05
Dionisius S. / 13010068
Ryan F. S. Fauzan / 13011065
Annisa Mienda C. / 13011071
EXECUTIVE SUMMARY
LATAR BELAKANG
Sebagai negara yang berada di wilayah tropis, Indonesia memiliki risiko tinggi dalam
hal penularan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri. Tingginya jumlah infeksi
berdampak pada tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia akan antibiotik,
khususnya yang berbahan dasar dari penisilin seperti amoksisilin, ampisilin, dan lain-
lain. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik hingga tahun 2012, diprediksi pada
tahun 2021 kebutuhan Indonesia akan penisilin mencapai 1086 ton. Kebutuhan
penisilin tersebut hanya
dapat terpenuhi melalui Impor antibiotik berbasis penisilin di Indonesia
impor karena hingga saat 1500
Kebutuhan penisilin
ini, belum ada pabrik
produksi penisilin yang
(ton/tahun)
Penicillium chrysogenum
MOLASE PENISILIN G
0,1(NH ) SO + 0,3C H O + 0,77O CH O N + 0,8CO + 0.1H SO + 1.22H O
4 2 4 6 12 6 2 1.81 0.5 0.2 2 2 4 2
(NH ) SO + 1,67C H O + 0,5O + PAA 2CO + C H O N S +9H O
4 2 4 6 12 6 2 2 16 18 4 2 2
BIOLAC Antibiotics
BIOLAC Antibiotics
memproduksi
memerlukan
penisilin G dengan
pasokan bahan
kapasitas 100 ton
baku molase
per tahun. Target
sebanyak 4,51 ton pasar yang dituju
per ton produk. adalah industri .
farmasi.
2
DESKRIPSI PROSES
PERLAKUAN
PROSES
AWAL FERMENTASI
HILIR
MOLASE
Tahap fermentasi merupakan tahap utama dalam proses produksi penisilin karena di
tahap inilah penisilin diproduksi. Fermentasi terbagi ke dalam dua tahap, yakni
pengembangan inokulum dan fermentasi itu sendiri. Pengembangan inokulum
dilakukan dalam tiga tahap hingga kultur P. chrysogenum aktif mencapai 10% dari
volume kerja fermentor. Proses fermentasi dilaksanakan pada temperatur 23 – 28oC
dan pH 6,5 – 7,7.
3
Proses hilir pada produksi penisilin G dilakukan dengan memisahkan biomassa dari
kaldu fermentasi menggunakan rotary vacuum filter. Kaldu fermentasi yang telah
terbebas dari biomassa kemudian didinginkan hingga temperatur 4oC dan dilakukan
ekstraksi penisilin menggunakan amil asetat dalam kontaktor sentrifugal. Ekstrak
penisilin G kemudian dihilangkan warna dan baunya menggunakan karbon aktif dan
diekstraksi kembali menggunakan air. Karbon aktif yang terdapat dalam ekstrak
penisilin dipisahkan menggunakan filter plate and frame dan dikristalisasi dengan
penambahan natrium asetat. Kristal penisilin G kemudian dipisahkan dari air
menggunakan sentrifugasi dan dicuci dengan butanol. Kristal penisilin G yang telah
dicuci kemudian dikeringkan menggunakan fluidized bed dryer.
KEBUTUHAN UTILITAS
Tabel berikut menyajikan kebutuhan utilitas dari BIOLAC Antibiotics .
Utilitas Kebutuhan (per ton produk)
Udara tekan 4620 m3
Kukus bertekanan rendah 237,2 ton
Air 2785,3 m3
Listrik 147,5 MWh
Refrijeran 231,8 ton
Parameter Nilai
Suku bunga Bank Indonesia 7%
Debt to equity ratio 1
Pajak 25%
Metode perhitungan depresiasi MACRS
CEPCI 587,3
Umur pabrik 10 tahun
Porsi biaya investasi, porsi biaya manufaktur, serta cash flow kumulatif BIOLAC
Antibiotics disajikan sebagai berikut.
4
TOTAL CAPITAL INVESTMENT COST OF MANUFACTURE
Fixed Capital Investment (FCI-L) Land (L) Working Capital (WC) Direct COM Fixed COM General COM
16% 19%
1%
21% 60%
83%
20
15
10
5
0
USD
-5 0 2 4 6 8 10 12 14
-10
-15
-20
-25
-30
Tahun ke-
5
Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas dari parameter keekonomian (NPV dan
IRR) terhadap perubahan beberapa faktor seperti harga molase, harga prekursor
(PAA), harga produk penisilin G, dan harga utilitas listrik sebagai berikut.
MILLIONS
35
30
25
NPV (USD)
20
15
10
5
0
-0,3 -0,2 -0,1 0 0,1 0,2 0,3
% PERUBAHAN PARAMETER
Harga molase Harga PAA Harga penisilin G Harga listrik
30
25
20
IRR (%)
15
10
0
-0,3 -0,2 -0,1 0 0,1 0,2 0,3
% PERUBAHAN PARAMETER
Harga molase Harga PAA Harga penisilin G Harga listrik
Dibandingkan perubahan harga bahan baku dan listrik, perubahan harga produk
penisilin G memberikan dampak paling signifikan terhadap nilai NPV dan IRR.
6
KESIMPULAN
BIOLAC Antibiotics merupakan pabrik penisilin G pertama di Indonesia yang
memberikan corak baru pada industri bioteknologi nasional. Pabrik yang
memproduksi penisilin G dalam bentuk garam natrium ini memiliki kapasitas sebesar
100 ton per tahun dengan memanfaatkan bahan baku molase untuk memproduksi
penisilin G melalui jalur fermentasi. Diharapkan penisilin G yang diproduksi oleh
BIOLAC Antibiotics dapat memenuhi 10% kebutuhan penisilin nasional.
Secara garis besar, produksi penisilin G terbagi ke dalam tiga tahap yakni pengolahan
awal molase, fermentasi, serta pemisahan dan pemurnian penisilin G. Berdasarkan
studi kelayakan ekonomi, BIOLAC Antibiotics layak didirikan karena NPV bernilai
positif, DPBP berada pada nilai yang memungkinkan, serta nilai IRR yang lebih besar
dari suku bunga Bank Indonesia.
TERIMA KASIH