Anda di halaman 1dari 4

2.1.1 Kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep.

Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode mengajar terhadap prestasi
belajar matematika. Metode mengajar digolongkan menjadi 4, yaitu : Metode ceramah (A1),
Metode Diskusi (A2), Metode Pemberian Tugas (A3), dan Metode campuran (A4).
 Hipotesis Penelitian:
 H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar Matematika antara siswa
yang mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi, metodepemberian
tugas,dan metode campuran
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar Matematika antara siswa yang
mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi, metode pemberian tugas,dan
metode campuran.
 Hipotesis Statistik:
H0: µ1 = µ2 = µ3 = µ4
H1 : µ1 > µ2 > µ3 > µ4
Jika mahasiswa menjawab seperti di atas, maka dikategorikan melakukan kesalahan

konsep karena mahasiswa tidak mengetahui bahwa pengujian hipotesis pada analisis varians

satu jalur menggunakan statistik uji Fisher test dimana uji ini ingin melihat ke empat model

apakah mempunyai pengaruh atau tidak, maka hipotesis statistik yang cocok digunakan

adalah hipotesis statistik uji dua pihak (Two Tailed) dimana bentuk statistik ini:

H0: µ1 = µ2 = µ3 = µ4
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4

2.2.2 kesulitan mahasiswa dalam menerapkan prinsip.


Siswa yang tidak memahami prinsip akan mengalami kesulitan dalam menerapkan
prinsip tersebut. Hal ini ditandai dengan adanya: (1). ketidakmampuan mahasiswa
menentukan rumus apa yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam statistik,
(2). Siswa mengetahui rumus analisis varian satu jalur, akan tetapi mahasiswa tidak dapat
menerapkan rumus itu untuk menyelesaikan permasalahan dalam matematika. Contoh
kesulitan siswa dalam memahami dan menerapkan prinsip:
Tabel 3.2. Data Hasil Belajar Matematika Siswa SMAN 1 Kolaka pada siswa
kelas XI IPA
(A1) (A2) (A3) (A4) Total
3 5 5 8
2 6 8 9
4 5 7 10
0 7 7 9
4 4 7 8
n1 = 5 n2 = 5 n3 = 5 n4 = 5 N = 20
∑X1 = 13 ∑X2 = 27 ∑X3 = 34 ∑X4 = 44 ∑Xtot = 118
∑X12 = 45 ∑X22 = 151 ∑X32 = 236 ∑ X42 = 390 ∑Xtot2 = 822
X 1 = 2,6 X 2 = 5,4 X 3 = 6,8 X 4 = 8,8 X tot = 5,9

Masukkan ke dalam rumus berikut.

Perhitungan:
 X  2
 X  2

 
A tot
JKantarA =
nA N
 X  2
 X  2
 X  2
 X  2
 X  2

   
A1 A2 A3 A4 tot
=
n A1 n A2 n A3 n A4 N
2 2 2 2 2
13 27 34 44 118
=    -  101,8
5 5 5 5 20
 X tot 2 118 2
JKtot = ∑ Xtot  2
= 822  = 125,8
N 20
JKdal = JKtot─ JKantar = 125,8 – 101,8 = 24
 X 2  132 27 2 34 2 44 2 
Atau JK dal:  X 2 tot   A  822        24
nA  5 5 5 5 
dbA = a-1 = 4-1 = 3
RJKantar = JKantar : dbantar = 101,8 : 3 = 33,93.
db dalam = N – a = 20-4 = 16
RJKdal = JKdal : dbdal = 24:16 = 1,5
Fhitung = RJKantar : RJKdal = 33,93 : 1,5 = 22,66  lihat table F

Tabel 3.3. Tabel Ringkasan Analisis Varians


untuk Menguji Hipotesis 4 Kelompok
Sumber JK db RJK Fh Ftab Keputusan
Variasi 5% 1%
antar A 101,8 3 33,93 22,62 3,24 5,29 Signifikan
Dalam 24 16 1,5 -- -- -- --
Total 125,8 19 -- -- -- -- --
Jika mahasiswa menjawab seperti diatas, maka dikategorikan mahasiswa melakukan
kesalahan dalam memahami prinsip karena mahasiswa:
1. Seharusnya langkah pertama dalam menyelesaikan langkah-langkah dalam analisis
varian satu jalur (One Way Anova) yaitu mencari nilai kuadrat total dulu baru mencari
nilaijumlah kuadrat antar varian
2. Sebagaian besar besar mahasiswa belum bisa membedakan definisi dari nilai a dan nilai
dari n tersebut
3. Sebagian besar mahasiswa belum dapat menemukan nilai F tabel, padahal rumus untuk
menentukan F tabel sudah difahami ini terihat dari hasil nilai Mid statistik terapan
semester 6 tahun ajaran 2014/2015 yang dilakukan dosen mata kuliah statistik terapan.

2.2.3 Kesulitan Mahasiswa dalam menyelesaikan masalah verbal


Jika harga F signifikan, dilanjutkan dengan uji simple effect antar sel dengan rumus
t-Sceffe berikut.
X1  X 2
Untuk n1 = n2 : t  , dimana db t = db dalam
2 * RJK dal
n
X1  X 2
Untuk n1 ≠ n2: t  , dimana db t = db dalam
1 1
RJK dal   
 n1 n2 
Uji t Scheffe: db t sama dengan db dalam = 16
2,6  4,0
t1-2 : t   3,615  signifikan
2 x1,5
5
2,6  6,8
t1-3: t   5,422 signifikan
2 x1,5
5
2,6  8,8
t1-4: t   -8,004  signifikan
2 x1,5
5
4  6,8
t2-3: t   -1,807  non signifikan
2 x1,5
5
4  8,8
t2-4: t   - 4,389  signifikan
2 x1,5
5
6,8  8,8
t3-4: t   - 2,582  signifikan
2 x1,5
5
Jika mahasiswa menjawab seperti diatas, maka dikategorikan mahasiswa melakukan
kesalahan dalam masalah verval karena mahasiswa:
1. Analisis setelah anova atau pasca Anova (post hoc) dilakukan apabila hipotesis nol (Ho)
ditolak artinya nilai F hitung > F tabel, tapi sebagian besar mahasiswa masih belum bisa
melakukan uji post hoc karena ini berhubungan dengan kesalahan tipe II No. 3.

Anda mungkin juga menyukai