Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Ekstrak Etanol Kayu Manis(Cinnamomum Burmanii) Terhadap Peningkatan

GR-1 yang Mengekspresikan IFNγ Dan Aktifitas Fagositosis Makrofag

The Effect of Cinnamomum burmannii Ethanol Extract Against Increase of GR-1


Expressing IFNγ and Macrophage Phagocytic Activity

Putri Akte Susanti, Pratiwi Trisunuwati, Sri Murwani


Program Studi Pendidikan Dokter Hewan, Program Kedokteran Hewan,
Universitas Brawijaya
Putri.akt3@gmail.com

ABSTRAK

Ekstrak etanol kayu manis (C. burmanii) memiliki kandungan sinamaldehid, yang
mampu meningkatkan sistem imun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek
imunostimulator ekstrak etanol kayu manis (C. burmanii) pada mencit BALB/c yang diinfeksi
bakteri S. enteritidis. Penelitian menggunakan true experimental design, post test control
design only, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data dianalisis
menggunakan one way ANOVA dengan korelasi regresi α=0,05. Mencit BALB/c dibagi
menjadi enam kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif, kontrol positif dan dosis
terapimasing-masing yaitu 50mg/kg BB, 100mg/kg BB, 150mg/kg BB dan 200mg/kg BB, pada
hari terakhir pelakuan mencit BALB/c diinfeksi bakteri S.enteritidis dosis 0,25 ml x 108
CFU/ml untuk melihat reaksi sistem imun. Parameter yang diamati adalah jumlah TCD4 dan
IFN-γ dengan teknik penghitungan flowcytometry. Hasil pengamatan menunjukkan terdapat
peningkatan jumlah sel T CD4 yang mengekspresikan IFN-γ semakin besar dosis ekstrak
etanol kayu manis sebagai perlakuan pada penelitian ini semakin tinggi pula peningkatan sel T
CD4 dan sel T CD4 yang mengekspresikan IFN-γ. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol kayu manis (C. burmanii) memiliki efek
imunostimulator.

Kata kunci : Cinnamomum burmannii, GR-1 yang mengekspresikan IFNγ, makrofag

ABSTRACT
Cinnamomum burmannii is enriched with cinnamaldehyde a natural booster for immunity
response in body. In spite of its immunostimulant effect, Cinnamomum burmannii research to
increase Granulocyte Receptor - 1 (GR-1) which recognizes neutrophil expressing IFNγ and
macrophage phagocytosis activities have not been explored. The main purpose of this research
is to analyze the effects of Cinnamomum burmannii ethanol extract to increase GR-1
expressing IFNγ and macrophage phagocytosis activities. This research uses Experimental Post
Test Control Design Only using Completely Randomized Design (CRD). Cinnamomum
burmannii was given orally at doses of 50, 100, 150 and 200 mg/kg. The Salmonella enteritidis
infection at a dose of 0,2 ml X 108 ml/CFU included. Measurements with Flowcytometry
showed increase in GR-1 expressing IFNγ and macrophage phagocytosis activities through
Giemsa Stain Test. The data analyzed using one way ANOVA where higher doses of
Cinnamomum burmannii ethanol extract increased the GR-1 levels, enhancing the IFNγ by
97.7% and macrophage phagocytosis activity by 98.1% with α = 0,05. The above result
determines that Cinnamomum burmannii ethanol extract can increase GR-1 expressing IFNγ
and macrophage phagositosis activities. The conclusion of the research shows that

1
Cinnamomum burmannii Ethanol Extract can be utilized as immunostimulant which can
increase immune system.

Key worrds : Cinnamomum burmannii, GR-1 expressing IFNγ, macrophage.

PENDAHULUAN
Kayu manis spesies Cinnamomum (2007) meneliti efek imunomodulator ekstrak
burmannii merupakan salah satu tanaman daun ketepeng cina terhadap aktivitas dan
obat yang banyak dijumpai di wilayah kapasitas fagositosis makrofag, Munawaroh
Indonesia (Gunawan, 2011). Menurut (2008) yang melakukan pengekstrakan pada
Rismunandar dan Paimin (2003) kayu manis daun sembung untuk melihat adanya
memiliki berbagai kandungan yang peningkatan aktifitas makrofag pada Mus
bermanfaat untuk kesehatan diantaranya musculus jantan yang diinfeksi dengan
berkhasiat untuk obat asam urat, tekanan Listeria monocytogenes.
darah tinggi, maag, vertigo, masuk angin, Dewanti (2010) meneliti pengaruh
diare, perut kembung, muntah-muntah, ekstrak air cincau hitam terhadap ekspresi
hernia, susah buang air besar, asma, sariawan, interferon gama dan aktifitas sel NK, sel
sakit kencing, antirematik, peluruh keringat, sitotoksik dan makrofag secara in vivo dan
peluruh kentut, dan meningkatkan nafsu menentukan efek sitotoksiknya dengan kultur
makan. Dari penelitian Arrar (2009) kayu sel mieloma Mus musculus serta Betrisna
manis juga terbukti sebagai antibakteri pada (2010) yang meneliti efektivitas kombinasi
Bacillus cereus, Listeria monocytogenes, herbal dengan zink dalam pakan terhadap
Staphylococccus aureus, Helicobacter pylori, aktivitas dan kapasitas fagositosis sel
Salmonella typimurium, Salmonella anatum polimorfonuklear pada ayam broiler yang
dan Escherichia coli . Selain itu kayu manis ditantang dengan Escherichia coli. Namun
juga terbukti sebagai anti inflamasi, anti demikian, penelitian tentang efek
jamur, anti oksidan, anti diabetik, insektisida imunomodulator ekstrak etanol kayu manis
dan nematisida. jenis Cinamomum burmannii terhadap
Kandungan yang terdapat dalam kayu peningkatan interferon gamma dan aktifitas
manis adalah minyak atsiri, safrole, fagositosis marofag pada Mus musculus galur
sinamadehid, eugenol, tanin, damar, kalsium BALB/c belum pernah dilakukan sebelumnya
oksanat, zat penyamak, flavanoid, saponin dan perlu penelitian lebih lanjut.
serta kandungan gizi lainnya seperti gula, Etanol sangat cocok digunakan untuk
protein, lemak kasar dan pektin yang diduga mengekstraksi kayu manis karena etanol
ikut membantu daya kerja dalam respon imun mempunyai polaritas yang tinggi sehingga
(Gunawan, 2004; Guanther, 2006; Wang, dapat mengekstrak komponen dalam kayu
2009; Wijayanti, 2011). Menurut penelitian manis lebih banyak dibandingkan jenis
Ramchandra (2006) Kayu manis jenis pelarut organik yang lain, mempunyai titik
Cinnamomum zeylanicum bark pada dosis didih yang rendah dan aman. Menurut
100 mg/kg BB memiliki efek imunostimulan penelitian Jayahudin, 2009 terbukti bahwa
pada hewan model tikus. penggunaan etanol sebagai pelarut
Penelitian mengenai herbal untuk menghasilkan rendemen dan kadar
meningkatkan respon imunitas telah banyak sinamaldehid dalam minyak kayu manis lebih
dilakukan diantaranya oleh Damayanti (2005) besar dibandingkan dengan pelarut heksan
yang meneliti tentang ekstrak Hedyotis yang bersifat non polar, metanol dan air. Hal
corymbosa terhadap aktifitas fagositosis ini ditegaskan kembali oleh Perry, 2007
makrofag Mus musculus galur BALB/c yang bahwa pelarut polar merupakan pelarut yang
diinfeksi Salmonella typhimurium, Kusmardi baik dalam proses ekstraksi.

2
Pada penelitian ini digunakan bakteri senantiasa siap sedia berjaga-jaga terhadap
Salmonella enteritidis sebagai bakteri adanya suatu antigen yang berbahaya bagi
penantang untuk terapi kayu manis sebagai tubuh
imunomodulator. Salmonella enteritidis yang Penggunaan hewan coba dalam
masuk ke dalam tubuh akan berhadapan penelitian ini adalah Mus musculus galur
dengan sistem pertahanan tubuh berupa BALB/c yang telah mendapatkan jaminan
fagositosis (Ariyanti, 2007). Sel T dalam free pathogen. Penggunaan BALB/c sebagai
sistem imun akan memproduksi interferon hewan model untuk penelitian
gamma yang akan mengaktifasi makrofag Imunomodulator telah banyak digunakan
sebagai sistem fagosit mononuklear dan sebelumnya sebagaimana yang telah
neutrofil sebagai sistem fagosit dilakukan oleh Munawaroh (2008),
polimorfonuklear (Abbas, 2007). Sel neutrofil Damayanti (2005) dan Kusmardi, dkk.
akan dikenali oleh marker GR-1 dalam uji (2007).
flowcytometry (Rifa’i, 2004). Respon imun ini

MATERI DAN METODE


Persiapan Hewan Model sekali-sekali diaduk, kemudian didiamkan
Hewan coba berupa mencit BALB/c selama 18 jam. Maserat dipisahkan dengan
berjenis kelamin betina berumur 6-7 minggu cara disentrifuse. Proses penyarian diulangi
dengan berat 25-30 gram, mendapatkan sekuranganya dua kali dengan jenis dan
jaminan bebas patogen dari Lab yang berada jumlah pelarut yang sama. Semua maserat
di jember, tidak dalam kondisi estrus dan dikumpulkan dan diuapkan dengan penguap
tidak dalam kondisi bunting, diadaptasikan tekanan rendah sampai diperoleh ekstrak
selama 7 hari di Laboratorium Biokimia kental. Rendeman yang diperoleh 30%.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Ekstrak kental ditimbang kemudian
Alam (MIPA) Universitas Brawijaya, ditambahkan bahan pengisi 5% aerosil dan
tujuannya adalah untuk mengoptimalkan 65% amylum, setelah itu diaduk hingga
kondisi tubuh terhadap lingkungan yang baru. merata dan siap untuk dikeringkan selama 10
Pemberian pakan dan minum secara jam dengan metode freeze drying.
adlibitum. Hewan coba mencit BALB/c, Ekstrak kering etanol kayu manis (C.
terlebih dahulu diseleksi (usia, umur, berat burmanii) yang didapatkan ditimbang sesuai
badan, kesehatan), hewan coba dibagi dalam dosis perlakuan untuk diberikan kepada
enam kelompok perlakuan. Setiap kelompok mencit BALB/c secara per oral. Penimbangan
perlakuan terdiri dari lima ekor mencit serbuk ekstrak etanol kayu manis dilakukan
BALB/c. di Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi
. Progam Kedokteran Hewan Universitas
Pembuatan Ekstrak etanol kayu manis Brawijaya.
Ekstrak etanol kayu manis didapatkan
dari Destimed Kp. yang beralamat di Cakung Persiapan bakteri Salmonella Enteritidis
No. 1 Rt05/Rw03 Jatisari-Bekasi dalam Bakteri S. enteritidis didapatkan dari
sedian ekstrak kering serbuk. Ekstrak kayu koleksi Laboratorium Mikrobiologi dan
manis dibuat dari kulit batang atau ranting C. Imunologi Progam Kedokteran Hewan
burmanii, suku Lauraceae, mengandung Universitas Brawijaya dengan kode
minyak atsiri 2,5 % dan kadar sinamaldehid 0405/03/2013 (lampiran 2) yang telah diuji
1,03%. Dimaserasi menggunakan pelarut kemurniannya di balai besar veteriner Wates
etanol 70%. Satu bagian serbuk kering kulit Yogyakarta. Selanjutnyadisesuaikan dengan
kayu manis dimasukan kedalam maserator, standart Mc Farland yaitu 0,5. Preparasi
kemudian ditambahkan 10 bagian etanol bakteri S. enteritidis dilakukan di
70%. Direndam selama 6 jam pertama sambil Laboratorium Mikrobilogi dan Imunologi

3
Progam Kedokteran Hewan Universitas melakukan fagositosis. (Kusmardi dkk.,
Brawijaya. 2007; Chairul, 2012)

Pemberian Perlakuan Preparasi Limpa Untuk Pemeriksaan


Setelah 7 hari adaptasi, mencit BALB/c Flowcytometry
diberikan ekstrak etanol kering kayu manis Mus musculus BALB/c disayat bagian
yang dicampurkan dengan aquades steril abdomen sebelah kiri dengan menggunakan
sesuai dengan dosis kelompok yaitu, 50mg/kg gunting bedah setelah itu dicari organ limpa
BB,100mg/kg BB,150mg/kg BB, dan kemudian diangkat, dibilas dengan PBS
200mg/kg BB.Infeksi bakteri dengan tujuan sebanyak dua kali, diletakkan dalam cawan
mengetahui tingkat efektifitas petri yang berisi 5 ml PBS, digerus
imunostimulator ekstrak etanol kayu manis menggunakan pangkal spuit, disaring
(C. burmanii) yang telah diberikan. Mencit menggunakan filter milipore, dimasukkan
BALB/c diberi minum dan pakan standart dalam tabung propilen, disentrifugasi dengan
secara adlibitum pemberian pakan berupa kecepatan 2500 rpm selama 5 menit dengan
sedian berbentuk biskuit, bentuk ini suhu 40C kemudian diambil peletnya. Setelah
diharapkan agar tidak mencemari kandang, didapatkan pelet ditambahkan PBS 1 ml,
karena pakan diletakan diatas anyaman kawat dihomogenkan dengan cara pipeting, diambil
pada kandang. Mencit dikelompokkan dalam 100µl dimasukkan kedalam mikrotube baru,
6 kelompok secara acak dan diberi perlakuan ditambahkan 500l PBS, disentrifugasi
sesuai kelompoknya selama 14 hari dengan kembali dengan kecepatan 2500 rpm selama 5
pembagian yaitu kelompok kontrol menit dengan suhu 40C. Hasil dari
sentrifugasi diambil bagian peletnya
Euthanasi dan Pembedahan kemudian ditambahkan antibodi ekstraseluler
Eutanasi pada mencit dilakukan dengan (GR-1) sebanyak 50 l, diinkubasi selama 30
cara dislokasi servicalis, dilakukan sehari menit dengan suhu 40C, ditambahkan cytofix
setelah hari terakhir perlakuan yaitu hari ke cytofperm sebanyak 100µl, diinkubasi selama
22, sebelum dilakukan euthanasi. Mencit 20 menit dengan suhu 40C, ditambahkan
ditimbang berat badannya untuk mengetahui washperm 1 ml dan disentrifugasi lagi dengan
status kesehatan maupun gizi. Setelah kecepatan 2500 rpm selama 5 menit dengan
euthanasi, dilakukan pengambilan cairan suhu 40C. Setelah didapatkan pelet hasil
perironial dan organ limpa sentrifugasi ditambahkan antibodi intraseluler
(IFNγ) 50 µl, ditambahkan 300 l PBS,
Pemeriksaan Jumlah Makrofag yang Aktif dimasukkan dalam kuvet flowcytometry, dan
Melakukan Fagositosis dengan Pewarnaan kemudian dihitung jumlah sel neutrofil yang
Giemsa mengekspresikan IFNγ melalui alat
Cairan peritonial yang sudah ditantang flowcytometer (Rifa’i, et al., 2009).
dengan Salmonella enteritidis pada cawan
petri diteteskan pada objek glass sebanyak
satu tetes dibuat apusan tipis setelah itu Perhitungan Sel Granulosit Dengan
difiksasi di udara hingga mengering. Setelah Haemocytometer
kering diberikan cairan metanol dan dibiarkan Pelet yang sudah didapatkan dari
selama lima menit kemudian diberikan cairan organ limpa diambil sebanyak 5μl
giemsa 10% dan dibiarkan selama 30 menit. ditambahakan 95μl Trypan Blue dimasukan
Setelah itu dibilas dengan air mengalir, dalam konikel 15 ml dan dihomogenkan
dikeringkan dengan tissue atau kertas hisap. sehingga sel mati terwarnai dan sel hidup
Diamati dibawah mikroskop dengan dapat dihitung. Perhitungan untuk sel hidup
pembesaran 1000x dengan minyak emersi dan menggunakan kamar hitung dalam
dihitung jumlah sel makrofag yang aktif haemocytometer. Hasil perhitungan sel

4
granulosit digunakan dalam analisis data one way ANOVA. Bila hasil uji One Way
flowcytometry. ANOVA menunjukkan hasil yang signifikan
maka dilakukan uji post hoc test untuk
Analisis Data mengetahui signifikansi antar kelompok
Analisis data jumlah GR-1 yang perlakuan dengan tingkat kepercayaan (α) =
mengekspresikan IFN dan aktifitas 0,05.
fagositosis makrofag menggunakan analisis

HASIL DAN PEMBAHASAN


Ekspresi CD4 meningkat dibandingkan dengan kelompok
Hasil penelitian GR-1 yang kontrol negatif dan kelompok kontrol
mengekspresikan IFNγ menunjukkan bahwa positif.Tabel dan grafik peningkatan jumlah
perlakuan ekstrak etanol kayu manis CD4 dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
(C.burmanii) memiliki rata-rata yang

Tabel 1. Tabel rata-rata Jumlah Sel CD4


Ulangan (dalam satuan sel)
Perlakuan Rata-rata ± Std.Dev
1 2 3 4
Kontrol - 314.025 306.000 303.400 300.900 306.081,25 ± 5.690,46a
Kontrol + 1.587.425 1.551.000 1.428.875 1.514.750 1.520.512,50 ± 67.915,16b
Perlakuan 1 2.034.875 1.979.125 1.482.800 2.057.000 1.888.450,00 ± 272.411,00b
Perlakuan 2 2.554.375 2.593.500 2.672.325 2.013.725 2.458.481,25 ± 30.0534,49c
Perlakuan 3 3.243.275 2.662.375 3.329.100 3.185.925 3.105.168,75 ± 301.001,89d
Perlakuan 4 3.933.000 3.932.500 4.024.125 3.864.500 3.938.531,25 ± 65.507,98e
Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan, p = nilai signifikansi

Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan pada BALB/c yang diberi infeksi Salmonella
bahwa ekstrak etanol kayu manis (C. mengalami peningkatan jumlah leukosit
burmanii) dapat meningkatkan GR-1 yang secara signifikan termasuk neutrofil maupun
mengekspresikan IFNγ secara nyata (p< IFNγ dibandingkan kelompok yang diberi
0,05), rata-rata antar dosis perlakuan pakan standar.
cenderung meningkat (Lampiran 1). Menurut Lehner (2001) pada umumnya
Perhitungan dilanjutkan dengan analisis post antigen yang masuk dalam tubuh baik yang
hoc dengan uji Tuckey didapatkan hasil disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, fungi,
bahwa kelompok perlakuan 1, 2, 3, dan 4 prion dan viroid akan selalu memicu sistem
dengan dosis 50, 100, 150, sdan 200 mg/kg kekebalan tubuh dimulai dari pertahanan
BB memiliki perbedaan yang signifikan tubuh non spesifik dengan cara memusnahkan
dibandingkan kelompok kontrol negatif dan bakteri serta pertahanan tubuh spesifik
kelompok kontrol positif (Lampiran 1). dengan membentuk pertahanan yang lebih
Kelompok kontrol positif memiliki rata - rata kompleks melalui produksi antibodi ataupun
yang meningkat dibandingkan rata - rata dengan memproduksi berbagai sitokin.
kelompok kontrol negatif, hal tersebut sesuai Interferon gamma dan neutrophil
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Dikenali oleh GR-1) di dalam penelitian ini
Eckmann (2001) yang menunjukkan bahwa bekerja dalam jalur respon imun non spesifik.
terdapat peningkatan jumlah sel neutrofil Chavez et al. (2006) mengungkapkan IFNγ
maupun IFNγ pada hewan coba setelah bertindak sebagai imunomodulator melalui
penginfeksian bakteri Salmonella enteritidis regulasi ekspresi gen dengan sinyal
dibandingkan dengan hewan normal tanpa transduksi. Berdasarkan penelitian Cassatella
penginfeksian dan penelitian Lestarini (2008) (2006) Sel neutrofil mengekspresikan sekitar

5
1000 molekul reseptor yang dengan cepat dan Aktifitas Fagositosis Makrofag
stabil mengikat molekul IFNγ. Setelah Aktifitas fagositosis makrofag yang
berikatan, banyak reseptor yang melakukan didapatkan dihitung dari sediaan apus cairan
internalisasi sehingga menyebabkan peritonial dengan menghitung persentase sel
penurunan reseptor permukaan. Jalur sinyal makrofag yang melakukan fagositosis dari
IFNγ dalam neutrofil melalui Fc reseptor I 100 sel fagosit. Hasil penelitian sel makrofag
(FcγRI) yang mengandung wilayah respon yang aktif melakukan fagositosis
IFNγ untuk ikatan aktifasi faktor transkripsi menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak etanol
IFNγ. IFNγ distimulasi gen ekspresi jalur Jak- kayu manis (Cinnamomum burmannii)
Stat melalui aktivasi Stat1 dan stat3. Menurut memiliki rata - rata yang meningkat
Roilides et al (2002) Interferon gamma dibandingkan dengan kelompok kontrol
meregulasi sejumlah ekspresi gen dalam negatif dan kelompok kontrol positif, hal ini
neutrofil termasuk regulator reseptor sejalan dengan hasil ekspresi IFNγ.
komplemen, stimulator limfosil B, faktor Tabel dan grafik peningkatan IFN-γ dapat
kemotaktik dendrit, reseptor kemokin, faktor dilihat pada tabel 2 berikut :
kemotaktik neutrofil dan sitokin pro
inflamasi.

Tabel 2. Rataan sel makrofag yang aktif melakukan fagositosis


Ulangan (dalam satuan sel)
Perlakuan Rata-rata ± Std.Dev
1 2 3 4
Kontrol - 46 47 42 39 43,50±3,69a
Kontrol + 55 56 58 61 57,50±2,64b
Perlakuan 1 69 63 64 65 65,25±2,62c
Perlakuan 2 74 73 79 81 76,75±3,86d
Perlakuan 3 86 84 85 83 84,50±1,29e
Perlakuan 4 87 91 93 96 91,75±3,77f
Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan, p = nilai signifikansi

Pada uji ANOVA menunjukkan bahwa adaptif terutama sistem imun seluler.
ekstrak etanol kayu manis (Cinnamomum Nurhayati (2001) menjelaskan bahwa IFNγ
burmannii) mempunyai potensi untuk berefek autokrin maupun parakrin dimana
meningkatkan aktifitas fagositosis makrofag, IFNγ yang diproduksi oleh sel T maupun oleh
rata - rata perlakuan cenderung meningkat makrofag akan kembali mempengaruhi
dibandingkan dengan rata - rata kontrol peningkatan respon imun seluler termasuk
negatif dan positif. Pada hasil post hoc dengan melalui fagositosis oleh makrofag.
uji Tukey didapatkan hasil bahwa kelompok Kelompok kontrol (+) yang diberi
perlakuan memiliki perbedaan yang infeksi S. enteritidis memiliki rata-rata lebih
signifikan dibandingkan kelompok kontrol meningkat dibandingkan rata-rata kelompok
negatif dan kelompok kontrol positif kontrol (-) yang hanya diberikan pakan, hal
(Lampiran 2). Pemberian bakteri Salmonella ini sesuai dengan penelitian oleh Kusmardi
memacu makrofag memproduksi sitokin dkk. (2007) dan Damayanti (2005) yang
termasuk IFNγ, dimana menurut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
Mulyaningsih (2012) IFNγ merupakan sitokin aktifitas fagositosis makrofag secara
yaitu protein solubel BM kecil berupa signifikan pada hewan coba yang diberi
glikoprotein yang disekresikan oleh leukosit infeksi bakteri Salmonella dibandingkan
atau sel lain dalam tubuh sebagai respon dengan hewan normal tanpa penginfeksian
terhadap sejumlah rangsangan sehingga akan dengan pewarnaan giemsa.
mengaktivasi sistem imun baik alami maupun

6
Rios (2010) menjelaskan UCAPAN TERIMA KASIH
sinamaldehid bekerja dalam meningkatkan Peneliti mengucapkan terima kasih
pengenalan patogen oleh toll-like receptor kepada drh. Dahliatul Qosimah., Mkes dan
(TLR) sehingga memicu peningkatan Dr. Sri Murwani , drh., MP yang telah
aktivitas monosit atau makrofag. Medzhitov mengijinkan penulis mengikuti penelitian
dan Janeway (2003) menyatakan, respon payung ini kepada Prof. Dr. Pratiwi
imun innate dipicu oleh adanya patogen yang Trisunuwati, drh., MS sebagai dosen
nantinya dikenali oleh TLRs yang ada pada pembimbing pertama.
monosit atau makrofag. Ditegaskan kembali
oleh Takeda, et al. (2003) Proses pengenalan DAFTAR PUSTAKA
oleh TLRs akan menstimulasi produksi
sitokin pro inflamasi termasuk IL-1 dan IL-6. Abbas, A. K., A. H. Lichtman and S. Pillai.
Kedua interleukin yang sudah teraktifasi 2007. Cellular and Molecular
bekerja secara sinergis untuk proliferasi sel T Immunology. 6th edition. Saunders
menjadi dua subset yaitu Th1 dan Th2. Peran Elsevier. 66-67
Th1 adalah memproduksi interferon gamma
yang memiliki fungsi utama dalam imunitas Araar, H. 2009. Cinnamon Plant Extracts : a
nonspesifik dan spesifik, yaitu mengaktifkan Comprehensive Physico-Chemical And
makrofag, merangsang ekspresi MHC kelas I Biological Study For Its Potential Use as a
dan II APC, merangsang efek sitolitik sel Biopesticide. [ Thesis ]. Master of Science
natural killer (NK) dalam melisis sel-sel yang in Mediterranean Organic Agriculture.
terinfeksi virus dan bekerja terhadap sel B Istituto Agronomico Mediterraneo di Bari
dalam switching subkelas IgG yang
berpartisipasi dalam eliminasi mikroba. Ariyanti, T., R. I. Fazrina dan Darmono.
Menurut penelitian Chao, et al. (2007) 2007. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Iler
sinamaldehid bekerja dalam menghambat Terhadap Infeksi Salmonella enteritidis
MAP kinase dan mengekspresikan sitokin Pada Mencit (Mus musculus). Balai Besar
melalui aktifasi TLRs oleh makrofag. Penelitian Veteriner. Bogor.
Sinamaldehid menghambat pelepasan ROS
Betrisna, D. 2010. Efektivitas Kombinasi
dan mengaktifasi MAPKs sebagai ekspresi
Herbal dengan Zink dalam Pakan
sitokin proinflamasi.
Terhadap Aktivitas dan Kapasitas
Fagositosis Sel Polimorfonuklear pada
KESIMPULAN
Ayam Broiler yang Ditantang dengan
Ekstrak etanol kayu manis
Escherichia coli [Skripsi]. Fakultas
(Cinnamomum burmannii) dapat dijadikan
Kedokteran Hewan. Institut Pertanian
sebagai imunostimulan yang dapat
Bogor.
meningkatkan GR-1 yang mengekspresikan
IFNγ dan aktifitas fagositosis makrofag. Chairul dan Praptiwi. 2012. Uji Efektivitas
Semakin tinggi peningkatan jumlah dosis Imunomodulator Tiga Jenis Zingiberaceae
ekstrak etanol kayu manis (Cinnamomum Secara In Vitro Melalui Pengukuran
burmannii) yang diberikan pada Mus Aktivitas Sel Makrofag Dan Kapasitas
musculus BALB/c yang diinfeksi dengan Fagositosis.Puslit Biologi LIPI. Cibinong.
bakteri Salmonella enteritidis pada penelitian
ini memberikan pengaruh semakin tinggi Chao, L. K., K. F. Hua., H. Y. Hsu., Y. C. Su
peningkatkan GR-1 yang mengekspresikan and S. T. Chang. 2007. Study on the
IFNγ dan peningkatan jumlah sel makrofag Inflamatory Activity of Essential Oil from
yang aktif melakukan fagositosis. Leaves of Cinnamomum asmophloeum.
Journal Agriculture Food Chemistry. 53 :
7274-7278.

7
Damayanti. 2005. Pengaruh Ekstrak Hedyotis Lehner M. D. 2001. Immunomodulation by
corymbosa Terhadap Aktifitas Fagositosis Endotoxin Tolerance in Murine Models of
Makrofag Mencit BALB/c yang Diinfeksi Inflammation and Bacterial Infection
Salmonella typhimurium [Skripsi]. (Dissertation). University of Konstanz.
Fakultas Kedokteran. Universitas
Diponegoro. Lestarini.I. A. 2008. Pengaruh Pemberian
Phyllanthus niruri L Terhadap Respon
Dewanti, T dan N. Wijayanti. 2010. Pengaruh Imunitas Seluler Mencit BALB/c yang
Ekstrak Air Cincau Hitam (Mesona Diinfeksi dengan Salmonella
palustris) Terhadap Ekspresi Interferon typhimurium. <Thesis>. Program Pasca
Gamma Dan Aktivasi Immunosurveillance Sarjana Magister Ilmu Biomedik UNDIP
Serta Efek Sitotoksiknya pada Kultur Sel Semarang
Mieloma Mencit. Laporan Penelitian
Hibah Bersaing Tahin I. Universitas Munawaroh, F., Sudarsono dan A. Yuswanto.
Brawijaya. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak
Fenolik Daun Sembung untuk Melihat
Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri. Jilid 1, Adanya Peningkatan Aktifitas Makrofag
Penerjemah Ketaren S., Penerbit UI Press, pada Mencit Jantan yang Diinfeksi dengan
Jakarta Listeria monocytogenes. Fakultas Farmasi.
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Gunawan, D dan S. Mulyani. 2004.
Komponen Penyusun Minyak Atsiri Nurhayati, D. 2001. Imunomodulator Pada
Beberapa Cinnamomum. Di dalam: Infeksi Bakteri. <Thesis> Program Studi
Prosiding Pengembangan Riset dan Magister Ilmu Biomedik Universitas
Teknologi Bahan Obat Alami dan Rangka Diponegoro. Semarang
Peningkatan Sumber Daya Manusia.
Simposium Penelitian Bahan Obat Alami Perry, R.H. and D. W. Green. 2007. Chemical
VIII. Perhimpunan Penelitian Bahan Obat Engineers Handbook. Seventh Edition. Mc
Alami dan Balitro. Bogor. Graw Hill. 112-116.

Gunawan, E. S. 2011. Pengaruh Pemberian Ramchandra, N. S. 2006. Immunomodulatory


Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Activity Of Cinnamon Bark [Dissertation].
Burmannii) Terhadap Gambaran School of Pharmacology. Rajiv Gandhi
Mikroskopis Hepar, Kadar SGOT dan University of Health Science Karnataka
SGPT Darah Mencit BALB/c yang Bangalore.
Diinduksi Paracetamol [Skripsi]. Fakultas
Kedokteran. Universitas Diponegoro. Rifa'i, M., Y. Kawamoto., I. Nakashima and
H. Suzuki. 2004. Essential Roles of CD8
Jayahudin, R. Pujinia., O. Shofiah. 2009. CD122 Regulatory T Cells in the
Ekstraksi Kulit Kayu Manis Menjadi Maintenance of T Cell Homeostasis. Jornal
Oleoresin Menggunakan Pelarut Etanol. Exp. Med. 200(9) : 1123-1134
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Rismunandar dan F. B. Paimin. 2003. Kayu
Manis Budidaya dan Pengolahan. Jakarta.
Kusmardi., S. Kumala dan E. E. Triana. 2007. Penebar Swadaya
Efek Imunomodulator Ekstrak Daun
Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Takeda, K., T. Khaiso and S. Akira. 2003.
Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Toll-like Receptors. Annu. Rev. Immunol.
Makrofag. Makalah Kesehatan, (11)2 : 50- 21 : 335-376
53.

8
Wang, R and B. Yang. 2009. Extraction of
Essential Oils From Five Cinnamon
Leaves and Identification of Their Volatile
Compound Compositions. Innovative
Food Science and Emerging Technologies,
10 : 289–292

Wijayanti, W. A., Y. Zetra dan P. Burhan.


2011. Minyak Atsiri Dari Batang
Cinnamomum burmannii (Kayu Manis)
Dari Famili Lauraceae Sebagai Insektisida
Alami, Antibakteri Dan Antioksidan
[Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.

Anda mungkin juga menyukai