1, (2012) 1-4 1
Abstrak—Hasil isolasi dari ekstrak etil asetat pada kulit batang 3"
OH O OH 2"
Garcinia tetranda Pierre diperoleh senyawa santon 8
O OH
1
1" O OH 5'
HO MeO
tergeranilasi yaitu rubrasanton (1). Senyawa (1) diperoleh 1'
2'
3'
4'
melalui proses isolasi dan identifikasi. Proses isolasi dilakukan HO 5
O
4
OH O OH HO O OH
dengan cara maserasi menggunakan pelarut etil asetat dan (3) OH (4) OH (5)
5'
6'
O OH
I. PENDAHULUAN 7'
MeO
9' 8'
desikator dan ditimbang. Kristal yang didapatkan sebanyak 1433-1514 cm-1 menunjukkan adanya serapan khas untuk
(3,56 gr). ikatan rangkap pada sistem aromatik.
Proses fraksinasi menghasilkan 1 senyawa berupa kristal Berdasarkan dari analisa spektrum UV dan IR maka dapat
berwarna kuning dengan berat 3,56 gr (senyawa 1 dari fraksi diketahui bahwa senyawa 1 memiliki gugus hidroksi, karbonil
E2). Dari hasil perolehan senyawa 1 dapat disimpulkan bahwa terkhelat, C-H alifatik serta sistem aromatik sehingga diduga
senyawa 1 dari fraksi E2 merupakan senyawa yang bersifat senyawa 1 merupakan kerangka santon [4].
mayor (lebih dominan). Oleh karena itu untuk pengujian Spektrum UV dan IR untuk senyawa pembanding yaitu
struktur pada senyawa yang didapatkan lebih diutamakan pada rubrasanton ternyata juga memperlihatkan puncak-puncak pita
senyawa 1 dengan berat kristal yang diperoleh sebanyak 3,56 dan serapan bilangan gelombang yang relatif sama dengan
gr. senyawa 1, dimana pada spektrum UV diperoleh puncak pita 1
dalam MeOH berada pada (λmaks) 312 nm dan puncak pita 2
3.2 Identifikasi Struktur Senyawa 1 berada pada (λmaks) 238 nm, dalam NaOH puncak pita 1 pada
(λmaks) 363 dan puncak pita 2 berada pada (λmaks) 266 nm.
Senyawa 1 yang berupa kristal berwarna kuning (3,56 gr) Sedangkan untuk spektrum IR memperlihatkan serapan
dengan titik leleh 179-180 οC, dari hasil ekstraksi etil asetat bilangan gelombang dengan ῡ maks 3425 cm-1, 2924 cm-1,
pada kulit batang G. tetranda. Selanjutnya senyawa 1 yang 2852 cm-1, dan 11645 cm-1, 1579 cm-1, 1465 cm-1, 1298 cm-1 .
diperoleh diidentifikasi lebih lanjut strukturnya dengan Hasil dari perbandingan spektrum UV dan IR senyawa 1
menggunakan uji UV, IR, 1H-NMR, dengan senyawa pembanding yaitu rubrasanton ternyata
Spektrum UV senyawa 1 dalam MeOH menginformasikan menunjukkan pola serupa sehingga dapat disarankan bahwa
adanya 2 pita serapan dengan panjang gelombang (λmaks) senyawa 1 adalah senyawa rubrasanton.
sebesar 311 nm (pita serapan 1) dan 240,80 nm (pita serapan Selanjutnya senyawa 1 dengan pola senyawa santon
2). Pada pita serapan 1 dengan panjang gelombang (λmaks) 311 dijelaskan lebih lanjut dengan menggunkan data spektrum 1H-
nm menunjukkan adanya eksitasi elektron dari orbital n→π*, NMR yang memperlihatkan adanya beberapa kelompok sinyal
yang mengindikasikan adanya heteroatom yang berkonjugasi yang terdiri dari kurang lebih 24 proton. Adapun nilai
dengan ikatan π. Pada pita serapan 2 dengan panjang pergeseran kimia (δH ppm) dari spektrum 1H-NMR dengan
gelombang (λmaks) 240,80 nm menunjukkan adanya eksitasi pelarut CD3OD senyawa 2 adalah : 1,51 (3H,s) ; 1,54 (3H,s) ;
elektron dari orbital π→π*, dimana eksitasi elektron dari 1,81 (3H,s) ; 1,98 (2H,t) ; 2,06 (2H,t) ; 3,7 (3H,s) ; 4,05
π→π* tersebut merupakan kromofor yang khas untuk sistem (2H,d,J=2 Hz) ; 5,01 (1H,m,J=7 Hz) ; 5,2 (1H,t,J=6,5 Hz) ;
ikatan rangkap yang terkonjugasi (-C=C-C=C-).. 6,08 (1H,d,J=2 Hz) ; 6,17 (1H,d,J=6,45 Hz) ; 6,68 (1H,s).
Penambahan pereaksi geser NaOH bertujuan untuk Selain itu pengujian data 1H-NMR ini bertujuan untuk
mengetahui adanya pergeseran kearah batokromik, hal ini memperkuat hipotesa mengenai hasil uji UV dan IR dengan
ditunjukkan pada pita 1 dari (λmaks) 311 nm ke 366 nm dan senyawa pembanding.
adanya efek hiperkromik yang ditandai dengan adanya Spektrum 1H-NMR senyawa 1 memperlihatkan bahwa
kenaikan dalam intensitas serapan. Pergeseran batokromik sinyal pada pergeseran (δH ppm) 13,38 ppm (1H,s)
adalah pergeseran serapan ke arah panjang gelombang yang menunjukkan suatu pergeseran yang khas untuk proton dari
lebih panjang (pergeseran merah) [10] Hal ini menunjukkan gugus hidroksi terkhelat dengan gugus karbonil, namun dalam
adanya gugus hidroksi yang mengalami kesetimbangan keto pengujian ini pergeseran yang mengindikasikan adanya gugus
enol dengan gugus karbonil [3] hidroksi terkhelat dengan gugus karbonil tidak terbaca karena
Spektrum UV senyawa 1 dengan penambahan pereaksi pengaruh dari penggunaan pelarut CD3OD. Oleh karena itu
geser AlCl3 bertujuan untuk menunjukkan adanya pergeseran untuk memperkuat adanya pergeseran yang khas untuk proton
batokromik pada pita 1 dengan panjang gelombang (λmaks) 311 dari gugus hidroksi terkhelat dengan gugus karbonil dapat
nm ke 339,40 nm dan pita 2 dengan panjang gelombang (λmaks) dilihat dari hasil pergeseran pada spektrum UV saat ditambah
240,80 nm ke 262,60 nm. Sedangakan dengan adanya dengan pereaksi geser AlCl3, yang mana pita bergeser ke arah
penambahan HCl tidak menunjukkan adanya pergeseran pita batokromik.
kembali ke posisi semula. Hal ini menunjukkan bahwa struktur Berdasarkan data hasil analisa spektrum 1H-NMR dapat
senyawa 2 tidak memiliki gugus hidroksi pada posisi orto. diketahui bahwa senyawa 1 merupakan kerangka dasar santon
Sehingga dari analisis UV dapat disimpulkan bahwa yang tersubtitusi pada 1 gugus geranil, 3 gugus hidroksi dan 1
senyawa 2 memiliki gugus fenol, gugus karbonil dan tidak gugus metoksi dan adanya proton aromatik yang terikat pada
memiliki gugus hidroksi pada posisi orto. C-2 dan C-4 yang terletak pada posisi meta dikarenakan
Spektrum IR senyawa 1 memperlihatkan adanya serapan- adanya kopling konstan J=2 [5]
serapan bilangan gelombang yang khas untuk beberapa gugus Dari hasil analisa data UV, IR, 1H-NMR dan data senyawa
fungsi yaitu bilangan gelombang dengan ῡ maks 3232-3427 pembanding maka dapat disarankan senyawa 1 adalah senyawa
cm-1, 1579-1606 cm-1, 2841-2968 cm-1, dan 1433-1514 cm-1. turunan dari santon yang tersubtitusi oleh satu gugus geranil,
Serapan pada bilangan gelombang dengan ῡ maks 1579- dua gugus hidroksi, satu gugus metoksi dan 2 gugus proton
1606 cm-1 menunjukkan adanya gugus karbonil yang terkhelat aromatik pada posisi meta. Sehingga dapat disarankan bahwa
oleh gugus hidroksi pada serapan 3427 cm-1. Serapan dengan ῡ senyawa 1 yang telah diisolasi dari fraksi E2 pada ektrak etil
maks 2968 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-H alifatik yang asetat pada kulit batang G.tetranda adalah rubrasanton.
berasal dari gugus metoksi atau prenil [3], sedangkan ῡ maks
JURNAL SAINS POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-4 4
[5] Linuma, M., Tosa, H., Tanaka, T., Asai, F., Shimano, R., (1995),”Three
Xanthone from Root Bark of Garcinia subelliptica”, Phytochemistry,
38: 247-249
[6] Meilani, A., (2006),”Santon Terprenilasi dan Tersiklisasi Baru Fraksi
Non-polar dari Ekstrk n-heksan pada Akar Garcinia tetranda
Pierre”,Skripsi., ITS, Surabaya
[7] Purwaningsih, Y., (2006),”Dua Senyawa Santon sebagai Antioksidan
dari Kayu Batang Garcinia tetranda Pierre”, Tesis., ITS, Surabaya
[8] Rianto, A. (2006), “Isolasi dan Uji Antibakterial Senyawa Santon dari
O OH
Kayu Akar Garcinia tetandra Pierre”. Tesis. Kimia. ITS. Surabaya.
MeO
[9] Rizani, N., (2006), “Dua Senyawa Santon Diprenilasi dari Ekstrak
Diklorometana Kulit Akar Garcinia tetandra Pierre”. Skripsi. Kimia.
HO O OH ITS. Surabaya.
[10] Sastrohamidjojo, H., (2001), “Kimia Dasar”, UGM Press, Yogyakarta.
(1) [11] Wahjuni, T., (2008),”Dua Santon Terprenilasi dan Uji Antioksidan pada
Ekstrak n-heksan dari Kulit Batang Garcinia tetranda Pierre”,Skripsi.
Kimia. ITS. Surabaya.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN [12] Waterman, P. G., Crichton, E. G. (1980),“Xanthones and Biflavonoids
From G. Densivenia Stem Bark”, Phytochemistry. 19: 2723-2724.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kulit
batang G. tetranda yang berasal dari Taman Nasional Meru
Betiri didapatkan senyawa santon tergeranilasi yaitu
rubrasanton (1). Senyawa (1) merupakan temuan senyawa
santon baru dari penelitian yang pernah dilakukan pada spesies
G. tetranda.
Saran
Penelitian ini masih memiliki potensi untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut dengan memanfaatkan fraksi-fraksi lain
yang belum dikerjakan. Disamping itu bagian-bagian
tumbuhan seperti batang, buah dan biji perlu diteliti agar
kandungan kimia dan sifat bioaktivitasnya secara lengkap
dapat diketahui. Sehingga hasil dari penelitian akan
bermanfaat untuk kehidupan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA