Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipakai adalah observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional, yaitu variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus

yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan,

sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu. Pada penelitian ini dilakukan

pengumpulan data mengenai tingkat pengetahuan agama dan motivasi merokok

dalam satu waktu.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Islam 1 Surakarta Jl. Honggowongso

94 Surakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mei-Desember tahun 2013, sedangkan data

dikumpulkan pada September tahun 2013.

19
20

C. Subyek Penelitian

1. Populasi sampel

Azwar (1998) mendefinisikan populasi sebagai kelompok subyek yang

hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah

seluruh siswa SMA Al Islam 1 Surakarta sebanyak 979 siswa.

Peneliti mengambil populasi pada kelas X dan XI yang berjumlah 676

siswa. Dipilihnya populasi tersebut karena kelas XII cenderung disibukkan

dengan persiapan menjelang ujian nasional dan ujian masuk perguruan

tinggi, sehingga peneliti hanya mengambil sampel dari kelas X dan XI.

2. Kriteria sampel

Suryabrata (2006) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau

wakil dari populasi yang diteliti. Sampel penelitian diambil dari populasi

dengan kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Siswa SMA Al Islam 1 Surakarta

2) Siswa kelas X dan XI

b. Kriteria Eksklusi

1) Tidak bersedia menjadi responden

2) Tidak hadir saat pengumpulan data


21

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

quota sampling, yakni suatu tipe sampling nonprobabilitas, dilakukan atas dasar

jumlah atau jatah yang telah ditentukan yang kemudian sampel penelitian adalah

subyek yang mudah ditemui oleh pengumpul data (Sugiyono, 2003). Dalam

penelitian ini, cara yang digunakan dengan menitipkan kuesioner kepada guru

untuk mengumpulkan data terhadap sampel kelas X dan XI.

E. Besar Sampel

Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑍 2 (1−𝛼⁄ ) . 𝑝. (1 − 𝑝)
2
𝑛=
𝑑2

1,962 . 0,35. (1 − 0,35)


𝑛=
0.052
0.874
𝑛=
0.0025

𝑛 = 350

Keterangan :

n : Besar sampel
𝑍(1−𝑎/2) : Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95% =
1.96)
p : Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi
(untuk proporsi merokok didapatkan 34.8% =
0.35)
d : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang
22

diinginkan: 10% (0.10), 5% (0.05), atau 1%


(0.01). Presisi ditetapkan 5%.

(Notoatmodjo, 2010b)

Berdasarkan rumus besar sampel tersebut, diperoleh sampel sebanyak 350

siswa dari populasi sebanyak 676 siswa.


23

F. Rancangan Penelitian

Persiapan penelitian

Uji coba instrumen penelitian di


SMA Al Islam 1 Surakarta

Pengolahan data instrumen, penentuan


aitem yang reliabel dan valid

Pengambilan data register siswa di


SMA Al Islam 1 Surakarta
valid Quota sampling
Sampel siswa kelas X dan XI SMA
Al Islam 1 Surakarta
valid Pembagian

Data primer informed consent


dan kuesioener

Analisis data

Simpulan

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian


24

G. Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel penelitian dalam penelitian harus ditentukan terlebih

dahulu untuk membantu menentukan alat pengumpul data yang tepat sebelum

metode pengumpulan data ditentukan.

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Variabel bebas : Tingkat pengetahuan agama.

2. Variabel terikat : Motivasi merokok.

3. Variabel perancu :

a. Terkendali

Pendidikan, pekerjaan, umur, kebudayaan, gender.

b. Tidak terkendali

Minat, pengalaman, informasi.

H. Definisi Operasional Variabel

Batasan operasional varibel-variabel penelitian perlu dikemukakan terlebih

dahulu untuk menghindari salah pengertian mengenai data yang akan

dikumpulkan serta menghindari kesalahan dalam menentukan alat-alat

pengumpul data. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
25

1. Tingkat Pengetahuan Agama

a. Definisi: Pemahaman responden mengenai ilmu keagamaan yang

diperoleh dari pelajaran di sekolah maupun di luar berdasarkan skoring

dari kumpulan pertanyaan.

b. Alat bantu: Lembar kuesioner.

c. Skala pengukuran: Skala interval.

2. Motivasi merokok

a. Definisi: Dorongan untuk melakukan tindakan merokok yang

merupakan respons responden terhadap stimulus luar meliputi pengaruh

orang tua, iklan rokok, teman, dan faktor kepribadian.

b. Alat bantu: Lembar kuesioner.

c. Skala pengukuran: Skala interval.

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. Lembar Persetujuan

2. Angket Penelitian, yang terdiri dari:

a. Kuesioner motivasi merokok sebanyak 20 pernyataan

Penyusun instrumen motivasi merokok mengacu pada penelitian Nugraheni

(2001) dengan beberapa perubahan.

b. Kuesioner pengetahuan agama sebanyak 20 pernyataan

Penyusun instrumen pengetahuan agama mengacu pada tabel blue print

pada penelitian Azti (2011) dengan beberapa perubahan.


26

Tabel 3.1. Blue Print Skala Pengetahuan Agama


Variabel Aspek Indikator Fav (F) Unfav (UF)
Pengetahuan Dimensi a. Berisikan 4,7 1,2,9,12,17
Agama keyakinan harapan-harapan.
b. Keyakinan
terhadap rukun
iman.

Dimensi a. Perilaku 3,8,10,


praktek pemujaan. 15
agama b. Perilaku
ketaatan.
c. Hubungan
manusia dengan
manusia.
d. Hubungan
manusia dengan
sekitarnya.

Dimensi a. Pengetahuan 11,16,1 6,14,18


pengetahuan keyakinan dasar 9
tentang agama.
b. Pengetahuan
praktek ibadah.

Dimensi a. Komitmen 5,13 20


konsekuensi agama.
b. Keyakinan,
praktek
pengalaman, dan
pengetahuan
agama dari hari
ke hari.

Jumlah 11 9
27

J. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang dibuat sendiri oleh

peneliti. Kuesioner berisi pertanyaan yang menyangkut tentang motivasi

merokok (kuesioner I) dan pengetahuan agama (kuesioner II) dengan jumlah

aitem pada setiap variabel masing-masing adalah 20 buah pernyataan.

Kuesioner untuk mengukur motivasi merokok dalam penelitian ini

menggunakan skala Likert, yaitu bentuk pernyataan dengan beberapa alternatif

jawaban yang telah ditentukan oleh peneliti, sehingga responden hanya memilih

jawab yang paling sesuai dengan pendapatnya. Pada skala ini terdapat alternatif

jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), dan Tidak

Setuju (TS). Adapun kuesioner penelitian yang digunakan untuk

mengidentifikasi tingkat pengetahuan agama terdapat pilihan jawaban benar dan

salah tetapi dengan menggunakan skala Likert.

Tabel 3.2. Kuesioner Skala Likert


Jawaban Favorable Unfavorable
SS 4 1
S 3 2
KS 2 3
TS 1 4

Peneliti sebelumnya mengajukan ijin penelitian ke sekolah. Setelah

dilakukan proses negosiasi, akhirnya diputuskan kuesioner dititipkan kepada

guru Bimbingan Konseling (BK) yang kemudian akan membagikannya saat

pelajaran BK berlangsung di tiap kelas. Apabila sampel belum memenuhi, maka


28

dibagikan kepada siswa yang berkunjung di ruangan BK. Adapun peneliti hanya

menunggu hasil pengumpulan data tersebut dan berkordinasi dengan pihak guru

terkait.

K. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendapat persetujuan dari pembimbing dan

surat permohonan ijin penelitian dari Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran

UNS. Selanjutnya surat tersebut peneliti lampirkan untuk meminta perijinan

pengambilan data dari sekolah tempat penelitian dilaksanakan. Setelah mendapat

persetujuan, maka peneliti melakukan penelitian dengan menekankan beberapa

masalah etika yang meliputi:

1. Informed Consent (Lembar persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada calon responden dan peneliti

menjelaskan maksud serta tujuan penelitian dilakukan. Apabila calon

responden bersedia menjadi responden, maka lembar persetujuan ditanda

tangani. Namun apabila calon responden menolak, maka tidak akan

memaksa dan tetap menghormat haknya.

2. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden

dengan tidak mencantumkan nama responden.


29

L. Metode Analisis

1. Uji Validitas Kuesioner

Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen

dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content

validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang

akan diukur (Augusty, 2006).

Pengujian validitas menggunakan alat ukur berupa program komputer

yaitu Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 17.0 for

Windows, dan jika suatu alat ukur mempunyai korelasi yang signifikan

antara skor aitem terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor tersebut

adalah valid (Ghazali, 2006).

Uji validitas dilakukan kepada siswa SMA Al Islam 1 Surakarta dengan

menggunakan 30 sampel dengan karakteristik sama, tetapi bukan merupakan

subjek penelitian.

2. Uji Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrument dapat

mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu

(Sugiyono, 2003). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat

pengukur dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas

suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam

melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer yaitu


30

SPSS versi 17.0 for Windows dengan menggunakan model Alpha. Sedangkan

dalam pengambilan keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel

jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 (Ghazali, 2006).

Tabel 3.2. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas


Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel > 0.9
Reliabel 0.7-0.9
Cukup Reliabel 0.4-0.7
Kurang Reliabel 0.2-0.4
Tidak Reliabel <0.2

Uji reliabilitas dilakukan kepada siswa SMA Al Islam 1 Surakarta

dengan menggunakan 30 sampel dengan karakteristik sama, tetapi bukan

merupakan subjek penelitian.

3. Hasil Uji-Coba Alat Ukur Kuesioner

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji-coba alat ukur

dengan total keseluruhan aitem sebanyak 40 pernyataan dari 2 variabel, yaitu

motivasi merokok yang berjumlah 20 aitem dan pengetahuan agama

berjumlah 20 aitem. Uji instrumen diberikan kepada 30 siswa.

a. Hasil uji validitas alat ukur

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan rumus pearson product

moment dan berdasarkan uji validitas, didapatkan nilai r tabel untuk n =

30 adalah 0.361. Jadi untuk nilai Corrected Item-Total Correlation di

bawah nilai 0.361 dinyatakan tidak valid dan dikeluarkan dari kuesioner
31

kemudian diganti untuk penelitian selanjutnya. Dari uji validitas yang

telah dilakukan, diketahui pernyataan yang tidak valid adalah

pernyataan nomor 3, 6, 13, 17, dan 19 pada kuesioner I serta pernyataan

nomor 3, 4, 5, 16, 17, 18, 19, dan 20 pada kuesioner II; sehingga

kuesioner untuk menilai motivasi merokok terdapat 15 item dan

pengetahuan agama terdapat 12 item.

b. Hasil uji reliabilitas alat ukur

Dari uji reliabilitas didapatkan nilai Cronbach Alpha 0.879 pada

kuesioner I dan 0.797 pada kuesioner II yang berarti reliabel dan layak

untuk disebarkan kepada responden.

M. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan analisis korelasi

Pearson melalui program SPSS versi 17.0 for Windows untuk mengetahui apakah

terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan agama dan motivasi merokok

SMA Al Islam 1 Surakarta. Apabila syarat uji Pearson tidak didapatkan distribusi

sampel tidak normal, maka dilakukan uji korelasi Spearman. Selain itu, peneliti

juga melakukan analisis stratifikasi berdasarkan gender untuk mengurangi

kesalahan dalam mengambil simpulan.

Anda mungkin juga menyukai