Npm:E1G016050
TUGAS 1
PERENCANAAN PROYEK INDUSTRI
Marniza, Ir., M.S
4. Saat ini
Sekaranglah zaman revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan sistem cyber-physical.
Saat ini industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia,
mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana. Istilah ini dikenal dengan nama
internet of things.Rupanya Presien Joko Widodo cukup jeli melihat peluang ini dan
dianggap bisa menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta investasi
baru yang berbasis teknologi. Sehingga dibentuklah roadmap dengan nama Making
Indonesia 4.0.
Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini membantu
perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri
4.0
Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan
manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat
Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP).
IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-besaran
Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan
dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data
sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar
menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.
Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia
dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh
agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang
mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia
secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan,
terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.
Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan
sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian,
gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.
Berdasarkan asal katanya , “nano” itu sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti
sesuatu yang sangat kecil (dwarf) atau satu per satu milyar (10-9). Teknologi nano
dapat didefinisikan sebagai sebuah ilmu yang berhubungan dengan benda-benda yang
berukuran 1 hingga 100 nm, memiliki sifat yang berbeda dari bahan asalnya dan
memiliki kemampuan untuk mengontrol atau memanipulasi dalam skala atom
(Kuzma and Verhage, 2006).
WBS menyediakan sebuah struktur hirarki yang bertindak sebagai jembatan atau
penghubung antara ruang lingkup proyek dan rencana rinci proyek yang akan dibuat
dengan menggunakan sebuah software project management. Salah satu software yang
biasa digunakan untuk membuat WBS yaitu Microsoft Project. WBS mengurai atau
membagi proyek ke dalam komponen lebih kecil dan lebih mudah diatur yang biasa
disebut work packages (Marchewka, 2015). Work packagememberikan dasar logis
untuk mendefinisikan kegiatan proyek dan menugaskan sumber daya yang dimiliki ke
dalam setiap kegiatan tersebut jadi seluruh pekerjaan proyek teridentifikasi.
Berikut adalah hal yang perlu diingat ketika membuat sebuah Work Breakdown
Structure (WBS):
1. The WBS should support the project’s MOV
WBS harus mencakup tugas atau kegiatan yang diizinkan untuk tujuan proyek yang
dilaksanakan.
2. The WBS should be deliverable oriented
Fokus dari proyek harus menghasilkan sesuatu, bukan hanya menyelesaikan sebuah
kegiatan spesifik tertentu.
4. Developing the WBS should involve the people who will be doing the work
Untuk memastikan bahwa WBS telah sesuai dengan tingkat kerincian yang
diinginkan adalah dengan memastikan orang – orang yang memiliki pekerjaan
tersebut telah terlibat dalam pengerjaan proyek itu.
Berikut ini adalah contoh gambar dari Work Package dan Work Breakdown
Structure (WBS) (Marchewka, 2015):