Anda di halaman 1dari 22

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 453/ Teknik Telekomunikasi

USULAN
PENELITIAN FUNDAMENTAL

Karakterisasi Madu Sumbawa Berdasarkan Nilai Dielektrik dan


Conductivity Menggunakan Teknik Open-Ended Coaxial Resonator
Pada Frekuensi 1-1000 MHz

TIM PENGUSUL

Ketua : Cahyo Mustiko O. M., ST., MSc., Ph.D


NIDN : 0028106901
Anggota : Sudi Mariyanto Al Sasongko, ST.MT.
NIDN : 0026056701

UNIVERSITAS MATARAM
Mei 2016

i
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Karakterisasi Madu Sumbawa Berdasarkan Nilai


Dielektrik dan Conductivity Menggunakan Teknik Open-Ended Coaxial
Resonator Pada Frekuensi 1-1000 MHz.

2. Tim Peneliti
No Nama Jabatan Bidang Instansi Alokasi
Keahlian Asal Waktu
(Jam/minggu)
1. Cahyo Mustiko Ketua
O. M., ST.,
MSc., Ph.D
2. Sudi Mariyanto Anggota 1
Al Sasongko,
ST.MT.
3. Anggota 2

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

4. 4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: ………………………. tahun: ……….........
Berakhir : bulan: ………………………. tahun: ……………..

5. 5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang


 Tahun ke-1 : Rp .........................................................
 Tahun ke-2 : Rp..........................................................
 Tahun ke-3 : Rp.........................................................

6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan)..................................................

7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontribusinya)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

8. Temuan yang ditargetkan (penjelasan gejala atau kaidah, metode, teori, atau
antisipasi yang dikontribusikan pada bidang ilmu)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung
pengembangan iptek)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

iii
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran (tuliskan nama terbitan berkala ilmiah
internasional bereputasi, nasional terakreditasi, atau nasional tidak
terakreditasi dan tahun rencana publikasi)
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan,
tahun rencana perolehan atau penyelesaiannya
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ........................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................... iii
RINGKASAN ............................................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 4
BAB III. METEDOLOGI PENELITIAN .................................................................. 10
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .................................................... 17
REFERENSI .............................................................................................................. 18
LAMPIRAN............................................................................................................... 19

v
RINGKASAN

Kemukakan tujuan jangka panjang dan target khusus yang ingin dicapai serta metode
yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu
menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan.
Cantumkan nama jurnal yang menjadi target.

Sejak jaman dahulu, madu sudah digunakan pada ilmu kesehatan karena
manfaatnya. Saat ini permintan madu Sumbawa cukup tinggi sejalan pemahaman masyarakat
akan kasiat madu. Kesulitan dalam membedakan madu murni dengan yang palsu perlu
menjadi perhatian bersama. Beberapa campuran yang biasa dipakai diantaranya penambahan
air dan larutan gula.
Standar mutu madu juga sudah ditetapkan baik nasional (SNI madu,1994) maupun
international (swiss bee research center,2000). Beberapa parameter mutu madu dapat dilihat
berdasarkan kandungan air, glukosa, keasaman dan konduktivitas. Teknik untuk mendeteksi
kemurniannya juga sudah banyak dilakukan . Beberapa teknik yang memanfatkan radio
frekuensi (RF) dan gelombang mikro (microwave) untuk mendeteksi kualitas madu juga
sudah dilakukan. Nilai dielektrik madu murni dianalisa pada rentang frekuensi tertentu.
Pada proposal ini, besaran yang menjadi pusat perhatian tidak hanya tetapan
dielectric tetapi juga nilai konduktivitas madu. Pengukuran akan dilakukan dalam rentang
frekuensi 1-1000 MHz untuk melihat gejala dissipasi energi elektromagnetik dan perbedaan
konduktivitas yang akan tampak jelas pada rentang frekuensi rendah. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah menganalisa nilai dielektrik dan konduktivitas listrik dari keaslian madu
dengan teknik open ended coaxial resonator. Apabila teknik ini berhasil menginterpretasikan
karakteristik madu, maka pada tahap berikutnya bisa dibuat prototype sensornya.

vi
BAB 1. PENDAHULUAN

Uraikan latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan
urgensi
penelitian. Pada bab ini juga dijelaskan temuan yang ditargetkan (gejala atau kaidah,
metode, teori, atau antisipasi) yang mempunyai kontribusi mendasar pada bidang
ilmu dengan penekanan pada gagasan fundamental dan orisinal untuk mendukung
pengembangan iptek.

Madu merupakan cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan
berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga
(Wikipedia). Keberadaan madu Sumbawa sudah terkenal di Indonesia. Berdasarkan
standar internasional, bahwa madu adalah produk murni dan tidak diperbolehkan
untuk menambahkan zat tambahan sehingga mengurangi keasliannya (swiss bee
research center,2000). Sedangkan di Indonesia kualitas madu ditentukan
berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-3543-2004. Standar
tersebut merupakan kriteria dari mutu madu yang telah ditetapkan oleh Badan
Standarisasi Nasional (BSN) dan merupakan hasil revisi dari SNI tentang syarat
mutu madu tahun 1994.
Saat ini permintan madu Sumbawa cukup tinggi sejalan pemahaman
masyarakat akan kasiat madu. Hal ini memicu beredarnya madu yang keaslianya
diragukan. Beberapa campuran yang biasa dipakai diantaranya penambahan air dan
larutan gula. Madu hasil pencampuran menjadi sangat sulit untuk dibedakan antara
madu asli dan yang berkurang mutunya.
Kualitas madu ditentukan oleh beberapa hal diantaranya kandungan nutrisi,
kadar air (moisture content), konduktivitas listrik, kandungan mineral, keasaman,
dan kadargula madu (Swiss bee research center,2000). Pengukuran kualitas madu
dilakukan dengan beberapa teknik antara lain teknik chromatografi baik berupa
cairan maupun gas. Tetapi teknik diatas memerlukan penambahan larutan kimia
lain untuk mendapatkan ekstrak hasilnya. Selain membutuhkan peralatan yang
mahal dan teknisi yang terlatih, juga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk
mendapatkan hasil ukurnya.
Beberapa teknik yang memanfatkan radio frekuensi (RF) dan gelombang
mikro ( microwave) untuk mendeteksi kualiatas madu juga sudah dilakukan. Nilai
dielektrik madu murni dianalisa pada rentang frekuensi tertentu. Open ended

1
coaxial probe pada rentang frekuensi RF dan gelombang micro mempunyai
kemampuan untuk menyajikan data dielektrik baik real maupun imajiner khususnya
untuk sample berupa cairan.
Pada proposal ini, besaran yang menjadi pusat perhatian tidak hanya tetapan
dielectric tetapi juga nilai konduktivitas madu. Tetapan dielektrik complex
menginformasikan gejala dissipasi energy elektromagnetik. Sedangkan nilai
konduktivitas akan tampak jelas bila analisa dilakukan pada frekuensi rendah.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran dalam rentang frekuensi 1-1000
MHz. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa nilai dielektrik dan
konduktivitas listrik dari keaslian madu dengan teknik open ended coaxial
resonator.

Buatlah rencana capaian tahunan seperti pada Tabel 3.1 sesuai dengan luaran iptek
yang ditargetkan dan lamanya penelitian yang akan dilakukan.

Tabel 3.1 Rencana Target Capaian Tahunan


Indikator Capaian
No Jenis Luaran
Tahun 1 Tahun 2
Internasional
1 Publikasi ilmiah
Nasional terakreditasi
Pemakalah dalam temu Internasional
2
ilmiah Nasional
Invited speaker dalam temu Internasional
3 ilmiah Nasional
4 Visiting Lecturer Internasional
Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek dagang
Hak Kekayaan Intelektual Rahasia dagang
5
(HKI) Desain produk industri
Indikasi geografis
Perlindungan varietas tanaman
Perlindungan topografi sirkuit
terpadu
6 Teknologi Tepat Guna
7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/ Rekayasa Sosial
8 Buku Ajar (ISBN)
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)

2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan sumber pustaka
acuan primer
yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah
dan paten. Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan hasil yang
sudah dicapai dalam bentuk peta jalan (road map) penelitian secara utuh.

2.1 Madu dan kualitasnya


Madu merupakan cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan
berasa manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga bukan
dari jenis nectar buatan (Wikipedia). Unsur-unsur yang ada dalam madu antara lain
campuran dekstrosa dan fruktosa dengan jumlah yang sama dan dikenal sebagai
gula invert 50-90% dari gula yang tidak terinversi dan air. Madu juga biasa
dipalsukan dengan gula invert buatan, sukrosa, dan glukosa cair perdagangan.
Teknik memalsukan dengan cara pemberian suatu asupan kepada lebah berupa
larutan gula sukrosa yang bukan berasal dari nektar.
Faktor-faktor Penentu Kualitas Madu antara lain :
1. Kadar Air adalah banyaknya air (moisture content) dalam madu menentukan
keawetan madu. Madu yang mempunyai kadar air yang tinggi akan mudah
berfermentasi.).
2. Keasaman (Acidity) dalam kandungan madu terdapat sejumlah asam organik
yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisme tubuh
3. Padatan Tak Larut adalah bagian yang tidak dapat larut dalam air adalah zat-
zat kotoran seperti pasir, potongan-potongan daun, serangga, dan lain-lain.
4. Glukosa Gula utama dari nektar adalah sukrosa, selama proses gula akan
dihancurkan oleh enzim invertase.
5. Warna, Aroma, dan Rasa Warna madu tergantung dari jenis tanaman asal dan
sifat tanah, tetapi tingkatan pemanasan juga mempengaruhi warna.

Table 2.1. Komposisi dalam madu murni versi standar international, Swiss bee
research center, 2000.

3
2.2 Teknik deteksi kemurnian madu
Pengukuran kualitas madu dilakukan dengan beberapa teknik non gelombang
micro dan menggunakan RF dan gelombang mikro. Teknik deteksi non gelombang
mikro antara lain , teknik chromatografi baik berupa cairan maupun gas. Tetapi
teknik diatas memerlukan penambahan larutan kimia lain untuk mendapatkan
ekstrak hasilnya. Selain membutuhkan peralatan yang mahal dan teknisi yang
terlatih, juga dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil
ukurnya, Norazian Subari, 2014.
Beberapa teknik yang memanfatkan radio frekuensi (RF) dan gelombang
micro (microwave) untuk mendeteksi kualiatas madu juga sudah dilakukan. Pallavi,
2014 melakukan pengukuran nilai dielektrik madu murni pada rentang frekuensi
tertentu. Teknik deteksi madu dalam skala laboratorium juga telah dilakukan oleh

4
Mehryar, 2011. Teknik material probe interface berdasarkan koefisien pantulan
untuk mempelajari fenomena makanan cair dilakukan oleh Guo, 2010 dan Guo,
2011.
Salah satu teknik gelombang mikro yang sering digunakan dalam
menganalisa campuran padat maupun campuran cair adalah teknik open ended
coaxial probe. Open ended coaxial probe pada rentang frekuensi RF dan
gelombang mikro mempunyai kemampuan untuk menyajikan data dieletrik baik
real maupun imajiner khususnya untuk sampel berupa cairan. Telaah analitis
tentang open ended coaxial probe telah banyak dilakukan, diantaranya Boughriet,
1999.

Gambar 2.1 bentuk geometri dan distribusi medan listrik dari open ended coaxial
probe, Boughriet, 1999.

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan difokuskan pada teknik microwave


sensor. Berdasar kenyataan bahwa gelombang elektromagnetik pada kisaran
frekuensi RF dan microwave dapat masuk kedalam pada hampir semua
dielektrik/material (terkecuali metal) cahyo muvianto, 2012. Madu dapat
digolongkan sebagai bahan dielektrik. Permitivitas atau sifat dielektrik
digambarkan sebagai suatu permitivitas relatif komplek yang merupakan nilai
pembagi antara permitivitas absolut dengan permitivitas ruang hampa (𝜀0 = 8.854 x
10−12 F/m ). Hubungan antara frekuensi dan konstanta dielektrik dari bahan
tersebut dapat dilihat pada persamaan dibawah:

5
𝑒𝑠 − 𝑒∞ 𝑠
𝑒 = 𝑒∞ + 1−𝑎
−𝑗
1 + (𝑗𝑤𝑡) 𝑤𝑒0
Dimana 𝑤 = 2𝑝𝑓 adalah frekuensi radian, 𝑒∞ adalah permitivitas pada frekuensi
tak hingga, 𝑒𝑠 adalah permitivitas statis, 𝜏 adalah waktu relaksasi, 𝑠 adalah
konduktivitas ionik, dan 𝑎 adalah parameter empiris yang menjelaskan distribusi
waktu relaksasi.
Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan pengusul dengan
memanfaatkan teknik open ended coaxial probe antara lain:
1. Penggunaan open ended coaxial resonator untuk food quality assesment,
seperti tampak pada gambar 2.2

(a.) (b)

Gambar 2.2 (a). open ended coaxial resonator applicator (b). distribusi kuat
medan dalam resonator

2. Open ended coaxial probe digunakan pada pendeteksian adanya cacat pada
bawang Bombay dan kentang, onion and potatoes defect, seperti tampak pada
gambar 2.3

6
Gambar 2.3 dual coaxial probe untuk mendeteksi holo heart potato dan cacat pada
bawang

Uraian peta jalan riset yang dibuat telah diselaraskan dengan visi-misi dari
kelompok riset Pusat Teknologi Instrumentasi dan Kendali Otomatis, dapat dilihat
pada tabel 2.2. Pada kolom capaian terdapat beberapa keterangan yang perlu
diperjelas, antara lain:
- Prototype = alat sudah jadi, portable
- Lab. test = pengujian alat di laboratorium, baik tanpa atau
menggunakan alat /instrumentasi lab.
- Field test = pengujian alat di pusat riset suatu instansi atau mitra

Tabel 2.2. Time frame dan capaian dari peta jalan riset dan teknologi
Topik Penelitian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Pencapaian
I. Pengembangan Sensor Non
Invasive dan non
destructive Sensor
1.1. Pengembangan sensor
untuk otomasi pada
proses industry

7
a. Deteksi prosentasi dari Uji lab,
komposisi campuran dengan
biodiesel intrumentasi
lab.
b. Multiphase flow meter Prototype,
sensor Lab. Test,
field test
c. Deteksi kadar alcohol Lab. Test
d. Biodiesel quality sensor Prototype,
lab.test
e. Deteksi kemurnian madu Uji lab, data
collection
Prototype,
lab. Test,
field test
1.2. Pengembangan sensor
untuk Food quality
assessment
a. Tomography frekuensi Prototype,
tinggi (Microwave lab.test, field
Tomography) sensor test
b. Extended self-live food
c. Food shness and maturity
1.3. Mekatronika &
Pengendali Otomatis
a. Pengembangan
Robotika
b. Algoritma Cerdas
1.4. Pengembangan wireless
sensor
II. Kreasi dan Aplikasi sensor
di bidang :
2.1. Agroindustri
2.2. Kesehatan
2.3. Industri
2.4. Pertahanan dan
keamaman
2.5. Pengelolaan Mitigasi
Bencana

8
BAB 3. METODE PENELITIAN
Lengkapi dengan alur penelitian dengan diagram alir penelitian yang
menggambarkan apa yang akan dikerjakan dan yang sudah dilaksanakan dalam
1 atau 2 tahun dalam bentuk diagram tulang ikan (fishbone diagram). Bagan
penelitian harus dibuat secara utuh dengan pentahapan yang jelas, mulai dari awal
bagaimana proses dan luarannya, dimana akan dilaksanakan, dan indikator capaian
yang terukur.

3.1. Diagram Fish Bone

Gambar 3.1. Fish Bone Deteksi Keaslian Madu Sumbawa

Pada gambar 3.1 terdiri dari beberapa bagian tahap penelitian yang sudah
dilakukan dan akan dilakukan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan dan akan
mendukung untuk penelitian madu antara lain : deteksi kualitas makanan
menggunakan tomografi, deteksi kualitas kentang yang dihasilkan petani
menggunakan sensor coaxial probe dan deteksi kualitas bawang menggunakan
sensor coaxial probe. Penelitian tersebut sangat mendukung sebagi referensi untuk
penelitian selanjutnya dengan objek yang berbeda dari objek padat menjadi objek
liquid (cairan) dan menggunakan metode yang berbeda. Cairan yang digunakan
adalah madu sumbawa, karena madu ini merupakan salah satu potensi andalan di
provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pada tahun pertama yang akan dilakukan adalah deteksi keaslian madu
berdasarkan nilai permitivity dan conductivity menggunakan tipe sensor yang
berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu open-ended coaxial probe. Nilai permitivity
dan conductivity yang diperoleh akan menjadi parameter untuk menentukan keaslian
madu sumbawa. Selanjutnya pada tahun kedua, deteksi keaslian madu sumbawa

9
dilakukan dengan membandingkan parameter madu sumbawa dengan madu yang
lainnya. Madu pembanding terlebih dahulu di ukur nilai permitivity dan conductivity.
Parameter nilai yang diambil juga ditambahkan sensor yang lain yaitu sensor pH dan
teknik resonan sehingga data akan menjadi lebih banyak dan akurat.
Berdasarkan data hasil penelitian tahun pertama dan tahun kedua selanjutnya
menjadi dasar dalam pembuatan sensor portable. Sensor portabel madu ini dapat
digunakan untuk mendeteksi keaslian madu dengan mudah, akurat dan real-time.

3.2. Blok Diagram


Pengukuran data permitivitas dan konduktivitas madu sumbawa dapat dilihat
pada gambar 3.2

Gambar 3.2. Blok diagram Deteksi Keaslian Madu Sumbawa

Pada gambar 3.2 terdiri dari beberapa bagian yang saling mendukung dalam
kerjanya. Madu yang ditempatkan pada wadah yang disediakan. Selanjutnya open-
ended coaxial resonator dibenamkan sebagian ke dalam madu. Probe dari open-
ended coaxial resonator selanjutnya dihubungkan dengan Vector Network Analyzer
(VNA). VNA dapat mengukur karakteristik madu mulai dari frekuensi 1 MHz
sampai 1.000 MHz. Data yang dihasilkan VNA berupa nilai S11 yang selanjutnya
akan diolah menjadi nilai dielektrik (𝜀) dan conductivity (𝜎).

10
3.1.1. Desain Open-ended Coaxial Resonator
Pada bagian output dicari besarnya nilai C dan L untuk matching network
dan dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(a).

Gambar 3.3 open-ended coaxial resonator

Gambar 3.3. Menunjukkan bentuk open-ended coaxial dielectric probe dan


bahan uji kontak secara langsung dengan ujung akhir saluran coaxial. Impedansi
pada kedua sisi permukaan berbeda satu sama lain, sehingga terjadi pantulan ketika
gelombang elektromagnetik melewati permukaannya dan pantulannya di tentukan
oleh impedansi media pada kedua permukaan sisinya. Impedansi yang berada pada
kedua sisi permukaannya berhubungan dengan karakteristik elektromagnetik dari
media uji, dari nilai pantul pada permukaan, selanjutnya karakteristik dari media uji
bisa ditentukan. Nilai permitivity dan permeability dapat diperoleh dari data tersebut.

(a) (b)

Gambar 3.4 open-ended coaxial resonator

11
Rangkaian ekivalen open-ended coaxial resonator untuk metode pemantulan
secara umum dapat dilihat pada gambar 3.4. Pada gambar 3.3(a) nilai impedansi Z(
 r )dari celah coaxial adalah fungsi permitivitas relatif  r dari sampel yang diuji.
Nilai impedansi Z(  r ) dapat diperoleh dari pengukuran pantulan dan permitivitas

relatif dari sampel didapat dari impedansi Z(  r ). Sampel dielektrik yang diukur oleh
open-ended coaxial probe adalah ekivalen dengan rangkaian kapasitor seperti pada
gambar 3.4(b). Pada gambar 3.4 terlihat bahwa nilai impedansi Z(  r ) bisa diganti

dengan kapasitansi C (  r ) sehingga permitivitas relatif  r bisa dihitung


menggunakan persamaan berikut :

F ( r )  YL ( r )  Ym (3.1)

dengan

YL ( r ) = Admitansi yang dihitung dari model aperture

Ym = admitansi yang diperoleh dari pengukuran

3.1.2. Vector Network Analyzer


Vector Network Analyzer (VNA) adalah bagian dari RF Network Analyzer
yang banyak digunakan untuk aplikasi desain RF. Vector Network Analyzer adalah
alat ukur yannga dapat mengukur unjuk kerja RF dan perangkat microwave yang
ditandai dalam hal parameter scatering atau parameter S. Informasi yang diberikan
oleh jaringan vektor analyzer VNA kemudian digunakan untuk memastikan bahwa
desain rangkaian RF dapat dioptimalkan untuk memperoleh kinerja terbaik.

VNA yang digunakan terdiri dari Spectrum Analyzer (SPA), Signal


Generator, Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), Power Meter dan Frequency
Meter. VNA memiliki kelebihan yaitu dapat mengukur nilai amplitudo dan fase.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

12
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang diajukan disusun secara rinci dan dilampirkan dengan format
seperti pada
Lampiran B. Ringkasan anggaran biaya yang diajukan per tahun disusun
mengikuti komponen sebagaimana dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Fundamental yang
Diajukan
Setiap Tahun
Biaya yang Diusulkan (Rp)
No Jenis Pengeluaran Tahun Tahun Tahun
ke-1 ke-2 ke-3
Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor
1
operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan
dibayarkan sesuai ketentuan)
Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat
menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan,
2
publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan
jurnal (maksimum 60%)
Perjalanan untuk biaya survei/sampling data,
3 seminar/workshop DN-LN, biaya akomodasi-konsumsi,
perdiem/lumpsum, transport (maksimum 40%)
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium, kendaraan,
4 kebun percobaan, peralatan penunjang penelitian lainnya
(maksimum 40%)
Jumlah

Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun

Biaya yang Diusulkan (Rp)


No Jenis Pengeluaran
Tahun I Tahun II
1 Honor 20,880,000 20,880,000
2 Peralatan Penunjang 23,250,000 14,000,000
3 Bahan habis pakai 4,375,000 12,326,000
3 Perjalanan 14,500,000 14,500,000
4 Lain-lain: Pengolahan data, Laporan, dan 10,060,000 10,560,000
Publikasi Seminar
Jumlah 73,065,000 72,266,000

4.2 Jadwal Penelitian


Jadwal penelitian disusun dalam bentuk diagram batang (bar chart) untuk rencana
penelitian yang diajukan dan sesuai dengan format pada Lampiran C.

13
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun n
No Jenis Kegiatan 1 2 3 … … 12 1 2 3 … … 12 1 2 3 ... … 12

1 Kegiatan 1
2 Kegiatan 2
3 …………
4 …………
5 …………
6 Kegiatan ke-n

Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Studi Literartur
2 Perancangan sensor open-ended coaxial
resonator
3 Pembuatan sensor open-ended coaxial
resonator
Pengukuran dan Pengujian madu
4
Sumbawa
5 Pengumpulan dan Pengolahan Data
6 Pembuatan laporan dan Jurnal

REFERENSI
Referensi disusun berdasarkan sistem nama dan tahun (bukan sistem nomor), dengan
urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka
yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Referensi.

1. Bogdanov S., 2000, “Honey quality, methods of analysis and international


regulatory standard: review of the work of the international honey
commission”, Swiss Bee Research Center,
2. Boughriet, Z. Wu, H. McCann, and L. E. Davis, 1999, “The Measurement of
Dielectric Properties of Liquids at Microwave Frequencies Using Open-
ended Coaxial Probes” 1st World Congress on Industrial Process
Tomography, Buxton, Greater Manchester, April14-17.
3. Chen, L. F., et al., 2004, Microwave Electronics: Measurement and Materials
Characterization. Chichester ; Hoboken, NJ : Wiley.

14
4. Cahyo O.M Muvianto, 2012, microwave sensors and applications, PhD
thesis,
5. Laleh Mehryar, Mohsen Esmaiili, 2011, Honey & Honey Adulteration
Detection: A Review, In proceeding of: 11th International Congress on
Engineering and Food ,Athens, Greece, (iCEF11), Volume: 3
6. Madu by definition, Wikipedia
7. SNI madu ,1994
8. Norazian Subari, Junita Mohamad Saleh, Ali Yeon Md Shakaff, 2014,
“Fusion Technique for Honey Purity Esti-mation using Artificial Neural
Network International Conference on Advances in Intelligent Systems in
Bioinformatics”, Chem-Informatics, Business Intelligence, Social Media and
Cybernetics (IntelSys),
9. Pallavi R Malame1, Tapas K Bhuiya2, Rajiv K.Gupta, 2014, “Honey
Adulteration Detection using Reflection based Microwave Technique”
International Journal Of Scientific Research And Education
||Volume||2||Issue||8||Pages 1541-1545||August-2014|| ISSN (e): 2321-7545
Website: http://ijsae.in
10. W Guo, X Zhu, Y Liu, H Zhuang ,Sugar and water contents of honey with
dielectric propertysensing, Elsevier: Journal of Food Engineering, Volume
97, Issue 2, Pages 275–281 , March 2010
11. W Guo, Y Liu, X Zhu, S Wang, Dielectric properties of honey adulterated
with sucrose syrup, Elsevier: Journal of Food Engineering, Volume 107(1),
Pages 1-7, 2011eference

LAMPIRAN-
LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
(Lampiran B).
Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan penunjang
penelitian, yaitu sarana dan prasarana utama yang diperlukan dalam
penelitian ini dan ketersediananya di perguruan tinggi pengusul.
Apabila tidak tersedia, maka pengusul harus menjelaskan bagaimana
cara mengatasinya.
Lampiran 3. Susunan organisasi dan pembagian tugas tim peneliti
(Lampiran D).

15
Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota Tim Pengusul
(Lampiran E).
Lampiran 5. Surat pernyataan ketua peneliti dan tim peneliti
(Lampiran F).

16

Anda mungkin juga menyukai