Anda di halaman 1dari 10

G.

Instrumen Penelitian

Gambar IV. Alat Bantu Ketaatan Kelompok Perlakuan Pasien ISPA

Puskesmas Pabuaran Tumpeng periode Mei-Juni 2018

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kotak obat

beserta kartu pengingat yang dirancang sendiri oleh peneliti dan kuisioner

yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan pasien untuk mengukur

tingkat perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) pasien serta panduan

wawancara terstruktur.

H. Tata Cara Pelaksanaan Penelitian

Tata cara pelaksanaan penelitian ini terdiri dari beberapa proses yang

dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Informasi dan Alat

Bantu Ketaatan terhadap Perilaku Pasien ISPA Puskesmas Pabuaran

Tumpeng periode Mei-Juni 2018, yaitu persiapan, pengambilan data dan

pengolahan data.

1. Persiapan

Persiapan merupakan tahap awal penelitian yang meliputi

pengurusan perijinan penelitian, survey tempat, pembuatan kartu


pengingat minum obat, Informed Consent dan pembuatan kuisioner

serta panduan wawancara. Pengurusan perijinan untuk

pengambilan data dan penelitian ke Dinas Kesehatan Kota

Tangerang dan Puskesmas Pabuaran Tumpeng mengenai apa saja

yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu ijin untuk melihat data

resep di ruang obat, penetapan subyek uji dan kriteria inklusi

dalam penelitian.

Pembuatan kartu pengingat minum obat yang diharapkan dapat

membantu pasien dalam mengingat dan taat untuk meminum obat.

Pembuatan kuisioner dan informed consent yang dimaksudkan

untuk membantu menggambarkan perilaku yang meliputi

pengetahuan, sikap dan tindakan pasien ISPA Puskesmas Pabuaran

Tumpeng selama penelitian. Kuisioner yang dibuat harus dapat

mewakili perilaku pasien (pengetahuan, sikap dan tindakan) yang

sebelumnya divalidasi secara komputerisasi. Sebelumnya kuisioner

diujikan pada 20 orang yang memiliki kriteria yang menyerupai

subyek uji, yaitu kategori usia dewasa (17 hingga 65 tahun) untuk

melihat apakah kuisioner valid dan reliable atau tidak. Informed

consent dibuat agar menjadi bukti bahwa subyek uji telah resmi

bersedia menjadi bagian dari penelitian.

Kuisioner berisi 12 pertanyaan yang mencakup sikap, tindakan

dan pengetahuan subyek uji serta dibedakan menurut jenis

pertanyaannya.
Tabel IV. Tabel Pembagian Jenis Pertanyaan (Favorable atau Unfavorable)

Pada Setiap Bagian Pertanyaan Perilaku Pasien (Pengetahuan, Sikap, dan

Tindakan)

Jenis Pertanyaan
Variabel No Pertanyaan
Favorable Unfavorable

Sikap 1,2,3 1,2,3 -

Tindakan 4,5,6,7 4,6,7 5

Pengetahuan 8,9,10,11,12 10,12 8,9,11

Sistem penilaian dibagi menjadi dua cara yaitu pernyataan

favorable dan unfavorable. Penilaian untuk pernyataan yang

favorable adalah SS=4, S=3, TS=2, STS=1 sedangkan untuk

pernyataan yang unfavorable adalah SS=1, S=2, TS=3, STS=4.

2. Tahap Pengambilan Data

Penelitian ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi ada

tidaknya perbedaan akibat pengaruh pemberian informasi terhadap

perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan antara pasien ISPA

rawat jalan Puskesmas Pabuaran Tumpeng periode Mei-Juni 2018

yang diberi informasi dan pasien ISPA rawat jalan Puskesmas

Pabuaran Tumpeng periode Mei-Juni 2018 yang tidak diberi

informasi.

Bagian kedua berisi ada tidaknya perbedaan pengaruh

pemberian alat bantu ketaatan terhadap perubahan pengetahuan,


sikap, dan tindakan antara pasien ISPA rawat jalan Puskesmas

Pabuaran Tumpeng periode Mei-Juni 2018 yang diberi kotak obat

dan pasien ISPA rawat jalan Puskesmas Pabuaran Tumpeng

periode Mei-Juni 2018 yang tidak diberi kotak obat.

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua

kelompok, yaitu: kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Profil pasien ISPA rawat jalan Puskesmas Pabuaran Tumpeng yang

menerima obat periode Mei-Juni 2018 meliputi profil pasien

berdasarkan kelompok jenis kelamin, pendidikan terakhir serta

jenis pekerjaan. Berdasarkan jenis kelamin dikelompokkan

menjadi laki-laki dan perempuan, berdasarkan pendidikan terakhir

dikelompokkan menjadi tidak sekolah, SD, SMP, SMA dan PT

sedangkan berdasarkan pekerjaaan dikelompokkan menjadi tidak

bekerja, buruh, pegawai swasta, pedagang dan PNS.

Pada penelitian ini diharapkan kondisi awal penelitian antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sama agar perbedaan

ketaatan benar-benar dipengaruhi oleh perbedaan perlakuan yang

diberikan selama penelitian. Untuk mendapatkan kondisi awal

yang sama, maka umur responden dibatasi dalam tingkat dewasa

yaitu antara umur 17 tahun hingga 65 tahun yang diasumsikan

kondisinya sama.

Pada tahap pengambilan data, pengambilan data dimulai

tanggal 14 Mei 2018. Cara untuk menetapkan subyek uji adalah


pada minggu ganjil (minggu pertama, ketiga dan kelima)

pengambilan data, subyek uji yang dikumpulkan adalah subyek uji

untuk kelompok perlakuan. Sedangkan pada minggu genap

(minggu kedua, keempat dan keenam) pengambilan data, subyek

uji yang dikumpulkan adalah subyek uji untuk kelompok kontrol.

Adanya aturan main ini diharapkan subyek uji yang digunakan

adalah subyek uji yang memiliki persebaran merata.

Pengambilan data dilakukan di 2 tempat yaitu di ruang obat

dan ruang tunggu pengambilan resep. Pengambilan data di Ruang

obat dengan tujuan skrining resep. Apabila resep sesuai dengan

kriteria, maka pasien yang berada di ruang tunggu selanjutnya

diminta untuk ikut serta dalam penelitian. Pasien yang bersedia

menjadi subyek uji, selanjutnya dibagi menjadi kelompok kontrol

dan kelompok perlakuan ditetapkan berdasarkan minggu

pengambilan subyek uji. Kelompok kontrol hanya diberi informasi

umum dari petugas instalasi apotek saja sedangkan untuk

kelompok perlakuan diberikan informasi tambahan dan alat bantu

ketaatan beserta kartu pengingat didalamnya. Selanjutnya peneliti

akan menatakan obat yang telah diresepkan ke dalam kotak obat

dan meminta subyek uji untuk mencentang kolom pada kartu

pengingat setiap meminum obat, sehingga akan membantu pasien

untuk mengingat apakah obat sudah diminum atau belum. Dalam

penelitian, semua pasien yang menjadi subyek uji wajib mengisi


kuisioner yang akan dihitung sebagai nilai pretest-posttest.

Kemudian dilakukan kunjungan ke rumah pasien (home visit)

dilakunan terhadap semua subyek uji baik kelompok kontrol

maupun kelompok perlakuan. Ketaatan pasien dalam minum obat

diamati dengan cara menghitung jumlah obat diakhir jangka waktu

pengobatan. Setiap kali home visit, juga dilakukan wawancara

terhadap pasien (kelompok perlakuan dan kelompok kontrol)

tentang pengetahuan, sikap dan tindakan pasien terhadap informasi

penggunaan obat. Sedangkan saat home visit terakhir, dilakukan

posttest dengan meminta subyek uji untuk mengisi lembar

kuisioner yang sama saat pretest yang hasilnya akan menjadi data

pembanding dengan nilai pretest yang akan menjadi gambaran

hasil perilaku ketaatan pasien dalam meminum obat.

3. Tahap Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data ini, data diperoleh dari kuisioner

(pretest, posttest). Pretest dilakukan untuk mengetahui perilaku

yang meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan subyek uji sebelum

perkaluan (perilaku awal). Pretest diberikan kepada semua subyek

uji sebelum dilakukan pemberian informasi dan alat bantu (bagi

kelompok perlakuan) maupun pemberian informasi saja (bagi

kelompok kontrol). Posttest dilakukan saat home visit terakhir

kepada semua subyek uji penelitian. Posttest terhadap kelompok

perlakuan dan kontrol bertujuan untuk mengetahui pengetahuan,


sikap dan tindakan subyek uji setelah menerima informasi umum

penggunaan obat, pemberian alat bantu (kotak obat dan kartu

pengingat) dan home visit (bagi kelompok perlakuan). Wawancara

yang dilakukan terhadap subyek uji dilakukan untuk membantu

saat pemberian informasi dan untuk mengetahui perubahan

perilaku pasien serta alasan pasien terhadap segala bentuk

ketidaktaatan dalam meminum obat.

I. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian

informasi dan alat bantu berpengaruh terhadap perilaku pasien atau tidak

selain itu analisa data juga digunakan untuk melihat ada tidaknya

perbedaan baseline pasien ISPA Puskesmas Pabuaran Tumpeng periode

Mei-Juni 2018. Analisis data untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

pemberian informasi terhadap perilaku (sikap, pengetahuan serta tindakan)

dilakukan secara statistik menggunakan secara statistik dengan Paired T-

test. Analisis data dilakukan dengan melihat selisih mean (nilai rata-rata)

pretest-posttest pada setiap bagian pertanyaan perilaku (pengetahuan,

sikap, dan tindakan) kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Selisih

mean antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada setiap bagian

pertanyaan (pengetahuan, sikap, dan tindakan) menunjukkan pengaruh

pemberian informasi terhadap perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan

subyek uji. Selain itu, digunakan analisa data Independent Samples Test
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan baseline pasien ISPA

Puskesmas Pabuaran Tumpeng periode Mei-Juni 2018. Untuk mengetahui

ada tidaknya perbedaan baseline ini dapat dilihat dengan membandingkan

nilai pretest dan posttest antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan. Uji Independent Samples Test ini perlu dilakukan untuk

membuktikan bahwa baseline profil ISPA Puskesmas Pabuaran Tumpeng

periode Mei-Juni 2018 adalah sama.

Sedangkan analisa data untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

ketaatan pasien dalam minum obat antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan dilakukan dengan menghitung sisa obat (antibiotik) dan diuji

statistik menggunakan Z-Test (two samples). Alasan mengapa digunakan

uji statistic Z-test adalah karena uji Z-test digunakan untuk melihat ada

tidaknya perbedaan antara 2 kelompok yang memiliki karakteristik

pembeda yang sama. Perbedaan yang diamati didalam penelitian ini adalah

ketaatan dalam minum obat (antibiotik) dan pembeda dalam penelitian ini

adalah jumlah pasien yang tidak taat minum obat (antibiotik).

Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 90% (p>0,1) untuk

menjamin keakuratan data yang diperoleh. Sebenarnya dalam suatu

penelitian sosial, taraf kepercayaan 90% sudah dapat digunakan karena

dalam penelitian sosial terdapat berbagai faktor yang tidak dapat dikontrol

satu per satu oleh peneliti. Apabila digunakan taraf kepercayaan yang

lebih tinggi dikhawatirkan data yang diperoleh tidak masuk dalan range

pada taraf kepercayaan karena variansi data yang tinggi.


Lampiran I

Informed Consent

KERJASAMA FAKULTAS FARMASI STIKes AVEROES PEMI BANTEN

DENGAN PUSKESMAS PABUARAN TUMPENG

Pengaruh Pemberian Informasi Dan Alat Bantu Ketaatan Terhadap Perilaku

Pasien Ispa Puskesmas Pabuaran Tumpeng Periode Mei – Juni 2018

(Kajian Terhadap Antibiotik)

Peneliti dari Fakultas Farmasi STIKes Averoes PEMI Banten bekerja sama

dengan Puskesmas Pabuaran Tumpeng melakukan penelitian untuk mengetahui

bagaimana respon pasien pada Pengaruh Pemberian Informasi dan Alat Bantu

Ketaatan Terhadap Perilaku Pasien ISPA Puskesmas Pabuaran Tumpeng Periode

Mei–Juni 2018.

Anda merupakan pasien ISPA Puskesmas Pabuaran Tumpeng Periode Mei–

Juni 2018, oleh karena itu diminta ikut serta dalam penelitian ini.

Bila bersedia ikut, peneliti akan melakukan wawancara kepada anda seputar

penggunaan obat yang anda terima melalui kunjungan ke rumah anda. Pada saat

kunjungan akan dilakukan wawancara dan beberapa tes lain bila diperlukan. Data-

data yang didapatkan dari proses tersebut akan digunakan sebagai data penelitian.

Anda bebas menolak ikut dalam penelitian ini. Bila anda telah memutuskan

untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat.

Semua data penelitian ini akan diperlakukan secara rahasia sehingga tidak

memungkinkan orang lain menghubungkannya dengan anda.


Selama anda ikut dalam penelitian, setiap informasi baru yang dapat

mempengaruhi pertimbangan anda untuk terus ikut atau berhenti dari penelitian

ini akan segera disampaikan kepada anda.

Bila anda tidak mentaati instruksi yang diberikan oleh para peneliti, anda

dapat dikeluarkan setiap saat dari penelitian ini.

Anda diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini kepada tim peneliti.

Anda mungkin juga menyukai