Disusun Oleh :
KELOMPOK A dan B
DISCHARGE PLANNING
A. Latar Belakang
1
Asuhan keperawatan merupakan kegiatan memberikan tindakan
keperawatan terhadap klien baik secara mandiri atau kolaboratif melalui
pendekatan terminologi keperawatan. Asuhan keperawatan diberikan secara
berkesinambungan dan komprehensif, mulai pasien datang, selama perawatan dan
menjelang pulang. Untuk menjamin pelayanan keperawatan secara optimal,
diperlukan suatu metode atau pendekatan orientasi yang terintegrasi. Setelah
mendapatkan orientasi yang cukup tentang pelayanan kesehatan (tempat
pelayanan, peraturan rumah sakit, dan administratif), diharapkan klien dapat
menjalani perawatan dengan optimal. Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan,
klien akan kembali beraktifitas seperti sediakala. Demi menjamin kesehatan klien
secara berkesinambungan dirumah, diperlukan adanya suatu perencanaan pulang
(discharge planning), yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien
dan menurunkan biaya-biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi lanjut, dengan
adanya discharge planning klien dapat mempertahankan kesehatannya dan
membantu klien untuk lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka
sendiri (Jane Erwin 1999).
Discharge Planning di ruang Cempaka sudah dilakukan tetapi belum
optimal. Di ruangan belum tersedia sarana discharge planning seperti: leaflet yang
diberikan kepada pasien yang mau pulang di Ruang Cempaka belum tersedia.
Hanya leaflet gizi yang diberikan oleh ahli gizi
Program pendidikan profesi ners stikes surya mitra husada kediri
diharapkan mampu menjadi role model dalam pelaksanaan discharge planning di
ruang Cempaka RSUD dr. Iskak Tulungagung secara benar. Oleh karena itu
dengan adanya penerapan discharge planning , diharapkan dapat dijalankan
secara berkelanjutan, dengan demikian diharapkan tujuan peningkatan kualitas
kesehatan pasien dapat tercapai secara optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2
Setelah dilakukan praktek manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat di Ruang Cempaka mampu menerapkan discharge
planning dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan klien terhadap discharge planning.
2. Mengidentifikasi masalah klien dalam discharge planning.
3. Mempersiapkan klien dalam menjaga status kesehatan selama di
rumah.
4. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang perawatan klien di
rumah yang meliputi diet, aktivitas istirahat, waktu dan tempat
kontrol.
5. Melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga selama
pelaksanaan discharge planning.
6. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning.
C. Manfaat
1. Klien
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memperbaiki serta mempertahankan status
kesehatan klien.
b. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam kesiapan
perawatan di rumah.
c. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam melakukan
perawatan diri sendiri di rumah.
3. Bagi Mahasiswa
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan
klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge
planning pada penyembuhan klien.
c. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien
saat di rumah.
3
d. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah
dimiliki serta mengaplikasikannya.
e. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan
pasien secara komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang
bagi pasien secara tepat.
D. METODA
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah demonstrasi
dan tanya jawab (diskusi) setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga setelah keluar dari
rumah sakit.
E. MEDIA
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya diantaranya: leaflet, SOP, SAK dan penjelasan tentang
diet.
F. PELAKSANAAN
Topik : Perencanaan Pulang
Sasaran : Klien dan keluarga yang ada di ruang Cempaka
Hari/tanggal : 20 Maret 2014
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Cempaka RSUD DR. Iskak Tulungagung
G. PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Ismiati S.Kep
PP 1 : Dyah W. Ratri, S Kep
PA1 : Fudji Rahayu. Kep
(Yang tampil adalah Kepala Ruangan, PP1 dan PA1)
4
H. MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP melaporkan ke karu 10 Ners station PP
tentang perencanaan menit Karu
discharge planning.
2. Karu menanyakan
bagaimana persiapan PP
untuk pelaksanaan
discharge planning
3. Karu menanyakan kepada
PP hal-hal yang akan
diajarkan pada klien dan
keluarga.
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 10 Bed pasien Karu
discharge planning menit
2. PP dan PA PP
mengucapkan salam pada
klien dan keluarga dengan
ramah PP & PA
3. PP dan PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan tentang
(promotif, preventif,
currative, rehabilitatib)
a. Penatalaksanaan
diit .....pada pasien dan
keluarga.
b. Penatalaksanaan
.....dengan latihan fisik
4. Memberikan reward
kepada pasien dan
keluarga.
5
5. PP/ PA dan klien
melakukan
pendokumentasian kartu
discharge planning dan
arsip discharge planning
I. EVALUASI
a. Stuktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien KRS (keluar rumah sakit)
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus.
5) Pengorganisasian peran
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning.
b. Proses
1) Kelancaran kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas
c. Evaluasi
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.
6
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk
memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial sebelum dan sesudah pulang dari pelayanan kesehatan (Carpenito,
1990).
3. Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan
untuk :
a. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
b. Menyiapkan kemandirian klien.
c. Meningkatkan kemandirian yang berkelanjutan pada klien.
d. Membantu rujukan klien pada sistem pelayanan yang lain.
e. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam mempertahankan status kesehatan klien.
7
Keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak
terdapat komplikasi. Klien dianjurkan kontrol ke Poliklinik.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya).
Cara ini merupakan akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit,
namun apabila klien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan
dapat dilakukan kembali
3. Judicial discharge (pulang paksa atau pindah RS lain)
Kondisi klien ini diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan
tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien klien mempunyai hak
second opini untuk menentukan derajat kesehatannya sendiri. Pada ruang
Cempaka jika pasien menginginkan pulang paksa maka pasien atau
keluarga harus mengisi informed consent APS terlebih dahulu, agar
pihak rumah sakit tidak disalahkan jika ada tanggung gugat di kemudian
hari.
4. Meneruskan dengan obat jalan (kontrol di poliklinik).
5. Meninggal.
6. Pasien melarikan diri.
8
C. Persiapan pasien pulang:
1. Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health
education) mengenai aturan diet, aktivitas istirahat, waktu dan
tempat kontrol. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tingkat
pemahaman klien dan keluarga mengenai perawatan selama klien di
rumah nanti.
10
8. Alur Discharge Planning
(Nursalam, 2011)
Keadaan pasien :
Klinis dan pemeriksaan
penunjang
Tingkat ketergantungan pasien
Perencanaan pulang
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LEMBAR ARSIP DISCHARGE PLANNING
13
RESUME ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
1. Evaluasi struktur
Pelaksanaan role play discharge planning dilaksanakan di ruang Cempaka, peserta
yang hadir adalah pembimbing lahan, pembimbing akademik dan semua mahasiswa
profesi Stikes surya Mitra Husada Kediri di ruang Cempaka, sarana dan prasarana
yang disediakan adalah format discharge planning , kartu discharge planning, dan
leaflet. Tim yang berperan dalam role play discharge planning yaitu mulai dari karu,
perawat primer,perawat asosiatif.
2. Evaluasi proses
Kegiatan role play discharge planning dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Maret
2014 pukul 10.00 WIB. dengan pemeran Kepala Ruangan ( Ismiati S,kep), sebagai
Perawat Primer ( Dyah W. Ratri,S.kep ), sebagai Perawat Asosiatif (Fudji Rahayu S.
Kep ), sebagai Pasien (Ny. D) perawat Konselor (Mumpuni Sri R ,AMK).
Pada saat kegiatan role play discharge planning dimulai dengan pembukaan oleh
kepala ruangan,kemudian Perawat primer melaporkan ada pelaksanaan discharge
planning, Karu menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge
planning, hal-hal yang akan diajarkan pada klien dan keluarga,dan penandatanganan
format discharge planning oleh karu, kemudian Karu,PP dan Pa menuju ke bed
pasien untuk pelaksanaan discharge planning yang di awali dengan Karu membuka
acara discharge planning dengan mengucapkan salam,dan karu memberikan
kesempatan kepada PP dan PA dalam menyampaikan pendidikan kesehatan kepada
pasien,adapun pendidikan kesehatannya meliputi : penyakit Diabetic dan perawatan
luka. PP/ PA dan klien melakukan pendokumentasian kartudischarge planning dan
arsip discharge planning. Karu menutup acara discharge planning atau terminasi
dengan pasien dan keluarga. Kemudian semua tim discharge planning kembali ke
Nurse station dan Karu mengevaluasi PP dan PA dan sekaligus menutup acara
disharge planning.
3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan Role play Discharge Play dihadiri pembimbing Lahan, Pembimbing
akademik, dan mahasiswa profesi Stikes surya mitra husada Kediri di ruang
Cempaka
b. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.
c. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan role play discharge planning
Isi hasil evaluasi:
14
1) Dari pembimbing lahan, secara garis besar pelaksanaan discharge planning
sudah bagus, masukan untuk karu agar tidak merangkap tugas dari PP dan
PA dalam penyampaian informasi,dan diharapkan bisa menghidupkan
suasana dengan berkomunikasi bukan hanya pada pasien saja tapi keluarga
pasien juga,
2) Dari pembimbing akademik (masukan) : agar tim yang berperan dalam
melaksanakan kegiatan discharge planning harus mempersiapkan materi
dan bisa menguasai materi, sehingga ketika penyampaian discharge
planning tidak grogi atau takut ketika ada pertanyaan dari pasien maupun
keluarga pasien.
3) Kegiatan berjalan lancar, tepat waktu dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik
Hambatan
Persediaan format discharge planning,Kartu discharge planning dan liflate
kurang memadai.
Dukungan
Adanya bimbingan dan arahan dari pembimbing akademik dan lahan
serta membuat jalannya role play discharge planning berjalan dengan
lancar.
Klien dan keluarga kooperatif dalam kegiatan role play discharge
planning
15