TENTIR
DEPARTEMEN
PARASITOLOGI
Modul Kulit dan Jaringan Penunjang 2017
Tentir dari :
1. Kuliah Regenerasi, dr. M. In’am Ilmiawan, M. Biomed
Pada kuliah ini dibahas bagaimana sih proses dari penyembuhan luka.
Karena ini modul Kulit dan Jaringan Penunjang, jadi pertama-tama kita harus tau dulu gimana sih struktur
dari kulit kita.
Ket. Gambar :
Nah, ditentir yang kita buat hanya meriview saja ya. Karena nanti untuk struktur kulit yang lebih jelas, ada
di tentir histologi yang lebih pakar. Hehe
Karena pada kuliah ini membahas tentang proses penyembuhan luka, kita juga harus tau apa saja penyebab
luka. Luka adalah sebuah kondisi kerusakan atau hilangnya sebagian jaringan tubuh yang bisa
terjadi akibat trauma benda tumpul/tajam, suhu, zat kimia, gigitan hewan, dan si doi yang bisa bikin
luka di hati :P. Ada luka yang disebabkan dari dalam tubuh dan ada yang dari luar tubuh. Faktor penyebab
luka ada yang dari fisik, listrik, kimia dan suhu.
1. Luka memar, yaitu kondisi yang disebabkan karena rusaknya pembuluh darah pada bagian tubuh
tertentu sehinga darah meresap ke jaringan sekitar.
Dalam proses penyembuhan luka melibatkan proses peradangan (inflamasi). Dalam penyembuhan luka ada
yang namanya :
1. REGENERASI , yaitu dia kembali seperti asli, jadi tidak ada bekasnya. Misalnya pada ekor cicak
yang putus, dia dapat kembali beregenarasi menjadi ekor lagi. Digantikan oleh sel yang sama.
2. REPAIR , proses penyembuhan tapi dia digantikan oleh jaringan pengganti, biasanya jaringan
ikat/jaringan kolagen/jaringan parut. Jaringan tersebut kurang fungsional, artinya tidak berfungsi
seperti sedia kala.
Kedua proses tersebut regenasi ataupun repair dapat terjadi bersamaan, tetapi ada yang lebih mendominasi.
Misalkan , pada tulang dan epitel proses regenerasi lebih banyak dibandingkan dengan repair. Sedangkan
pada saraf dan jantung proses repair lebih mendominasi dibandingkan dengan regenerasi, penyebabnya
adalah karena sel saraf termasuk kedalam jenis sel permanen.
Kemudian , tahap-tahap penyembuhan luka. Karena semua proses perlu tahap, termasuk untuk sukses juga
perlu tahap ya guys. Nah jadi apa aja sih tahapnya.
Cairan
keluar,
sehingga
timbullah
bengkak
1. Resolusi , sembuh tidak ada bekas. Kerusakannya menghilang. Mediator inflamasi tidak terjadi
komplikasi reda.
2. Terbentuk nanah, nah ini proses peradangannya berlebihan (sesuatu yang berlebihan emang gak
baik, jadi jangan terlalu mencintai pasangan berlebihan ya wkwkwk). Sel darah putih banyak yang
mati terutama sel neutrophil. Neutrophil ini mengandung protein atau enzim yang namanya
protease, yaitu protein yang mencerna, jaringannya sekitar dicerna. Kita tau sel darah putih
hidupnya tidak lama, nah ketika sel darah putihnya mati protease ini keluar sehingga merusak
2. Untuk yang embrio sama juga prosesnya ya man teman , karena embrio juga dapat nutrisi atau
pertahanan dari si ibunya , jadi otomatis tidak melalui darah.
Alternatively activated Macrophage (M2) lebih mendominasi ketika kuman-kuman telah mati dan tersisa
kulit mati. M2 menghasilkan IL-10 dan TGF-β untuk proses anti inflamasi. Kemudian TGF-β yang sama
juga akan menyuruh fibroblast untuk menghasilkan kolagen yang banyak.terjadilah proses perbaikan
jaringan dan penutup luka. Pada kasus radang kronik, makrofag berperan untuk mensuport sel limfosit T.
LANJUUUUUTTTTTT……
Pada proses penyembuhan luka, ada dua jenis proses, yaitu regenerasi dan repair. Pada repair, jaringan yang
terkena luka digantikan oleh jaringan ikat untuk menutupi luka. Sedangkan pada regenerasi, jaringan yang
terkena luka adalah jaringan sel yang dapat membelah dirinya lagi sehingga dapat kembali seperti semula.
Seperti yang sudah dijelaskan diawal ya…
Pada proses regenerasi luka yang didapat hanya merusak epitel dan tidak mengenai jaringan-jaringan di
bawahnya. Pembuluh darah di bawahnya juga tidak mengalami kerusakan sehingga luka dapat sembuh
kembali seperti semula tanpa meninggalkan bekas. ( ini gambar yang kiri)
Sebaliknya, pada luka yang merusak hingga jaringan di bawah epitel, maka regenerasi tidak dapat
dilakukan. Jaringan-jaringan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk membelah dirinya untuk menutupi
luka sehingga fibroblas akan berproliferasi di daerah luka dan membentuk jaringan parut. Jaringan ikat
fibrosa adalah jaringan yang non-fungsional sehingga daerah tersebut akan kehilangan fungsinya dan juga
akan tertinggal bekas luka. (ini gambar yang kanan)
Proses regenerasi terjadi melalui proses komunikasi faktor pertumbuhan antara sel yang satu dengan sel
yang lain. Pada hati, kemampuannya untuk melakukan regenerasi tinggi. Jika terdapat luka sel-selnya dapat
membelah dirinya.
Proses regenerasi dimulai dengan sel progenitor (di hati disebut hepatosit) yang siap menjadi pengganti sel
yang rusak akan menerima sinyal-sinyal seperti EGF dan TGF-α. Sinyal-sinyal tersebut akan merubah sel
dari fase pembelahan sel G0 ke G1 dan kemudian berlanjut ke fase mitosis untuk membelah diri. Setelah
terjadi pembelahan sel dan luka tertutup, sel-sel tersebut akan bertemu dan memberikan sinyal seperti HGF
untuk menghentikan pembelahan sel. Maka luka kembali menjadi normal dan proses regenerasi selesai.
a. Fase inflamasi :
– Hari ke 0-5
– Respon segera setelah terjadi injuri, pembekuan darah, untuk mencegah kehilangan darah
– Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa
– Fase awal terjadi haemostasis
– Fase akhir terjadi fagositosis
– Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi
– Hari 3-14
– Disebut juga dengan fase granulasi karena adanya pembentukan jaringan granulasi pada luka, luka
nampak merah segar, mengkilat
A. Jaringan granulasi yang menunjukkan banyak pembuluh darah, edema, dan matriks ekstraselular
yang longgar yang mengandung sel inflamatori. Kolagen diwarnai biru dengan trichorme; Kolagen
minimal matang bisa dilihat pada titik ini.
B. Pewarnaan trichorme pada bekas luka dewasa, menunjukkan kolagen padat, yang hanya saluran
vaskular yang tersebar
Merupakan proses pembentukan pembuluh darah baru dari pembuluh yang telah ada, terutama vena.
Atau
Timbulnya pembuluh darah baru terjadi melalui pertumbuhan percabangan pembuluh darah yang ada dan
terdiri dari langkah berikut:
1. Vasodilasator terjadi karena respons terhadap NO dan pertambahan permeabilitas yang diinduksi
oleh VEGF (Vaskular Endothelial Growth Factor).
2. Lepasnya peisit dari permukaan.
3. Migrasi sel endotel menuju tempat jejas.
4. Proliferasi sel endotel di belakang sel yang bermigrasi di depannya.
5. Proses penyesuaian bentuk menjadi pipa kapiler.
6. Pengumpulan sel periendotel (perisit untuk kapiler kecil dan sel otot polos untuk pembuluh darah
yang lebih besar) untuk membentuk pembuluh matur.
7. Supresi proliferasi endotel dan migrasi serta deposisi membran basalis.
A B
Luka A. Luka yang lurus dan rata, proses penyembuhannya minimal. Yang pertama proses pembekuan
darah. Darah yang beku tadi segera dicairkan kembali dan digantikan jaringan ikat. Terjadi
reepitelisasis semakin keatas dari sel basal. Pembuluh darah baru terbentuk kemudian dia akan
sempurna lagi. Pada luka ini jaringan ikatnya minimal. Ini biasa dijumpai pada luka bedah atau
bekas ditusuk jarum.
Luka B. Luka terlalu besar dan luas. Apa yg akan terjadi? Proses peradangannya juga akan luas sehingga
jaringan ikat yang terbentuk juga akan luas. Ini biasanya luka akibat trauma yg tidak disengaja.
Pada gambar diatas ini namanya kulkus, luka yang seperti sumur. Ini adalah contoh luka akibat penekanan,
seorang pasien yang berbaring lama, lama-lama tidak dapat pasokkan darah tonjolan tulang itu akan luka
lecet dan lama kelamaan akan menyebabkan kulkus. Maka sebaiknya orang yang lumpuh sering-sering ubah
posisi baring.
1. Keloid , jaringan parut yang melebihi diameter dari luka. Tidak semua orang bisa keloid, hanya
orang-orang tertentu yg punya bakat (gen nya). Struktur diatasnya tidak seperti kulit (tipis).
2. Jaringan parut, belum sampe batas.
ALHAMDULILLAH SELESAI…..