Anda di halaman 1dari 3

KEANEKARAGAMAN JENIS CAPUNG (ODONATA) DI KAWASAN TAMAN

WISATA ALAM SURANADI LOMBOK BARAT

Annisa Septian Nur’ Ihsani1, Nurul Zahropi1

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Capung dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Capung sebagai salah satu
serangga yang termasuk pada ordo Odonata. Habitat capung berada pada daerah perairan
seperti sawah, sungai, kolam, dan rawa. Suhu optimal capung untuk bisa terbang sekitar 200C
(). Capung menjadi bagian terpenting dalam rantai makanan. Keberadaaan capung atau
capung jarum dapat dijadikan sebagai bioindikator untuk memonitor kualitas air bersih di
sekitar lingkungan (Ilhamdi, 2018). Hal ini karena nimfa capung tidak akan hidup di air yang
telah tercemar atau sungai yang tidak terdapat tumbuhan di dalamnya (Suriana dkk, 2014).

Taman Wisata

METODE PENELITIAN

Pengambilan sampel capung dilaksanakan pada tanggal 8 April 2018 di kawasan


Taman Wisata Alam (TWA) Suranadi, Lombok Barat. Titik lokasi pengambilan sampel
dilakukan dengan membagi 6 jalur yang telah ditentukan berdasarkan kelompok Praktikum
Ekologi Hewan. Taman ini memiliki luas sekitar 52 Ha dengan kondisi topografi datar,
landai, miring dan sedikit bergelombang dengan sudut kemiringan antara 1-30, 9-150 dan 16-
250 (Wahyuni dan Mildranaya, 2010).

Jenis rancangan penelitian yang dilakukan dengan deskriptif eksploratif. Penelitian


deskriptif eksploratif merupakan penelitian tentang suatu kondisi dengan membuat deskripsi
daan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
mengkaji hubungan yang diselidiki (Nasir, 2005 dalam Kariada dan Irsadi, 2014). Segala
jenis capung (Odonata) yang ditemukan pada saat melakukan pengamatan menjadi subyek
penelitian ini.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode penangkapan menggunakan


jaring serangga. Kemudian sampel capung dikumpulkan dari ketiga jalur, diidentifikasi jenis-
jenisnya dan menghitung jumlah capung yang telah ditangkap. Pengambilan sampel capung
dilakukan pada pagi hari pukul 10.00 WITA hingga 12.30 WITA dan sore hari pukul 16.00
hingga 18.15 WITA.

Untuk teknik analisis data menggunakan perhitungan kelimpahan relatif spesies dan
indeks keanekaragaman dari perumusan Shannon-Wienner. Rumus-rumus dapat dijabarkan
sebagai berikut.

𝑛𝑖
𝐾𝑅 = × 100%
𝑁

Keterangan :

KR : kelimpahan relatif
ni : jumlah individu capung ke-i
N : jumlah individu seluruh (total) jenis capung
(Ridwan, 2015).

𝐻′ = − ∑ 𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖
𝑖−1

Keterangan :

H’ : indeks keanekaragaman Shanon-Wiener


pi : kelimpahan proposional
(Ridwan, 2015).

Indeks keanekaragaman dikategorikan menjadi tiga menurut Wilhm dan Dorris


(1986) yaitu :
H’ < 1 : Keanekaragaman jenis rendah
1<H’<3 : Keanekaragaman jenis sedang
H’>3 : Keanekaragaman jenis tinggi
(Insafitri, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai