Kelas : VIII – 7
No : 1
Diri
Hanya karena seseorang lebih memilih salad dan bukannya steak saat pesan makanan di
restoran, bukan berarti kalau ia sudah pasti menjalani pola hidup sehat. Begitu pula bagi yang
sudah rajin berolahraga, belum tentu sudah sehat pola hidupnya. Butuh lebih dari sekedar
makanan bergizi dan sesekali berolahraga kalau ingin menjalani pola hidup sehat yang
sesungguhnya. Jangan mengira pula bahwa menerapkan pola hidup sehat akan menguras
kantong, hingga membuat Anda enggan melakukannya.
Olahraga
Karena olahraga juga merupakan bagian penting dalam pola hidup sehat, maka Anda juga
mesti tepat saat melakukannya.
2. . Pergi ke gym 3-5 kali perminggu Berolahragalah selama 30-60 menit dengan
mengombinasikan latihan kardio dan kekuatan. Para ahli merekomendasikan sedikitnya
150 menit olahraga aerobik (intensitas sedang) setiap minggunya. Anda juga perlu
melakukan latihan yang melibatkan unsur kekuatan sedikitnya 2 kali seminggu.
3. Berolahraga di lingkungan rumah Untuk ini Anda bisa jogging atau mengajak anjing
kesayangan jalan-jalan. Pastikan untuk melakukannya dengan kecepatan sedang,
minimal selama 30 menit.
4. Aktif dalam kegiatan harian Baik berkebun, membersihkan rumah, atau lebih memilih
naik tangga ketimbang lift, semua itu juga bisa melatih tubuh. Tak ada salahnya juga
kan kalau memarkir mobil sedikit agak jauh dari toko atau kantor, dan jalan cepat saat
jam makan siang (sebelum makan), toh semua ini bisa dimanfaatkan sebagai momen
olahraga juga.
5. Istirahatkan mobil Kalau jarak tujuan Anda apakah itu toko atau kantor tak terlalu
jauh, maka pergilah dengan jalan kaki atau naik sepeda. Anda juga bisa memakai
angkutan umum sehingga lebih banyak lagi aktivitas jalan untuk tiba ke tuju an.
Makan
Pola Makan Sehat Tentu saja makanan merupakan salah satu faktor terpenting jika ingin hidup
sehat. Selain dengan memilih makanan yang tepat, Anda juga perlu menghindari jenis
makanan tertentu.
1. Hindari makanan yang mengandung lemak tak sehat Yang termasuk kategori
lemak tak sehat adalah lemak trans dan lemak jenuh. Keduanya bisa meningkatkan
kadar LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh sehingga memperbesar risiko penyakit
jantung. Makanan sumber lemak trans biasanya menggunakan minyak terhidrogenasi
parsial (sebagian), misalnya seperti gorengan, pizza beku, kue, serta makanan hasil
proses lainnya. Sedangkan contoh makanan yang tinggi lemak jenuhnya antara lain
pizza, keju, daging merah, serta produk susu yang “full fat”. Sebenarnya minyak
kelapa juga tinggi lemak jenuhnya, namun karena minyak ini dapat meningkatkan
kadar HDL (kolesterol baik) juga, maka tak mengapa mengonsumsinya dalam takaran
sewajarnya. Lebih lanjut pelajari disini: 18 Makanan yang Mengandung Lemak Trans
(Jahat) Jenis Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh dan Tak Jenuh
2. Pilih makanan yang mengandung lemak sehat Lemak sehat di sini maksudnya
adalah lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat), lemak tak jenuh jamak
(polyunsaturated fat), serta lemak omega-3. Semuanya bisa menurunkan LDL dan
meningkatkan HDL sehingga risiko penyakit jantung berkurang. Contoh minyak yang
mengandung lemak sehat misalnya zaitun, kanola, kedelai, kacang, biji bunga
matahari, dan jagung. Sedangkan sumber asam lemak omega-3 adalah ikan seperti
salmon, tuna, sarden, makerel, haring, serta trout. Anda juga bisa menemukan omega-
3 dalam minyak tumbuhan, kacang-kacangan, biji-bijian, serta flaxseed, meski
mungkin tubuh tak memproses lemak dari sumber ini dengan efektif. Ketahui lebih
lanjut tentang Manfaat Omega 3 untuk Kesehatan
5. Libatkan makanan organik Makanan organik memang tidak lebih bergizi, namun
ketimbang yang konvensional, jenis pangan ini lebih sedikit kandungan pestisida
maupun zat tambahannya. Selain itu, makanan organik biasanya juga lebih ramah
lingkungan. Namun kalau harga mahal menjadi hambatan, maka beli saja makanan
organik tertentu seperti apel, berry, peach, anggur, seledri, paprika, kentang, kubis,
sayuran berdaun hijau, dan lain sebagainya. Biasanya jenis makanan ini lebih banyak
pestisidanya bila ditanam secara konvensional.
Doa
Jika tubuh kita sehat maka ibadah kita akan terjalan secara lancar. Ada sebuah pepatah yang
mengatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman.
Mandi
Mandi setiap hari Lebih rajinlah mandi kalau aktivitas harian menuntut Anda berkeringat banyak.
Rajin mandi tak cuma mencegah bau badan, tapi juga gangguan kulit lain seperti jerawat hingga
kudis.
Gosok gigi
Sikat gigi dan flossing Tidak cukup hanya dengan menyikat gigi 2 kali sehari, Anda juga harus
menggunakan benang floss untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi. Selain mencegah
nafas bau, sikat gigi dan flossing juga bisa meminimalisir risiko gangguan gusi.