Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIARE PADA ANAK

DI RUANG ASTER
RSD dr. SOEBANDI JEMBER

NAMA : Nuhita Siti Rohmin


NIM : 142311101042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
PERSETUJUAN

Laporan pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Diare telah


dilaksanakan pada tanggal ..............................di Ruang Rawat Inap Aster RSD dr.
Soebandi Jember.

Jember, Juli 2018

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

(Ns. Tinuk Tri Lestari, S. Kep ) ( …............………………. )


NIP 19760529 200212 2 003

Kepala Ruangan ,

( Ns. Rini Dri Retnowati, S. Kep)


NIP 19641216 198711 2 001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Ruangan : Aster
Tgl. / Jam MRS : 01-07-2018/11.45 WIB
Dx. Medis : Dispneu susp. Pneumonia+GE+dehidrasi berat
No. Reg. : 2185xx
TGL/Jam Pengkajian : 03 Juli 2018/13.30 WIB

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : An. R. F
Nama Panggilan : An. R
Umur / Tgl. Lahir : 3 bulan/20-04-2018
Jenis Kelamin : Laki-laki

2. Identitas orang Tua


Nama Ayah : Tn.I. S Nama Ibu: Ny. D. M
Umur : 26 tahun Umur : 22 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa dan Madura Suku : Jawa
Bahasa : Jawa dan Madura Bahasa : Jawa dan Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan: SMP
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Penghasilan :- Penghasilan:-
Alamat : Supusari, Jember Alamat: Supusari, Jember

B. KELUHAN UTAMA
Keluarga pasien mengatakan pasien sesak karena batuk disertai diare.

C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami batuk dan sesak selama 10 hari
disertai diare cair ± 1 minggu dengan frekuensi lebih dari 4 kali/hari. Pasien dibawa
ke bidan dan puskesmas namun tidak ada perubahan kemudian dibawa ke RSD dr.
Soebandi pada hari Minggu, 01 Juli 2018. Pasien tiba di IGD pada pukul 11.45 WIB.
Ketika di IGD pasien mendapatkan infus RL rehidrasi 60 cc dan D5 ¼ NS, injeksi
cefotaxim 150 mg, santagesik 30 mg, gentamicyn 15 mg pada pukul 15.00 WIB.
Pada sekitar pukul 15.40 WIB pasien dipindah ke Ruang Aster.

Upaya yang telah dilakukan :


Keluarga pasien mengatakan ketika sesak dan diare dibawa ke bidan dan
puskesmas diberi obat namun tidak ada perubahan. Satu minggu sebelum pasien
opname tidak dibawa kemana-mana.
Terapi yang diberikan :
Pasien mendapatkan terapi infus KAEN 3B 300 cc/hari, injeksi cefotaxim
2x150mg, gentamicyn 1x15 mg, santagesik 4x30 mg, nebul ventolin 3x½ respul,
zinc pro 1x½ bungkus, dan lacto B 1x½ bungkus.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


1. Penyakit yang pernah diderita
Keluarga pasien mengatakan anaknya tidak pernah masuk rumah sakit, hanya
sakit batuk pilek biasa dan diperiksakan ke bidan atau puskesmas.

2. Riwayat operasi
Keluarga pasien mengatakan anaknya tidak pernah menjalani operasi.

3. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi baik obat
maupun susu.

4. Riwayat Imunisasi
Pasien sudah diberikan imunisasi Hepatitis B, polio, BCG, DTP, Hib, PCV, dan
Rotavirus.

E. RIWAYAT PERINATAL
1. Antenatal
Keluarga pasien mengatakan selalu memeriksakan kandungannya ke Bidan
dekat rumahnya sewaktu masih hamil.
2. Intra Natal
Keluarga pasien mengatakan dulu sewaktu melahirkan dengan normal di bidan
dekat rumahnya.
3. Post Natal (0-7 hari)
Keluarga pasien mengatakan setelah melahirkan melakukan imunisasi, ibu tidak
memberikan ASI hingga sekarang kepada anaknya karena ASI tidak keluar.

F. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Keluarga pasien mengatakan kadang-kadang anggota keluarganya juga
mengalami diare dan batuk namun tidak dalam jangka waktu lama.
GENOGRAM

G. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


1. Perkembangan
a. Adaptasi sosial
Sebelum sakit: Keluarga pasien mengatakan sewaktu sehat anaknya selalu
membalas senyum jika diajak tersenyum, menatap wajah, dan dan tersenyum
spontan.
Saat sakit: pasien mau tersenyum ketika diajak senyum, mau menatap wajah,
dan tersenyum spontan.
b. Motorik kasar
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan anaknya mampu miring kanan-kiri.
Saat sakit: pasien mampu miring kanan-kiri.
c. Motorik halus
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mampu menggenggam
icik-icik, dan kedua tangan saling bersentuhan.
Saat sakit: Pasien mampu menggenggam tangan, kedua tangan bersentuhan.
d. Bahasa
Sebelum sakit: Ibu pasien mengatakan ketika diberi suara menoleh, bicara
ooo—ahhhh, berteriak, tertawa.
Saat sakit: pasien mampu menoleh ketika dipanggil, bicara ooo—aahh,
berteriak.

H. Keadaan Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit


Keluarga pasien mengatakan jarang mencuci tangan sewaktu kontak dengan
anaknya bahkan ketika memberikan susu. Selain itu anggota keluarganya ada yang
sedang mengalami batuk.

I. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola Persepsi dan Tata laksana kesehatan
Keluarga pasien mengatakan bahwa ketika anaknya sakit selalu membawanya
untuk periksa ke bidan, dokter praktik kadang-kadang ke puskesmas.
2. Pola Nutrisi & Metabolisme
Antropometri: BB= 3 kg (status gizi kurang)
BBI= n(bulan)/2 + 4= 3/2 + 4= 5,5 kg
Biomedical sign:
Hb= 9,3 gr/dL
Leukosit= 19,5 109/L
Hematokrit= 21,1 %
Trombosit= 913 109/L
Clinical sign:
Pasien tampak batuk dan agak sesak, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering,
Diet pattern:
Kebutuhan energi 400 kalori. Diet susu formula 8x50 cc/hari.
Makan Minum
Sebelum MRS Setelah MRS Sebelum MRS Setelah MRS
Jenis - - Susu formula Susu formula
Frekuensi - - 10-12 xsehari 8xsehari
Jumlah - - ± 500cc ± 400 cc

3. Pola eliminasi
BAK BAB
Sebelum MRS Setelah MRS Sebelum MRS Setelah MRS
Frekuensi ± 11 kali sehari ± 11xsehari ± 3xsehari ± 7xsehari
Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Kuning Kuning Kuning Kuning
Bau Khas amoniak Amoniak Khas khas
Karakter Cair Cair Lembek Lembek

BJ - - - -

Alat bantu Tidak ada Pampers Tidak ada Pampers


Kemandirian Dibantu Dibantu Dibantu orang tua Dibantu orangtua
orangtua orang tua
Lain - - - -

4. Pola aktifitas / bermain (termasuk kebersihan diri)


Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi / ROM 
Ket: 0: tergantung total, 1: bantuan petugas dan alat, 2: bantuan petugas, 3: bantuan
alat, 4: mandiri
Jumlah nilai total : 0
Status Oksigenasi :
Pasien terpasang oksigen nasal kanul 2lpm. RR = 44 x/mnt.
Fungsi kardiovaskuler :
Pasien akral hangat, CRT 2 dtk, Nadi : 124 x/mnt.
5. Pola Istirahat tidur
Keterangan Sebelum sakit Saat Sakit
Durasi : 11-14 jam sehari ± 10 jam sehari
Gangguan tidur : Tidak ada Ada (gaduh)
Keadaan bangun tidur : Segar Rewel
Lain-lain : - -
Interpretasi :
Pasien mengalami penurunan durasi tidur karena lingkungan gaduh.

6. Pola kognitif dan persepsi sensori


Fungsi Kognitif dan Memori
Tidak dapat dikaji.
Fungsi dan keadaan indera :
Penglihatan = pasien mampu menatap wajah mahasiswa ketika diajak bicara.
Peraba = pasien dapat merespon ketika dilakukan sentuhan pada badannya.
Pengecap = tidak terkaji.
Pembau = tidak terkaji.
Pendengaran= pasien mampu menoleh ketika diberi rangsang suara.

7. Pola konsep diri


Tidak dapat dikaji

8. Pola Hubungan - Peran


Tidak dapat dikaji

9. Pola Seksual - seksualitas


Pasien berjenis kelamin laki-laki.

10. Pola Mekanisme Koping


Tidak dapat dikaji

11. Personal Nilai dan kepercayaan


Tidak dapat dikaji

J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
1 Keadaan Umum : lemah.
Kesadaran : Composmentis

Tanda-tanda vital :
Tekanan darah :- mmHg Suhu :36,50C
Nadi :124 x/mnt RR :44x/mnt
Tinggi badan : 50 cm
Lingkar kepala : 36 cm
Lingkar dada : 38 cm
Lingkar lengan atas : 8 cm
Berat badan sebelum sakit : 3 kg
Berat badan saat ini : 3,4 kg (status gizi kurang)
Berat badan ideal : 8,4 kg
Perkembangan BB : mengalami kenaikan selama sakit.

2. Kepala
I: Rambut tipis, bentuk kepala simetris, tidak tampak adanya benjolan, tidak
ada kotoran pada hidung, terpasang oksigen nasal kanul 2lpm, tidak terdapat
kotoran pada mata, pupil +3/+3, konjuntiva anemis, telinga simetris, tidak
tampak kotoran pada telinga, tidak ada pernafasan cuping hidung.
P: tidak teraba adanya massa abnomal.

3. Leher :
I: bentuk leher simetris, tidak ada benjolan, tidak ada peningkatan JVP, tidak
tampak pembesaran tyroid, tidak ada oedema.
P: Tidak teraba adanya massa abnormal.

4. Thorax / dada :
Paru:
I: bentuk dada normal chest, RR 44 x/menit, pengembangan dada simetris,
tidak ada jejas
P: tidak teraba massa abnormal.
P: perkusi sonor di lapang paru.
A: suara nafas vesikuler, terdapat bunyi ronchi.
Jantung:
I: tidak tampak denyutan ictus cordis.
P: ictus cordis teraba di ICS V, nadi 124 x/menit
P: perkusi jantung pekak ICS 3-5.
A: auskultasi bunyi jantung s1 dan s2 tunggal.

5. Abdomen :
I: tidak tampak asites, bentuk cembung.
A: bising usus 34 x/menit.
P: tympani.
P: tidak teraba massa abnormal.

6. Keadaan punggung:
Tidak terdapat kelainan bentuk pada tulang belakang, keadaan bersih.

7. Ekstremitas :
Ekstremitas Atas:
I: bentuk simetris, jumlah jari lengkap, kuku bersih, terpasang IV line di
tangan kiri.
P: akral hangat, turgor kulit 2 detik
Ekstremitas Bawah:
I: bentuk simetris, jumlah jari lengkap, tidak tampak adanya oedema, kuku
bersih.
P: akral hangat, turgor kulit 2 detik
8. Genetalia & Anus :
Pasien tampak memakai pampers, keadaan genetalianya bersih, anus bersih.

9. Pemeriksaan Neurologis :
Nervus Saraf kranial Hasil pemeriksaan
I Penciuman Tidak bisa dilakukan.
II Ketajaman Pasien tampak melihat wajah mahasiswa.
pengelihatan
II, III Respon terhadapPasien tampak mengedipkan mata ketika
cahaya diberikan rangsang senter.
III, IV, VI Gerakan ekstraokular Mata pasien dapat mengikuti gerakan tangan
mahasiswa.
V Motorik Pasien dapat mengedot lewat botol.
VII Fasial Wajah simetris ketika tersenyum atau menangis.
VIII Akustik Pasien menoleh ketika diberi rangsang
suara(panggilan).
IX, X Menelan Pasien mampu menelan.
XI Aksesorius Bahu simetris dan kuat menahan ketika diberi
tahanan.
XII Hipoglossal Pasien mampu menelan, mengisap, dan
menjulurkan lidah.

K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
No Jenis Nilai normal Hasil
pemeriksaan (rujukan) (hari/tanggal)
Nilai Satuan 2-07-2018 4-07-2018 5-07-2018
1. Hb 11,5-13,5 gr/dl 9,3 10,2 12,6
2. Leukosit 5,0-14,5 ul 36,9 26,5 33,8
3. Hematokrit 34-40 % 26,7 28,4 35,0
4. Trombosit 150-450 ul 116 805 816
5. Bilirubin 0,2-0,4 mg/dl -
direk
6. Billirubin <12 mg/dl -
total
7. SGOT 10-35 ul -
8. SGPT 9-43 ul -
9. Albumin 3,4-4,8 gr/dl -
10. GDS <200 mg/dl 121
11. Natrium 135-155 mmol/L 143,5
12. Kalium 3,5-5,0 mmol/L 4,81
13. Chlorida 90-100 mmol/L 121,9
14. Creatinin 0,6-1,3 u/l -
15. Calsium 8.5 – 10.5 mmol/L 2,43
16. BUN 6-20 gr/dl
17. Urea 12-43 mg/dl
18. LED 0-15 mm/jam
19. Magnesium 0,73-1,06 mEq/L
20. Fosfor 0,84-1,45 mEq/L
21. MCV 77-155 fl
22. MCH 26-38 pg
23. MCHC 29-37 %
24 Retikulosit %

2. Radiologi
Thorax foto.

3. Lain – lain
…………………………………………………………………………………

L. Terapi
3-07-2018 4-07-2018 5-07-2018
1. Oral 1. Oral 1. Oral
Zinc pro 1x ½ cth Zinc pro 1x ½ cth Zinc pro 1x ½ cth
Lacto B 1x ½ sachet Lacto B 1x ½ sachet Lacto B 1x ½ sachet
2. Parenteral 2. Parenteral 2. Parenteral
Infus Kaen 3B Infus Kaen 3B Infus Kaen 3B
300cc/hari 300cc/hari 300cc/hari
Injeksi: Injeksi: Injeksi:
Cefotaxim 2x150 mg Cefotaxim 2x150 mg Cefotaxim 2x150 mg
Gantamicyn 1x15mg Gantamicyn 1x15mg Gantamicyn 1x15mg
Santagesik 4x30 mg Santagesik 4x30 mg Santagesik 4x30 mg
3. Lain – lain (kalau perlu) (kalau perlu)
Nebul ventolin 3x ½ 3. Lain – lain 3. Lain – lain
respul. Nebul ventolin 3x ½ Nebul ventolin 3x ½
Oksigen nasal kanul 2 respul. respul.
lpm. Oksigen nasal kanul Salp gentamicyn
Tranfusi PRC 50cc 2 lpm. cream 3xoles tipis
Tranfusi PRC 50cc

……………,………………………..
Mahasiswa,

Nuhita Siti Rohmin


NIM 142311101042
ANALISA DATA

Tanggal No Data Fokus Problem Etiologi Nama Terang dan


Tanda Tangan
Mahasiswa
3-07- 1. DS: Ketidakefektifan bersihan Infeksi di paru-paru Nuhita
2018 Keluarga pasien mengatakan jalan nafas
pasien batuk grok-grok. Peningkatan produksi secret
Keluarga mengatakan pasien
mengalami sesak. Sekret tertahan di saluran nafas
DO:
- RR : 44 x/mnt Bersihan jalan nafas tak efektif
- Pasien terpasang oksigen
nasal kanul 2 lpm.
- Tampak pasien batuk
- Terdapat suara ronchi pada
paru
3-07- 2. DS: Ketidakefektifan perfusi Penurunan Hb Nuhita
2018 Keluarga mengatakan pasien jaringan perifer
lemah. Penurunan pengikatan O2
DO:
- Kesadaran composmentis. Penurunan suplai 02 di
- Pasien tampak terbaring Jaringan
lemah
- Konjungtiva anemis Perfusi jaringan perifer tidak
- Hb: 9,3 gr/dL. efektif
- CRT 2 dtk, Akral hangat
3-07- 3. DS: Diare Infeksi oleh bakteri Nuhita
2018 Keluarga mengatakan pasien
BAB encer 7 kali dari pagi- Berkembang di usus
siang.
DO: Hipersekresi air dan elektrolit
- Konsistensi BAB encer/cair
- bising usus 34x/menit Hiperperistaltik

Diare

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Tanggal Muncul No DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang dan Tanda Tangan
3-07-2018 1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan Nuhita
sekret.

3-07-2018 2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Nuhita


penurunan suplai oksigen

3-07-2018 3. Diare berhubungan dengan infeksi oleh bakteri Nuhita


PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
JAM Masalah
Kolaboratif
3-07- Ketidakefektifan Setelah dilakukan perawatan 1. KIE penyebab ketidakefektifan 1. Mengurangi kecemasan dan
2018 bersihan jalan nafas selama 3x24 jam atau dalam bersihan jalan nafas menambah pengetahuan
berhubungan hari perawatan, 2. Kaji adanya bunyi napas keluarga.
dengan ketidakefektifan bersihan jalan tambahan, perubahan irama dan 2. Mengetahui apakah terdapat
penumpukan nafas teratasi dengan kriteria kedalaman, penggunaan otot-otot suaran nafas tambahan yang
sekret. hasil: mengganggu pernapasan
aksesori, warna, dan kekentalan
1. Pernafasan dalam batas 3. Mengetahui tanda-tanda
normal (30-40x/menit) sputum dasar yang merupakan
2. Tidak menggunakan 3. Observasi TTV indikator dari kondisi
bantuan oksigen. 4. Beri posisi head up. seseorang
3. Tidak ada sekret 5. Pertahankan pemberian oksigen 4. Membantu memaksimalkan
4. Tidak ada suara nafas 6. Lakukan fisioterapi dada, vibrasi pernapasan
tambahan (ronchi tidak ada) dada 5. Mempertahankan sirkulasi
5. Tidak mengalami sesak oksigen dalam tubuh dan
7. Kolaborasi dengan tim medis
nafas. mencegah sianosis
untuk pemberian nebulizer 6. Membantu mengeluarkan
sekret
7. Membantu mengeluarkan
sekret
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan rasional
JAM Masalah
Kolaboratif
3-07- Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. KIE mengenai penyebab dan 1. Mengurani kecemasan dan
2018 Perfusi Jaringan keperawatan selama 3 x 24 akibat ketidakefektifan perfusi menambahpengetahuan
Perifer jampasien menunjukkan jaringan perifer. keluarga.
berhubungan keefektifan perfusi jaringan 2. Monitor TTV 2. Mengetahui tanda-
dengan penurunan perifer dibuktikan dengan 3. Kaji secara komprehensif tanda/kondisi tubuh
saturasi O2 kriteria hasil : sirkukasi perifer (nadi perifer, seseorang.
1. TTV dalam batas normal edema, kapillary refill, warna dan 3. Mengetahui tanda-tanda
N: 110x/menit, RR: 20- temperatur ekstremitas) gangguan perifer.
50x/menit, suhu: 36,0-37,5 4. Monitor laboratorium Hb. 4. Mengecek kesehatan
0
C 5. Monitor adanya perdarahan. kondisi tubuh melalui
2. Hb > 10 gr/dL 6. Kolaborasi dengan tim medis pengambilan sampel darah.
3. Konjungtiva pink untuk pemberian tranfusi darah 5. Mengecek terjadinya
(PRC). perdarahan.
6. mencegah meningkatkan
Hb.
PERENCANAAN
Diagnosa
TGL/ Keperawatan/
Tujuan & Kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional
JAM Masalah
Kolaboratif
3-07- Diare berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. KIE keluarga mengenai penyebab 1. Meningkatkan pengetahuan
2018 dengan infeksi oleh keperawatan selama 3x24 atau terjadinya diare dan keluarga.
bakteri selama jam perawatan diare pencegahannya. 2. membantu membedakan
dapat diatasi, dengan kriteria: 2. kaji frekuensi, warna, konsistensi penyakit individu dan mengkaji
1. Bab tidak lebih dari 3 kali dan jumlah feses beratnya episode
sehari. 3. observasi tanda-tanda dehidrasi 3. mengetahui lebih dini tanda
2. BAB dengan konsistensi 4. Anjurkan keluarga untuk tetap dehidrasi sehingg pasien
lembek memberikan minum sesuai jadwal terhindar dari dehidrasi.
(3 jam sekali). 4. Mencegah terjadinya dehidrasi.
5. Kolaborasi pemberian probiotik 5. Obat diperlukan untuk
dan zinc. penyembuhan diare.
TINDAKAN PERAWATAN
Tgl No Diagnosa Jam Tindakan Nama
Perawatan Perawat/Mhs
03-07-2018 III 20.25 1. Mengobservasi cairan Nuhita
R /: 300 cc
I 20.30 2. Mempertahankan pemberian oksigen
R /: pasien terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm.
I 20.35 3. KIE keluarga mengenai penyebab ketidakefektifan bersihan jalan
nafas.
R/: keluarga pasien mengatakan paham dengan penjelasan
mahasiswa dan dapat menyebutkan kembali.
II 20.45 4. KIE keluarga mengenai sebab dan akibat ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer.
R/: keluarga dapat menjelaskan kembali sebab dan akibat
ketidakefektifan perfusi jaringan perifer.
III 20.50 5. KIE keluarga mengenai penyebab diare dan penanganan diare.
R/: keluarga mengatakan paham dengan penjelasan dan bisa
menyebutkan kembali penyebab diare serta penanganannya.
I,III 21.00 6. Mempertahankan kolaborasi dengan tim medis terkait pemberian
obat antibiotik.
R/: pasien mendapatkan injeksi cefotaxim 150 mg.
II 21.15 7. Melihat hasil pemeriksaan laboratorium.
R /: Hb= 9,3 gr/dL
I,II 04.00 8. Memonitor TTV
R/: N=128x/menit, RR=44x/menit, S: 36,50C
I 05.00 9. Memberikan nebuleser
R/: pasien mendapatkan nebulizer ventolin ½ respul.
III 05.30 10. Mengobservasi BAB dan timbang berat badan.
R /: pasien BAB 3x encer dari semalam hingga pagi, BB=3,1kg
III 06.00 11. Mengingatkan keluarga untuk memberikan susu sesuai jadwal.
R/: pasien meminum susu SGM LLM 50 cc.
04-07-2018 I,III 14.30 1. Mengobservasi cairan Nuhita
R /: ganti cairan 500cc
II 14.45 2. Melihat hasil pemeriksaan laboratorium.
R /: Hb= 10,2 gr/dL
I 14.50 3. Mempertahankan pemberian oksigen
R /: pasien terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm.
III 15.00 4. Menganjurkan keluarga memberikan susu.
R /: pasien meminum susu SGM LLM 50 cc.
I 16.00 5. Melakukan nebulizer
R /: pasien mendapatkan nebilizer dengan ventolin ½ respul.
I 16.15 6. Melakukan kleping
R /: sekret tidak bisa keluar.
I 18.00 7. Mengingatkan keluarga untuk memberikan susu.
R /: pasien meminum susu SGM LLM 50cc
I,II 18.05 8. Mengobservasi TTV
R /: N: 142x/menit, RR: 64x/menit, S: 36,40C.
III 18.10 9. Mengingatkan keluarga untuk memberikan obat diare
R /: pasien mendapatkan zinc pro ½ cth, dan lacto B ½ sachet
IV 18.15 10. Mengobservasi BAB
R /: keluarga mengatakan anaknya BAB 2xcair namun sudah ada
ampas.
5-07-2018 I,III 14.30 1. Mengobservasi cairan Nuhita
R /: ganti cairan 500cc
II 14.45 2. Melihat hasil pemeriksaan laboratorium.
R /: Hb= 12,6 gr/dL
I 14.50 3. Mempertahankan pemberian oksigen
R /: pasien terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm.
III 15.00 4. Menganjurkan keluarga memberikan susu.
R /: pasien meminum susu SGM LLM 50 cc.
I 16.00 5. Melakukan nebulizer
R /: pasien mendapatkan nebilizer dengan ventolin ½ respul.
I 16.15 6. Melakukan kleping
R /: sekret tidak bisa keluar.
I 18.00 7. Mengingatkan keluarga untuk memberikan susu.
R /: pasien meminum susu SGM LLM 50cc
I,II 18.05 8. Mengobservasi TTV
R /: N: 138x/menit, RR: 44x/menit, S: 36,60C.
III 18.10 9. Mengingatkan keluarga untuk memberikan obat diare
R /: pasien mendapatkan zinc pro ½ cth, dan lacto B ½ sachet
IV 18.15 10. Mengobservasi BAB
R /: keluarga mengatakan anaknya BAB 2x lembek.

.
EVALUASI
Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama
Perawat/Mhs
03-07-2018 Ketidakefektifan bersihan S: Nuhita
Jam: 07.00 jalan nafas Keluarga pasien mengatakan anaknya masih batuk grok-grok.
O:
- RR : 44 x/mnt
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm.
- Tampak pasien batuk
- Terdapat suara ronchi pada paru
A: masalah teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Pertahankan pemberian oksigen
3. Lanjutkan pemberian nebulizer
4. Ajarkan kleping.
5. Pertahankan kolaborasi dengan tim medis terkait pemberian
mukolitik dan bronkodilator.
04-07-2018 Ketidakefektifan bersihan S: Nuhita
Jam: 20.00 jalan nafas Keluarga pasien mengatakan anaknya masih batuk grok-grok.
O:
- RR : 44 x/mnt
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm.
- Tampak pasien batuk
- Sekret belum bisa keluar.
- Terdapat suara ronchi pada paru
A: masalah teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Pertahankan pemberian oksigen
3. Lanjutkan pemberian nebulizer
4. Pertahankan kolaborasi dengan tim medis terkait pemberian
mukolitik dan bronkodilator.
05-07-2018 Ketidakefektifan bersihan S: Nuhita
Jam: 20.00 jalan nafas Keluarga pasien mengatakan batuk pasien sudah berkurang tidak
sesering hari sebelumnya.
O:
- RR : 44 x/mnt
- Pasien terpasang oksigen nasal kanul 2 lpm.
- Terdapat suara ronchi pada paru
A: masalah teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor pernapasan
2. Lakukan weaning oksigen
3. Lanjutkan pemberian nebulizer
4. Pertahankan kolaborasi dengan tim medis terkait pemberian
mukolitik dan bronkodilator.

EVALUASI
Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama
Perawat/Mhs
03-07-2018 Ketidakefektifan perfusi S: Nuhita
Jam: 07.00 jaringan perifer Keluarga mengatakan pasien lemah.
O:
- Kesadaran composmentis.
- Pasien tampak terbaring lemah.
- Konjungtiva anemis.
- Hb: 9,3 gr/dL.
- CRT 2 dtk,
- Akral hangat
A: masalah belum teratasi.
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor status tanda-tanda vital
2. Monitor hasil laboratorium
3. Lanjutkan kolaborasi dengan tim medis
untuk pemberian tranfusi darah.
04-07-2018 Ketidakefektifan perfusi S: Nuhita
Jam: 20.00 jaringan perifer Keluarga mengatakan pasien tidak lemah.
O:
- Kesadaran composmentis.
- Konjungtiva tidak anemis.
- Hb: 10,2 gr/dL.
- CRT 2 dtk,
- Akral hangat
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor status tanda-tanda vital.
2. Monitor hasil laboratorium.
3. Lanjutkan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian
tranfusi darah.
05-07-2018 Ketidakefektifan perfusi S: Nuhita
Jam: 20.00 jaringan perifer Keluarga mengatakan pasien sudah tidak lemah.
O:
- Kesadaran composmentis.
- Konjungtiva tidak anemis.
- Hb: 12,6 gr/dL.
- CRT 2 dtk,
- Akral hangat
A: masalah teratasi.
P: hentikan intervensi

EVALUASI
Tgl No Diagnosa Evaluasi Nama
Perawat/Mhs
03-07-2018 Diare S: Nuhita
Jam: 07.00 Keluarga mengatakan pasien BAB encer 3 kali encer.
O:
- Konsistensi BAB encer/cair
- pasien tampak terbaring lemah, mukosa bibir kering.
- bising usus 34x/menit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor BAB
2. Pantau masukan/pengeluaran cairan secara periodik (per
3 jam).
3. Pertahankan kolaborasi pemberian prebiotik dan zinc
04-07-2018 Diare S: Nuhita
Jam 20.00 Keluarga mengatakan pasien BAB encer 2 kali namun sudah
ada ampasnya.
O:
- Konsistensi BAB encer disertai ampas.
- Mukosa bibir lembab.
- bising usus 29x/menit.
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor BAB.
2. Pantau masukan/pengeluaran cairan secara periodik (3
jam sekali).
3. Pertahankan kolaborasi pemberian prebiotik dan zinc.
05-07-2018 Diare S: Nuhita
Jam 20.00 Keluarga mengatakan pasien BAB encer 2 kali lembek.
O:
- Konsistensi BAB lembek.
- bising usus 25x/menit.
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
1. Monitor BAB.
2. Pantau masukan/pengeluaran cairan secara periodik (3
jam sekali).
3. Pertahankan kolaborasi pemberian prebiotik dan zinc

Anda mungkin juga menyukai