Anda di halaman 1dari 7

1

Persahabatan Beda Agama

A. Pengertian Persahabatan
Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku
kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Dalam
pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang
melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi.
Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan
satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan
mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai.
Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar
nasihat dan saling menolong dalam kesulitan.
Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan
reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada
kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti
mereka. Nilai yang sering kali muncul dalam persahabatan :
 Kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain. Kita
tentu menginginkan yang terbaik bagi sahabat kita. Untuk hl itu, kta rela
melakukan apapun.
 Simpati dan empati. Kita seakan merasakan apa yang sedang dirasakan sahabat.
Baik sedang sedih, marah, gembira, jatuh cinta, dll.
 Kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk
mengucapkan kebenaran. Remaja sangat senang berbagi dengan sahabatnya.
Banyak hal yang berusaha ditutupi dari orang lain tapi mereka tunjukkan
kepada sahabatnya.
 Saling pengertian. Saling memahami keadaan satu sama lain. Memiliki
toleransi dengan batasan-batasan tertentu, misal tidak mengusik kepercayaan /
keimanan dari sahabat.
2

Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan


perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali
dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong.
Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada
sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat
tingkat keintiman yang berbeda-beda.

B. Persahabatan Beda Agama


Dalam perkembangan social remaja, terjadi perubahan dibanding ketika masih
dalam masa kanak-kanan. Remaja, khususnya pada tingkat SMA, lebih dekat dan suka
melakukan interaksi sosial dengan temannya, dari pada orang tua. Interaksi sosial
adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan
kelompok. Pada masa SMA, interaksi social yang dirasakan semakin cenderung
berpusat pada teman-teman.
Salah satu hasil dari interaksi social yang mereka lakukan adalah persahabatan.
Ikatan persahabatan menjadi semakin erat hingga menjadi factor penting yang
memepengaruhi perkembangan social mereka. Persahabatan bisa menghasilkan sesuatu
yang positif maupun negative, tergantung bagaimana identifikasi social yang terjadi.
Persahabatan yang baik tentu akan membawa pengaruh yang baik, dan sebaliknya.
Dalam persahabatan, sering pula muncul konflik karena berbagai hal. Mulai
dari masalah pertemanan, percintaan, keluarga, dsb. Ketika konflik itu dapat teratasi
dengan baik, remaja merasa puas dan menganggapnya sebagai proses pendewasaan
diri. Persahabatan memang indah sekaligus kompleks. Lalu bagaimana jika orang –
orang dalam lingkaran persahabatan itu memiliki keyakinan agama yang berbeda-
beda?
Dalam lingkup sekolah, apabila bukan merupakan badan usaha atau yayasan
dari agama tertentu, akan ada beragam keyakinan disana. Islam, Kristen, Katholik,
Hindu, Budha, bahkan mungkin Konghuchu.dalam keadaan yang demikian, sangat
dimungkinkan terjalin persahabatan yang terdiri dari agama yang berbeda. Tidak
menutup kemungkinan pula, mereka yang sudah bersahabat sejak SMP dengan orang
3

yang beda agama akan berlanjut hingga jenjang SMA meski sudah tidak satu sekolah
lagi.
Bagi mereka yang menjalani, sebenarnya tidak banyak hal yang berbeda dan
mencolok dari pola persahabatan beda agama. Mereka bisa curhat, hang-out, dan
melakukan banyak kegiatan lain bersama. Dalam setiap agama pun diajarkan untuk
membina sikap toleransi antar umat beragama. Perbedaan yang ada justru akan
semakin menambah warna dalam persahabatan tersebut.

C. Proses Belajar Sosial


Salah satu tujuan perkembangan social remaja adalah memperluas kontaj social.
Mereka tidak lagi memilih teman berdasar kemudahan menjangkaunya. Mereka
menginginkan teman yang memilki nilai sama, yang dapat memahami, membuat rasa
aman, dapat mempercayakan masalah bersama dan membahas hal–hal yang tidak dapat
dibicarakan dengan orang tua.
Teman-teman yang mereka pilih itu tidak selamanya berada pada agama yang
sama. Tapi kenyataannya, hal tersebut bukanlah suatu penghalang bagi mereka untuk
menjalin persahabatan yang berarti. Dalam beberapa hal, anak SMA bisa lebih dewasa
dari pada orang yang lebih tua / dewasa. Misalnya ketika di luar sana terjadi bentrok
antar umat beragama, mereka tetap menjalin hubungan baik, bahkan mendiskusikan
kejadian itu bersama teman-temannya yang berbeda agama.
Ada berbagai hal positif yang bisa didapatkan dari persahabatan yang terdiri
dari agama-agama yang berbeda, antara lain :
a. Saling menghargai.
Ajaran – ajaran agama yang berbeda, dianggap sebagai suatu hal yang
tidak masalah. Selama keyakinan masing-masing individu tidak diusik,
persahabatan itu akan berjalan dengan menyenangkan.
b. Saling toleransi.
Hal ini terjadi terutama ketika tiba waktunya beribadah. Saat sedang
jalan-jalan misalnya, seorang sahabat yang beragama Katholik mempersilahkan
temannya yang Islam untuk sholat, baru melanjutkan kegiatan mereka. Begitu
juga ketika teman yang Kristen dan Katholik melaksakan kebaktian di gereja,
atau saat yang Hindu sedang merayakan nyepi, yang Budha sedang berdoa di
4

vihara, dll. Remaja SMA kebanyakan paham bahwa urusan agama memang
area vital yang tidak boleh diusik.
c. Belajar dan mendapat pengetahuan tentang agama lain.
Pastinya dalam sebuah persahabatan terdapat obrolan-obrolan dan
diskusi yang salah satu temanya adalah agama. Anak SMA yang masih penuh
rasa ingin tahu, bahakan tentanhg agama lain yang dianut temannya. Mereka
akan mendiskusikan hal-hal ringan seperti hari raya, cara ibadah, bahkan hal
yang sensitive seperti perbedaan konsep ketuhanan.
Dalam kedaan yang demikian, tentunya peran orang dewasa sangat
penting. Bagi seorang remaja yang sedang bersosialisasi, harus tetap ada yang
membimbing agar tidak salah arah. Perbedaan – perbedaan yang ditemukan,
hendaknya menjadi jalan untuk mendewasakan diri dan memperkuat keyakinan
mereka, bukan malah melemahkan iman.

Hal-hal tersebut dapat diungkapkan dalam berbagai cara, misalnya dalam hal
ibadah dan pemaknaan hari raya.
a. Ibadah
 Mengingatkan teman untuk melakukan ibadahnya.
Seperti yang telah dijelaskan dalam hal toleransi, sahabat beda
agama yang baik, tidka akan mengusik waktu ibadah sahabatnya. Bahkan
tidak jarang mereka mengingatkan sahabatnya untuk beribadah. Misalnya
dengan berkata sudah sholat belum? atau dengan pertanyaan ringan seperti
kok belum berangkat ke Gereja?
 Menghormati ibadah yang sedang dilakukan
Saat teman yang muslim sedang berpuasa, teman non-muslim
bertanya terlebih dahulu apakah dia boleh makan di depannya atau tidak.
Sebagian lain malah ada yang ikut ‘puasa’ jika sedang bersama temannya
yang Islam.

 Melakukan ibadah maupun kegiatan social bersama


Misal saat bulan Ramadhan, sabahat-sabahat yang non-muslim ikut
dalam acara buka bersama. Atau menyelnggarakan kegiatan bakti social ke
panti asuhan bersama-sama.
b. Hari raya
 Mengucapkan selamat hari raya.
5

Ketika Lebaran, yang mereka tahu adalah megucapkan selamat dan


ikut senang karena pada hari itu sahabatnya yang muslim merayakan
kemenangan. Begitu juga saat mereka merayakan hari natal, nyepi, dan
waisak. Saling mengucapkan selamat, meski tidak dari hati yang paling
dalam, dan hanya formalitas saja, dapat melekatkan hubungan persahabatan.
Jika ketika masih SMA mereka sudah terbiasa melakukannya, hal
tersbeut akan berlanjut ketika sudah dewasa. Kerukunan antarumat
beragama dapat ditingkatkan dengan hal ringan sepeti sekedar
mengucapkan hari raya.
 Melibatkan sahabat-sahabat nonmuslim dalam adat keagamaan.
Sebuah kegiatan yang sering ada pada setiap tahun, setelah libur
Lebaran adalah acara syawalan dan halal bil halal. Di hampir setiap sekolah
umum, kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun untuk mengajarkan pada
siswa tentang toleransi umat beragama.

D. Pendidikan Agama di Sekolah


Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan agama di sekolahnya masing-
masing. Ada berbagai hal yang dilakukan sekolah untuk memfasilitasi siswanya dalam
belajar agama.
a. Ruang kelas khusus / kelas agama dipisah
Saat memasuki jam pelajarn agama, siswa dipisahkan menurut agamanya
msing-masing. Terkadang dalam suatu sekolah, terdapat ruang khusus untuk
pelajaran agama.

b. Pelajaran yang mengedepankan toleransi umat beragama.


Remaja SMA yang bersahabat atau ingin bersahabat dengan yangberbeda
agama harus mendapat bekal yang cukup , misalnya tentang batasan-batasan yang
harus mereka perhatikan ketika menjalin hubungan social dengan adanya
perbedaan agama.
c. Ekstrakurikuler keagamaan
Misalnya dengan adanya kelompok-kelompok belajar agama, misal rohis
dalam Islam. Bentuk yang demikian diharapkan dapat membimbing mereka agar
tidak salah dalam pergaulan. Remaja memahami ajaran yang ada dalam agamanya,
6

sehingga dalam persahabatan antar-agama yang dijalaninya, mereka masih tetap


mempertahankan keyakinan masing-masing.

Dalam sekolah khusus agama tertentu pun, juga diajarkan bagaimana


pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.

E. Masalah yang Mucul dalam Persahabatan Beda Agama


Persahabatan yang monoagama saja pati menemui banyak kendala. Beberapa
hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain :
a. Masalah bisnis dan materialistik.
Persahabatan hancur karena ternyata hanya ingin memanfaatkan secara
eoknomi saja. Ujung-ujungnya adalah uang. Hal ini akan menjadi semakin
masalah misalnya ketika teman yang kaya itu bangkrut.
b. Ketidakterbukaan.
Sahabat akan merasa tersinggung jika orang yang dianggapnya sahabat
sejati menyembunyikan sesuatu yang dianggapnya penting untuk diungkapkan.
c. Kehilangan kepercayaan dan kesetiaan.
Banyak hal yangbisa menghilangkan kepercayaan kita terhadap teman.
Dalam tingkat SMA, masalah yang sering mengomporiya adalah sahabat yang
merebut kekasih dari temannya sendiri. Seseorang menjadi kecewa dan enggan
untuk melanjutkan persahabatan dengan orang yang mengkhianatinya.

d. Perubahan perasaan antar lawan jenis.


Perasaan yang tumbuh dapat merusak hubungan sebuah persahabatan.
Misalnya jika ternyata ada cinta segi tiga, dll.

Tentunya dalam persahabatan yang berbeda agama juga ada beberapa hal yang
menjadi kendala, antara lain :
a. Ajaran yang melarang adanya persahabatan antar agama.
Ada beberapa pendapat yang secara ekstrim melarang adanya hubungan
social dengan orang yang berbeda keyakinan. Dikhawatirkan hal tesbut akan
mengganggu keimanan seseorang
b. Dilarang keluarga
Orang tua juga cemas jika persahabatan itu akan menarik anaknya dari
agama yang sedang dianut. Mereka semakin hawatir jika hubungan
persahabatan yang ada berlanjut ke hubungan yang lebih lanjut.
7

c. Diajak pindah agama.


Yang paling ditakutkan dari persahabatan antar agama adalah
munculnya perubahan keyakinan. Sahabat dekat memberikan banyak pengaruh,
baik secara langsung maupun tidak. Remaja SMA yang sebenarnya masih labil
dapat terpengaruh oleh temannya itu.
d. Jatuh cinta
Meski masih SMA, hubungan percintaan yang terjadi, dapat terus
hingga pernikahan. Dikhawatirkan, akan menyebabkan banyak konflik bahkan
hingga pindah agama. Meski dalam beberapa agama tidak dilarang menjalin
hubungan cinta maupun pernikahan dengan orang yang beda agama, namun ada
agama secara tegas melarang hal tersebut
Persahabatan yang dijalin semasa SMA seringkali terkenang hingga masa
tua bahkan lansia. Hal tersebut dikarenakan pada masa itulah, mereka semakin sibuk
mencari dan mengembangkan identitas dirinya sendiri. Melalui persahabatan, kita
belajar banyak hal, termasuk toleransi antar umat beragama.
Persahabatan yang dihias dengan perbedaan agama akan menjadi indah ketika
para remaja, khususnya SMA, menemukan nilai-nilai social dan moral yang dapat
membantu mereka untuk mencapai tugas perkembangannya.

F. Daftar Pustaka
Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta : UNY Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Persahabatan
http://www.emfajar.net/friends-of-mine/makna-persahabatan/

Anda mungkin juga menyukai