Anda di halaman 1dari 2

PERIODONTITIS KRONIS

Tanda klinis periodontitis kronis adalah inflamasi gingiva (perubahan warna dan tekstur),
perdarahan saat probing (BOP) dari poket gingiva, terdapat poket periodontal, kehilangan
perlekatan gingiva (CAL), dan destruksi tulang alveolar. Gejala lain yang menyertai adalah
resesi gingiva, perbesaran gingiva, furkasi gigi terlihat, peningkatan mobilitas gigi, dan
pergeseran gigi.

Berdasarkan gambar 1, status klinis dari pasien laki-laki yang berusia 55 tahun dengan
periodontitis kronis. Grambar 2 menunjukkan gambaran radiografi dari pasien tersebut. Terdapat
resesi gingiva dengan jumlah yang banyak di beberapa tempat, bukal dan interproximal. Pada
beberapa gigi terdapatkehilangan tulang alveolar yang parah. Pada gigi 16, 26, 27 dan 47 telah
kehilangan jaringan pendukung periodontal pada furkasi dengan probing ‘through and through’.

Walaupun periodontitis kronis diawali dengan plak mikroba, namun mekanisme


pertahanan host juga berperan penting dalam pathogenesis periodontitis kronis.

Rangkuman

Periodontitis kronis (1) Berhubungan dengan host, hanya sedikit yang mengalami destruksi yang
parah, (2) mengenai gigi tertentu, (3) progress dari penyakit inflamasi ini berkelanjutan dengan
episode singkat dari eksaserbasi lokal dan remisi tertenu

Faktor resiko sistemik dan lokal berhubungan dengan tingkat progresif lesi dan menunjukkan
apakah akan terdapat manifestasi penyakit yag lebih parah. Faktor resiko lokal merupakan
seluruh gejala yang dapat meningkatkan akumulasi plak dan retensi plak atau faktor predisposisi
yang membuat jaringan rentan akan inflamasi akibar plak mikroba contohnya gtsl, trauma oklusi,
merokok dan sebagainya.

Tabel 1. Prevalensi kehilangan perlekatan gingiva (CAL) pada periodontitis kronis di berbagai
grup menurut usia

Usia (tahun) CAL 3-4 mm CAL ≥ 5mm


18-35 9-35 3-6
36-55 18-70 12-27
>55 44-81 35-51
Kehilangan perlekatan klinis (CAL) sebesar 1-2 mm bisa ditemui di seluruh populasi dewasa.
Prevalensi kehilangan perlekatan klinis berdasarkan usia bisa dilihat pada tabel 1. Selanjutnya
jumlah penyakit dan tingkat keparahan pada satu individu meningkat seiring bertambahnya usia.
Onset usia dan tingkat progresif bevariasi setiap indivisu yang berhubungan dengan genetik dan
faktor lingkungan.

Tabel 2. Rangkuman gambaran klinis dan karakteristik periodontitis kronis

1. Periodontitis kronis umumnya terdapat pada dewasa namun bisa juga ditemui pada anak-anak dan dewasa
muda
2. Jumlah kerusakan periodontal sepadan dengan kebersihan mulut dan level plak, faktor predisposisi lokal, dan
faktor resiko sistemik termasuk merokok, stress, diabetes, HIV, kemampuan pertahanan host
3. Komposisi plak mikroba kompleks dan bervariasi antara pasien dan ditemukan kalkulus subgingiva
4. Periodontitis kronis diklasifikasikan lokal ketika melibatkan 30% area, lebih dari itu diklasifikasikan
generalisata
5. Klasifikasi selanjutnya bergantung pada tingkat keparahan dan perluasan destruksi periodontal
6. Walaupun periodontitis diinisiasi oleh plak mikroba, namun faktor host memengaruhi pathogenesis dan
progresi penyakit
7. Progresi hanya bisa dikonfirmasi dengan pemeriksaan klinis berulang

Terdapat 27% individu dengan CAL 3 mm atau lebih yang tidak tertangani lebih dari 1 tahun.

Periodontitis kronis sering diklasifikasi berdasarkan tingkat keparahan dan perluasan penyakit.
Untuk perluasan kategori low melibatkan 1-10 tempat, medium 1-20 tempat, dan high >20
tempat. Tingkat keparahan berdasarkan kehilangan perlekatan klinis yaitu mild 1-2 mm CAL,
moderate 3-4 mm CAL, severe ≥ 5 mm CAL. Tingkat perluasan dan keparahan periodontitis
kronis dapat digunakan untuk menentukan progresif penyakit kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai