jadwal ( ≥ 80 % )
4.Cakupan imunisasi TT Bumil ( ≥ 80 %
80 % )
5.Pelayanan Nifas sesuai 100 %
prosedur ( 100 % )
6.Pelayanan Neonates sesuai 100 %
prosedur ( 100 % )
7.Cakupan Peserta KB aktif ( ≥ 69 70,79 %
%)
8. Cakupan K1 ( ≥ 90 % ) 42,09 %

9.Cakupan K4 ( ≥ 90 % ) 38,43 %

10.Cakupan pertolongan Nakes 35,69 %


( ≥ 90 % )
11. Cakupan pelayanan Nifas (≥ 31,48 %
90 % )

5
12.Cakupan kunjungan Bayi (≥ 90 75,68 %
%)
13.Cakupan kunjungan Balita (≥ 72,37 %
90 % )

I. ANALISA HASIL AUDIT


1. LABORATORIUM
a. 2 Indikator mutu yang ada tercapai dalam proses kegiatan pelayanan
b. Yang masih menjadi kendala dilapangan, waktu tunggu hasil laboratorium kadang agak lama, karena terkendala sbb :
 SDM terbatas, yang jaga ladang hanya 1 org
 Pasien banyak
 Kadang alat eror, harus divalidasi dulu,sehingga pelayanan menjadi lebih lama
 Alat fotometri yang ada, inkubasinya lama,sehingga pelayanan menjadi lebih lama
2. FARMASI
a. Indikator ke-3, tidak ada kesalahan obat, target 100 %, untuk th 2017 ( Jan-Juni 2017), terjadi sekali di bulan Pebruari, sehingga
pencapaian menjadi 99,51 %
b. Kesalahan obat langsung diperbaiki dengan memberikan obat yang seharusnya ( mestinya Kloramphenikol 1 % TM diberikan
kloramphenikol 3 % TT
c. Selain tindakan perawatan mata, dan penggantian obat, juga dilakukan kunjungan ke keluarga pasien
d. Sudakh dicatat di Buku KTD dan sdh dilaporkan
e. Tindakan koreksi sdh “ close “
3. UGD
a. Indikator ke-3 ttg pemakaian gelang pasien untuk setiap pasien yang rawat inap tercapai 0 % dari target 100 %
b. Gelang pasien sdh tersedian di Kamar Obat sejak Januari 2017 hanya terbatas untuk pasien JKN
4. BERSALIN

6
a. Indikator ke-1 ttg lama pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi tdk lebih dari 60 menit tercapai 85,7 % dari target 100 %
b. Untuk jenis alat kontrasepsi harus jelas, karena waktu yang diperlukan untuk pemasangan dan pelepasan tidak sama ( di indikator
mutu hanya menyebutkan “ alat kontrasepsi “, tanpa menyebutkan jenis apa
5. POLI GIGI
a. 3 Indikator mutu tercapai semua sesuai standar
6. TU/SEKRETARIAT
a. Indikator ke-1 ttg Kenaikan pangkat tepat waktu tercapai 40 % dari target ≥ 80 %
b. Indikator ke-4 ttg Kepatuhan karyawan dalam finger print baru tercapai 80 % dari target 100 %
7. REKAM MEDIS
a. Indikator yang ada tercapai 96,35 % dari target ≥ 90 %
8. LOKET
a. 2 Indikator mutu tercapai semua
9. PROMKES
a. Indikator ke-1 ttg Ketersediaan Kit Penyuluhan tercapai lebih kecil dari 70 % dari target ≥ 70 %
10. KIA/KB
a. Indikator ke-10 ttg Cakupan pertolongan Nakes hanya tercapai 35,69 % dari target ≥ 90 %
b. Indikator ke-11 ttg Cakupan Pelayanan Nifas hanya tercapai 31,48 % dari target ≥ 90 %
c. Indikator ke-12 ttg Cakupan kunjungan Bayi hanya tercapai 75,68 % dari target ≥ 90 %
d. Indikator ke-13 ttg cakupan kunjungan Balita hanya tercapai 72,37 % dari target ≥ 90 %
II. RENCANA TINDAK LANJUT ( RTL )
1. LABORATORIUM
 Perlu usulan penambahan SDM
 Secara berkala alat-alat Laboratorium dilakukan kalibrasi
2. FARMASI
 Perlu usulan penambahan SDM
 Ketelitian SDM perlu ditingkatkan
 Sebelum obat diserahkan ke pasien perlu double check
3. UGD
 Perlu pengadaan gelang pasien untuk semua pasien yang akan rawat inap,bukan saja hanya pasein JKN
 Setiap pasien yang MRS, harus diberi gelang pasien untuk kepentingan identifikasi, demi keselamatan pasien
4. BERSALIN
 Perlu diperinci lagi jenis alat kontrasepsi, karena lama tindakan untuk setiap alat tidak sama
5. POLI GIGI

7
 -
6. TU/SEKRETARIAT
 Ketepatan waktu Kenaikan Pangkat karyawan perlu ditingkatkan. Disatu sisi pelayan tetap jalan, namun untuk kepentingan
kepegawaian, dan nasib keryawan sendiri harus diperhatikan
 Kedisiplinan karyawan dalam melakukan finger print perlu ditingkatkan terus
7. REKAM MEDIS
 -
8. LOKET
 -
9. PROMKES
 Perlu tambahan Kit Penyuluhan
10. KIA/KB
 Cakupan Pertolongan Nakes perlu ditingkatkan
 Cakupan Pelayanan Nifas perlu ditingkatkan
 Cakupan Kunjungan Bayi perlu ditingkatkan
 Cakupan Kunjungan Balita perlu ditingkatkan

2.4. PEMAPARAN HASIL SURVEY KEPUASAN


Pemaparan Hasil Survey disampaikan oleh ketua tim survey dr. Husnul Rofiq

Hasil Survey Kepuasan bulan Juli 2017 adalah sebagai berikut:

1. Survey IKM
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) = 85,1, mutu pelayanan A
b. Kinerja Unit Pelayanan sangat baik
c. Prioritas yang perlu ditingkatkan adalah kesinambungan pelayanan terkait pemeriksaan pasien dan kompetensi petugas dalam
memberikan pelayanan.
2. Survey koin kepuasan
a. Ketidak puasan pasien terhadap pelayanan = 6%
b. Kepuasan pasien terhadap pelayanan = 94%

8
3. Kendala: Beberapa koin kepuasan tidak kembali / terbawa pulang oleh pasien
II.5. IDENTIFIKASI / EVALUASI TIM PMKP
Pemaparan Hasil Identifikasi dan intervensi resiko keselamatan pasien oleh Ketua Tim PMKP dr Cik Kahadi.
Identifikasi Resiko dan Analisa dengan FMEA periode Januari - Juni 2017 telah dilakukan. Hasil identifikasi resiko dan analisa diketahui
ditemukan 4 KTD, 4 KNC, dan 1 KTC. Berikut adalah hasil kegiatan :
 Terjadi 1 Kasus KTD dan 1 kasus KNC
1. Pemeriksaan lab rutin khusus ibu hamil (Hb, Golda dan HIV) pada pasien hasil plano negatif
 Akibat kejadian à Pasien dilakukan sampling

TINDAKAN SEGERA
 Konfirmasi ke petugas KIA tentang status kehamilan pasien
 Membangun komunikasi kepada keluarga pasien
RTL
 Melakukan pemeriksaan test kehamilan dahulu sebelum melakukan phlebotomi

9
2. Penulisan hasil kolesterol di kolom gula darah (KNC)
 Tidak ada akibat kejadian à blm terpapar

TINDAKAN SEGERA
 Melakukan Komunikasi kepada petugas poli
 Melakukan penulisan ulang terhadap hasil laborat

RTL
 Melakukan double check antara hasil dan permintaan laboratorium
 Petugas poli melakukan pengecekan hasil laboratorium dan permintaan yang diminta
KAMAR OBAT
 Terjadi 1 kasus KTD à kesalahan pemberian kesediaan tetes telinga ke tetes mata
 Akibat kejadian
 Memerlukan perawatan di puskesmas

10
TINDAKAN SEGERA
 Menghentikan penggunaan obat tetes mata
 Konsultasi dokter jaga à irigasi
 Melakukan kunjungan rumah (visitasi) untuk melihat kondisi dan menenangkan suasana
 HASIL à kesehatan mata pulih
RTL
 Melakukan pemberian obat dengan lebih teliti melalui sistem double check
 Mengatur penempatan sediaan di Kamar Obat dan dilakukan penempelan label “High Allert” dan “LASA” pada obat dengan resiko tertukar
 Memperbanyak dalam komunikasi terutama untuk tulisan yg tidak jelas
 Menulis resep sediaan dengan jelas
POLI BP

11
 Terdapat 2 kejadian KNC
 Tertukar nama resep
 Salah penebusan obat
 Belum ada akibat kejadian

TINDAKAN SEGERA
 Melakukan komunikasi antara Apotek, Dokter dan Rekam medis pasien
 Mengganti nama resep sesuai pasiennya
 Memberikan obat sesuai dokter
RTL
 Memperbanyak dalam komunikasi terutama untuk tulisan yg tidak jelas

12
 Menulis resep sediaan dengan jelas
 Melakukan double check dengan cara menanyakan nama pasien sebelum memeriksa
POLI GIGI
 Terjadi 2 kejadian KTD
1. Tertusuk paku kursi
▪ Akibat Kejadian à Tidak nyaman, luka gores

TINDAKAN SEGERA
 Melaporkan kepada ATEM
 Mengganti kursi yg sama dan aman
RTL
 Melakukan pengecekan berkala
 Mengusulkan peremajaan peralatan poli
2. Operator tergigit pasien
▪ Akibat Kejadian à Tangan petugas bengkak

TINDAKAN SEGERA
 Melakukan Edukasi ke keluarga pasien
 Perawatan luka dan analgesik

13
RTL
 Pengajuan pengadaan ke bendahara alat medis
 Peremajaan alat APD cabut gigi yg masih belum lengkap

UGD / RAWAT INAP


 Terjadi 1 laporan kejadian KTC à penyuntikan ranitidin yg berubah warna
 Akibat kejadian à rasa tidak nyaman beruga gatal sebentar

TINDAKAN SEGERA
 Melakukan pengecekan kondisi ampul yg berubah warna
 Melakukan komunikasi dengan Apotek serta Dinas Kesehatan
 Apotek melakukan penarikan obat dengan warna berbeda
 Melakukan observasi terhadap pasien post penyuntikkan dan melaporkan ke dokter jaga
RTL
 Melakukan pengecekan berkala saat menerima obat baik dari dinkes ke Gudang Obat atau dari Apotik ke Depo obat UGD

2.6.

14
2.6 PEMAPARAN HASIL IDENTIFIKASI KELUHAN PELANGGAN
Pemaparan hasil komplain disampaikan oleh ketua tim Keluhan Pelanggan dr
Husnul Rofiq. Penanganan umpan balik / keluhan pelanggan / komplain di
Puskesmas Wonoasih pada tribulan 2 ditemukan 32 komplain yang disampaikan
pelanggan. Beberapa poli yang diketahui ada komplain adalah Poli umum/MTBS ,
Poli Gigi dan Mulut, Poli KIA/KB, Klinik Gizi, Loket, Fisioterapi, Laboratorium, Rawat
Inap dan Kamar Obat.
BP/MTBS

1. Ruang tunggu kurang, kadang sampai berdiri


2. Dokter sudah ada diruangan tapi masih belum dilayani
3. Dokternya gonti-ganti yang meriksa
4. Kalau bisa, dokter sesuai permintaan pasien
5. Pelayanannya cepat, petugasnya ramah dan baik dalam memberikan
pelayanan
GIGI

1. Pelayanan lebih ditingkatkan lagi


2. Pelayanan kurang cepat, Dokter nya cuma 1
KIA

1. Pelayanannya cepat. Padahal pasien imunisasi banyak


2. Petugasnya telaten
OBAT

1. Kadang obatnya ada yang kosong, sebaiknya dilengkapi


2. Mohon obatnya diberi kantong plastik biar tidak jatuh saat dibawa pulang,
saya rumahnya dekat masih tidak apa-apa, kalau pasien ada yang
rumahnya jauh kan kasian.
3. Kadang obat tidak lengkap, jadi saya beli di apotik luar
4. Kursi ruang obat kurang, pasien sampai berdiri
5. Ruang obat terlalu bau obat, sebaiknya pake pewangi
6. Kalau memberi obat tidak banyak, sehingga harus bolak balik periksa, obat
nya habis pasien belum sembuh.
LOKET

1. Agak ribet soalnya baru kesini


2. Pelayanannya lama
3. Puskesmas wonoasih tambah lama tambah bagus, beda dengan dulu
4. Lama antri di BP nya, pasien di BP sudah banyak, tapi lembaran belum
diantarkan oleh petugas loket
FISIOTERAPI

1. Semua poli sudah buka. cuman fisioterpi masih tutup, petugasnya belum
datang
2. Petugasnya sering tidak ada di tempat

17
3. Ruang tunggu tidak nyaman, karena ada perbaikan banyak debu
berkeliaran
LABORATORIUM

1. Cara bayarnya ribet, harus bolak balik ke kasir


RAWAT INAP

1. Kamar mandi kotor dan bau pesing


2. Kamar pasien kelas 3 pengap dan gelap
3. Harusnya menu makanan lebih bervariasi
4. Kamar mandi kurang bersih
5. Kebersihan rawat inap harus lebih diperbaiki
6. Kipas angin kurang, panas
7. Kordennya kurang di sebelah, jika ada pasien di sebelah malu dan rame
8. UGD gelap, kurang cahaya untuk kelas 3
9. Untuk kelas 3 dan kelas 2 kurang bersih,kurang kipas

RENCANA TINDAK LANJUT DARI HASIL PENGADUAN :


1. Hasil kepuasan pasien terhadap pelayanan maka semakin ditingkatkan lagi
untuk kedepannya
2. Mengenai keluhan dokter pemeriksa yang sering berganti, maka diperlukan
penyuluhan pra pelayanan serta pemahaman pasien mengenai jadwal jaga
dokter anatara rawat jalan dengan rawat inap. Karena hal ini menyangkut
dengan hasik kesinambungan pelayanan yang rendah di survey IKM.
3. Mengenai usulan pemberian obat dengan plastik , maka Kepala Puskesmas
dengan PJ Obat menyetujui adanya perubahan layanan di Kamar Obat yakni
seleruh pemberian obat dibungkus plastik bening dengan pertimbangan :
o Keutuhan Obat terjamin
o Obat terutama pasien Lansia tidak mudah tercecer
o Mudah membawa obat untuk pulang
4. Pelayanan Poli Lansia yang sudah disiapkan ruangan akan tetapi belum
memenuhi criteria untuk sarana prasarana maka diajukan pengusulan
pemenuhan sarana prasarana Poli Lansia( dilakukan dengan bersurat ke
Dinas Kesehatan nomor 455/284a/425.102.3/2017 tertanggal 25 Juli 2017)
5. Pelayanan Loket karena pemenuhan sarana prasarana mesin antrian maka
untuk selanjutnya pelayanan loket menggunakan pengambilan nomor antrian
digital serta Kepala Puskesmas menginstruksikan bahwa peletakan mesin
antrian berada di depan Pintu Loket agar tidak terjadi penumpukan pasien di
depan Pelayanan Loket demi kemudahan dan kenyamanan pasien.

2.7. EVALUASI INDIKATOR MUTU LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN


Capaian indilkator mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien telah dievaluasi
pada tribulan 2:
1. Pendaftaran dan rekam medik, poli KIA/KB, poli gigi dan mulut, klinik gizi,
persalinan, laboratorium, dan kamar obat (ada peningkatan capaian)
2. Gawat darurat dan rawat inap, (penurunan capaian/sama)
3. Evaluasi terhadap capaian:

18
Penurunan capaian di Unit Gawat Darurat dan Rawat inap
a. Ketepatan Pelaksanaan Triase
Pada bulan April - Juni 2017 terjadi kejadian pelaksanaan triase yang
tidak memenuhi target masing masing tiap bulannya adalah satu
pasien. Setelah dilakukan analisa masalah maka didapatkan
penyebabnya antara lain :
 Terjadi penumpukan kunjungan kasus di Unit Gawat Darurat pada
waktu yang sama dan kasus yang juga hamper sama
 Terbatasnya jumlah personil paramedis ( perawat) yang bertugas
(maksimal hanya 2 orang) sedangkan jumlah pasien banyak pada
waktu bersamaan
Rencana Tindak Lanjut:
 Pertimbangan kasus ketidak tercapainya pelaksanaan triase yang
rendah, maka dilakukan evaluasi jadwal jaga perawat untuk bulan
agustus ke depan dan jika masih ada hambatan akan dilakukan
evaluasi di bulan berikutnya
b. Tidak ada pasien yang mengalami Phlebitis
Semakin meningkatnya kasus phlebitis pada pasien rawat inap
disebabkan oleh :
 Kemungkinan pasien ( anak-anak) banyak gerak dan terjadi gerak
yang terus menerus
 Injeksi beberapa obat yang memang mudah menyebabkan iritasi
( misal antrain yang harus diencerkan dan kemungkinan phlebitis
cukup besar)
 Aseptik dan desinfeksi dari infuse pasien maupun petugas
Rencana Tindak Lanjut :
o Dilakukan tindakan asepsis terlebih dahulu setiap akan menyuntikkan obat
ke infuse dengan cuci tangan, penggunaan APD dan aseptic gel oleh
petugas (Indikator sasaran keselamatan pasien dievaluasi dan ditingkatkan
kembali oleh tim manajemen mutu)
o Meningkatkan KIE Pasien dan keluarga pasien setiap akan melakukan
tindakan yang berpotensi Phlebitis

2.8. TINDAKAN KOREKSI DAN PREVENTIF


1. Tindakan Koreksi:
a. Penentuan waktu penyelesaian perbaikan temuan oleh tim Audit Internal
sebagian besar telah terpenuhi.
b. Perlu dilakukan koordinasi antar petugas pendaftaran kasir dan tenaga
bantuan di loket agar menjalankan tugas sesuai jadwal yang ditetapkan.
c. Perlu dibuat list jadwal kegiatan petugas dan koordinasi dengan tim loket
sehingga waktu tunggu pasien tidak terlalu lama (komplain)
d. Petugas segera melakukan pemenuhan kebutuhan isi rekam medik, sarana,
prasarana, jadwal sesaat setelah ditemukan ketidak lengkapan
e. Melakukan monitoring keberhasilan capaian mutu klinis bagi masing-masing
poli setiap bulan.

19
2. Tindakan Preventif:
a. Temuan oleh tim Audit Internal yang belum terselesaikan segera
diselesaikan
b. Jadwal kerja petugas dibuat dan ditempel sehingga dapat diketahui segera
petugas yang bertugas
c. Peningkatan monitoring terhadap pelaksanaan tugas petugas
d. Membuat jadwal kegiatan petugas dan menjalankan sesuai jadwal
e. Selalu melakukan rechecking secara keseluruhan isi rekam medik, sarana,
prasarana, jadwal untuk meminimalkan resiko

2.9. TINJAUAN TINDAK LANJUT SEBELUMNYA


Telah dilakukan perbaikan terhadap:
a. Telah tersedia alur pelayanan yang baru
b. Evaluasi dan RTL survey telah dilakukan, misalnya dilakukan peletakan mesin
antrian di depan pintu loket sehingga pasien mengetahui cara pendaftaran
pasien yang baru
c. Evaluasi dan RTL telah dilakukan yakni dengan pembungkusan obat
menggunakan plastic bening untuk selnjutnya diserahkan ke pasien
d. Pendistribusian rekam medis di Poli Gigi dan Mulut telah sesuai
e. Telah dilakukan tindak lanjut pada komplain secara langsung

2.10.RENCANA PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU


Tahapan Puskesmas Wonoasih menuju sertifikasi Akreditasi maka perbaikan
sistem manajemen mutu diterapkan secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil audit
internal, survey kepuasan, manajemen resiko dan Keluhan pelanggan maka dibuat
rencana perbaikan sistem manajemen mutu untuk persiapan akreditasi
Puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Pengusulan pengadaan sumber daya baik sarana, prasarana.
b. Peningkatan komunikasi, koordinasi, komitmen dan disiplin petugas
c. Implementasi berkelanjutan pada semua kegiatan Admen, UKM dan UKP
sesuai konsep yang telah dipahami bersama sehingga sistem manajemen
dapat berjalan secara optimal
d. Peningkatan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut pada semua kegiatan
pelayanan.

20
BAB III
PENUTUP

Melalui pertemuan tinjauan manajemen berbagai permasalahan yang terkait


dengan mutu dan kinerja, serta operasional sistim manajemen mutu dan sistem
pelayanan dalam memberikan pelayanan dan produk kepada pelanggan /
pengguna dibahas dan ditindak lanjuti dalam upaya-upaya untuk melakukan
perbaikan
Keberhasilan pertemuan tinjauan manajemen ini tergantung pada komitmen
untuk melakukan perubahan - perubahan dan perbaikan sesuai dengan apa yang
direkomendasikan dan kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan.

21

Anda mungkin juga menyukai