PENDAHULUAN
1
1.2.5 Apa saja komplikasi hipertensi ?
1.2.6 Bagaiman cara pencegahan hipertensi ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hubungan jantung adalah:
2.2.1.1 atas: pembuluh darah besar
2.2.1.2 bawah: diafragma
2.2.1.3 setiap sisi: paru-paru
2.2.1.4 belakang: aorta dessendens, oesopagus, columna vertebralis
2.2.2 Arteri
Adalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ.
Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan
elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar memiliki lapisan tengah yang terdiri
dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih
kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada
suatu organ).
4
salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan
darah.
2.2.4 Arteriol
Adalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot
dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter
pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal, suplai darah pada jaringan/organ
berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat.
5
Apabila merasakan beberapa gejala di atas, segera cari bantuan untuk
mengatasi tekanan darah tinggi mengingat banyaknya komplikasi serius yang bisa
dialami diantaranya:
1. Kerusakan otak Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya
pembuluh darah otak (stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah tertentu otak
sedangkan bagian lain otak tidak teraliri cukup sehingga bagian otak menjadi
rusak.
2. Kerusakan jantung Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot
jantung kiri sehingga jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung
kiri disebabkan jantung bekerja keras untuk memompa darah.
3. Kerusakan ginjal Tingginya tekanan darah akan membuat pembuluh darah
dalam ginjal tertekan. Akhirnya, pembuluh darah menjadi rusak dan
menyebabkan fungsi ginjal menurun hingga mengalami kegagalan ginjal.
4. Kerusakan mata Tekanan darah yang tinggi menyebabkan tertekannya
pembuluh darah dan syaraf pada mata sehingga penglihatan terganggu.
Pada pemeriksaan fisik, hipertensi juga dicurigai ketika terdeteksi
adanya retinopati hipertensi pada pemeriksaan fundus optik di belakang mata
dengan menggunakan oftalmoskop. Biasanya beratnya perubahan retinopati
hipertensi dibagi atas tingkat I-IV, walaupun jenis yang lebih ringan mungkin sulit
dibedakan antara satu dan lainnya. Hasil oftalmoskopi juga dapat memberi petunjuk
berapa lama seseorang telah mengalami hipertensi.
6
5. Kelainan kadar lemak dalam darah (Dislipidemia).
6. Konsumsi yang berlebihan atas garam, alkohol, dan makanan yang berlemak
tinggi.
7. Kurang mengonsumsi makanan yang berserat dan diet yang tidak seimbang.
2.7 Komplikasi
2.7.1 Komplikasi ginjal
Mikroalbuminuria dan proteinuria dipstick merupakan tanda awal nefropati
hipertensif. Pengendalian tekanan darah memperlambat laju kerusakan ginjal.
Dampak primernya adalah kerusakan pada pembuluh darah ginjal akibat tekanan
yang mengingkat. Kerusakan pada pembuluh resisten ini membuat endotel kapiler
glomerulus terkena hipertensi yang merusak.
7
2.7.2 Komplikasi kardiovaskular
Resistensi vascular yang tinggi membuat jantung teregang dan menyebabkan
hipertopi ventrikel kiri. Hipertensi juga meningkatkan aterosklerosis arteri.
2.8 Pencegahan
Cukup banyak orang yang mengalami hipertensi tetapi tidak menyadarinya.
Diperlukan tindakan yang mencakup seluruh populasi untuk mengurangi akibat
tekanan darah tinggi dan meminimalkan kebutuhan terapi dengan obat
antihipertensi. Dianjurkan perubahan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah,
sebelum memulai terapi obat. Pedoman British Hypertension Society 2004
mengajukan perubahan gaya hidup yang konsisten dengan pedoman dari US
National High BP Education Program tahun 2002 untuk pencegahan utama bagi
hipertensi sebagai berikut:
1. Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–25 kg/m2).
2. Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai <100 mmol/ hari
(<6 g natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari). Banyak yang tidak
menyadari bahwa makanan ringan dan juga mie instan banyak mengandung
garam, demikian juga vetsin yang sebenarnya adalah monosodium glutamate,
karenasodium sebenarnya adalah nama lain dari natrium.
3. Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan cepat (≥30
menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu).
8
4. Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-laki dan tidak
lebih dari 2 unit/hari pada perempuan.
5. Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya, sedikitnya
lima porsi per hari).
6. Lakukan pengecekan tekanan darah secara rutin.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1 Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis
dengan tekanan darah diarteri meningkat.
2 Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke,infark miokard (serangan
jantung), gagal jantung,aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit
arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.
3 Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial)atau hipertensi sekunder.
4 Penyebab Hipertensi yaitu faktor genetika, usia, dan jenis kelamin, ada
beberapa faktor penyebab lainnya, antara lain:
a. Stres atau perasaan tertekan.
b. Kegemukan (Obesitas).
c. Kebiasaan merokok.
d. Kurang berolahraga.
e. Kelainan kadar lemak dalam darah (Dislipidemia).
3.2 Saran
Beberapa orang yang memiliki sistem metabolisme tubuh yang buruk,
biasanya tidak akan mengalami perubahan yang signifikan bahkan setelah
menjalankan hal-hal di atas. Perubahan gaya hidup yang efektif dapat menurunkan
tekanan darah setara dengan masing-masing obat antihipertensi. Kombinasi dari
dua atau lebih perubahan gaya hidup dapat memberikan hasil lebih baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
“Penuntun Diet”;Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, “Kapita Selekta
Kedokteran” Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI,
Jakrta, 1999
W. H. Omegawati, dan Khori Ariyanti, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Jakarta: 2005,
Gramedia.
Mackinnon, Kathy. 1986. Alam Asli Indonesia: Flora, Fauna, dan Keserasian. Jakarta:
Tira Pustaka.
http://tokobiofir.com/tag/penyebab-hipertensi,
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1142327826,23515,
11