PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
I.2.1 TIU
Mahasiswa mampu merancang sistem kontrol hidrolik sederhana.
I.2.2 TIK
1. Mahasiswa mampu membaca gambar sistem hidrolik sederhana.
2. Mahasiswa mampu merangkai sistem tersebut.
3. Memahami karateristik relive valve.
Page | 1
BAB 2
Dasar Teori
Page | 2
c. Mesin pencetak logam
d. Pesawat angkat (lift, katrol)
e. Robot
2. Bidang kendaraan
a. Buldoser
b. Traktor
c. Car lift
d. Dongkrak hidrolik
e. Dump truck
f. Komponen – komponen kendaraan (power steering, rem dll)
3. Bidang penerbangan
a. Penggerak alat – alat kontrol
b. Penggerak roda
c. Pengangkat peralatan
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Besarnya
tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat cair, massa jenis dan percepatan
gravitasi dan tidak bergantung pada “wadahnya”. Tekanan hidrostatika hanya
berlaku pada zat cair yang tidak bergerak. Ilustrasi dari tekanan hidrostatik akan
ditampilkan pada Gambar 2.2.
Tekanan hidrostatik dirumuskan sebagai berikut :
P = Pa + ρ x g x h
Keterangan:
P= Tekanan Hidrostatik (N/m2)
ρ= Massa Jenis (kg/m3)
g= Percepatan gravitasi ( m/det2)
h= Kedalaman/ketinggian (m)
Page | 3
Gambar 2.2 Tekanan hidrostatik
P = F/A
Dimana:
F : gaya tekanan pada piston
A: luaspenampangefektor pada piston
P :Tekananbejanatekan
P1=P2
F1/A1= F2/A2
Sehingga dengan F1 yang kecil mampu mengangkat F2 yang besar dengan
tingkat penguatan (A2/A1) contoh: dongkrak hidrolik
Page | 4
2.1.4 Silinder hidrolik
Pada fluida yang bergerak berlaku hokum kekekalan energy dan hokum
kekekalan masa. Hukum kekekalan massa adalah suatu hukum yang
menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi
berbagai macam proses di dalam system tersebut (dalam system tertutup massa
zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) .
Sedangkan Hukum kekekalan energi adalah salah satu dari hukum-hukum
kekekalan yang meliputi energi kinetik dan energi potensial. Hukum Kekekalan
Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi: "Energi dapat berubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan
(konversi energi)"
Hukum kontinuitas = Laju aliran masa fluida yang masuk dan keluar sistem
tetap seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5.
m1 = m2
Q1 = Q2
V1.A1=V2.A2
Page | 5
Gambar 2.5 Aliran fluida pada pipa
P + ½ ρv2 + ρgh = k
Dimana:
P = energi tekan (hidrostatic energy)
½ ρv2 = energi kinetik (hydrodynamic energy)
Ρgh = energi potensial (gravitational energy)
Page | 6
2. Sambungan aliran balik
3. Plat penutup
4. Tutup lobang pengisi dengan saringan
5. Pipa isap pompa
6. Saluran pembuangan
7. Indikator tinggi minyak maksimum
8. Indikator tinggi minyak minimum
9. Pipa aliran balik (dari sistem)
10. Plat befel
Pompa hydrolik berfungsi untuk mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan
dalam sistim hydrolik. Sistim hydrolik merupakan siklus yang tertutup, karena fluida oli
disirkuliskan kerangkaian hydrolik selanjutnya akan dikembalikan ke tangki penyimpan
oli. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik seperti
tampak pada Gambar 2.7:
Page | 8
penting lagi cedera pada pekerja, relief valve dapat melepas kenaikan tekanan
sebelum menjadi lebih ekstrim dengan membatasi tekanan sistem
(katuppengaman).
Relief valve menggunakan pegas baja (lihat Gambar 2.9), yang secara
otomatis akan terbuka jika tekanan mencapai level yang tidak aman. Level
tekanan pada valve ini bias diatur, sehingga bias ditentukan pada level tekanan
berapa valve ini akan terbuka. Ketika tekanan kembali normal, relief valve secara
otomatis akan tertutup kembali.
Page | 10
Gambar 2.13 Contoh katup 2/2 dan 3/2
Page | 11
2.2.10 Flow control valve
Page | 12
Tekanan kerja sistem hidrolik berapa
Setelah simbol-simbol komponen lengkap dalam lay out (tata letak) barulah
digambar garis-garis penghubung sebagai gambar konduktor dengan garis-garis
sesuai dengan macam konduktor yang digunakan seperti tampak pada Gambar 2.16
berikut:
Page | 13
BAB 3
GAMBAR RANGKAIAN
3.1 Latihan 1
Berikut merupakan gambar rangkaian latihan 1 sesperti tampak pada gambar
dibawah ini:
3.2 Latihan 2
Berikut merupakan gambar rangkaian latihan 2 sesperti tampak pada gambar
dibawah ini:
Page | 14
Gambar 3.2 Rangkaian hidrolik 2
3.3 Latihan 3
Berikut merupakan gambar rangkaian latihan 3 sesperti tampak pada gambar
dibawah ini:
3.4 Latihan 4
Berikut merupakan gambar rangkaian latihan 4 sesperti tampak pada gambar
dibawah ini:
Page | 15
Gambar 3.4 Rangkaian hidrolik 4
3.5 Latihan 5
Berikut merupakan gambar rangkaian latihan 5 sesperti tampak pada gambar
dibawah ini:
3.6 Latihan 6
Berikut merupakan gambar rangkaian latihan 6 sesperti tampak pada gambar
dibawah ini:
Page | 16
Gambar 3.6 Rangkaian hidrolik 6
Page | 17