PENDAHULUAN
Sosial budaya dapat dilihat sebagai pola dalam suatu wilayah lokal,
ditangkap oleh akal sehat atau sesuatu diluar kemampuan panca indra
(Cicourel, 2013).
yang datang dari luar dirinya. Indifidu sebagai aktor tidak hanya sekedar
diterima itu. Masyarakat dipandang sebagai aktor kreatif dari realitas sosial,
sehingga perubahan sosialpun dapat terjadi dan akan berdampak pada aspek
sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-
tertentu. Interaksi tersebut terjadi karena adanya saling mengerti maksud dan
dapat menjadikan interaksi yang dinamis antara satu pihak dengan pihak yang
1
2
lain, sehingga tujuan dari suatu program masyarakat akan dapat meningkatkan
menjadikan suatu aturan budaya sebagai solusi terbaik tanpa berfikir jernih
dunia. Baik kebudayaan kecil bersahaja dan terisolasi maupun yang besar,
sifat sosialis masyarakat yang didalamnya terdapat suatu ikatan sosial tertentu
sekaligus bisa diuraikan dan dilihat beragam vairabel dan cara memahaminya.
Pirous, 2009).
apabila membuat pilihan antara beberapa alternatif yang ada supaya pilihan
membuat pilihan antara dua atau lebih alternatif yang saling bertentangan
dari sumber daya keluarga, (3) komponen need, merupakan komponen yang
yang matang.
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki dan permasalahan itulah yang
saat ini masih banyak terjadi pada masyarakat Indonesia yaitu kesadaran sosial
tidak lepas dari sosial budaya yang mendorong masyarakat untuk memilih
keselamatan.
(2005), didapatkan data hasil penelitian yaitu 67.5 % dari 2500 kepala keluarga
pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan mutu yang lebih baik serta
yang aman, risiko persalinan pada dukun bayi serta pentingnya pertolongan
mudah diterima dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu perlu dilakukan
Dari studi pendahuluaan yang telah dilakukan peneliti pada bulan Juli
warga dusun dan didapatkan data hasil dari 15 warga dimana 1 warga
juga disebut Desa Gunung Kawi oleh Masyarakat di luar Desa Wonosari
maupun warga Desa Wonosari Sendiri. Pada tahun 2014 Desa Wonosari telah
dijadikan daerah wisata Gunung Kawi. Hal ini memicu pembangunan desa
dari masalah kesehatan yang ada pada masyarat Desa Wonosari, tetapi
masyarakat Desa Wonosari yang masih memanfaatkan dukun desa. Hal ini
dipicu oleh sosial budaya yang berada pada wilayah Desa Wonosari yang
Dusun Wonosari.
masih kental. Hal ini terlihat dari fasilitas kesehatan tradisional yang masih
Dari data yang telah didapatkan dan dari hasil studi pendahuluan
1.3 Tujuan
Kabupaten Malang).
Malang.
yang hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah :
8
hubungan sosial budaya yang berada pada wilayah masyarakat dan dapat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak
kesehatan.
antara lain:
Nur Latifah Amilda dan Budi Palarto (2010) meneliti tentang faktor-
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kwantitatif, yang dengan
variabel dan pada sampelnya. variabel pada penelitian yang dilakukan oleh
Nur Latifah Amilda dan Budi Palarto hanya menggunakan satu variabel dan
sampelnya pada ibu-ibu yang melahirkan baik yang masih hidup ataupun yang
sudah mati. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan dua variabel dan
Sakti Puskesmas Rantau Laban Kota Tebing Tinggi. Jenis Penelitian ini
faktor yang berhubungan dengan niat untuk memilih pelayanan rawat inap di
bivarian dengan uji chi square dan pendekatan kwantitatif. Perbedaan pada
penelitian ini adalah variabel dan pada sampelnya. Penelitian Rr. Nurmalia
Safitri menggunakan satu variabel dan sampel diambil dari pasien rumah sakit.
Sedangkan pada penelitian ini mengguanakan dua variabel dan sampel diambil
lebih banyak terdapat pada variabel dan sampel. Hal ini dapat dilihat dari