TINJAUAN TEORITIS
Aborsi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti pengguguran. Aborsi atau abortus
dalam bahasa latin berarti wiladah sebelum waktunya atau keguguran. Dalam bahasa inggris
istilah ini menjadi abortion yang berarti pengguguran janin dari rahim sebelum ia mampu
hidup sendiri, yaitu pada 28 minggu pertama dari kehamilan. Jadi aborsi atau abotus secara
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, di dunia kedokteran dikenal tiga macam aborsi
yakni :
a. Aborsi spontan atau alamiah yaitu berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma.
Adapun jenis aborsi spontan dapat dibedakan sesuai dengan kondisinya sebagai
berikut :
1) Abortus Incipient
Pada jenis ini kehamilan tidak bisa dipertahankan lagi sehingga pengobatannya
2) Abortus Complete
3
4
Abortus Incompletus adalah pada aborsi jenis ini sebagian kandungan keluar dan
konsepsi.
3) Abortus Habitualis
Pada jenis ini keguguran terjadi tiga kali atau lebih berturut – turut. Penyebab dari
keguguran ini adalah adanya kelainan pada leher rahim atau pembengkakan pada
4) Abortus Imminance
Pada jenis ini kehamilan masih dapat dipertahankan misalnya dengan istirahat dan
dan sadar oleh si ibu maupun si pelaksana aborsi ilegal dan diancam hukuman baik
pidana maupun hukum islam. Hal ini dijelaskan dalam pasal 15 Undang-undang No.
23 Tahun 1992 yang mengandung arti bahwa tindakan medis dalam bentuk
diperbolehkan dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan nyawa ibu dan
2.3 Indikasi
Indikasi terjadinya kasus aborsi adalah kehamilan yang tidak direncanakan akibat dari
seks pra nikah, perkosaan, dan kontrasepsi yang gagal. Pertama, seks pernikahan dilakukan
saat usia mereka diliputi rasa penasaran dan ingin mencoba, tapi tidak mau bertanya pada
orang tua ataupun guru konseling. Kedua perkosaan perempuan pasti akan menolak
keberadaan janin dalam rahimnya, perasaan dendam, tidak menginginkan, depresi. Sehingga,
2.4 Dampak
Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa dampak buruk
atau resiko yang akan menghadapi seorang wanita, yaitu dampak pada kesehatan wanita dan
Dalam buku Facts of life yang ditulis oleh Brian Clowes, Ph.d, dijelaskan bahwa pada
saat dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang akan dihadapi seseorang wanota,
Pada saat setelah melakukan aborsi, maka wanita ada kemungkinan besar mengalami
resiko kesehatan dan keselamatan terhadap tubuh atau fisiknya diantaranya berupa :
b. Kematian mendadak
6
2.5 Dasar Hukum atau Aturan yang Berkaitan dan Bertentangan dengan Isue Bioetik
Dalam KUHP masalah aborsi diatur dalam pasal 299 dan pasal 346 – 349, dari isi pasal.
Pasal tersebut secara tegas KUHP melarang perbuatan aborsi secara mutlak tanpa
pengecualian. abortus di dalam KUHP merupakan warisan jaman Belanda yang bertentangan
dengan landasan politik hukum yaitu Melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Karena melarang
aborsi tanpa pengecualian hal ini tentu memberatkan kalangan medis yang terpaksa harus
pengecualian yang tidak diatur Undang-undang. Maka jika pasal ini ditetapkan secara mutlak
para tenaga medis dapat dituduh melanggar hukum dan mendapat ancaman pidana penjara.
Dalam menjalankan kewajibannya, dan adanya kebutuhan ini baru dapat terpenuhi
Penjelasan pasal 15 Undang-undang No. 23 Tahun 1992 mengandung arti bahwa tindakan
medis dalam bentuk penggunaan kandungan (aborsi) dengan alasan apapun dilarang, namun
diperbolehkan dalam keadaan darurat sebagai upaya menyelamatkan nyawa ibu dan atau
Kasus:
Seorang remaja berinisial WA yang berumur 15 tahun tepatnya di jambi pada tanggal 23
juli 2018 hamil karena diperkosa hingga delapan kali oleh kakak kandungnya sendiri, dan
7
WA telah melakukan aborsi. WA dipaksa oleh ibu kandungnya untuk melakukan aborsi.
Kemalangan yang dialami remaja berinisial WA asal jambi yang divonis enam bulan penjara
karena aborsi yang telah dilakukannya termasuk kedalam jenis Abortus provocatus (aborsi
buatan/sengaja).