Potensi Azolla Sebagai Pembersih Logam Berat Pada Tanah Sawah
Potensi Azolla Sebagai Pembersih Logam Berat Pada Tanah Sawah
NIM : 20151320342
MATA KULIAH : METEDOLOGI PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN :
POTENSI AZOLLA SEBAGAI PEMBERSIH LOGAM BERAT PADA TANAH
SAWAH
Padi merupakan komoditas strategis yang tetap akan mendapat prioritas penanganan
dalam pembangunan pertanian, karena merupakan konsumsi utama mayoritas masyarakat
Indonesia. Intensifikasi pertanian telah dilakukan dalam memacu peningkatan produksi salah
satunya dengan pemanfaatan pupuk dan telah menunjukkan hasil nyata dengan tercapainya
swasembada beras sejak tahun1984 yang lalu (Hidayat, 2005).
Penggunaan pupuk an organik (Buatan) pada awalnya mengembirakan karena terjadi
peningkatan produksi secara significan, sehingga memicu penggunaan pupuk buatan secara
besar- besaran tetapi akhirnya tanaman tidak respon lagi dengan pemupukan, Berdasarkan
hasil penelitian Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat menunjukkan bahwa sebagian besar
lahan sawah intensifikasi di Jawa, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan dan Pulau Lombok sudah tidak respon terhadap pempukan P dan K (Setyorini dkk.,
1995). Hanson dalam Benny hidayat, 2005, menyatakan bahwa tidak responnya pemupukan
tersebut disebabkan pola pemupukan yang statis dan tidak berimbang dan juga bahan ikutan
pupuk yaitu beberapa kandungan logam berat yang terakumulasi pada lapisan jerap, selain itu
juga bila logam terserap oleh tanaman akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Logam berat adalah unsur dengan berat molukul tinggi, dalam kadar rendah
umumnya sudah beracun bagi tumbuhan, hewan dan manusia. Termasuk logam berat
adalah Hg, Cr, Cd, As dan Hg (A.m. Geol.Inst.1976 dalam Noto, 2006).
Logam berat memiliki berat jenis yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat
bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin
terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam
tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat
masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat
diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal
dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan
menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan.
Logam berat masuk dalam lingkungan produksi pertanian melalui pemupukan,
pupuk anorganik (buatan) maupun organik, yang diberikan ternyata mempunyai bahan ikutan
sejumlah logam berat, dan logam berat yang terlarut diserap oleh tanaman.. Beberapa logam
berat tersebut seperti arsenic (As), lead (Pb), mercury (Hg), kadnium (Cd), dan chromium
(Cr). Timbal (Pb) yang juga sering disebut timah hitam (lead) merupakan salah satu logam
berat yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Masuknya
Pb ke dalam tubuh manusia melalui air minum, makanan atau udara dapat menyebabkan
gangguan pada organ seperti gangguan neurologi (syaraf), ginjal, sistem reproduksi, sistem
hemopoitik serta sistem syaraf pusat (otak) terutama pada anak yang dapat menurunkan
tingkat kecerdasan.
Besarnya bahaya dan kerusakan yang akan terjadi dengan terbukanya siklus logam
beras maka telah dilakukan bermacam usaha diantaranya dengan teknik Bioremediasi, yaitu
menggunakan agent hayati sebagai pembersih logam berat. Alam telah menciptakan
tumbuhan air yang mempunyai kemampuan dalam menyerap logam berat (Hiperakumulator)
sehingga dapat mengurangi efek buruk dari terakumulasinya logam berat pada tubuh
manusia. Kehadiran tumbuhan ini awalnya di anggab sebagai gulma air karena populasinya
yang begitu cepat, dan ternyata beberapa jenis tumbuhan air mampu bekerja sebagai agens
fitoremediasi, seperti azolla, kiambang, enceng gondok, semangi, Kangkung, teratai,
Hidrilla merupakan tumbuhan air yang sekarang telah menjadi bahan penelitian untuk
dikembangkan sebagai agent fitoremediasi air,
Azolla merupakan tumbuahan air yang telah lama dikenal dengan simbiosisnya
dengan bakteri penambat N (Anabaena azollae) sebagai pensuplay hara Nitrogen bebas dari
udara pada padi sawah, ternyata memiliki kempuan ganda selain sebagai pensuplai hara N
juga sebagai agent fitoremediasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pencearan tanah ?
2. Bagaimana cara mencegah atau menanggulangi pencemaran tanah ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui arti pencemaran tanah
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pencemaran tanah
3. Mengetahui cara menanggulangi pencemaran tanah
4. Untuk mengetahui Peranan Azolla sebagai hiperakumulator
5. Mengenal peranan manusia terhadap kesuburan tanah
D. HIPOTESA
1. Pencemaran tanah menimbulkan penyakit bagi penduduk sekitar wilayah
pencemaran tanah
2. Pencemaran tanah mengubah sruktur kimia, fisik dan biologis tanah
3. Pencemaran tanah menurunkan tingkat kesuburan tanah