Diah Khairiyah
Diah Khairiyah
Disusun oleh:
Diah Khairiyah
13/358331/PEK/18596
2.
a. Jaman yang mendahului jaman strategic cost manajement, yaitu:
Jaman Inspeksi (Inspection Era)
Karakteristik dari jaman inspeksi adalah:
- Kepentingan utama
Kepentingan utama pada jaman inspeksi adalah deteksi kualitas
produk.
- Pandangan terhadap kualitas
Pada jaman inspeksi, kualitas produk hanya terbatas pada atribut
yang melekat pada produk, dan kualitas hanya dipandang sebagai
masalah yang berkaitan dengan produk rusak, cacat, atau
penyimpangan yang terjadi dalam atribut yang melekat pada
peoduk.
- Titik berat
Pada jaman ini, perusahaan memikirkan masalah keseragaman
produk, setiap produk harus memiliki kualitas yang sama, dan
produk yang atributnya menyimpang dari atribut yang dinginkan
dari pruduk yang baik akan disingkirkan.
- Metode
Pada jaman inspeksi, cara perusahaan mengukur atribut yang
melekat pada produk yang dihasilkan adalah dengan melakukan
inspeksi, cara mengukur atribut ini adalah dengan cara
membandingkan atribut yang tersebut dengan atribut standar yang
telah ditetapkan.
- Peran ahli kualitas
Inspeksi, sortasi, penghitungan, dan seleksi mutu (grading)
- Siapa yang bertanggung jawab terhadap kualitas
Pada jaman inspeksi, yang bertanggung jawab untuk memeriksa
kualitas produk adalah departemen inspeksi. Tanggung jawab
departemen inspeksi terbatas pada pendeteksian dan penyisihan
produk yang tidak memenuhi syarat kualitas dari produk yang baik.
- Orientasi dan pendekatan
Pada jaman ini produk diproduksi tanpa adanya perhatian terhadap
kualitas, pada saat produk telah selesai diproduksi baru akan
dilakukan inspeksi oleh departemen inspeksi. Produksi produk cacat
tidak akan dicegah pada jaman ini, namun apabila setelah produksi
dan ada produk yang terdeteksi kualitasnya tidak baik maka produk
tersebut akan disingkirkan.
Jaman Pengendalian Kualitas Secara Statistik (Statistical Quality
Control Era)
- Kepentingan utama
Kepentingan utama pada jaman pengendalian secara statistic adalah
pengendalian. Perusahaan akan melakukan pengendalian atribut
produk agar tidak terjadi penyimpangan.
- Pandangan terhadap kualitas
Pada jaman pengendalian kualitas secara statistik, kualitas produk
merupakan serangkaian karkteristik yang melekat pada produk yang
dapat diukur secara kuantitatif.
- Titik berat
Pada jaman ini, perusahaan memikirkan masalah keseragaman
produk, setiap produk harus memiliki kualitas yang sama, dan
produk yang atributnya menyimpang dari atribut yang dinginkan
dari pruduk yang baik akan disingkirkan.
- Metode
Pada jaman pengandalian kualitas secara statistik, untuk mendeteksi
penyimpangan yang terjadi dalam atribut yang dihasilkan proses
produksi digunakan alat dan metode statistik.
- Peran ahli kualitas
Para ahli kualitas akan melakukan pencarian masalah penyebab
suatu produk mengalami penyimpangan. Dalam jaman pengendalian
kualitas secara statistic, akan dilakukan deteksi, hasil deteksi yang
menunjukkan penyimpangan signifikan secara statistic sudah mulai
digunakan oleh departemen produksi untuk memperbaiki proses dan
system yang digunakan untuk mengolah produk.
- Siapa yang bertanggung jawab terhadap kualitas
Pada jaman ini yang bertanggung jawab untuk memeriksa kualitas
produk adalah departemen teknik dan departemen produksi.
- Orientasi dan pendekatan
Pada jaman ini, kualitas suatu produk akan dikendalikan oleh
departemen produksi, kualitas produk akan ditentukan secara
signifikan pada tahap desain produk. Penekanan penanganan
kualitas produk dititikberatkan pada tahap produksi dan tahap
inspeksi produk.
Jaman Jaminan Kualitas (Quality Assurance Era)
- Kepentingan utama
Kepentingan utama pada jaman jaminan kualitas adalah koordinasi.
Untuk menentukan kualitas produk diperlukan koordinasi dan
kebijakan manajemen.
- Pandangan terhadap kualitas
Suatu masalah yang harus dihadapi namun secara proaktif.
- Titik berat
Keseluruhan matarantai produksi, sejak desain sampai dengan
pemasaran, dan kontribusi semua fungsi, terutama fungsi
desain,untuk mencegah kegagalan kualitas.
- Metode
Pada jaman ini metode yang digunakan adalah program dan system.
- Peran ahli kualitas
Pengukuran kualitas, perencanaan kualitas, dan desain program
penetapan tujuan, pendidikan dan pelatihan, pekerjaan yang bersifat
konsultatif dengan departemen lain, dan desain program.
- Siapa yang bertanggung jawab terhadap kualitas
Semua departemen, manajemen puncak hanya sedikit terlibat dalam
desain, perencanaan dan implementasi kebijakan kualitas.
- Orientasi dan pendekatan
Kualitas dibangun.
b. Pada jaman strategic quality management, kualitas produk menjadi tanggung
jawab setiap orang di dalam organisasi, dari manajemen puncak sampai
karyawan, dari fungsi produksi dan inspeksi sampai dengan fungsi-fungsi lain
dalam organisasi perusahaan, bahkan meluas sampai organisasi pemasok dan
mitra bisnis. Penanganan kualitas dalam jaman ini mengakomodasi semua
unsur-unsur penanganan kualitas yang dikembangkan di jaman sebelumnya.
Konsep kualitas produk tidak lagi terbatas pada kepentingan intern
perusahaan, namun sudah mulai memasukkan kebutuhan customer di dalam
penanganan kualitas. Jaman ini menggunakan metode perencanaan strategic,
penetapan tujuan, dan mobilisasi organisasi.
c. Prinsip-prinsip manajemen dalam jaman strategic quality management:
Penggunaan value-based strategy
Saat ini cutomer menjadi hal yang paling penting bagi perusahaan, oleh
karena itu perusahaan lebih mementingkan untuk menghasilkan value
terbaik bagi customer. Strategi yang dipilih perusahaan bergeser dari
generic strategy dan grand strategy ke value based strategy yaitu
usaha untuk mengarahkan manajer agar bertanggung jawab atas: (1)
penyerahan produk/jasa yang memberikan value terbaik untuk
pemenuhan kebutuhan tertentu customer, dan (2) penciptaan system
strategic dan untuk menunaikan kewajiban perusahaan.
Posisi kompetitif perusahaan dicapai melalui kinerja dan penerapan
pengetahuan
Dalam jaman strategic quality management, keunggulan kompetitif
perusahaan diperoleh dengan : (1) menyediakan value terbaik bagi
customer dan (2) menjadikan organisasi berbeda (district) dari pesaing.
d. Menurut saya terdapat korelasi antara antara riwayat pengendalian dan
pengelolaan terhadap kualitas dengan riwayat pengendalian dan pengelolaan
terhadap biaya. Karena untuk mendapatkan kualitas produk yang baik maka
harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk memproduksinya. Jadi untuk
mengendalikan dan mengelola kualitas, biaya yang terlebih dahulu
dikendalikan dan dikelola.
3.
a. Nilai dasar yang tidak dijunjung tinggi oleh karyawan customer service
itersebut adalah kesediaan untuk melayani. Kesediaan untuk melayani
merupakan tindakan yang terpuji dalam berhubungan dengan customer. Jika
setiap anggota organisasi ringan hati untuk memberikan layanan kepada
customer dalan kondisi apa pun, maka customer akan merasa dipedulikan oleh
organisasi, dan kepedulian terhadap customer ini yang mengikat customer
dengan organisasi.
b. Nilai dasar yang perlu dijunjung:
Integritas
Integritas adalah kemampuan seseorang untuk mewujudkan apa
yang telah dikatakan menjadi suatu realitas, dalam situasi apa pun. Orang
yang tidak berintegritas hanya mampu mewujudkan apa yang telah
dikatakan, terbatas yang dipandang menguntungkan bagi dirinya.
Kesediaan untuk melayani
Kesediaan untuk melayani merupakan tindakan yang terpuji
dalam berhubungan dengan customer. Jika setiap anggota organisasi
ringan hati untuk memberikan layanan kepada customer dalan kondisi apa
pun, maka customer akan merasa dipedulikan oleh organisasi, dan
kepedulian terhadap customer ini yang mengikat customer dengan
organisasi.
Kerendahan hati
Kerendahan hati merupakan sikap mental yang mampu menerima
seseorang atau sesuatu.
c. Keyakinan dasar yang perlu ditanamkan dalam diri personel perusahaan agar
institusi mereka mampu memenangkan pilihan customer antara lain adalah
sebagai berikut:
Bisnis merupakan suatu mata rantai yang menghubungkan pemasok
dengan customers. Berdasarkan keyakinan dasar ini, manajemen
perusahaan berusaha agar perusahaan yang dipimpinnya menjadi mata
rantai fungsional dalam value chain process dari pemasok sampai ke end
customer. Dengan adanya keyakinan dasar ini, manajemen akan memiliki
kinerja yang lebih baik, manajemen akan lebih mementingkan tujuan
perusahaan bukan hanya mementingkan tujuan pribadi, hal ini akan
menyebabkan aktivitas perusahaan bisa berjalan dengan baik
Customer merupakan tujuan pekerjaan
Yang menjadi focus utama di dalam suatu perusahaan adalah customer,
tanpa customer perusahaan tidak akan berkelangsungan. Meskipun
aktivitas perusahaan efisien, dan produk yang dihasilkan memiliki kualitas
yang tinggi, perusahaan tidak aka nada artinya sama sekali tanpa
customer.
Sukses merupakan hasil penilaian terhadap suara customer
Apabila perusahaan menyadari bahwa customer merupakan tujuan utama
perusahaan, maka perusahaan harus mengakui bahwa suara customer
selalu benar.
5.
a. Saya setuju dengan pernyataan David Jaquith yang menyatakan “Good result
without good planning comes from good luck not good management”. Kita
memerlukan perencanaan karena kita adalah seorang manusia, kita dilahirkan
tanpa peta. Seekor binatang berbeda dengan manusia, mereka dilahirkan
dengan peta tertentu, menjalani hidup dengan sederhana tanpa perlu
memetakan kehidupannya. Manusia memiliki tugas untuk memetakan dunia
yang tidak memiliki peta. Manusia memetakan perjalanan hidupnya untuk
menetapkan seperti apa masa depannya nanti. Perencanaan sangat penting,
karena dengan perencanaan akan diperoleh hasil yang baik. Apabila tanpa
perencanaan yang baik kita mendapatkan hasil yang baik, berarti hasil yang
baik itu hanyalah sebuah keberuntungan, bukan karena manajemen yang baik.
Kita tidak bisa selalu mengandalkan keberuntungan, karena keberuntungan
tidak datang setiap saat. Untuk mendapatkan hasil yang baik kita memerlukan
perencanaan yang baik pula. Saat ini lingkungan bisnis semakin kompetitif dan
turbulen, untuk memasuki lingkungan bisnis yang seperti ini perusahaan
membutuhkan perencanaan yang baik, tanpa perencanaan yang baik
perusahaan tidak akan mampu untuk berkompetisi dengan perusahaan pesaing.
b. Saya setuju dengan pernyataan bahwa untuk memasuki lingkungan bisnis yang
turbulen dan kompetitif, perusahaan membutuhkan continues planning agar
mampu menghasilkan good result. Seperti yang telah saya jelaskan pada point
(a), kita sebagai seorang manusia sangat membutuhkan perencanaan, begitu
juga dengan perusahaan, untuk memasuki lingkungan bisnis perusahaan harus
memiliki perencanaan yang baik dan berkelanjutan. Untuk membuat suatu
perencanaan maka dibutuhkan informasi, informasi dikumpulkan perencanaan
yang dibuat sesuai dengan tujuan. Akuntansi perencanaan menjadi suatu
kebutuhan manajemen dalam pengelolaan perusahaan, akuntansi perencanaan
mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, menggolongkan, mencatat
informasi untuk dijadikan dasar dalam pemilihan strategi. Dengan adanya
akuntansi perencanaan, maka informasi yang diperoleh oleh perusahaan akan
semakin baik.
6.
a. Manajemen tradisional merupakan sistem manajemen yang menitikberatkan
pada penyediaan informasi untuk pengelolaan yang bersifat tactical dan
operational. Manajemen tradisional tidak berfokus ke customer. Ada empat
tahapan dari manajemen tradisional, yaitu: penyusunan anggaran,
pengimplementasian, dan pengendalian. Kandungan informasi dari manajemen
tradisional ini hanya terbatas pada informasi keuangan, dan informasi
akuntansinya berorientasi ke masa lalu. Manajemen tradisional merupakan
system akuntansi pertanggungjawaban yang berorientasi ke pengendalian
biaya melalui pelaporan pertanggungjawaban. Dalam manajemen tradisional
pemakai informasinya hanya terbatas pada manajemen puncak, dan yang
menentukan harga adalah produsen. Saat ini kita berada pada jaman
globalisasi, globalisasi ekonomi ini berdampak terhadap 3 C: c customer,
competition, and change. Pada jaman globalisasi ini customer yang memegang
kendali, sebelumnya dalam manajemen tradisional yang menentukan produk
dan jasa apa yang harus disediakan di pasar adalah produsen, namun sekarang
tidak lagi, customer yang menentukan produk dan jasa apa yang mereka
butuhkan. Customer meminta produk dan jasa didesain untuk memenuhi
kebutuhan unik dan tertentu mereka. Hal ini tentu saja menyebabkan para
produser mengubah jalan pikiran mereka ke logika customer di dalam
menyediakan produk dan jasa bagi customer. Manajemen tradisional tidak bisa
lagi digunakan saat ini, oleh karena itu perusahaan mengganti manajemen
tradisional ke manajemen sstrategik. Manajemen strategik lebih
mengutamakan customer dalam memproduksi produk mereka, dan
memfokuskan semua sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan untuk
menghasilkan value untuk memenuhi kebutuhan customer.
b. Pada masa lalu, informasi biaya digunakan untuk mengetahui product cost,
sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual suatu produk. Saat ini,
informasi biaya digunakan untuk mengurangi product cost. Strategic Cost
Management menggunakan informasi biaya untuk dapat melakukan cost
reduction. Salah satu cara strategik untuk itu adalah dengan menggunakan
Activity-Based Cost System (ABC System). Salah satu penyebab timbulnya
biaya adalah adanya aktivitas dalam perusahaan. ABC System akan
menyediakan informasi tentang aktivitas, sehingga cost reduction dapat
terwujud dengan mengendalikan aktivitas perusahaan. Untuk itu, sistem
manajemen dalam perusahaan harus diubah, dari tactical dan operational,
menjadi manajemen yang bersifat strategis. Strategic management ini akan
memulai tahap dengan penyusunan strategi, dimana perusahaan akan
mendesain produk mereka dengan peningkatan secara terus menerus dalam
kualitasnya, sehingga strategi untuk melakukan cost reduction dapat tercapai.
7.
8.
a. Information content yang dicakup strategic management accounting sangat
berbeda dengan traditional management accounting karena terjadi revolusi
manajemen. Revolusi manajemen ini aadalah perubahan dari sistem akuntansi
manajemen tradisional ke akuntansi manajemen strategik. Dimana akuntansi
manajemen tradisional menitikberatkan pada penyediaan informasi untuk
pengelolaan yang bersifat tactical dan operational. Sedangkan akuntansi
manajemen strategik menitikberatkan pada penyediaan informasi untuk
pengelolaan yang bersifat strategik. Informasi yang dihasilkan oleh kedua
sistem ini juga berbeda, akuntansi manajemen tradisional menghasilkan
informasi keuangan saja sedangkan akuntansi manajemen strategik
menghasilkan informasi keuangan dan informasi nonkeuangan. Terjadi juga
perubahan lain, di masa lalu karyawan hanya menggunakan otot dalam
bekerja, namun sekarang karyawan lebih dituntut untuk menggunakan otak,
karyawan dituntut untuk menuangkan kreativitasnya saat bekerja.
b. Informasi tentang:
i. Transfer pricing
Transfer pricing tidak lagi relevan dalam pengelolaan perusahaan di
Jaman Digital ini. Saya setuju dengan pendapat ini, saat ini transfer
pricing telah diganti dengan outshourcing decision, hal ini delakukan
karena perusahaan tidak lagi menjalankan bisnis yang bukan merupakan
kompetensi inti, untuk melakukan bisnis yang bukan merupakan
kompetensi inti perusahaan akan melakuka outsourcing. Hal ini
menyebabkan terbentuknya netwok integrity sehingga transfer pricing
akan hilang.
ii. Product cost
Product cost tidak lagi relevan dalam pengelolaan perusahaan di jaman
digital ini, karena saat ini yang menjadi focus utama perusahaan adalah
customer, permintaan customer semakin beragam saat ini, jadi bukan
hanya product cost yang harus diperhatikan, tapi juga feature cost.
iii. Cost control
Cost control tidak lagi relevan dalam pengelolaan perusahaan di jaman
digital ini. Saya setuju dengan pendapat ini, karena pada waktu dulu untuk
menghasilkan produk yang berkualitas perlu dilakukan pengendalian
terhadap biaya, di jaman digital saat ini yang paling penting bukanlah
pengendalian biaya melainkan menghasilkan value terbaik bagi customer.
iv. Cost plus pricing
Cost plus pricing tidak lagi relevan dalam pengelolaan perusahaan di
jaman digital ini. Saya setuju dengan pendapat ini, pada waktu dulu cost
plus pricing mungkin tepat untuk digunakan, karena yang menentukan
harga adalah produsen, dengan cara menambahkan sejumlah marjin pada
kosnya, namun saat ini yang memegang kendali adalah customer,
produsen tidak bisa lagi menentukan harga seenaknya.
v. Cost efficiency
Cost efficiency tidak lagi relevan dalam pengelolaan perusahaan di jaman
digital ini, kerena saat ini yang diutamakan oleh perusahaan adalah value
added bagi customer, aktivitas yang tidak menambah value added bagi
customer akan dihilangkan, perusahaan berfokus pada efektivitas bukan
efisiensi, resources hanya dikonsumsi untuk menghasilkan value added
bagi customer.
9.