Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan praktek kami di RESTORAN ROEMAH SEAFOOD ini dapat tersusun
hingga selesai. Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nurul Amaliyah,
S.K.M, M.Sc selaku dosen yang telah membimbing kami selama teori di kelas dan
ibu Yulia, S.K.M, M.Kes yang telah membimbing kami selama praktek dilakukan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, Untuk itu
manusia harus memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut. Dengan demikian, makanan
merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak dapat ditunda-tunda dalam
pemenuhannya. Salah satu tempat dimana manusia dapat memperoleh pemenuhan
kebutuhan akan makanan adalah restoran. Usaha kuliner di Indonesia masih sangat
prospektif untuk dikembangkan sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan tersebut.
Hal ini mengingat jumlah penduduk indonesia yang pada tahun 2013 sudah mencapai
250 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 1.49 persen setiap tahun
(BKKBN, 2013).
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Restoran
Pengertian restoran menurut W.A. Marsum (2005:8). adalah suatu tempat
atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan
pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun
minum. Selain bertujuan bisnis atau mencari untung, membuat puas para tamu
pun merupakan tujuan operasi restoran yang utama. Lokasi dari restoran ada yang
berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri
sendiri di luar bangunan itu.
Menurut Zai, Stevanus (2013), restoran berasal dari kata Restaurer yang
berarti restore atau restorasi yang dalam bahasa Indonesia berarti memperbaiki
atau memulihkan, yakni memulihkan kondisi seseorang dari suatu kondisi yang
kurang baik ke kondisi yang lebih baik. Jadi restoran adalah suatu tempat yang
menyediakan makanan dan minuman untuk dikonsumsi tamu sebagai kebutuhan
dalam rangka memperbaiki/memulihkan kembali kondisi yang telah berkurang
setelah melakukan suatu kegiatan.
Tempat pengolahan.
Tempat persiapan.
Tempat administrasi.
l. Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.
m. Udara didapur tidak boleh mengandung angka kuman lebih dari 5
juta/gram.
3) Toilet
a. Letak tidak berhubungan langsung (terpisah dari) dengan dapur, ruang
persiapan makanan, ruang tamu dan gudang makanan.
b. Didalam toilet harus tersedia jamban, peturasan dan bak air.
c. Toilet untuk wanita terpisah dengan toilet untuk pria.
d. Toilet untuk tenaga kerja terpisah dengan toilet untuk pengunjung.
e. Toilet dibersihkan dengan deterjen dan alat pengering.
f. Tersedia cermin, tempat sampah, tempat abu rokok serta sabun.
g. Luas lantai cukup untuk memelihara kebersihan.
h. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dan
kelandaiannya/kemiringannya cukup.
i. Ventilasi dan penerangan baik
j. Air limbah dibuang ke septic tanck, riol atau lubang peresapaan yang
tidak mencemari air tanah.
k. Saluran pembuangan terbuat dari bahan kedap air.
l. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan bak penampung
dan saluran pembuangan.
m. Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam keadaan
cukuo.
n. Peturasan harus dilengkapi dengan air yang mengalir.
o. Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa dan dilengkapi dengan
air penggelontoran yang cukup serta sapu tangan kertas (tissue).
4) Tempat sampah
a. Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat.
Mempunyai tutup dan memakai kantong plastik khusus untuk sisa-sisa
bahan rnakanan dan makanan jadi yang cepat membusuk
b. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk
sampah yang dihasilkan pada setiap tempat kegiatan.
c. Tersedia pada setiap tempatltuang yang memproduksi sampah.
d. Sampah sudah harus dibuang dalam waktu 24 jam dari rumah makan
dan restoran.
e. Disediakan tempat pengumpul sampah sementara yang terlindung dari
serangga dan hewan lain dan terletak di tempat yang mudah dijangkau
oleh kendaraan pengangkut sampah.
5) Tempat cuci tangan
a. Jumlah tempat cuci tangan untuk tamu disesuaikan dengan kapasitas
b. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun/sabun cair dan alat
pengering
c. Apabila tidak tersedia fasilitas cuci tangan seperti butir (l) diatas,
dapat disediakan :
Sapu tangan kertas (tissue) yang mengandung alkohol 70Vo
Lap basah dengan suhu 43,3 oC
Air hangat dengan suhu 43,3 oC
d. Tersedia tempat cuci tangan khusus untuk karyawan dengan
kelengkapan seperti tempat cuci tangan pada butir (l) yang jumlahnya
disesuaikan dengan banyaknya karyawan sebagai berikut: - I sampai
l0 orang, I buah; dengan penambahan I (satu) buah untuk setiap
penambahan 10 orang atau kurang
e. Fasilitas cuci tangan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah
dicapai oleh tamu atau karyawan.
f. Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan air yang mengalir, bak
penampung yang permukaannya halus, mudah dibersihkan dan
limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup
(c) Konstruksi
a. Lantai
1. Lantai dibuat kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan.
2. Pertemuan lantai dengan dinding tidak boleh membuat sudut
mati.
b. Dinding
1. Permukaan dinding sebelah dalam harus rata, mudah dibersihkan.
2. Konstruksi dinding tidak boleh dibuat rangtrap.
3. Permukaan dinding yang terkena perclkan air harus dibuat kedap
air atau dilapisi denganbahan kedap air dan mudah dibersihkan
seperti porselin dan sejenisnya setinggi 2 (dua) meter dari lantai.
c. Ventilasi
1. Cukup menjamin peredaran udara dengan baik
2. Dapat menghilangkan.uap, gas, asap, bau dan debu dalam
ruangan
3. Ventilasi buatan diperiukan bila ventilasi alam tidak dapat
memenuhi persyaratan.
d. Pencahayaan/penerangan
1. Intensitas pencahayaan setiap ruangan harus cukup untuk
melakukan pekerjaan pengelolaan makanan secara efektif dan
kegiatan pembersihan ruang
2. Disetiap ruang kerja seperti gudang, dapur, tempat cuci peralatan
dan tempat pencuci tangan, intensitas pencahayaan sedikitnya 10
foot candle.
3. Pencahayaan/penerangahna rus tidak menyilaukan dan tersebar
merata, sehingga sedap mungkin tidak menimbulkan bayangan
yang nyata
e. Atap
1. Tidak bocor, cukup landai dan tidak menjadi sarang tikus dan
serangga lainnya.
f. Langit-langit
1. Permukaan rata, berwarna terang serta mudah dibersihkan.
2. Tidak terdapar lubang-lubang.
3. Tinggi langit-langit dari lantai sekurang-kurangnya 2,4 meter.
g. Pintu
1. Pintu dapat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
2. Pintu dapat ditutup dengan baik dan membuka kearah luar.
3. Setiap bagian bawah pintu setingg 36 cm dilapisi logam.
4. Jarak antara pintu dan lantai tidak lebih dari I cm.
Tempat pengolahan.
Tempat persiapan.
Tempat administrasi.
l) Ruang dapur harus bebas dan serangga, tikus dan hewan lainnya.
m) Udara di dapur tidak boleh mengandung angka kuman lebih dan 5
juta/gram.
2. Ruang makan.
b) Penjepit makanan
a) Celemek/apron
b) Tutup rambut
c) Sepatu dapur
d) Berperilaku :
• Tidak merokok
3. Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan dijamah dengan
peralatan yang bersih
Asbak tempat abu rokok yang tersedia di atas meja makan setiap
saat dibersihkan
K. Persyaratan Peralatan
a. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh
mengeluarkan zat beracun yang melebihi ambang batas sehinga
membahayakan kesehatan antara lain:
Timah (Pb)
Arsenikum (As)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Cadmium (Cd)
Antimon (Sb)
b. Peralatan tidak rusak, gompel, retak dan tidak menimbulkan
pencemaran terhadap makanan.