Bab III
Bab III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pendekatan cross sectional, yaitu variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus
yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan,
sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu. Pada penelitian ini dilakukan
1. Tempat penelitian
94 Surakarta.
2. Waktu penelitian
19
20
C. Subyek Penelitian
1. Populasi sampel
tinggi, sehingga peneliti hanya mengambil sampel dari kelas X dan XI.
2. Kriteria sampel
wakil dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian diambil dari populasi
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
quota sampling, yakni suatu tipe sampling nonprobabilitas, dilakukan atas dasar
jumlah atau jatah yang telah ditentukan yang kemudian sampel penelitian adalah
subyek yang mudah ditemui oleh pengumpul data (Sugiyono, 2003). Dalam
penelitian ini, cara yang digunakan dengan menitipkan kuesioner kepada guru
E. Besar Sampel
𝑍 2 (1−𝛼⁄ ) . 𝑝. (1 − 𝑝)
2
𝑛=
𝑑2
𝑛 = 350
Keterangan :
n : Besar sampel
𝑍(1−𝑎/2) : Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95% =
1.96)
p : Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi
(untuk proporsi merokok didapatkan 34.8% =
0.35)
d : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang
22
(Notoatmodjo, 2010b)
F. Rancangan Penelitian
Persiapan penelitian
Analisis data
Simpulan
G. Identifikasi Variabel
dahulu untuk membantu menentukan alat pengumpul data yang tepat sebelum
3. Variabel perancu :
a. Terkendali
b. Tidak terkendali
pengumpul data. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
25
2. Motivasi merokok
1. Lembar Persetujuan
Jumlah 11 9
27
jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti, sehingga responden hanya memilih
jawab yang paling sesuai dengan pendapatnya. Pada skala ini terdapat alternatif
jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Tidak
dibagikan kepada siswa yang berkunjung di ruangan BK. Adapun peneliti hanya
menunggu hasil pengumpulan data tersebut dan berkordinasi dengan pihak guru
terkait.
K. Etika Penelitian
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
L. Metode Analisis
dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang
yaitu Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 17.0 for
Windows, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan
antara skor aitem terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut
subjek penelitian.
suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam
SPSS versi 17.0 for Windows dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan
jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 (Ghazali, 2006).
bawah nilai 0.361 dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari kuesioner
31
nomor 3, 4, 5, 16, 17, 18, 19, dan 20 pada kuesioner II; sehingga
kuesioner I dan 0.797 pada kuesioner II yang berarti reliabel dan layak
Pearson melalui program SPSS versi 17.0 for Windows untuk mengetahui apakah
SMA Al Islam 1 Surakarta. Apabila syarat uji Pearson tidak didapatkan distribusi
sampel tidak normal, maka dilakukan uji korelasi Spearman. Selain itu, peneliti