Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PELAKSANAAN DISCHARGE PLANING KEPERAWATAN


DI RUANG CEMPAKA
RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG

Disusun Oleh :

KELOMPOK A dan B

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI
2014

DISCHARGE PLANNING

A. Latar Belakang
1
Asuhan keperawatan merupakan kegiatan memberikan tindakan
keperawatan terhadap klien baik secara mandiri atau kolaboratif melalui
pendekatan terminologi keperawatan. Asuhan keperawatan diberikan secara
berkesinambungan dan komprehensif, mulai pasien datang, selama perawatan dan
menjelang pulang. Untuk menjamin pelayanan keperawatan secara optimal,
diperlukan suatu metode atau pendekatan orientasi yang terintegrasi. Setelah
mendapatkan orientasi yang cukup tentang pelayanan kesehatan (tempat
pelayanan, peraturan rumah sakit, dan administratif), diharapkan klien dapat
menjalani perawatan dengan optimal. Setelah mendapatkan pelayanan kesehatan,
klien akan kembali beraktifitas seperti sediakala. Demi menjamin kesehatan klien
secara berkesinambungan dirumah, diperlukan adanya suatu perencanaan pulang
(discharge planning), yang bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien
dan menurunkan biaya-biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi lanjut, dengan
adanya discharge planning klien dapat mempertahankan kesehatannya dan
membantu klien untuk lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan mereka
sendiri (Jane Erwin 1999).
Discharge Planning di ruang Cempaka sudah dilakukan tetapi belum
optimal. Di ruangan belum tersedia sarana discharge planning seperti: leaflet yang
diberikan kepada pasien yang mau pulang di Ruang Cempaka belum tersedia.
Hanya leaflet gizi yang diberikan oleh ahli gizi
Program pendidikan profesi ners stikes surya mitra husada kediri
diharapkan mampu menjadi role model dalam pelaksanaan discharge planning di
ruang Cempaka RSUD dr. Iskak Tulungagung secara benar. Oleh karena itu
dengan adanya penerapan discharge planning , diharapkan dapat dijalankan
secara berkelanjutan, dengan demikian diharapkan tujuan peningkatan kualitas
kesehatan pasien dapat tercapai secara optimal.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

2
Setelah dilakukan praktek manajemen keperawatan diharapkan
mahasiswa dan perawat di Ruang Cempaka mampu menerapkan discharge
planning dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan klien terhadap discharge planning.
2. Mengidentifikasi masalah klien dalam discharge planning.
3. Mempersiapkan klien dalam menjaga status kesehatan selama di
rumah.
4. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang perawatan klien di
rumah yang meliputi diet, aktivitas istirahat, waktu dan tempat
kontrol.
5. Melakukan evaluasi kepada klien atau keluarga selama
pelaksanaan discharge planning.
6. Mendokumentasikan pelaksanaan discharge planning.

C. Manfaat
1. Klien
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan dalam memperbaiki serta mempertahankan status
kesehatan klien.
b. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam kesiapan
perawatan di rumah.
c. Meningkatkan kemandirian klien dan keluarganya dalam melakukan
perawatan diri sendiri di rumah.
3. Bagi Mahasiswa
a. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dan
klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana dalam discharge
planning pada penyembuhan klien.
c. Meningkatkan kualitas perawatan secara berkelanjutan pada klien
saat di rumah.

3
d. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan ilmu yang telah
dimiliki serta mengaplikasikannya.
e. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkaji kebutuhan
pasien secara komprehensif untuk menentukan perencanaan pulang
bagi pasien secara tepat.

D. METODA
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah demonstrasi
dan tanya jawab (diskusi) setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam perawatan klien oleh keluarga setelah keluar dari
rumah sakit.

E. MEDIA
Media yang digunakan dalam pelaksanaan discharge planning kepada
klien dan keluarganya diantaranya: leaflet, SOP, SAK dan penjelasan tentang
diet.

F. PELAKSANAAN
Topik : Perencanaan Pulang
Sasaran : Klien dan keluarga yang ada di ruang Cempaka
Hari/tanggal : 20 Maret 2014
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang Cempaka RSUD DR. Iskak Tulungagung

G. PENGORGANISASIAN
Kepala Ruangan : Ismiati S.Kep
PP 1 : Dyah W. Ratri, S Kep
PA1 : Fudji Rahayu. Kep
(Yang tampil adalah Kepala Ruangan, PP1 dan PA1)

4
H. MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP melaporkan ke karu 10 Ners station PP
tentang perencanaan menit Karu
discharge planning.
2. Karu menanyakan
bagaimana persiapan PP
untuk pelaksanaan
discharge planning
3. Karu menanyakan kepada
PP hal-hal yang akan
diajarkan pada klien dan
keluarga.
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara 10 Bed pasien Karu
discharge planning menit
2. PP dan PA PP
mengucapkan salam pada
klien dan keluarga dengan
ramah PP & PA
3. PP dan PA
menyampaikan pendidikan
kesehatan tentang
(promotif, preventif,
currative, rehabilitatib)
a. Penatalaksanaan
diit .....pada pasien dan
keluarga.
b. Penatalaksanaan
.....dengan latihan fisik
4. Memberikan reward
kepada pasien dan
keluarga.

5
5. PP/ PA dan klien
melakukan
pendokumentasian kartu
discharge planning dan
arsip discharge planning

6. Karu menutup acara


discharge planning atau
terminasi dengan pasien
dan keluarga
Penutup Evaluasi pada PP dan PA 10 menit Ners station Karu

I. EVALUASI
a. Stuktur
1) Persiapan dilakukan saat pasien KRS (keluar rumah sakit)
2) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
3) Menyusun proposal
4) Menetapkan kasus.
5) Pengorganisasian peran
6) Penyusunan leaflet, kartu discharge planning.
b. Proses
1) Kelancaran kegiatan.
2) Peran serta perawat yang bertugas
c. Evaluasi
Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh klien dan keluarga.

J. KONSEP MATERI ROLEPLAY


1. Pengertian
Perencanaan pulang atau discharge planning merupakan proses
terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang ditujukan untuk memberikan
asuhan keperawatan yang berkesinambungan (Raden dan Traft, 1990).

6
Perencanaan pulang merupakan suatu proses yang dinamis dan
sistematis dari penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk
memberikan kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial sebelum dan sesudah pulang dari pelayanan kesehatan (Carpenito,
1990).

2. Bagian dari Discharge


Planning
Menurut Rich O’Boyle (1999) discharge planning terdiri dari :
1. Memastikan klien berada di lokasi yang aman setelah klien pulang
2. Memutuskan perawatan klien lanjut yang dibutuhkan, asisten yang
dibutuhkan atau peralatan spesial yang diperlukan kemudian.
3. Mengatur pelayanan keperawatan di rumah (home care).
4. Memilih tenaga kesehatan atau Puskesmas terdekat yang akan
memonitor kesehatan klien dan keperluan medis lainnya setelah tiba di
rumah.
5. Memberi pelajaran singkat kepada keluarga yang akan menjaga klien di
rumah tentang keterampilan yang diperlukan untuk merawat klien.
6. Melaksanakan rentang perawatan antara RS dengan masyarakat.

3. Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan
untuk :
a. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
b. Menyiapkan kemandirian klien.
c. Meningkatkan kemandirian yang berkelanjutan pada klien.
d. Membantu rujukan klien pada sistem pelayanan yang lain.
e. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, keterampilan
dan sikap dalam mempertahankan status kesehatan klien.

4. Jenis Pemulangan Pasien


1. Conditional discharge ( pulang sementara untuk cuti)

7
Keadaan pulang ini dilakukan apabila kondisi klien baik dan tidak
terdapat komplikasi. Klien dianjurkan kontrol ke Poliklinik.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya).
Cara ini merupakan akhir dari hubungan klien dengan rumah sakit,
namun apabila klien perlu dirawat kembali maka prosedur perawatan
dapat dilakukan kembali
3. Judicial discharge (pulang paksa atau pindah RS lain)
Kondisi klien ini diperbolehkan pulang walaupun kondisi kesehatan
tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien klien mempunyai hak
second opini untuk menentukan derajat kesehatannya sendiri. Pada ruang
Cempaka jika pasien menginginkan pulang paksa maka pasien atau
keluarga harus mengisi informed consent APS terlebih dahulu, agar
pihak rumah sakit tidak disalahkan jika ada tanggung gugat di kemudian
hari.
4. Meneruskan dengan obat jalan (kontrol di poliklinik).
5. Meninggal.
6. Pasien melarikan diri.

5. Komponen Perencanaan Pulang (Komponen Discharge Planning)


A. Pada saat pasien masuk ruangan:
1. Menyambut kedatangan pasien
2. Orientasi ruangan, jenis pasien, peraturan dan denah ruangan
3. Memperkenalkan pasien pada teman sekamar, perawat, dokter dan
tenaga kesehatan lain
4. Melakukan pengkajian keperawatan
5. Menyampaikan kepada keluarga perkiraan lama masa perawatan.
B. Selama masa perawatan:
1. Pemeriksaan klinis dan penunjang yang lain
2. Melakukan asuhan keperawatan berdasarkan masalah yang muncul
sampai dengan evaluasi perkembangan pasien selama dirawat.
3. Penyuluhan kesehatan : penyakit, perawatan, pengobatan, diet,
aktivitas, kontrol

8
C. Persiapan pasien pulang:
1. Perawatan di rumah
Meliputi pemberian pengajaran atau pendidikan kesehatan (health
education) mengenai aturan diet, aktivitas istirahat, waktu dan
tempat kontrol. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tingkat
pemahaman klien dan keluarga mengenai perawatan selama klien di
rumah nanti.

2. Obat-obatan yang masih


dikonsumsi klien dan dosisnya
Penjelasan mengenai obat-obatan klien yang masih harus diminum,
dosis, cara pemberian dan waktu yang tepat untuk minum obat, efek
samping yang mungkin muncul.
3. Obat-obatan yang dihentikan
Pada pasien umum kalau ada obat-obatan yang tidak dipakai lagi
oleh klien, obat-obatan tersebut dikembalikan di depo
farmasi/apotik, tetapi pada pasien BPJS obat yang tidak diberikan
atau dihentikan, dan dikembalikan ke Depo farmasi/apotik.
4. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan foto selama dirawat di RS dibawakan pulang pada
klien, tetapi untuk hasil pemeriksaan laboratorium asli menjadi milik
RS.
5. Surat-surat seperti: surat
keterangan sakit, surat kontrol, surat rujukan dll.

6. Tindakan Keperawatan Pada


Waktu Perencanaan Pulang
1. Pendidikan kesehatan :
Diharapkan bisa mengurangi angka kambuh atau komplikasi dan
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga, meliputi :
a. Kontrol (waktu yang tepat)
b. Die/nutrisi yang harus konssumsi
9
c. Aktivitas, istirahat dan kontrol
d. Perawatan diri (kebersihan dan mandi)

2. Program pulang bertahap :


Bertujuan untuk melatih pasien untuk kembali ke lingkungan keluarga
dan masyarakat dan antara lain apa yang harus dilakukan pasien
dirumah sakit dan apa yang harus dilakukan oleh keluarga.
3. Rujukan :
Integritas pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung
antara perawat komunitas atau praktek mandiri perawat dengan rumah
sakit sehingga dapat mengetahui perkembangan pasien di rumah.

7. Peran Perawat Dalam Discharge


Planning
1. Kepala Ruangan
a. Membuka acara discharge planning kepada pasien
b. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
2. Perawat Primer
a. Membuat rencana discharge planning
b. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning
g. Melaksanakan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai dengan akhir perawatan)
3. Perawat Associate
Ikut membantu melaksanakan discharge planning yang telah
direncanakan oleh perawat primer

10
8. Alur Discharge Planning
(Nursalam, 2011)

Dokter dan tim kesehatan PP dibantu PA

Keadaan pasien :
Klinis dan pemeriksaan
penunjang
Tingkat ketergantungan pasien

Perencanaan pulang

Penyelesaian Program HE : Lain-lain


administrasi Kontrol dan obat/perawatan
Kebutuhan nutrisi/Gizi
Aktivitas dan istirahat
Perawatan di rumah

Monitoring (sebagai program


Service safety ) oleh petugas
kesehatan dan keluarga

11
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktek


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Gillies. (1989), Manajemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi
Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta. Salemba Medika
PSIK (2007), Buku Panduan Manajemen Keperawatan: Program Pendidikan
Ners. Surabaya. Surabaya

12
LEMBAR ARSIP DISCHARGE PLANNING

HASIL PEMERIKSAAN YANG DI BAWA PASIEN/KLIEN


TT
SRT. SISA TT
NO TGL NAMA PASIEN REGISTER X- CT. LAIN PASIEN/ KET
USG LAB KON OBAT PERAWAT
RAY SCAN -LAIN KLG
TROL

KETERANGAN : HASIL LAB YANG DI BAWA PASIEN BERI TANDA √

13
RESUME ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

1. Evaluasi struktur
Pelaksanaan role play discharge planning dilaksanakan di ruang Cempaka, peserta
yang hadir adalah pembimbing lahan, pembimbing akademik dan semua mahasiswa
profesi Stikes surya Mitra Husada Kediri di ruang Cempaka, sarana dan prasarana
yang disediakan adalah format discharge planning , kartu discharge planning, dan
leaflet. Tim yang berperan dalam role play discharge planning yaitu mulai dari karu,
perawat primer,perawat asosiatif.
2. Evaluasi proses
Kegiatan role play discharge planning dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Maret
2014 pukul 10.00 WIB. dengan pemeran Kepala Ruangan ( Ismiati S,kep), sebagai
Perawat Primer ( Dyah W. Ratri,S.kep ), sebagai Perawat Asosiatif (Fudji Rahayu S.
Kep ), sebagai Pasien (Ny. D) perawat Konselor (Mumpuni Sri R ,AMK).
Pada saat kegiatan role play discharge planning dimulai dengan pembukaan oleh
kepala ruangan,kemudian Perawat primer melaporkan ada pelaksanaan discharge
planning, Karu menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge
planning, hal-hal yang akan diajarkan pada klien dan keluarga,dan penandatanganan
format discharge planning oleh karu, kemudian Karu,PP dan Pa menuju ke bed
pasien untuk pelaksanaan discharge planning yang di awali dengan Karu membuka
acara discharge planning dengan mengucapkan salam,dan karu memberikan
kesempatan kepada PP dan PA dalam menyampaikan pendidikan kesehatan kepada
pasien,adapun pendidikan kesehatannya meliputi : penyakit Diabetic dan perawatan
luka. PP/ PA dan klien melakukan pendokumentasian kartudischarge planning dan
arsip discharge planning. Karu menutup acara discharge planning atau terminasi
dengan pasien dan keluarga. Kemudian semua tim discharge planning kembali ke
Nurse station dan Karu mengevaluasi PP dan PA dan sekaligus menutup acara
disharge planning.
3. Evaluasi hasil
a. Kegiatan Role play Discharge Play dihadiri pembimbing Lahan, Pembimbing
akademik, dan mahasiswa profesi Stikes surya mitra husada Kediri di ruang
Cempaka
b. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.
c. Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan role play discharge planning
Isi hasil evaluasi:

14
1) Dari pembimbing lahan, secara garis besar pelaksanaan discharge planning
sudah bagus, masukan untuk karu agar tidak merangkap tugas dari PP dan
PA dalam penyampaian informasi,dan diharapkan bisa menghidupkan
suasana dengan berkomunikasi bukan hanya pada pasien saja tapi keluarga
pasien juga,
2) Dari pembimbing akademik (masukan) : agar tim yang berperan dalam
melaksanakan kegiatan discharge planning harus mempersiapkan materi
dan bisa menguasai materi, sehingga ketika penyampaian discharge
planning tidak grogi atau takut ketika ada pertanyaan dari pasien maupun
keluarga pasien.
3) Kegiatan berjalan lancar, tepat waktu dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik

Hambatan
Persediaan format discharge planning,Kartu discharge planning dan liflate
kurang memadai.

Dukungan
 Adanya bimbingan dan arahan dari pembimbing akademik dan lahan
serta membuat jalannya role play discharge planning berjalan dengan
lancar.
 Klien dan keluarga kooperatif dalam kegiatan role play discharge
planning

15

Anda mungkin juga menyukai