NIM : 135170073
Manajemen Agribisnis
ISSN: 1412-8837
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian internal dari
pembangunan nasional dan tidak dapat dipisahkan dari pola pembangunan
nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan merata di
seluruh wilayah tanah air. Dengan demikian dalam pelaksanaan pembangunan
tersebut memerlukan suatu perencanaan yang strategis dan didukung oleh
ketersediaan dana serta partisipasi masyarakat sebagai subyek pembangunan
untuk meningkatkan pemerataan pertumbuhan dan pembangunan di segala
bidang. Todaro (2000) menyatakan bahwa pembangunan mengandung nilai-
nilai hakiki yang berhubungan dengan kebutuhan masyarakat yang paling
mendasar, yang terdapat pada hampir semua masyarakat/kultur di segala
zaman. Nilai-nilai tersebut adalah kebutuhan hidup, harga diri dan kebebasan.
112 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada wilayah Kabupaten Solok, yaitu
Kecamatan-kecamatan yang memiliki luas tanam kopi robusta paling luas di
Kabupaten Solok. Data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Solok (2010)
menunjukkan tiga kecamatan yang memiliki luas tanam terluas, yaitu
Kecamatan Tigo Lurah, Pantai Cermin dan X Koto Singkarak.
Tahap Analisis
Setelah semua data yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kopi
robusta dikumpulkan, dilanjutkan kepada tahap analisis melalui model
perumusan strategi dengan matriks SWOT.
114 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
Menarik, (d) Hitung nilai total daya tarik (Total Atractiveness Scores - TAS), (e)
Hitung Penjumlahan TAS , dan (f) Pilih Strategi dengan nilai TAS paling tinggi
116 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
Keadaan Perkebunan
Pertanian di Kabupaten Solok dibagi kedalam lima sub sektor yaitu :
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan. Masing-
masing subsektor memiliki komoditas unggulan yang mempunyai prospek
perkembangan yang baik dimasa yang akan datang. Pada subsektor perkebunan
jenis tanaman yang potensial di Kabupaten Solok antara lain Teh, Kopi, Coklat
(Kakao), karet dan cengkeh. Komoditas yang telah dikelola oleh perkebunan besar
adalah teh, kopi dan kakao. Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan
dari tahun 2006 - 2008, rata-rata jumlah produksi masing-masing komoditi
perkebunan rakyat adalah kopi 4.656 ton, kakao 397 ton, karet 1.019 ton, cengkeh
315 ton dan teh 984 ton. Sentra perkebunan kopi robusta terletak pada kecamatan
Pantai Cermin, Tigo Lurah dan X Koto Singkarak.
Profil Responden
Dari 86 orang petani responden yang diwawancarai didapatkan
gambaran profil petani kopi robusta pada tabel berikut:
Tabel 3 Profil Responden Kopi Robusta di Kabupaten Solok
Petani Sampel
No Keterangan
Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Umur (Tahun)
a. 20-29 16 18.60
b. 30-49 54 62.80
c. >50 16 18.60
2 Tingkat Pendidikan
a. SD 50 58.14
b. SLTP 21 24.42
c. SLTA 15 17.44
a. PT 0 0
118 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
Faktor Internal
Karena strategi ini bertujuan untuk pengembangan agribisnis kopi
robusta maka yang akan menjadi fokus dalam pengembangan adalah sistem
agribisnis kopi robusta yang akan diidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang
ada di dalamnya. Faktor internal diidentifikasi sebagai hal-hal yang dapat
dikendalikan oleh sistem agribisnis kopi robusta.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu hal-hal yang tidak dapat dikendalikan oleh petani
kopi robusta yang terdiri dari peluang dan ancaman dalam pengembangan
agribisnis kopi robusta di Kabupaten Solok. Pihak eksternal adalah Pemerintah
pusat yaitu Departemen Pertanian, Dinas Perkebunan dan kehutanan Sumatera
Barat, BAPPEDA Sumatera Barat, konsumen dan pesaing. Faktor eksternal
yang diidentifikasi berupa kebijakan pemerintah pusat, kodisi pesaing, pasar
domestik, regional dan global, kondisi politik daerah, dan faktor eksternal
lainnya yang memberikan peluang dan ancaman bagi pengembangan
agribisnis kopi robusta.
120 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
Tahap Analisis
Setelah semua data yang mempengaruhi pengembangan agribisnis kopi
robusta dikumpulkan, dilanjutkan kepada tahap analisis melalui model
perumusan strategi dengan matriks SWOT.
Tahap Pencocokan
Setelah tahap analisis dilalui, proses selanjutnya adalah pengambilan
keputusan dengan menggunakan strategi yang tepat. Dapat dilihat pada
diagram analisis SWOT pada gambar berikut ini.
Peluang
6
I
IV
2, 8
1,8
Kelemahan 6 Kekuatan
-6 0.9 0 0,8 1.7
1
III II
-6
Ancaman
Peluang
I
I
Kelem Kekuatan
I I
Ancaman
Gambar 3.
Diagram Analisis SWOT
Dari gambar diatas maka agribisnis kopi robusta berada pada kuadran I.
Kudran ini merupakan situasi yang menguntungkan karena pengembangan
agribisnis kopi robusta memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Nilai pada kuadran
diperoleh dari menghubungkan titik 0,8 pada kekuatan dan 1,8 peluang.
122 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
2 Daya Saing yang masih lemah 0.10 2.00 0.20 3.00 0.30 4.00 0.40
Jumlah 1.00 6.05 6.00 6.30
Dari matriks QSPM di atas dapat dilihat bahwa pilihan strategi yang tepat
adalah pada alternatif strategi ketiga yaitu Pembangunan Sistem Agribisnis Kopi
Robusta Diarahkan Pada Peningkatan Daya Saing Melalui Pembinaan Perbaikan
Mutu Dan Tampilan Produk Kopi Robusta Dan Olahannya. Dari strategi ini
diharapakan nanti permasalahan utama agribisnis kopi robusta di Kabupaten
Solok yaitu rendahnya kualitas beras kopi yang dihasilkan dan daya saing yang
masih lemah dapat diatasi dengan kebijakan-kebijakan yang akan mendatangkan
keuntungan bagi petani kopi robusta dan pembangunan ekonomi daerah
Kabupaten Solok, karena pembangunan pada sektor agribisnis kopi robusta yang
intensif dapat diarahkan untuk peningkatan pendapatan rumah tangga petani dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
124 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
ISSN: 1412-8837
Simpulan
Melalui perumusan strategi dengan menggunakan matriks SWOT
sebagai tahap pencocokan strategi dan matriks QSPM sebagai tahap
pengambilan keputusan strategi dapat diperoleh strategi utama dalam
pengembangan agribisnis kopi robusta yaitu Pembangunan Sistem Agribisnis
Kopi Robusta Diarahkan Pada Peningkatan Daya Saing Melalui Pembinaan Perbaikan
Mutu Dan Tampilan Produk Kopi Robusta Dan Olahannya. Dari strategi ini
diharapakan nanti permasalahan utama agribisnis kopi robusta di Kabupaten
Solok yaitu rendahnya kualitas beras kopi yang dihasilkan dan daya saing
yang masih lemah dapat diatasi dengan kebijakan-kebijakan yang akan
mendatangkan keuntungan bagi petani kopi robusta dan pembangunan
ekonomi daerah Kabupaten Solok, karena pembangunan pada sektor agribisnis
kopi robusta yang intensif dapat diarahkan untuk peningkatan pendapatan
rumah tangga petani dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Saran
Adapun saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah:
1. Kopi robusta sebagai salah satu komoditas unggulan di Kab. Solok, harus
mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah daerah selaku
pemegang kebijakan dalam sektor pembangunan.
2. Untuk dapat mengembangkan agribisnis kopi robusta di Kab. Solok, maka
disarankan seluruh unsur yang terdapat dalam sistem agribisnis dapat
berintegrasi.
3. Disarankan pada peneliti berikutnya yang ingin melanjutkan topik ini
maka diharapkan dapat mengkaji lebih dalam masing-masing bagian
dalam sistem agribisnis serta dapat mengeluarkan model pengembangan
agribisnis kopi robusta.
Catatan:
Merupakan artikel dari Tesis Magister Pembangunan Wilayah dan
Pedesaan PPs Unand, 2011
DAFTAR PUSTAKA
126 | Rika Hariance, Rudi Febriamansyah, dan Faidil Tanjung. Strategi ....
Ulasan dan komentar tentang artikel tersebut :
Tantangan tentang perkebunan kopi kedepan sudah bias disiapkan
sejak dini agar tahun-tahun kedepan produksi kopi di Indonesia semakin
meningkat setiap tahunnya. Menurut saya lebih baik tidak teralu banyak
mengekspor kopi keluar negeri karena apabila dikelola lebih lanjut kopi
tersebut harganya bias sangat meningkat dan dikarenakan juga masih banyak
kebutuhan dalam negeri yang harus segera dipenuhi terutama disimpan bila
terjadi gagal panen yang cukup besar. Seharusnya untuk pengembangan kopi
robusta di Kabupaten Solok didukung dari semua pihak terkhusus pihak
Pemerintah Pusat yaitu membuat kebijakan baru yang menguntungkan semua
pihak terutama petani kopi agar kopi tersebut bisa dikembangkan.
Pengembangan agribisnis kopi robusta di Kabupaten Solok difokuskan pada
perbaikan dan rehabilitas kebun-kebun yang ada untuk meningkatkan hasil
yang ada dan meningkatkan mutu hasil, sehingga produk yang dihasilkan
dapat berdaya saing pada pasar domestic dan internasional.