Anda di halaman 1dari 3

Homeostasis

Homeostasis adalah suatu keaadaan dalam tubuh makhluk hidup untuk mempertahankan
kondisi stabil dan adaptasi terhadap lingkungan disekitarnya. Homeostasis dapat terjadi secara
alamiah jika tubuh mengalami stress. Fungsi-fungsi semua sistem tubuh sangatlah
berkontribusi dalam homeostasis sehingga lingkungan dalam tubuh dapat dipertahankan.
Kenyataannya tidak selalu kondisi dalam tubuh kita selalu stabil kadang kala banyak sekali
ancaman yang dapat mengganggu kondisi tubuh baik itu faktor eksternal maupun faktor
internal. Jika suatu faktor sudah sangat menggangu kondisi stabil dalam tubuh maka sistem
tubuh akan memulai reaksi yang akan meminimalisir perubahan tersebut. Contohnya, ketika
suhu tubuh turun, manusia akan menggigil untuk meningkatkan suhu tubuhnya dalam batasan
tertentu. Sebaliknya, dan jika suhu tubuh naik, maka tubuh manusia akan mengeluarkan
keringat.
1. Faktor yang diatur secara homeostasis
Di dalam tubuh banyak sekali faktor yang harus diatur secara homeostasis. Faktor-
faktor tersebut adalah :
 Konsentrasi molekul nutrien, molekul nutrien diperlukan untuk menghasilkan
energi. Oleh sebab itu, molekul nutrien harus selalu dijaga untuk menunjang
aktivitas sel selama keberlangsungan hidup.
 Konsentrasi O2 dan CO2, O2 sangat diperlukan untuk pembentukan energi dan
CO2 harus dikeluarkan dari tubuh agar tingkat keasaman tubuh tidak meningkat.
 PH, jika kadar pH dalam tubuh terlalu asam maka tubuh akan sangat rentan
terhadap penyakit.
 Suhu, jika suhu tubuh menurun maka sel tubuh pun akan bekerja dengan lambat
dan jika suhu tubuh naik maka protein dan enzim dalam tubuh akan terganggu
ataupun rusak.
2. Peran sistem tubuh dalam homeostasis
Sistem dalam tubuh sangatlah berperan dalam mempertahankan homeostasis. Sistem
tersebut adalah :
 Sistem Peredaran Darah, sistem ini berperan dalam megedarkan nutrisi, oksigen
dan karbondioksida dari tubuh yang satu ke tubuh yang lainnya agar kebutuhan
akan zat tersebut terus tercukupi.
 Sistem Pencernaan, sistem ini berperan untuk mengedarkan sari-sari makanan,
air dan elektrolit dari proses metabolisme ke seluruh bagian tubuh.
 Sistem Saraf, sistem ini berperan untuk mendeteksi perubahan yang ada di
lingkungan sekitar juga memberikan respon cepat terhadap perubahan tersebut.
 Sistem Urinaria, sistem ini berperan untuk mengeluarkan zat-zat yang bersifat
toksik dalam tubuh. Seperti air, garam, asam dan elektrolit lainnya.
 Sistem Tulang, sistem ini berperan sebagai tempat penyimpanan ion kalisium
dan memproduksi sel darah merah.
 Sistem Otot, sistem ini beperan dalam megatur suhu tubuh saat kedinginan dan
menghindari bahaya agar tidak merusak kondidi stabil tubuh.
 Sistem Imun, sistem ini berperan untuk mempertahankan tubuh dari patogen
dan memperbaiki atau menggati sel sel yang rusak ataupun mati.
 Sistem Endokrin, sistem ini berperan dalam mengontrol nutrien dalam darah,
mempertahankan volume, konsentrasi dan komposisi elektrolit dengan
mengatur fungsi ginjal.
 Sistem Intigumen, sistem ini berperan untuk termoregulasi dan sebagai
protektor agar cairan intrasel tidak dapat keluar.
3. Mekanisme homeostasis
Mekanisme homeostasis bekerja berdasarkan prinsip umpan balik, ada dua jenis umpan
balik yaitu:
 Umpan balik negatif (negative feedback)
Pada umpan balik negatif, perubahan suatu faktor yang dikendalikan oleh
homeostasis akan berupaya memulihkan faktor dengan cara menggerakkan
faktor ke arah yang berlawanan dari proses perubahannya. Contoh umpan balik
negatif dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

 Umpan balik positif (positif feedback)


Pada umpan balik [positif variabel terkontrol akan memicu respon yang
mengarah ke arah yang sama dengan perubahan sehingga perubahan semakin
kuat (chalik, 2016)
Sitasi

chalik, r., 2016. Anatomi Fisiologi Manusia. 1 ed. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sherwood, L., 2012. Human Physiology : From Cells to Systems. 6 ed. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai