Fungsi Keluarga
Keluarga adalah sebuah institusi yang minimal memiliki fungsi-
fungsi sebagai berikut. 1) Fungsi religius, yaitu keluarga memberikan
pengalaman keagamaan kepada anggota-anggotanya; 2) Fungsi afektif,
yakni keluarga memberikan kasih sayang dan melahirkan keturunan; 3)
Fungsi sosial; keluarga memberikan prestise dan status kepada semua
anggotanya; 4) Fungsi edukatif; keluarga memberikan pendidikan
kepada anak-anaknya; 5) Fungsi protektif; keluarga melindungi anggota-
anggotanya dari ancaman fisik, ekonomis, dan psiko-sosial; dan 6)
Fungsi rekreatif. yaitu bahwa keluarga merupakan wadah rekreasi bagi
anggotanya.
Suatu keluarga akan menjadi kokoh, bilamana keenam fungsi
yang disebutkan tadi berjalan harmonis. Sebaliknya, bila pelaksanaan
fungsi-fungsi di atas mengalami hambatan akan terjadi krisis keluarga.
Keluarga juga akan mengalami konflik, bila fungsi-fungsi itu tidak
berjalan secara memadai. Misalnya, jika fungsi edukatif tidak berjalan
efektif mungkin hubungan anak dan orangtua akan mengalami
5
ketidakteraturan (disorder).
Ditinjau dari perspektif gender, keluarga merupakan lingkungan
yang secara langsung dan tidak langsung memperkenalkan sifat-sifat
khas perempuan dan laki-laki (gender traits), cara-cara mengisi peran
gender (sebagai ayah-ibu atau sebagai suami-isteri) dan berbagai bentuk
interaksi gender, seperti ayah dominan, ibu submisif, atau sebaliknya.
Dalam keluarga Indonesia pada umumnya, laki-laki sebagai ayah
mempunyai kedudukan yang sentral dan peran laki-laki sebagai ayah
dan yang biasanya aktif di ruang publik sangat menentukan status
keluarga dalam masyarakat.
Sebagai penerus utama nilai-nilai, dalam lingkungan keluarga
juga berlangsung mekanisme pemilihan tokoh identifikasi. Anak meniru
pola perilaku orang di dalam keluarga. Yang ditiru dapat berupa
perilaku, gaya bicara atau sifat-sifat khasnya. Ditinjau dari perspektif
gender, keluarga merupakan laboratorium dimana sejak anak dilahirkan
ia belajar dan mengenal perilaku yang terkait pada gender seseorang
(gender related behavior).
Dari Abu Hurairah ra. berkata: Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw dan
bertanya: Ya Rasulullah, siapakah manusia yang wajib saya hormati? Jawab Rasulullah:
Ibumu, kemudian siapa? Ibumu, kemudian siapa? Ibumu, kemudian siapa? Ayahmu
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
***