Anda di halaman 1dari 1

Bulan Purnama

A
ku pandangi terus rumahnya. Cat yang sudah kering dan terkelupas, kaca yang
berdebu, dan tanamannya yang berakar hijau panjang liar. Padahal sudah seminggu ia
pergi, tapi aku masih bisa merasakan hawa kesepian tanpanya. Semua perbuatannya
kuingat kembali, saat mulai kami bertemu.
1 Tahun sebelumnya
“mah, bagaimana kalau aku tidak mendapatkan teman? Sekolahku bagaimana? Apa ayah akan
mendapatkan pekerjan yang jauh?” “hem, gak bakal kok, Vivi pasti bakal punya banyak teman.
Sekolahmu bakal tidak terlalu jauh dari sini, kalau pekerjaan ayah, sedikit jauh dari rumah.”
Namaku Vivi anak kelas 4. Aku, mama, dan ayah baru pindah rumah. Rumah yang mama cari
adalah rumah yang sederhana. Karena ayah menemukan rumah sederhana yang tida jauh dari
rumah bibi, jadi kami pindah kesana.”
“nah, ini dia rumah bru kita.” Kulihat rumah yang ditunjuk ayah. Rumah bercat merah dan
bertumbuhan hijau liar. Pintu depan utama pun dibuka dengan ayah. “fuhh, sepertinya
rumahnya udah lama tidak dibersihkan. Vivi, kekamarmu dulu ya. Ayah dengar disana bercat
pink

Anda mungkin juga menyukai