Kata karbohidrat berasak dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling sederhana adalah
aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Karbohidrat terdiri atas atom C, H, dan O. Adapun
rumus umum dari karbohidrat adalah :
Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen, dan
oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang di konsumsi akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai
fungsi-fungsinya, seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot, serta juga untuk
menjalankan berbagai aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bekerja.
Jenis-jenis karbohidrat
1) Monosakarida (C6H12O6)
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri
dari 1 gugus cincin. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga berfungsi
sebagai molekul dasar bagi pembentukan senyawa akrbohidrat kompleks pati
(strach) atau selulosa. Contoh dari monosakarida adalah heksosa. Glukosa,
fruktosa, galaktosa, monosa, ribosa (penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun
DNA).
2) Disakarida (C12H22O11)
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling banyak
dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul
disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Disakarida
mempunyai rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh pati disakarida
adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa (gabungan
antara dua glukosa).
3) Polisakarida (C6H11O5)
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus
gula, rata-rata terdiri dari 10 gugus gula. Pada umumnya polisakarida tidak berasa
atau pahit dan sifatnya sukar larut dalam air.
Contoh dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300 gugus gula
berupa glukosa, glikogen, atau gual otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula dan
selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus
gula tambahan senyawa lainnya.
4) Oligosakarida
Merupakan bentuk karbohidrat yang bila dihidrolisis menjadi dua
sampai sepuluh unit monosakarida. Contoh dari oligosakarida adalah maltosa.
b. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk
hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama glukosa. Di dalam
ilmu gizi, jenis karbihodrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan
makanan yang umumnya di konsumsi oleh manusia adalah pati (strach).
Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat atau.
asam laktat. Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik maka akan
berakhir dengan asam laktat dan menghasilkan 2 ATP, apabila dalam keadaan
aerobik berakhir menjadi asam piruvat dengan 8 ATP.
Persiapan Glikolisis
Reaksi Glikolisis
Glikogenesis
Glikogenesis adalah reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi
molekul glukosa. Gikogenesis juga dapat berarti lintasan metabolisme yang
digunakan oleh tubuh. Glikogenesis merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur
ini terutama terdapat di dalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui
jumlah 1%. Glkogen dalam sel binatang fungsinya mirip dengan amilum
dalam tumbuhan, yaitu sebagai cadanagan energi. Pembentukan glikogen
(glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang paling banyak
adalah dalam hepar dan dalam otot.
Tahap-tahap glikogenesis :
1. Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.
Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan
UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama
seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.
2. Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat.
Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam reaksi ini
enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehingga
terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan
fosfat.
3. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk
respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam atau
tersimpan dalam bentuk ATP.
Glikogenolisis
Pemecahan glikogen dalam hepar dan oto berbeda dengan enzim
yang terdapat dalam pencernaan. Enzim glikogen fosforilase akan
melepaskan unit glukosa dari rantai cabang glikogen yang tidak dapat di
reduksi. Reaksinya :
Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah
menjadi glukosa I-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa 6-fosfat.
Glukogenisis diatoleh hormon glukogen yang di sekresiakan pankreas dan
epinerfin yang dieksresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan
menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk memulai glikogenolisis
dan menghambat kerja enzim glikogen sintase (menghentikan
glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat masuk ke dalam poses glikolisis untuk menghasilkan
energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk
didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.
Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa
yang bukan karbohidat. Glikoneogenesis penting sekali untuk
menyediakan glukosa apabila di dalam diet tidak mengandung cukup
karbohidrat. Pada dasanya glikoneogenesis adalah sintetis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam
amino. Proses glikoneogenesis berlangsung terutama dalam hati.
Glikoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai
glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintetis
glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino.
Reticulum
Retikulum adalah bagian perut (kompartemen) yang paling kranial. Kompartemen
ini bagian dalamnya diseliputi oleh membran mukosa yang mengandung
intersekting ridge yang membagi permukaan itu menjadi permukaan yang
menyerupai permukaan sarang lebah. Secara fisik ini kurang terpisah dari rumen
tetapi bagian ini menyerupai daerah pengaturan aliran dari esofagus dan rumen ke
abomasum. Di dalam retikulum terjadi pencernaan fermentatif, pH normal pada
retikulum adalah 7(suasana netral) (Siregar, 1994).
Rumen
Rumen merupakan suatu maskular yang besar dan terentang dari diafragma
menuju ke pelvis dan hampir menempati sisi kiri dari rongga abdominal
(Frandson, 1992). Mikroorganisme rumen sangat berperan penting dalam rumen.
Makanan yang masuk berdegradasi kompleks menjadi poisakarida seperti selulosa,
hemiselulosa, VFA atau Volatile Fatty Acid mensuplai 55-56% dari kebutuhan
energi hewan ternak tersebut. Mikroba juga mensintesis vitamin B kompleks yang
sangat dibutuhkan oleh hewan ternak tersebut (Siregar, 1994).
Omasum
Omasum merupakan suatu organ yang berisi lamina muskuler yang turun dari
dalam dorsum atau bagian atap. Omasum terletak di sebelah kanan rumen dan
retikulum persis pada kaudal hati. Pertautan antara omasum dan abomasum
terdapat suatu susunan lipatam membran mukosa “vela terminalia” yang
barangkali berperan sebagai katup untuk mencegah kembalinya bahan-bahan dari
abomasum menuju omasum. Fungsi bagian ini adalah untuk menyaring partikel
pakan yang lebih kecil, oleh karena itu terdapat lima macam lamina atau daun
yang masing-masing mempunyai duri (Akoso, 2002).
Abomasum
Abomasum, abomasum menurut Siregar (1994), disebut sebagai perut sejati
karena pada daerah ini terdapat kelenjar digesti yang berperanan dalam proses
pemecahan zat-zat gizi. Abomasum terletak ventral dari omasum dan terentang
kaudal pada sisi kanan dari rumen. Proses pencernaan di dalam lambung depan
terjadi secara mikrobial . Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan
makanan. Sedangkan di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena
lambung ini mempunyai banyak kelenjar (Banerjee, 1978).
Ada tiga macam mikroba yang terdapat di dalam cairan rumen, yaitu bakteri,
protozoa dan sejumlah kecil jamur . Volume dari keseluruhan mikroba
diperkirakan meliputi 3,60% dari cairan rumen. Bakteri merupakan jumlah besar
yang terbesar sedangkan protozoa lebih sedikit yaitu sekitar satu juta/ml cairan
rumen . Jamur ditemukan pada ternak yang digembalakan dan fungsinya dalam
rumen sebagai kelompok selulolitik (Bryant, 1970).
Jumlah bakteri di dalam rumen mencapai 1-10 milyar/mI cairan rumen. Terdapat
tiga bentuk bakteri yaitu bulat, batang dan spiral dengan ukuran yang bervariasi
antara 0,3-50 mikron. Kebanyakan bakteri rumen adalah anaerob, hidup dan
tumbuh tanpa kehadiran oksigen. Walaupun demikian masih terdapat kelompok
bakteri yang dapat hidup dengan kehadiran sejumlah kecil oksigen, kelompok ini
dinamakan bakteri fakultatif yang biasanya hidup menempel pada dinding rumen
tempat terjadi difusi oksigen ke dalam rumen (Yokoyama dan Johnson, 1988).
Glukosa diabsorbsi dari saluran pencernaan dalam jumlah kecil dan kadarnya di
dalam darah dipertahankan melalui sintesa andegenous untuk keperluan fungsi-
fungsi esensial jaringan tubuh. Berikut bagan dari pencernaan dan metabolisme
karbohidrat dalam rumen ruminansia.
Menurut Arora (1989) setelah penyerapan dalam rumen, asam asetat dan asam
propinat melalui system portal akan dibawa ke hati, sedangkan sejumlah besar
asam butirat di dalam jaringan rumen diubah menjadi benda-benda keton yang
kemudian diangkut melalui system portal ke hati. Asam asetat adalah asam utama
yang terbentuk dari degradasi makanan yang kaya serat kasar oleh mikroba rumen
dan merupakan sumber energi utama ruminansia. Di dalam mitokondria, glukosa
dibentuk dari asetat melalui modifikasi siklus asam trikarboksilat (Trycarboxylic
Acids = TCA)