TOKEN RING
2.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mendemontrasikan jaringn token
ring. Simulasi pada lab ini akan membantu untuk mengetahui performa dari
jaringan token ring dalam skenario yang berbeda.
2.2 Peralatan
1. PC Desktop
2. Software Riverbed Modeler Academic Edition / OPNET Modeler 14.5
Tipikal dari jaringan bus, kabel hanya satu atau lebih wires, tanpa
adanya alat tambahan yang menguatkan sinyal atau melewatkannya terus dari
komputer ke komputer. Topologi bus merupakan topologi yang pasif. Ketika
satu komputer mengirim sinyal up (dan down), semua komputer dalam jaringan
menerima informasi, tetapi hanya satu komputer yang menyetujui informasi
tersebut (komputer yang memiliki alamat yang sama dengan alamat yang
menjadi tujuan dalam pesan). Sedangkan komputer yang lainnya akan
menghiraukan pesan tersebut. Topologi dari jaringan bus menggunakan
broadcast channel yang berarti setiap komputer atau peralatan yang terhubung
dapat mendengar setiap pengiriman dan semuanya memiliki prioritas yang sama
dalam menggunakan jaringan untuk mengirimkan data.
Analoginya sebagai berikut bila berada disatu tempat dimana Anda
berkumpul dengan teman-teman Anda, lalu Anda mencoba memanggil teman
Anda yang bernama Joe, pasti teman Anda (yang bernama Joe) akan
mendengar dan menghampiri Anda, dan yang lain tentu akan menghiraukannya.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika end point dapat
dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan
membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang
menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan
perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau
perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang
lainnya (jaringan).
Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central
hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast
star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star
network). Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif.
Active hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya
ke semua komputer yang terhubung ke hub.Hub tipe tersebut sering disebut juga
dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port,
dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan
mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita
bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur
tujuan data. Active hub dan switchmembutuhkan tenaga listrik untuk
menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blokpunch-down,
hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan
penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan
tenaga listrik untuk menjalankannya.
22
hub yang memiliki jumlah port yang lebih banyak.
2. Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk
menentukan diagnose kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent
hub merupakan hub yang dilengkapi dengan microprocessors yang
selain memiliki fitur sebagai tambahan untuk mengulang sinyal
jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan manajemen
terhadap jaringan.
3. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan
maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan
star. Hub dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan
memisahkan komputer yang rusak tersebut dari jaringan dan
memperkenankan jaringan untuk beroperasi kembali.
4. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang
sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
23
Tetapi sayangnya, jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer
dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.
24
berputar sampai ada komputer lain yang menangkap token tersebut dan siap
untuk memulai pengiriman.
.
A. Keuntungan dari Penggunaan Topologi Ring (TIDAK BOLD)
Dalam penggunaannya topologi ring mempunyai beberapa keuntungan
sebagai berikut
1. Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan, karena setiap
komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap token.
2. Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat
dihindarkan.
B. Kekurangan dari Penggunaan Topologi Ring (TIDAK BOLD)
Dalam penggunaannya topologi ring mempunyai beberapa kekurangan
sebagai berikut:
1. Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi,
maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
2. Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan
topologi ring.
3. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
4. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
4. Topologi Mesh
Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang
berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap
peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat
dibayangkan jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini
akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit
peralatan saja yang terhubung.
25
Kebanyakan jaringan yang menggunakan topologi mesh akan
mengalami kesulitan dalam instalasi jika peralatan yang terhubung jumlahnya
bertambah banyak, karena jumlah hubungan yang disambungkan semakin
banyak jumlahnya. Jadi jika ada n peralatan (komputer) yang akan kita
sambungkan, maka perhitungannya adalah n(n-1)/2. Jadi jika terdapat 5
komputer, maka hubungan yang akan dibuat sebanyak 5(5-1)/2 atau 10
hubungan. Jadi jika komputer yang terhubung semakin banyak maka semakin
banyak pula hubungan yang akan diatur. Topologi ini cocok untuk digunakan
pada sistem yang kecil.
26
digunakan untuk backbone jaringan.
Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti
enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam
Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.
Dengan Token Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam
konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari device atau peralatan satu
ke device yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal
sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai
untuk pengiriman data. Device yang ingin mentransmit data akan mengambil
token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token
dikembalikan ke ring lagi. Device penerima atau tujuan akan mengambil
token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token
ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data
(tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang
lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full
Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex
menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring
menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak
dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat
mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100
Mbps.
27
2.4. Langkah Percobaan
2.4.1. Membuat Project Baru
1. Buka aplikasi Riverbed Modeler Academic Edition ⇒ Pilih New dari
menu File.
2. Pilih Project dan klik OK ⇒ nama project <your initials> _Token, dan
skenario Balanced ⇒ Klik OK.
3. Pada Startup Wizard: diawali dengan kotak dialog Topologi, pastikan
bahwa dipilih Create Empty Scenario ⇒ Klik Next ⇒ Pilih Office
untuk Network Scale ⇒ Klik Next tiga kali ⇒ Klik OK.
4. Tutup Object Palette dan kemudian simpan project.
28
Gambar 2.6 Tampilan Star
29
Gambar 2.7 Tampilan (Node_7) Attributes
3. Klik pada model value: tr_station dan pilih Edit dari menu drop-down.
4. Selanjutnya pilih tr_station_adv dari menu drop-down yang ditambah.
5. Untuk menguji jaringan dengan nilai THT berbeda, dilakukan langkah sebagai
berikut :
a. Penambahan Token ring Parameters.
b. Ganti nilai pada “promote” parameter THT sesuai dengan tabel berikut.
Tabel 2.1 Parameter Praktikum Kelompok T3
Parameter Value
THT 1 1
THT 2 1.5
THT 3 2
30
6 Penambahan Traffic Generation Parameters ⇒ Masukkan exponential
(100) pada attribute ON State Time ⇒ Masukkan exponential (0) pada
attribute OFF State Time. (catatan: paket umumnya hanya pada posisi
"ON".)
7 Penambahan Packet Generation Arguments ⇒ masukkan exponential (0.025)
pada attribute Interarrival Time.
8 Klik OK untuk kembali pada Project Editor.
9 Pastikan project disimpan.
2.4.4 Konfigurasi Simulasi
Untuk menguji performa jaringan pada THT yang berbeda, diperlukan
menjalankan simulasi secara berkala dengan mengganti THT setiap
menjalankan simulasi. terdapat cara mudah untuk melakukan hal tersebut.
Panggil kembali attribute THT Duration yang dihasilkan. Selanjutnya akan
diberikan nilai yang berbeda pada attribute tersebut :
1. Klik tombol Configure/Run Simulation:
2. Pastikan memilih tab Common ⇒ masukkan 5 minutes pada Duration.
31
(bukan nodes atau link) dan pilih Choose Individual Statistics dari menu e
pop-up.
a. Perluas hieraki Global Statistics:
1) Perluas hieraki Traffic Sink ⇒ Klik kotak dialog next pada
Traffic Received (packets/sec).
2) Perluas hieraki Traffic Source ⇒Klik kotak dalog next pada Traffic
Sent (packets/sec).
b. Perluas hieraki Node Statistics:
1) Perluas hieraki Token Ring ⇒ Klik kotak dalog next pada
Utilization.
c. Klik OK.
32
Gambar 2.9 Tampilan (node_0) Attributes
3. Pilih semua nodes kecuali node_0 dan node_7 ⇒klik kanan pada salah
satu dari nodes yang terpilih dan kemudian pilih Edit Attributes ⇒
Ubah nilai dari attribute Interarrival Time menjadi exponential (0.075)
seperti langkah sebelumnya. Pastikan beri tanda cek kotak Apply
Changes to Selected Objects sebelum meng-klik OK.
4. Klik dimana saja pada bagian yang kosong agar object tidak terpilih.
5. Klik OK dan simpan project.
33
3. Klik OK untuk menjalankan simulasi. Tergantung pada kecepatan
prosesor anda, ini mungkin memakan waktu beberapa menit untuk
menyelesaikan.
4. Simpan project.
34
Gambar 2.11 Tampilan Hasil Utilization
6. Untuk melihat tampilan hasil Balanced Traffic Received and Traffic Sent.
Beri tanda cek pada Balanced ⇒ Perluas hirarki Global Statistics ⇒
Perluas hirarki Traffic Sink ⇒ beri tanda cek pada Traffic Received
(packets/sec). Perluas hirarki Traffic Source ⇒ beri tanda cek pada Traffic
Sent (packets/sec). Pada kotak dialog presentation, klik menu drop-down
pada As Is, pilih time_average. Kemudian klik show.
7. Untuk melihat tampilan hasil Unbalanced Utilization. Beri tanda cek pada
Unbalanced ⇒ Perluas hirarki Global Statistics ⇒ Perluas hirarki Traffic
Sink ⇒ beri tanda cek pada Traffic Received (packets/sec). Perluas hirarki
Traffic Source ⇒ beri tanda cek pada Traffic Sent (packets/sec). Pada
kotak dialog presentation, klik menu drop-down pada As Is, pilih
time_average. Kemudian klik show.
8. Untuk melihat tampilan perbandingan hasil Balanced dan Unbalanced
Utilization. Beri tanda cek pada Balanced dan Unbalanced ⇒ Perluas
hirarki Global Statistics ⇒ Perluas hirarki Traffic Sink ⇒ beri tanda cek
pada Traffic Received (packets/sec). Perluas hirarki Traffic Source ⇒ beri
tanda cek pada Traffic Sent (packets/sec). Pada kotak dialog presentation,
klik menu drop-down pada As Is, pilih time_average. Untuk
menggabungkan dua grafik di atas pada suatu grafik tunggal, pilih
35
Overlaid Statistics dari menu drop-down di daerah kanan bawah dari
kotak dialog seperti yang ditunjukkan dibawah ini.
36
2.5 Gambar dan Data Hasil Percobaan
2.5.1 Pengaruh Durasi THT 0.01 – Balanced
37
2.5.3 Pengaruh Durasi THT 1.0 – Balanced
38
2.5.5 Pengaruh Durasi THT 0.5 – Unbalanced
39
2.5.7 Pengaruh Durasi THT 0.01 – Perbandingan Balanced dan Unbalanced
Utilization
Gambar 2.19 Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT 0.01
Gambar 2.20 Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT 0.5
40
2.5.9 Pengaruh Durasi THT 1.0 – Perbandingan Balanced dan Unbalanced
Utilizarion
Gambar 2.21 Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT 1.0
41
2.5.11 Pengaruh Durasi THT 0.5 – Balanced Receive Sent
42
2.5.13 Pengaruh Durasi THT 0.01 –Unbalanced Receive Sent
43
2.5.15 Pengaruh Durasi THT 1.0 – Unbalanced Receive Sent
2.5.16 Pengaruh Durasi THT 0.01 – Balanced dan Unbalanced Receive Sent
Gambar 2.28 Balance dan Unbalanced Receive Sent dengan durasi THT 0.01
44
2.5.17 Pengaruh Durasi THT 0.5 – Balanced dan Unbalanced Receive Sent
Gambar 2.29 Balance dan Unbalanced Receive Sent dengan durasi THT 0.5
2.5.18 Pengaruh Durasi THT 1.0 – Balanced dan Unbalanced Receive Sent
Gambar 2.30 Balance dan Unbalanced Receive Sent dengan durasi THT 1.0
45
46
2.6 Analisa Hasil Percobaan
2.6.1. Analisa Pengaruh Durasi THT Terhadap Rata-Rata Utilisasi
2.4.8.1 Keadaan Balanced Utilisasi
Analisa pengaruh durasi THT terhadap rata-rata utilisasi dalam keadaan
balanced utilisasi dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan
dengan menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan dengan
menggunakan nilai dari tiga THT yaitu THT bernilai 0.01, THT bernilai 0.5, dan
THT bernilai 1.0. Adapun grafik dari tiga THT dalam keadaan balanced dapat
ditunjukkan seperti gambar di bawah ini:
(a) (b)
(c)
Gambar 2.31 Balanced Utilization dengan durasi (a) THT 0.01, (b) THT 0.5, dan (c) THT 1.0.
47
Gambar 2.42 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada keadaan Balanced Utilization. Dari gambar grafik diatas dapat
ditunjukkan bahwa dalam keadaan Balanced Utilization nilai ketiga THT
mengalami peningkatan, hanya saja nilai dari THT 1.0 lebih cepat mencapai titik
stabil pada kisaran 0.95-0.98 dalam. Hal ini dikarenakan rentang nilai THT yang
digunakan tidak terlalu jauh seperti menggunakan nilai dari THT 0.01 dan THT
0.5.
2.4.8.2 Keadaan Unbalanced Utilisasi
Analisa pengaruh durasi THT terhadap rata-rata utilisasi dalam keadaan
unbalanced utilisasi dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan
dengan menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan dengan
menggunakan nilai dari tiga THT yaitu THT 0.01, THT 0.5, dan THT 1.0.
Adapun grafik dari tiga THT dalam keadaan unbalanced utilisasi dapat
ditunjukkan seperti gambar di bawah ini
(a) (b)
(c)
Gambar 2.32 Unbalanced Utilization dengan durasi (a) THT 0.01, (b) THT 0.5, dan (c) THT 0.06
48
Gambar 2.43 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada Unbalanced Utilization. Dari gambar grafik diatas dapat ditunjukkan
bahwa dalam keadaan Unbalanced Utilization, untuk nilai THT 0.01, THT 0.5
dan THT 1.0 mengalami peningkatan, hanya saja nilai dari THT 1.0 lebih cepat
mencapai titik stabil pada kisaran 0.95-0.98. Hal ini dikarenakan rentang nilai
yang digunakan tidak terlalu jauh seperti menggunakan nilai dari THT 0.01 dan
THT 0.5
Gambar 2.33 Grafik Perbandingan Balanced dan Unbalanced Utilization pada Durasi THT 0.01
49
sedangkan keadaan Unbalanced ditunjukkan pada garis berwarna merah. Pada
keadaan Balanced maupun keadaan Unbalanced sama-sama mengalami
peningkatan pada grafiknya. Namun, keadaan Balanced lebih cepat mencapai titik
stabil dibandingkan dengan keadaan Unbalanced Utilization. Pada kisaran 0.95 –
0.99 pada keadaan balanced sudah mulai stabil sedangkan pada kisaran yang sama
keadaan unbalanced masih mengalami peningkatan
Gambar 2.34 Grafik Perbandingan Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT 0.5
Gambar 2.45 menunjukkan keadaan Balanced dan Unbalanced Utilization
pada durasi THT 0.5. Keadaan Balanced ditunjukkan pada garis berwarna biru,
sedangkan keadaan Unbalanced ditunjukkan pada garis berwarna merah. Pada
keadaan Balanced maupun keadaan Unbalanced sama-sama mengalami
peningkatan dan sama-sama mencapai titik stabil pada kisaran 0.95-0.98 seperti
yang gambar diatas.
50
THT 1.0 dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan dengan
menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan dengan
menggunakan nilai dari THT 1.0 Adapun grafik dari perbandingan balanced dan
unbalanced utilization dapat ditunjukkan seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.35 Grafik Perbandingan Balanced dan Unbalanced Utilization dengan durasi THT 1.0
51
(a) (b)
(c)
Gambar 2.36 Balanced receive sent dengan durasi (a) THT 0.01, (b) THT 0.5, dan (c) THT 1.0.
Gambar 2.47 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada keadaan Balanced Receive Sent. Dari gambar grafik diatas dapat
ditunjukkan bahwa dalam keadaan Balanced Receive Sent nilai ketiga THT
mengalami peningkatan, hanya saja nilai dari THT 1.0 lebih cepat mencapai titik
stabil pada kisaran 0.95-0.98 dalam. Hal ini dikarenakan rentang nilai THT yang
digunakan tidak terlalu jauh seperti menggunakan nilai dari THT 0.01 dan THT
0.5.
52
2. Keadaan Unbalanced Receive Sent
Analisa pengaruh durasi THT terhadap rata-rata utilisasi dalam keadaan
balanced receive sent dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah
dilakukan dengan menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan
dengan menggunakan nilai dari tiga THT yaitu THT bernilai 0.01, THT bernilai
0.5, dan THT bernilai 1.0. Adapun grafik dari tiga THT dalam keadaan
unbalanced receive sent dapat ditunjukkan seperti gambar di bawah ini:
(a) (b)
(c)
Gambar 2.37 Unbalanced receive sent dengan durasi (a) THT 0.01, (b) THT 0.5, dan (c) THT
1.0.
53
Gambar 2.48 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada keadaan Unbalanced Receive Sent. Dari gambar grafik diatas dapat
ditunjukkan bahwa dalam keadaan Balanced Receive Sent nilai ketiga THT
mengalami peningkatan, hanya saja nilai dari THT 1.0 lebih cepat mencapai titik
stabil pada kisaran 0.95-0.98 dalam. Hal ini dikarenakan rentang nilai THT yang
digunakan tidak terlalu jauh seperti menggunakan nilai dari THT 0.01 dan THT
0.5.
2.6.4. Analisa Perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent Pada
Durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT 1.0
1. Keadaan Balanced dan Unbalanced Receive Sent pada Durasi THT
0.01
Analisa perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent pada durasi
THT 0.01 dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan dengan
menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan dengan
menggunakan THT 0.01. Adapun grafik dari perbandingan balanced dan
unbalanced utilization pada durasi THT 0.01 dapat ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini:
Gambar 2.38 Grafik Perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent dengan durasi
THT 0.01
54
Gambar 2.49 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada durasi THT 0.01. Keadaan Balanced ditunjukkan pada garis berwarna
hijau, sedangkan keadaan Unbalanced ditunjukkan pada garis berwarna biru.
Pada keadaan Balanced maupun keadaan Unbalanced sama-sama mengalami
peningkatan pada grafiknya. Namun, keadaan Balanced lebih cepat mencapai titik
stabil dibandingkan dengan keadaan Unbalanced Receive Sent . Pada kisaran 0.95
– 0.99 pada keadaan balanced sudah mulai stabil sedangkan pada kisaran yang
sama keadaan unbalanced masih mengalami peningkatan
2. Keadaan Balanced dan Unbalanced Receive Sent pada Durasi THT 0.5
Analisa perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent pada durasi
THT 0.5 dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan dengan
menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan dengan
menggunakan THT 0.5. Adapun grafik dari perbandingan balanced dan
unbalanced utilization pada durasi THT 1dapat ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini:
Gambar 2.39 Grafik Perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent dengan durasi
THT 0.5
Gambar 2.50 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada durasi THT 0.5. Keadaan Balanced ditunjukkan pada garis berwarna
55
hijau, sedangkan keadaan Unbalanced ditunjukkan pada garis berwarna biru.
Pada keadaan Balanced maupun keadaan Unbalanced sama-sama mengalami
peningkatan pada grafiknya. Namun, keadaan Balanced lebih cepat mencapai titik
stabil dibandingkan dengan keadaan Unbalanced Receive Sent . Pada kisaran 0.95
– 0.99 pada keadaan balanced sudah mulai stabil sedangkan pada kisaran yang
sama keadaan unbalanced masih mengalami peningkatan.
3. Keadaan Balanced dan Unbalanced Receive Sent pada Durasi THT 1.0
Analisa perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent pada durasi
THT 1.0 dapat dilihat dari gambar hasil simulasi yang telah dilakukan dengan
menggunakan program OPNET. Adapun percobaan dilakukan dengan
menggunakan THT 1.0. Adapun grafik dari perbandingan balanced dan
unbalanced utilization pada durasi THT 1.0 dapat ditunjukkan seperti gambar di
bawah ini:
Gambar 2.40 Grafik Perbandingan Balanced dan Unbalanced Receive Sent dengan durasi
THT 1.0
Gambar 2.51 menunjukkan pengaruh durasi THT 0.01, THT 0.5, dan THT
1.0 pada durasi THT 0.5. Keadaan Balanced ditunjukkan pada garis berwarna
56
hijau, sedangkan keadaan Unbalanced ditunjukkan pada garis berwarna biru.
Pada keadaan Balanced maupun keadaan Unbalanced sama-sama mengalami
peningkatan pada grafiknya. Namun, keadaan Balanced lebih cepat mencapai titik
stabil dibandingkan dengan keadaan Unbalanced Receive Sent . Pada kisaran 0.95
– 0.99 pada keadaan balanced sudah mulai stabil sedangkan pada kisaran yang
sama keadaan unbalanced masih mengalami peningkatan.
57
2.7. Simpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Perbandingan antara grafik durasi THT 0.01, THT 0.5, dn THT 1.0 pada
keadaan Balanced Utilization dengan memasukan THT 0.01, THT 0.5, dan
THT 1.0 secara berurutan. Pada gambar 2.31 terlihat bahwa grafik pada
saat THT 1.0 lebih cepat mecapai titik stabil. Hal ini dikarenakan rentang
nilai yang digunakan tidak terlalu jauh seperti menggunakan nilai THT
0.01 dan THT 0.5.
2. Perbandingan antara grafik durasi THT 0.01, THT 0.5, dn THT 1.0 pada
keadaan Unbalanced Utilization dengan memasukan nilai THT 0.01, THT
0.5, dan THT 1.0 secara berurutan yaitu 0.01, nilai 0.5, dan 1.0. Pada
gambar 2.32 terlihat bahwa grafik pada saat THT 1.0 lebih cepat mecapai
titik stabil. Hal ini dikarenakan rentang nilai yang digunakan tidak terlalu
jauh seperti menggunakan nilai THT 0.01 dan THT 0.5.
NB :
1. UNTUK PENULISAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI
TOPOLOGI TIDAK BOLD
2. PERHATIKAN FONT PENULISAN LANGKAH PERCOBAAN.
GUNAKAN TIMES NEW ROMAN JANGAN ASAL COPY AJA
TANPA KAMU EDIT
3. DATA THT GUNAKAN SESUAI DENGAN KELOMPOKMU
JANGAN ASAL COPY AJA TANPA KAMU EDIT
4. PERHATIKAN NODE YG KAMU GUNAKAN SAAT PRAKTIKUM!!
5. UNTUK ANALISA PERBANDINGAN BALANCED DAN
UNBALANCED TRAFFIC RECEIVED SENT GAMBAR DIJADIKAN
SATU SEPERTI PADA ANALISA KONDISI BALANCED DAN
58
UNBALANCED UTILIZATION
6. TAMBAHKAN ANALISA BALANCED DAN UNBALANCED
UTILIZATION DAN BALANCED DAN UNBALANCED TRAFFIC
RECEIVED SENT KARNA PENGARUH INTERARRIVAL TIME
59