BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu urea,
alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan urea dan bagaimana
proses pembuatan urea.
Universitas Sriwijaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Seksi Sintesa
Peralatan yang ada pada seksi sintesa antara lain :
Universitas Sriwijaya
3
2. Seksi dekomposisi/purifikasi
Peralatan yang ada pada seksi dekomposisi/purifikasi antara lain :
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
1. Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik urea, untuk mensintesa urea
dengan mereaksikan liquid NH3 dan gas CO2 di dalam urea reaktor dan ke dalam
reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle karbamat yang berasal dari bagian
recovery. Tekanan operasi di sintesa adalah 175 kg/cm2 G. Hasil sintesa urea
dikirim ke bagian purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan
ammonianya setelah dilakukan stripping oleh CO2. Berikut reaksi yang
berlangsung di unit sintesa :
2NH3 + CO2 NH2COONH4……...………………………………………….. (1)
NH2COONH4 NH2CONH2 + H2O ………………………………………… (2)
2. Purifikasi Unit
Ammonium karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan amonia di unit
sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara tekanan dan pemanasan dengan dua
step penurunan tekanan, yaitu pada 17 kg/cm2 G dan 22,2 kg/cm2 G. Hasil peruraian
Universitas Sriwijaya
6
berupa gas CO2 dan NH3 dikirim ke bagian recovery, sedangkan larutan ureanya
dikirim ke bagian kristaliser. Berikut beberapa reaksi pemisahan yang berlangsung
di unit purifikasi :
Reaksi dekomposisi ammonium karbamat
NH2COONH4 2NH3 + H2O………………………………………………… (3)
Reaksi hidrolisa udara
NH2CONH2 + H2O 2NH3 + CO2…………………………………………… (4)
Reaksi pembentukan biuret
(NH2CONH2)2 NH2CONHCONH2 + NH3………………………………… (5)
3. Kristaliser Unit
Larutan urea dari unit Purifikasi dikristalkan dibagian ini secara vacum.
Kemudian kristal ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang diperlukan untuk
menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea, maupun panas kristalisasi
urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari
Recovery.
4. Prilling Unit
Kristal urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8% berat
dengan udara panas, kemudian dikirimkan ke bagian atas Prilling Tower untuk
dilelehkan dan didistribusikan merata ke seluruh distributor, dan dari distributor
dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan
produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt
conveyor.
5. Recovery Unit
Gas ammonia dan gas CO2 yang dipisahkan dibagian purifikasi diambil
kembali dengan 2 step absorbsi dengan menggunakan mother liquor sebagian
absorben kemudian di-recycle kembali ke bagian sintesa.
6. Proses Kondensat Treatment Unit
Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian kristaliser didinginkan dan
dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut kondensat kemudian
diolah dan dipisahkan di stripper dan hydrolizer. Gas CO2 dan gas NH3-nya dikirim
kembali ke bagian purifikasi untuk di-recover. Sedang air kondensatnya dikirim ke
utilitas.
Universitas Sriwijaya
7
Ammonia adalah senyawa kimia berupa gas yang berbau tajam. Pabrik
Amonia PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan pabrik yang menghasilkan
ammonia sebagai hasil utama dan carbon dioxide sebagai hasil samping. Ammonia
digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia. Ammonia produksi PT.
Pupuk Sriwidjaja dipasarkan dalam bentuk cair pada suhu -33° C dengan kemurnian
minimal 99,5% dan campuran (impurity) berupa air maksimal 0,5%. Bahan baku
pembuatan amonia adalah gas bumi yang dengan komposisi utama metana (CH4)
sekitar 70% dan karbon dioksida (CO2) sekitar 10%. Steam atau uap air diperoleh
dari air Sungai Musi setelah mengalami suatu proses pengolahan tertentu di Pabrik
Utilitas.
Secara garis besar proses pembuatan ammonia dapat dilihat pada struktur berikut:
Proses yang digunakan tergantung dari jenis bahan baku dan jenis teknologi.
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan ammonia adalah gas bumi, air dan
Universitas Sriwijaya
8
udara. Unit pabrik ammonia ini mengahasilkan ammonia cair dengan gas CO2 yang
merupakan bahan baku untuk pembuatan pupuk urea.
a. Feed Treating
Gas bumi dari Pertamina dengan komposisi CO2, H2S, C2-C6, RSH dan RSR
dialirkan ke knockoutdrum untuk memisahkan gas-gas ringan CO2, C2-C6 dan
hidrokarbon rantai panjang yang berupa cairan pada temperatur kamar, lalu masuk
ke filter (202-L) untuk menghilangkan kotoran atau debu yang ikut masuk ke dalam
gas tersebut. Kemudian untuk menyerap H2S digunakan katalis ZnO dengan reaksi.
Universitas Sriwijaya
9
sampingan. Unit ini terdiri dari 2 unit reformer yakni primary reforming dan
secondary reforming (Rahman, 2017).
Hydrocarbon setelah diproses pada Desulfurizer dicampur dengan steam dan
selanjutnya diproses pada Primary Reformer dengan bantuan katalis nikel dengan
alumina yang ditempatkan di dalam tube reformer. Di dalam industri, reaksi
reformasi gas alam dengan steam merupakan proses utama untuk memproduksi gas
sintesis yang terutama terdiri dari CO dan H2. Jika gas alam yang dimaksud dalam
hal ini direpresentasikan dengan CH4, maka reaksi-reaksi utama reformasi gas alam
dengan steam dapat dituliskan seperti dalam persamaan-persamaan berikut :
CH4 H2O CO 3 H2
CO H2O CO2 H2
CH4 2 H2O CO2 4 H2
(Hyman, 1968; Hinderink et al., 1996; Froment dan Bischoff, 1990 dalam
Abdurrakhman dkk, 2012).
Burner digunakan untuk memanaskan feed sampai mencapai suhu reaksi.
Suhu operasi 8500 ºC dan tekanan 18 kg/cm2, sedangkan steam/carbon sebesar 2,5-
8 mol. Jika feed-nya methane, diperlukan steam rasio karbon lebih kecil
dibaningkan dengan butana. Disamping kebutuhan steam untuk keperluan proses
Shift Catalyst. Kebutuhan steam harus seimbang agar effluent dari reformer jangan
ada yang terbentuk metana.
Dalam tahap penambahan nitrogen, gas sintesis didinginkan sedikit hingga
7350 ºC kemudian baru dimasukkan pada secondary reformer. Pada Secondary
reformer, gas sintesis dicampur dengan udara. Dengan reaksinya:
CO + H2O CO2 + H2
O2 + 2 CH4 2 CO + 4H2
O2 + CH4 CO2 + 2 H2
2O2 + CH4 2 H2O + CO2
Dalam tahapan penghilangan karbon monoksida, akan dilakukan pada tahapan Shift
Converter (Amin et al., 2013).
c. Shift Converter
Karbon monoksida pada reformer tidak akan terserap pada absorber sistem
dan karbon monoksida ini harus dikonversi menjadi karbon dioksida pada Shift
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
BAB II
PENUTUP
3.1 Simpulan
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH4 dengan CO2 dan bahan
dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara 45-
46%. Bahan baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok
dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagi menjadi enam unit. Unit-unit
proses tersebut adalah sintesa unit, purifikasi unit, kristaliser unit, prilling unit,
recovery unit, dan terakhir proses kondesat treatment unit.
Universitas Sriwijaya
13
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrakhman, S., Sutijan dan Hidayat, M. 2012. Studi Simulasi pada Unit
Reformer Primer di PT Pupuk Sriwidjaya Palembang. Jurnal Rekayasa
Proses. 6(2): 31.
Amin, M.R., Sharear, S., Siddique and Islam, S. 2013. Simulation of Ammonia
Synthesis. American Journal of Chemical Engineering. 1(3): 60-61.
Anissa, Mayasari, I dan Hidayat, M.W. 2010. Makalah Kimia Industri Pupuk Urea.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Maulani, Amin. 2016. Materi Pengantar Industri Kimia (PIK).
http://aminmaulani.blogspot.co.id. Diakses pada tangal 30 Maret 2018.
PT. Pupuk Sriwidjaja. 2018. http://pusri.co.id/. Diakses pada tanggal 08 Januari
2018.
Rahman, S.A. 2017. Proses Produksi Amoniak di PT Pusri.
http://www.wanimulyo.web.id/. Diakses pada tanggal 20 Maret 2018
Ratnasari, D., Fanani, F dan Sari, T.N. 2015 Makalah Teknik Pengolahan
LimbahIndustri Pupuk Urea. Yogyakarta: Politeknik LPP.
Saputri, L.I. 2017. Analisis Gas Alam (CH4 dan H2S) sebagai Bahan Baku di PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang dengan Menggunakan Metode Kromatografi
Gas. Indralaya: Universitas Sriwijaya.
Universitas Sriwijaya