Anda di halaman 1dari 6

Macam-macam proses Interaksi Obat dengan makanan

Berikut merupakan macam-macam proses interaksi obat dan makanan dan efek yang ditimbulkan
dalam tubuh kita.

a. Makanan yang meningkatkan efek beberapa obat


Obat yang efeknya apat ditingkatkan oleh makanan dan biasanya harus digunakan bersama
dengan makanan agar didapatkan efek yang tetap.

b. Obat jantung β bloker


Digunakan untuk mencegah angina, untuk menormalakan kembali denyut jantung yang tidak
beraturan, dan untuk menaggulangi tekanan darah tinggi. Nama paten pemblok beta :
Tenormin, Inderal,lopresor.
c. Makanan yang menurunkan efek beberapa obat
Makan obat berikut ini satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan untuk mencegah
interaksi yang mungkin menurunkan efek obat : Kaptoril (capoten) digunakan untuk
menanggulangi takanan darah tinggi dan layu jantung
Pengecualian antibiotika yang tidak dipengaruhi oleh makanan
Amoksisilin (amoksil, larotid, polymox)
Bakampisilin (spectrobid)
Doksisilin (doxcychel)
Hetasalin (Versapen)
Eritromisin estolat (liosone)
Eritromisin salut enteric (E-mycin, Ery-Tab)
Minosiklin (minocin)

d. Makanan Beralkali Metenamin (hiprex, Mandelamine, Urex)


Efek metanamine dapat berkurang. Metanamine digunakan untuk mengobati infeksi saluran
kemih (kandung kemih Dan ginjal). Akibatnya : Infeksi mungkin tidak terobati dengan baik.
Hindari makanan beralkali seperti : amandel, susu mentega, kastanye, sari buah jeruk,
kelapa, kelapa susu, buah-buahan (kecuali berry. Prem yang dikeringkan), susu, sayuran
(kecuali Jagung)
e. Makanan beralkali Kinidin (Cardioquin, duraquin, quinaglute dura tabs, Quinora)
Efek kinidin dapat meningkat, kinidin digunakan untuk menormalkan denyut jantung yang
tidak beraturan. Akibatnya mungkin menjadi efek samping merugikan karena terlalu banyak
kinidin disertai gejala jantung berdebar atau denyut jantung tidak teratur, pusing sakit kepala,
telinga berdaging, dan gangguan penglihatan.
Hindari makan seperti : Hindari makanan beralkali seperti : amandel, susu mentega,
kastanye, sari buah jeruk, kelapa, kelapa susu, buah-buahan, sayuran (kecuali Jagung)

f. Makanan beralkali Kinin (coco Quinine, Quinamm, Quinine)


Efek Quinine dapat meningkat. Kinin adalah obat bebas yang digunakan untuk mengobati
malaria dan untuk kejang kaki malam hari. Akibatnya mungkin dapat menjadii efek samping
merugikan karena terlalu banyak kinin disertai gejala pusing dan sakit kepala, telinga
berdenging, dan gangguan penglihatan.
Hindari makan beralkali seperti : amandel, susu mentega, kastanye, sari buah jeruk, kelapa,
kelapa susu, buah-buahan, sayuran (kecuali Jagung)

g. Makanan Berkofein Obat asma gol teofilin


Efek obat asma dapat meningkat . obat asama melebarkan jalan udara dan memeudahkan
pernapasan penderita asma, akibatnya mungkin menjdai efek samping merugikan karena
terlalu banyak teofilin disertai gejala mual, pisong, sakit kepala, mudah tersinggung, tremor,
insomnia, trakhikardia, nama paten obat asma golongan teofilin

Sumber kafein adalah : Kopi, the, kola dan mnuman ringan, coklat, beberapa pil pelangsing yang
dijual bebeas, sediaan untuk flu/ batuk, nyeri, dan sakit yang menggangu akibat haid

h. Makanan berkarbohidrat asetaminofen


Asetaminofen dapat berkurang asetaminofen adalah obat penghilang nyeri dan demam yang
masyhur. Akibatnya nyeri dan demam mungkin tidak hilang sebagaimana mestinya. Sumber
karbohidrat : roti biscuit aroma jeli, dll.

i. Sate sapi atau hamburger obat asma turunan teofilin


Efek obat asama dapat berkurang obat asama membuka jalan udara di paru-paru dan
mempermudah pernapasan penderita asma akibatya : asma mungkin tidak terkendali dengan
baik.

j. Makanan berlemak – Griseofulvin (Fluvicin P/G, Fluficin U/F, Griseofulvin V, Grisactin, Gris
PEG)
Efek griseofulvin dapat meningkat griseofulvin diberikan secara oral untuk mengobati infeksi
jamur pada rambut, kulit, kuku tangan, dan kuku kaki.
Interaksi yang terjadi adalah interaksi yang menguntungkan dan griseofulvin sebaikanya
ditelan pada saat makan makanan berlemak seperti : Alpukat, daging sapi, mentega, kue,
kelapa susu, selada ayam, kentang goring, ayam goreng.

k. Makanan berserat banyak digoksin


Efek digoksin berkurang digoksin digunakan untuk mengobati layu jantung dan untuk
menormalkan kembali denyut jantung yang tak beraturan akibatya kondisi yang diobati
mungkin tidak terkendali dengan baik
Gunakan digoksin satu jam sebelum atau sesudah makan yang berserat seperti : Sari buah
prem, seralia beras, makanan dari gandum, biji-bijian, sayuran mentah, sayuran berdaun.

l. Makanan berprotein tinggi (daging, produk susu) – levodopa


Efek levodopa dapat berkurang. Levodopa digunakan untuk mengendalikan tremor pada
penderita penyakit Parkinson. Akibatya : kondisi yang diobati terkendali dengan baik. Hindari
atau makanlah sedikit makanan berprotein tinggi.

m. Sayuran berdaun hijau Tiroid (Amour Thyroid)


Efek tiroid mungkin dilawan. Tiroid diberikan untuk memperbaiki hipotiroidisme (kelenjar
tiroid tidak berfungsi sempurna) dan gondok (pembesaran kelenjar tiroid)
Hindari makan sayuran berdaun hijau seperti asparagus, brokoli, bunga kol, kol, kangkung,
buncis.
n. Kayu manis (licorice) obat tekanan darah tinggi
Efek obat tekanaan darah mungkin dilawan. Akibatnya tekanan darah mungkin tidak terkendali
dengan baik. Jangan makan kayu manis alam kayu manis buatan boleh saja.

o. Kayu manis (licorice) obat jantung digitalis


Efek digitalis dapat meningkat. Digitalis digunakan pada layu jantung dan untuk menormalkan
kembali denyut jantung yang tak beraturan akibatya mungkin terjadi efek samping merugikan
karena terlalu banyak digitalis disertai gejala mual bingung gangguan penglihatan, sakit kepala
tak bertenaga jangasn makan kayu manis alam

p. Sausu dan produk susu – antibiotika tetrasiklin


Efek tetrasiklin dapat berkurang. Tetrasiklin adalah antibiotika yang digunakan untuk melawan
infeksi akibatnya infeksi yang diobati mungkin tak terkendali dengan baik. Untuk mencegah
interaksi, gunakan tetrasiklin satu atau dua jam sesudah minum susu atau produk susu lain.
Kekecualian :doksisiklin , monosiklin.

q. Garam lithium (eskalith, lithane, lithobid)


Makanan berkadar garam rendah meningkatkan efek litium sedangkan yang berkadar garam
tinggi menurunkan refek litium. Litium digunakan untuk menanggulangi beberapa gangguan
jiwa yang berat.
 Makanan yang mengandung terlalu sedikit garam dapt menimbulkan keracunan lithium
dengan gejala pusing, mulut kering, lemah, bingung, tak bertenaga, kehilangan selera
makan, mual nyeri perut, nanar, dan bicara tidak jelas.
 Jika makanan mengandung garam terlalu banyak, kondisi yang diobati mungkin tidak
terlalu baik. NaCl terdapat didalam bermacam-macam makanan

r. Makanan yang mengandung tiramin – antidepresan jenis IMAO (EUtoniyl, Marpan, Nardil,
Parnete)
Kombinasi ini dapat meningkatkan tekanan darah dengan nyata, akibatya sakit kepala berat,
demam, gangguan penglihatan, bingung yang mungkin,diikuti oleh perdarahan otak..
Hindari makan mengandung tiramin seperti : Alpukat, kentang bakar, pisang buncis, bir,
sosis, keju, hati ayam, ciklat, kopi minuman kola, korma, (dalam kaleng), pengepuk daging,
kacang sup kemas, cabe acar ikan,haring, rasberi, salami, acar, kol, sosis, kecap, anggur, ragi.

s. Makanan yang mengandung vitamin B6 piridoksin


Efek levodopa dapat berkurang. Levodopa digunakan untuk mengendalikan tremor pada
penderita penyakit Parkinson. Akibatya : kondisi yang diobati terkendali dengan baik.
Hindari makanan yang kaya vitamin B6 : alpukat, ragi roti, Ragi beras.

t. Makanan yang kaya vitamin K antikoagulan ( athrombin K, Caufarin, Caumadin, dikumarol.


Efek anti koagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah dan
mencgah pembekuan darah. Akibatnya : darah mungkin tetap membeku meski penderita
sedang berobat dengan antikoagulan
Untuk mengurangi interaksi ini, jangan makan terlalu banyak makanan vitamin K : Hati,
sayuran berdaun (asparagus, brokoli, kol, kembang kol, kangkung, kapri, bayam, lobak)

u. Obat cacing (pirantel pamoat) juga lebih baik diminum dengan susu atau sesudah makan,
karena akan terjadi peningkatan absorpsi dengan makanan/susu.

Proses Interaksi Obat dengan Obat

1) Isoniazid dengan parasetamol


Isoniazid dapat meningkatkan efek parasetamol dengan cara menghambat metabolisme

hepatik dari parasetamol. Perlu diwaspadai efek toksisitas pada pasien saat kedua obat tersebut

dikombinasikan karena telah dilaporkan terjadi hepatotoksik.


2) Rifampisin dengan parasetamol
Rifampisin dapat menurunkan efek parasetamol dengan melibatkan kerja enzimenzim

mikrosomal hepatik yang dapat mempercepat luruhnya parasetamol. Resiko paling besar adalah

ketika parasetamol diminum dengan dosis berlebih dan bersamaan dengan pemberian rifampisin

secara regular. Sebaiknya digunakan parasetamol dalam rentang dosis yang disarankan atau

lakukan monitoring.

3) Diazepam dengan parasetamol


Diazepam dapat menurunkan efek parasetamol dengan cara
menaikkan metabolismenya. Metabolisme yang tinggi dapat menaikkan kadar metabolit
hepatotoksiknya. Parasetamol dapat menurunkan ekskresi diazepam tetapi kadar plasmanya hanya
sedikit, sehingga tidak berpengaruh secara signifikan.

4) Metronidazol dengan parasetamol


Metronidazol dapat meningkatkan efek parasetamol dengan cara mempengaruhi

metabolisme enzim hepar CYP2E1.

Anda mungkin juga menyukai