Anda di halaman 1dari 6

40

BAB III
METODE

A. Fokus Asuhan Keperawatan


Fokus asuhan keperawatan pada laporan tugas akhir ini penulis
menggunakan pendekatan dengan berfokus pada gangguan kebutuhan dasar
khususnya kebutuhan dasar aktivitas dan latihan yaitu intoleransi aktivitas
dengan konsep asuhan keperawatan yang digunakan adalah asuhan
keperawatan anak.
B. Subyek Asuhan
Subjek asuhan keperawatan pada laporan tugas akhir ini adalah 2 sampel
anak dengan thalasemia. Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. Sampel tersebut diharapkan memiliki kriteria
inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu di
penuhi oleh setiap anggota populasi yang diambil sebagai sampel. Kriteria
eksklusi adalah ciri-ciri anak yang tidak dapat diambil sebagai subyek
(Notoatmodjo, 2010).
Adapun kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Anak berusia 6 -12 tahun yang mengidap thalasemia
2. Anak diare yang memiliki keluhan kelemahan dan kendala pada saat
beraktivitas sehari-hari
3. Anak yang mampu diajak berbicara dan koperatif terhadap tindakan yang
diberikan.
4. Keluarga dan anak yang bersedia menjadi responden dan memahami
tujuan, prsedure dan bersedia menandatangani lembar persetujuan
informed concent.
Sedangkan kriteria ekslusi sebagai berikut:
1. Anak berusia dibawah 6 tahun dan diatas 12 tahun
2. Anak diare yang tidak memiliki keluhan kelemahan atau toleransi
aktivitas

40
41

3. Anak yang belum mampu kooperatif diajak bicara sehingga sulit untuk
menjelaskan dan memahami tujuan dan prosedur asuhan keperawatan yang
akan dilakukan
4. Keluarga atau anak diare yang tidak bersedia menjadi sampel pemberian
asuhan keperawatan.
C. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Ruang Alamanda Rumah Sakit
Umum Daerah Abdoel Moeloek Provinsi Lampung.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 15 - 21 Mei 2017.
D. Definisi Operasional
Intoleransi aktivitas adalah suatu masalah keperawatan yang terdapat
pada gangguan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak diare
dimana pasien yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan cairan akan
mengalami kesulitan-kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari akibat
kurangnya cairan, seperti keluhan pemenuhan kbutuhan cairan yang
mengakibatkan penderita kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya
bahkan dengan bergerak dapat memperburuk keadaanya.
.
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dimulai saat penulis melakukan administrasi
perizinan kepada pihak rumah sakit, setelah mendapatkan persetujuan barulah
dilaksanakan penelitian dan pengumpulan data yang sebelumnya penulis
sudah mendatangi anak dan keluarga sebagai subyek asuhan untuk meminta
kesediaan menjadi sampel penelitian. Sedangkan, pada pengumpulan data
yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :

1. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data pada asuhan keperawatan anak
thalasemia yang berfokus pada gangguan intoleransi aktivitas antara lain
42

adalah format pengkajian keperawatan anak, alat-alat pemeriksaan fisik,


serta panduan kriteria normal hasil pemeriksaan fisik pada anak.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data hasil pengumpulan data dibedakan atas data subjektif dan data
objektif. Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian, sedangkan data objektif
adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh perawat (Nursalam,
2008). Metode pengumpulan data didapatkan melalui
komunikasi/wawancara/anamnesis, observasi, dan pemeriksaan fisik.
Metode diuraikan sebagai berikut (Nursalam, 2009) :
a. Wawancara/Anamnesis
Wawancara merupakan suatu metode komunikasi yang
direncanakan dan meliputi tanya jawab antara perawat dengan klien
yang berhubungan dengan masalah kesehatan klien. Untuk itu
kemampuan komunikasi sangat dibutuhkan oleh perawat agar dapat
memperoleh data yang diperlukaan. Tujuan wawancara pada
pengkajian keperawatan adalah:
1) Mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi
dan merencanakan asuhan keperawatan
2) Meningkatkan hubungan perawat-klien dengan adanya
komunikasi
3) Membantu klien untuk memperoleh informasi akan kesehatannya
dan ikut berpartisipasi dalam identifikasi masalah dan pencapaian
tujuan asuhan keperawatan
4) Membantu perawat untuk menentukan pengkajian lebih lanjut.
b. Observasi
Metode pengumpulan data yang kedua adalah observasi.
Observasi merupakan kegiatan mengamati perilaku dan keadaan klien
untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan klien. Observasi
memerlukan keterampilan disiplin dan praktik klinik sebagai bagian
dari tugas perawat. Selain itu dengan melihat medical record.
c. Pemeriksaan Fisik
43

Pemeriksaan fisik (physical examination) dalam pengkajian


keperawatan dipergunakan untuk memperoleh data objektif dari klien.
Tujuan pemeriksaan fisik ini adalah untuk menentukan status
kesehatan klien, mengidentifikasi masalah kesehatan, dan memperoleh
data dasar guna menyusun rencana asuhan keperawatan. Teknik
pemeriksaan fisik terdiri atas:
1) Inspeksi
Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan
secara sistematik. Inspeksi dilakukan dengan mengunakan indra
pengelihatan, pendengaran, dan penciuman sebagai alat untuk
mengumpulkan data. Inspeksi dimulai pada awal berinteraksi
dengan klien dan diteruskan pada pemeriksaan selanjtnya. Fokus
inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi ukuran tubuh, warna
kulit, bentuk tubuh, serta posisi dan kesimetrikan tubuh. Pada
proses inspeksi perawat harus membandingkan bagian tubuh yang
normal dengan bagian tubuh yang abnormal.
2) Palpasi
Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang mengunakan
indra peraba. Tangan dan jari adalah instrumen yang sensitif dan
dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang suhu, turgor,
bentuk, kelembapan, vibrasi, dan ukuran.
3) Perkusi
Perkusi merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-
ngetukan jari perawat (sebagai alat untuk menghasilkan suara) ke
bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan
bagian yang kiri dengan yang kanan. Perkusi bertujuan untuk
mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan konsistensi jaringan.

4) Auskultasi
44

Auskultasi merupakan teknik pemeriksaan dengan


menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang
dihasilkan oleh tubuh.
F. Penyajian Data
Penyajian data dalam laporan tugas akhir ini akan dibuat dalam bentuk
narasi ataupun tabel.
1. Narasi
Narasi adalah suatu bentuk penyajian yang digunakan dalam bentuk
kalimat yang biasanya berupa deskriptif untuk memberikan informasi
melalui kalimat yang mudah untuk dipahami pembaca. Misalnya,
menjelaskan hasil pengkajian lansia sebelum diberikan asuhan
keperawatan dan menuliskan hasil ataupun evaluasi setelah diberikan
asuhan keperawatan dalam bentuk kalimat atau teks.
2. Tabel
Tabel adalah suatu bentuk penyajian data yang di masukan kedalam
kolom atau baris tertentu yang digunakan penulis untuk menjelaskan
hasil pengkajian ataupun runtutan suatu implementasi yang sudah di
gunakan secara runtut. Misalnya, tabel catatan perkembangan klien saat
diberikan asuhan keperawatan berupa daftar implementasi dan evaluasi
yang sudah dilakukan perawat.
Teknik-teknik yang digunakan diatas tersebut untuk mendapatkan makna
baru tentang penyakit terutama penyakit thalasemia pada anak khususnya
dengan masalah keperawatan intoleransi aktivitas. Penulis mengunakan
panduan format asuhan keperawatan anak menurut Ayu (2009) untuk
menyajikan data (Lampiran 2).
G. Prinsip Etik
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi penelitian harus diperhatikan. Masalah
etika penelitian yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent
45

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan


responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent diberikan sebelum asuhan keperawatan dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi sampel. Tujuan informed
consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan pemberian asuhan
dan dampaknya. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed
consent tersebut antara lain :
b. Partisipasi pasien
c. Tujuan dilakukan tindakan
d. Jenis data yang dibutuhkan
e. Komitmen
f. Prosedur pelaksanaan
g. Potensial masalah yang terjadi
h. Manfaat
i. Kerahasiaan
j. Informasi yang mudah di hubungi.
2. Anonimity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
3. Kerahasian (Confidentialy)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan ditampilkan pada
hasil riset (Hidayat, 2008).

Anda mungkin juga menyukai