Anda di halaman 1dari 12

Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan

penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya


terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai
jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia didalam
organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

Kata karbohidrat berasak dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling sederhana adalah
aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Karbohidrat terdiri atas atom C, H, dan O. Adapun
rumus umum dari karbohidrat adalah :

Cn(H2O) atau CnH2nOn

Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen, dan
oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang di konsumsi akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai
fungsi-fungsinya, seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot, serta juga untuk
menjalankan berbagai aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bekerja.

Karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan, dan


materi pembangunan pada semua makhluk hidup. Maka dari itu, karbohidrat
sangat diperlukan oleh tubuh ternak agar dapat tumbuh sehat dan produktif dalam
menghasilkan hasil ternak. Karbohidrat dalam bahan makanannya dapat ditemui
dalam berbagai bentuk, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakakrida,
karbohidrat yang paling sering ditemui dalam bahan pokok pakan ternak adalah
dalam bentuk monosakarida seperti glukosa dan polisakarida yaitu selulosa atau
serat kasar.
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang
melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk
akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan
yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme.
Katbohidrat merupaka hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan
sumber energi bagi organisme heterotrof (makhluk hidup yang memperoleh
energi dari sumber organik di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan,
karbohidrat mengalami proses hidrolisis (penguraian dengan menggunakan
molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan menguraikan
polisakarida menjadi monosakarida (Anonim, 2015).

Proses Metabolisme Karbohidrat

Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa


bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi eenrgi. Glukosa memegang
peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya
memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar
otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa darah menuju
keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami glikolisis, yaitu
peristiwa pemecahan gula hingga menjadi ATP. Ada dua jalur gikolisis yaitu jalur
biasa untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP
terbatas dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan jalur Embden Meyerhoff
untuk menyediakan ATP cepat pada aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur
ini memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan
terjadinya asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi yang
tidak terbisa beraktitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalu glikolisis akan
dilanjutkan dalam siklus kreb yang terjadi di bagian matriks mitokondria.
Selanjutnya, hasil siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple dengan
menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan oksigen sebagai
penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun menyebabkan sistem
sitokrom diblokir oleh senyawa racun sehingga reaksi reduksi oksidasi dalam
sistem couple, terutama oleh oksigen tidak dapat berjalan (Anonim,2009).

Jenis-jenis karbohidrat

Jenis-jenis karbohidrat dibagi menjadi 2, yaitu : (Campbell,2002)


a. Karbohidrat Sederhana

1) Monosakarida (C6H12O6)
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri
dari 1 gugus cincin. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga berfungsi
sebagai molekul dasar bagi pembentukan senyawa akrbohidrat kompleks pati
(strach) atau selulosa. Contoh dari monosakarida adalah heksosa. Glukosa,
fruktosa, galaktosa, monosa, ribosa (penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun
DNA).

2) Disakarida (C12H22O11)
Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling banyak
dikonsumsi oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul
disakarida akan terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Disakarida
mempunyai rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh pati disakarida
adalah laktosa (gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa (gabungan
antara dua glukosa).

3) Polisakarida (C6H11O5)
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus
gula, rata-rata terdiri dari 10 gugus gula. Pada umumnya polisakarida tidak berasa
atau pahit dan sifatnya sukar larut dalam air.

Contoh dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300 gugus gula
berupa glukosa, glikogen, atau gual otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula dan
selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus
gula tambahan senyawa lainnya.

4) Oligosakarida
Merupakan bentuk karbohidrat yang bila dihidrolisis menjadi dua
sampai sepuluh unit monosakarida. Contoh dari oligosakarida adalah maltosa.

b. Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk
hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama glukosa. Di dalam
ilmu gizi, jenis karbihodrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan
makanan yang umumnya di konsumsi oleh manusia adalah pati (strach).

Pembagian Metabolisme Karbohidrat

Untuk mempermudah mempelajari metabolisme karbohidrat, maka dibagi


menjadi beberapa jalur metabolisme. Namun hendaknya diingat bahwa dalam
tubuh, jalur-jalur ini merupakan kesatuan, dimana jalur yang paling banyak dilalui
tergantung pada keadaan (status nutrisi) waktu itu.

 Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat atau.
asam laktat. Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik maka akan
berakhir dengan asam laktat dan menghasilkan 2 ATP, apabila dalam keadaan
aerobik berakhir menjadi asam piruvat dengan 8 ATP.
Persiapan Glikolisis
Reaksi Glikolisis

 Glikogenesis
Glikogenesis adalah reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi
molekul glukosa. Gikogenesis juga dapat berarti lintasan metabolisme yang
digunakan oleh tubuh. Glikogenesis merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur
ini terutama terdapat di dalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui
jumlah 1%. Glkogen dalam sel binatang fungsinya mirip dengan amilum
dalam tumbuhan, yaitu sebagai cadanagan energi. Pembentukan glikogen
(glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang paling banyak
adalah dalam hepar dan dalam otot.

Tahap-tahap glikogenesis :
1. Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.
Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan
UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama
seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.
2. Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat.
Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam reaksi ini
enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehingga
terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan
fosfat.
3. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk
respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam atau
tersimpan dalam bentuk ATP.

 Glikogenolisis
Pemecahan glikogen dalam hepar dan oto berbeda dengan enzim
yang terdapat dalam pencernaan. Enzim glikogen fosforilase akan
melepaskan unit glukosa dari rantai cabang glikogen yang tidak dapat di
reduksi. Reaksinya :

(Glukosa)n + H2PO4  Glukosa I-fosfat + (Glukosa) n-1

Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah
menjadi glukosa I-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa 6-fosfat.
Glukogenisis diatoleh hormon glukogen yang di sekresiakan pankreas dan
epinerfin yang dieksresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan
menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk memulai glikogenolisis
dan menghambat kerja enzim glikogen sintase (menghentikan
glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat masuk ke dalam poses glikolisis untuk menghasilkan
energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk
didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.

 Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa
yang bukan karbohidat. Glikoneogenesis penting sekali untuk
menyediakan glukosa apabila di dalam diet tidak mengandung cukup
karbohidrat. Pada dasanya glikoneogenesis adalah sintetis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam
amino. Proses glikoneogenesis berlangsung terutama dalam hati.
Glikoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai
glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintetis
glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat

Faktor-faktor yang mempengaruhi metbolime karbohhidrat adalah :


a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis, HMP
shunt dan glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya aktifitas enziim-
enzim utama dari glukogenesisi dan glikogenesis meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut mirip
dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim
glikolisis, HMP shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas utama
glukoneogensis dan glikogenesis menurun (Yohanis,2009).

Metabolisme Karbohidrat pada Ternak Ruminansia

Ternak ruminansia merupakan ternak yang efisien dalam pemanfaatan pakan.


Ruminansia mampu memanfaatkan pakan dengan kualitas rendah dan kandungan
serat kasar tinggi. Disamping itu juga, mampu membuat protein sendiri didalam
tubuh dari NPN yang dihasilkan dari sumber pakan. Ruminansia merupakan
poligastrik yang mempunyai lambung depan yang terdiri dari retikulum (perut
jala), rumen (perut handuk), omasum (perut kitab), dan lambung sejati , yaitu
abomasum (perut kelenjar).

 Reticulum
Retikulum adalah bagian perut (kompartemen) yang paling kranial. Kompartemen
ini bagian dalamnya diseliputi oleh membran mukosa yang mengandung
intersekting ridge yang membagi permukaan itu menjadi permukaan yang
menyerupai permukaan sarang lebah. Secara fisik ini kurang terpisah dari rumen
tetapi bagian ini menyerupai daerah pengaturan aliran dari esofagus dan rumen ke
abomasum. Di dalam retikulum terjadi pencernaan fermentatif, pH normal pada
retikulum adalah 7(suasana netral) (Siregar, 1994).

 Rumen
Rumen merupakan suatu maskular yang besar dan terentang dari diafragma
menuju ke pelvis dan hampir menempati sisi kiri dari rongga abdominal
(Frandson, 1992). Mikroorganisme rumen sangat berperan penting dalam rumen.
Makanan yang masuk berdegradasi kompleks menjadi poisakarida seperti selulosa,
hemiselulosa, VFA atau Volatile Fatty Acid mensuplai 55-56% dari kebutuhan
energi hewan ternak tersebut. Mikroba juga mensintesis vitamin B kompleks yang
sangat dibutuhkan oleh hewan ternak tersebut (Siregar, 1994).

 Omasum
Omasum merupakan suatu organ yang berisi lamina muskuler yang turun dari
dalam dorsum atau bagian atap. Omasum terletak di sebelah kanan rumen dan
retikulum persis pada kaudal hati. Pertautan antara omasum dan abomasum
terdapat suatu susunan lipatam membran mukosa “vela terminalia” yang
barangkali berperan sebagai katup untuk mencegah kembalinya bahan-bahan dari
abomasum menuju omasum. Fungsi bagian ini adalah untuk menyaring partikel
pakan yang lebih kecil, oleh karena itu terdapat lima macam lamina atau daun
yang masing-masing mempunyai duri (Akoso, 2002).

 Abomasum
Abomasum, abomasum menurut Siregar (1994), disebut sebagai perut sejati
karena pada daerah ini terdapat kelenjar digesti yang berperanan dalam proses
pemecahan zat-zat gizi. Abomasum terletak ventral dari omasum dan terentang
kaudal pada sisi kanan dari rumen. Proses pencernaan di dalam lambung depan
terjadi secara mikrobial . Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan
makanan. Sedangkan di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena
lambung ini mempunyai banyak kelenjar (Banerjee, 1978).

Ada tiga macam mikroba yang terdapat di dalam cairan rumen, yaitu bakteri,
protozoa dan sejumlah kecil jamur . Volume dari keseluruhan mikroba
diperkirakan meliputi 3,60% dari cairan rumen. Bakteri merupakan jumlah besar
yang terbesar sedangkan protozoa lebih sedikit yaitu sekitar satu juta/ml cairan
rumen . Jamur ditemukan pada ternak yang digembalakan dan fungsinya dalam
rumen sebagai kelompok selulolitik (Bryant, 1970).

Bakteri merupakan biomassa mikroba yang terbesar di dalam rumen, berdasarkan


letaknya dalam rumen, bakteri dapat dikelompokkan menjadi :
 Bakteri yang bebas dalam cairan rumen (30% dari total bakteri) .
 Bakteri yang menempel pada partikel makanan (70% dari total bakteri) .
 Bakteri yang menempel pada epithel dinding rumen dan bakteri yang
menempel pada protozoa (Preston dan Leng, 1987) .

Jumlah bakteri di dalam rumen mencapai 1-10 milyar/mI cairan rumen. Terdapat
tiga bentuk bakteri yaitu bulat, batang dan spiral dengan ukuran yang bervariasi
antara 0,3-50 mikron. Kebanyakan bakteri rumen adalah anaerob, hidup dan
tumbuh tanpa kehadiran oksigen. Walaupun demikian masih terdapat kelompok
bakteri yang dapat hidup dengan kehadiran sejumlah kecil oksigen, kelompok ini
dinamakan bakteri fakultatif yang biasanya hidup menempel pada dinding rumen
tempat terjadi difusi oksigen ke dalam rumen (Yokoyama dan Johnson, 1988).

Pemecahan karbohidraat dalam rumen melalui dua tahap, yaitu :


1. Pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana
2. Pemecahan gula sederhana menjadi asam lemak atsiri, terutama asam
asetat, asam propinat, dan asam butirat.

Glukosa diabsorbsi dari saluran pencernaan dalam jumlah kecil dan kadarnya di
dalam darah dipertahankan melalui sintesa andegenous untuk keperluan fungsi-
fungsi esensial jaringan tubuh. Berikut bagan dari pencernaan dan metabolisme
karbohidrat dalam rumen ruminansia.
Menurut Arora (1989) setelah penyerapan dalam rumen, asam asetat dan asam
propinat melalui system portal akan dibawa ke hati, sedangkan sejumlah besar
asam butirat di dalam jaringan rumen diubah menjadi benda-benda keton yang
kemudian diangkut melalui system portal ke hati. Asam asetat adalah asam utama
yang terbentuk dari degradasi makanan yang kaya serat kasar oleh mikroba rumen
dan merupakan sumber energi utama ruminansia. Di dalam mitokondria, glukosa
dibentuk dari asetat melalui modifikasi siklus asam trikarboksilat (Trycarboxylic
Acids = TCA)

Asam propinat banyak dihasilkan dari perombakan karbohidrat di rumen melalui


siklus pentose-fosfat. Asam propnat, melalui system portal diubah menjadi
glikogen, NADPH+, dan tetap berupa glukosa sebagai sumber energi dalam
sirkulasi darah. Asam propinat hasil fermentasi dalam rumen dan proses
glukoneogenesis sangat penting artinya bagi ruminansia sebagai sumber energi.
Jumlah asam propinat dapat ditingkatkan dalam protek dengan meningkatkan
rasio konsentrat dari hijauan dalam ransum. Propinat yang terserap dalam darah
dapat mensuplai lebih dari 30% glukosa utuk energi ruminansia. Asam butirat
yang dihasilkan dalam rumen akan diubah menjadi Beta Hidroksi Asam Butirat
(β-HBA) lalu dibawa ke hati melalui system portal dan di dalam hati diubah
menjadi NADPH+, sebagai sumber energi dan sintesis asam lemak darah dalam
sirkulasi darah sistemik (Parakkasi, 1995)
Kesimpulan yang dadpat diambil adalah :
1. Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glukosa diserap di dalam
sitoplasma kemudian mengalami glikolisis menghasilkan ATP, dilanjutkan
di dalam siklus kreb yang digunakan dala sistem couple dan berakhir
dengan pemnafaatan oksigen sebagai penangkapan ion H.
2. Karbohidrat terdiri dari karbohidrat sedehana dan karbohidrat kompleks.
3. Pembagian karbohidrat terdiri dari glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis,
dan glikoneogenesis.
4. Metabolisme karbohidrat pada ruminansia dimulai dari glukosa diabsorbsi
dari saluran pencernaan dan diserap dalam rumen, lalu asam asetat dan
asam propinat dibawa ke hati diubah menjadi NADPH+ sebagai sumber
energi.

Anda mungkin juga menyukai