Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah

Sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat. (Depkes RI, 2009)

Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan sendiri atau

secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan, perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

(Depkes RI, 2009)

Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan

bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi

dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu

kehidupan pasien. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional

dan kosmetik. Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan meliputi pembuatan

termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,

penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,

pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta

1
2

pengembangan obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik. (Permenkes,

2014)

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140

mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali

pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup

istirahat/tenang (Kemenkes RI, 2013)

Hipertensi adalah dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan

darah diatas normal yang di tunjukan oleh angka sistolik dan angka diastolik

pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah

(Wahdah, 2011)

Prevalensi hipertensi di dunia menurut American Heart Association

(2013) menunjukan sebanyak 77 juta atau 1 dari 3 orang dewasa di Amerika

Serikat menderita hipertensi. (American Heart Association, 2013) Data

statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat 24,7% penduduk Asia Tenggara

dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas mengalami

hipertensi pada tahun 2014 (WHO, 2015).

Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5% pada tahun 2013,

tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau riwayat minum obat

hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus

hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan

kesehatan (Riskesdas, 2013). Prevalensi hipetensi di Banten Sedangkan di

banten sebesar 23,0 % pada tahun 2013. Angka hipertensi di banten cukup
3

tinggi dimana dipekirakan satu diantara tiga orang adalah pasien hipertensi,

(dinkes propinsi banten 2013)

Data badan pusat statistik kota tangerang selatan 2014 menyebutkan

bahwa hipertensi merupakan salah satu dari 10 penyakit dengan kasus rawat

jalan terbanyak di rumah sakit pada tahun 2014, dengan jumlah kasus

sebanyak 1554. ( badan pusat statistik, 2014)

Seiring dengan peningkatan kasus hipertensi dan komplikasi yang

dapat terjadi jika hipertensi tidak di tangani dengan tepat, maka penggunaan

obat yang rasional pada pasien hipertensi merupakan salah satu elemen

penting dalam tercapainya kualitas kesehatan serta perawatan medis bagi

pasien sesuai standar yang diharapkan. Penggunaan obat yang tidak

diinginkan, memperparah penyakit, hingga kematian.

Berdasarkan penjelasan dan data diatas maka dapat di ketahui masalah

dalam penelitian ini adalah masih tingginya angka penderita penyakit

hipertensi pada periode 2017 yaitu sebesar 1554 kasus. Oleh karena itu

berdasarkan masalah penelitian tersebut maka penelitian akan meneliti yang

berjudul Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien dewasa di

instalasi rawat jalan RSUK Tangerang Selatan periode 2017.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien dewasa di

instalasi rawat jalan RSU Kota Tangerang Selatan periode 2017 ?


4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien

dewasa di instalasi rawat jalan RSUD Kota Tangerang Selatan periode

2017.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui penggunaan obat antihipertensi berdasarkan

karakteristik pasien.

b. Mengatahui rasionalitas penggunaan obat antihipertensi

berdasarkan ketepatan pada pasien dewasa di instalasi rawat

jalan RSUD Kota Tangerang Selatan Periode 2017 yaitu:

1) Tepat Pasien

2) Tepat Indikasi

3) Tepat Pemilihan Obat

4) Tepat Dosis

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah

ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian khususnya pada bidang

evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada pasien dewasa.


5

2. Bagi Institusi

Sebagai sumber informasi tentang penggunaan obat anthipertensi pada

pasien dewasa dan meningkatkan mutu pelayanan pengobatan di

rumah sakit.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan bagi

masyarakat dalam penggunaan obat yang rasional.

Anda mungkin juga menyukai

  • Meco
    Meco
    Dokumen2 halaman
    Meco
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Mecobal
    Mecobal
    Dokumen3 halaman
    Mecobal
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pernyataan
    Lembar Pernyataan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pernyataan
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Ini Print
    Ini Print
    Dokumen18 halaman
    Ini Print
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Teori
    Kerangka Teori
    Dokumen1 halaman
    Kerangka Teori
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat