Anda di halaman 1dari 7

JOB II

PENGUKURAN SINYAL RF

Tujuan

1. Mengamati dan mengukur frekuensi, tegangan, daya, pada Spectrum


Analyzer dan Osciloscope
2. Mengamati perubahan tegangan dan daya terhadap perubahan frekuensi

Daftar Alat dan Komponen

 RF Signal Generator
 Digital Phospor Osciloscope
 Spectrum Analyzer
 Power Splitter
 Kabel – kabel Konektor
 Frequency Counter

Teroi Dasar

Gelombang radio merupakan jenis radiasi elektromagnetik dengan panjang


gelombang yang lebih besar ( dan lebih jarang ) dibandingkan radiasi inframerah.
Seperti semua gelombang elektromagnetik lainnya bergerak dengan kecepatan
cahaya dalam ruang hampa. Gelombang tersebut dapat dihasilkan secara alami oleh
petir atau oleh benda –benda astronomi lainnya.
Frekuensi radio ( RF ) atau gelombang radio adalah tingkat osilasi dalam
kisaran sekitar 3 KHz sampai 300 GHz, yang sesuai dengan frekuensi gelombang
radio dan arus bolak – balik yang membawa sinyal. RF merupakan unit pengukuran
frekuensi gelombang, dan sesuai dengan satu siklus per detik. Gelombang
elektromagnetik di daerah spektrum, dapat ditransmisikan dengan menggunakan
generator arus bolak – balik yang disebabkan oleh satelit.

Gelombang radio dapat dihasilkan untuk radio amatir, penyiaran (radio dan
televisi), telepon seluler, radar dan sistem navigasi lainnya. Komunikasi satelit,
jaringan komputer dan aplikasi lain yang tak terhitung lainnya.

Gelombang elektromagnetik juga disebut gelombang radio dan dikenal


sebagai frekuensi radio atau gelombang radio sederhana. Gelombang radio dapat
dihasilkan arus listrik yang bervariasi dengan cepat (yaitu frekuensi tinggi arus
listrik) dalam konduktor (seperti antena).

Dari sudut pandang fisika, kurang dari panjang gelombang dan frekuensi,
gelombang radio berbagi sifat yang sama dari gelombang elektromagnetik lainnya,
seperti cahaya, radiasi infra merah, sinar-X dan lain – lain yang juga dikenal dengan
frekuensi radio.

RF juga mengacu pada frekuensi radio yaitu modus komunikasi untuk


teknologi nirkabel dari semua jenis perangkat, termasuk telepon nirkabel, radr,
GPS, dan siaran radio dan televisi. Teknologi RF begitu banyak dalam kehidupan
manusia, kita hampir tidak menyadarinya karena banyaknya penggunaannya dari
segala bidang.

Mulai dari bluetooth, mainan remote control dan lain sebagaianya.


Gelombang RF adalah gelombang elektromagnetik yang merambat dengan
kecepatan cahaya, atau 186.000 mil per detik (300.000 km/s). Frekuensi gelombang
RF, lebih lambat dibandingkan dengan cahaya tampak, membuat gelombang RF
tak terlihat oleh mata manusia.

Frekuensi gelombang ditentukan oleh osilasi atau siklus per detik. Satu
siklus adalah salah satu hertz (Hz), 1.000 siklus adalah 1 kilohertz (KHz), 1 juta
siklus adalah 1 megahertz (MHz), dan 1 milyar siklus adalah 1 gigahertz (GHz).
Sebuah stasiun radio pada dial/saluran AM pada 980, misalnya siaran tersebut
menggunakan sinyal yang berosilasi 980.000 kali per detik, atau memiliki frekuensi
980 KHz.

Sedangkan sebuah stasiun radio dengan dibawah dial pada 710 maka siaran
tersebut menggunakan sinyal yang berosilasi 710.000 kali per detik, atau memilki
frekuensi 710 KHz. Frekuensi sangat rendah (ELF) radio menepati salah satu ujung
yaitu 3-30 Hz, dan frekuensi sangat tinggi (EHF) di lainnya, mewakili 30 – 300
GHz. Band RF dapat ditemui dengan saluran televisi VHF(frekuensi sangat tinggi),
yang digunakan oleh stasiun televisi lainnya, ponsel dan radio dua arah.

Bahkan oven microwave menggunakan gelombang RF untuk memasak


makanan, tapi gelombang ini berada di pita frekuensi super tinggi atau SHF. Setelah
spektrum elektromagnetik dalam frekuensi yang lebih tinggi, orang menemukan
gelombang inframerah, dan cahaya tampak.

Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh


sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik
lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut
memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi.
Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirimkan
data melalui jaringan wireless.

Sifat – sifat sinyal RF :

Sinyal RF merambat di antara antena pemancar pengirim dan penerima.


Sinyal yang dipasok pada antena memiliki amplitudo, frekuensi, dan interval. Sifat
– sifat tersebut berubah – ubah setiap saat untuk mempresentasikan informasi.

Amplitudo mengindikasikan kekuatan sinyal. Ukuran untuk amplitudo


biasanya berupa energi yang dianalogikan dengan jumlah usaha yang digunakan
seseorang pada waktu mengendarai sepeda untuk mencapai jarak tertentu. Energi,
dalam konteks sinyal elektromagnetik, mengambarkan jumlah energi yang
diperlukan untuk mendorong sinyal pada jarak tertentu. Saat energi meningkat,
jaraknya pun juga bertambah. Saat sinyal radio merambat melalui udara, sinyal
tersebut kehilangan amplitudo. Jika jarak antara pengirim dan penerima bertambah,
amplitudo sinyal menurun secara eksponensial. Pada lingkungan yang terbuka,
dimana tidak ada rintangan, sinyal RF mengalami apa yang disebut para engineer
sebagai free – space loss yang merupakan bentuk dari perlemahan. Kondisi tersebut
menyebabkan sinyal yang telah dimodulasi melemah secara eksponensial saat
sinyal merambat semakin jauh dari antena. Oleh karena itu, sinyal harus memiliki
cakup energi untuk memcapai jarak dimana tingkat sinyal bisa diterima sesuai yang
dibutuhkan receiver. Kemampuan receiver dalam menerima sinyal tergantung pada
kehadiran sinyal – sinyal RF lain yang berada di dekatnya. Frekuensi menyatakan
beberapa kali sinyal berulang setiap detiknya. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz)
yang merupakan jumlah siklus yang muncul setiap detik. Sebagai contoh, LAN
nirkabel 802.11 beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz yag berarti mencakup
2.400.000.000 siklus per detik. Interval berkaitan dengan seberapa jauh suatu sinyal
tetap konstan pada titik acuan ( Y.-C. Chiou,129-144,2011)

Redaman atau attenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi


dari fiber optik yang dinyatakan dalam dB. Redaman/attenuasi serat optik
merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya
dalam menentukan jarak pengulang (repeater), jenis pemancar dan penerima optik
yang harus digunakan.

Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena absorp, hamburan


(scattering) dan mikrobending. Semakin besar attenuasi berarti semakin sedikit
cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin pendek
kemungkinan jarak span antar pengulang. Attenuasi adalah menurunnya level daya
sinyal akibat pengaruh jarak transmisi. Untuk menghidari hal ini, jarak media
transmisi dibatasi sehingga pengaruh attenuasi tidak banyak mengganggu kualitas
sinyal. Pengaruh attenuasi terhadap sinyal berbeda – beda antar satu media
transmisi dengan lainnya. Untuk mengatasi attenuasi, bisa juga digunakan
perangkat seperti amplifier atau repeater, yang berfungsi meningkatkan kembali
level daya sinyal. Attenuasi adalah fungsi yang lebih kompleks dari jarak dan pada
umumnya mengikuti fungsi logaritma. Sehingga biasanya dinyatakan sebagai
jumlah desibel konstan per unit jarak. Attenuasi membawakan tiga pertimbangan
untuk membangun transmisi :

a. Sinyal yang diterima harus cukup kuat sehingga arus elektronik pada
receiver bisa mendeteksi sinyal
b. Sinyal harus mempertahankan level yang lebih tinggi dibanding derau
yang diterima tanpa error
c. Attenuasi merupakan fungsi frekuensi yang meningkat

Masalah pertama dan kedua dapat diatasi dengan menggunakan sinyal


dengan kekuatan yang mencukupi dan amplifier – amplifier atau repeater –
repeater. Masalah ketiga, digunakan teknik untuk meratakan attenuasi melalui suatu
band frekuensi rendah. Selain jarak, attenuasi sinyal juga merupakan fungsi dari
frekuensi. Karena sinyal data biasanya memiliki beberapa komponen frekuensi,
maka amplifier biasanya didesain berbeda – beda menyesuaikan dengan frekuensi
sinyal. Alat seperti ini disebut dengan equalizer. (A. Miguez-Olivares. September 1996.)
Prosedur Pengukuran

1. Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan


2. Buat rangkaian seperti gambar :

3. Hidupkan semua alat ukur


4. Setting signal generator pada RF output 1 dBm mulai dari frekuensi 10 KHz
sampai 450 MHz
5. Amati dan catat hasilnya pada tabel 2
6. Dengan tabel yang sama, buat untuk output Signal Generator, 2, 3, 4, 5, dan
6 dBm dan gambarkan gelombang pada Spectrum Analyzer dan Oscilloskop
7. Ulangi juga untuk output signal generator dari -1 dBm sampai -20 dBm

Anda mungkin juga menyukai