NAMA MAHASISWA :
NURUL AZMI NABILAH
LAPORAN KASUS
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Tanggal Lahir : 10 Oktober 1957
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Sukabaru Rt 01 Rw 06, Desa Tanjung Tiga,
Kecamatan Blanakan, Subang
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Kanker Serviks Stadium IIb
Tanggal Pengkajian : 5 Maret 2017
Tanggal Masuk RS : 23 Januari 2017
No Medrek : 0001556483
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Keluarga : Karnadi
Pekerjaan : Buruh Tani
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri post radiasi.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien mengeluh nyeri saat buang air kecil.
Pada saat buang air kecil, urine yang keluar disertai dengan darah segar. Ketika
pasien memeriksakan dirinya pada seorang bidan setempat, bidan hanya
menjawab bahwa hal tersebut hanya gejala menopause biasa. Semakin hari, darah
yang keluar semakin banyak, bahkan yang awalnya hanya darah segar, semakin
hari warnanya semakin pekat kehitaman. Gejala yang semakin parah tersebut
membuat pasien terus memeriksakan dirinya hingga 10 bidan yang pasien tanyai,
semuanya menjawab hal tersebut adalah gejala menopause, hingga akhirnya ia
memeriksakan dirinya ke RS Subang, dan ditemukanlah penyebab utama dari
gejala yang timbul yakni adanya benjolan pada leher rahim.
Pada saat pengkajian dilakukan, pasien mengeluh nyeri. Nyeri tersebut terasa
perih seperti luka bakar di bagian selangkangan paha dan lipatan pada area sekitar
anus. Nyeri tersebut sangat terasa terutama saat buang air besar ataupun kecil. Jika
menggunakan skala, angka 7 merupakan angka yang mewakili nyeri yang pasien
rasakan dengan skala 1-10, skala nyeri bias meningkat saat buang air besar
ataupun kecil atau ketika merubah posisi. Pada saat tidur, pasien masih terbangun
karena merasa perih saat merubah posisi.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama.
e. Riwayat Psikososial Spiritual
Pengkajian Psikologi
Kesadaran pasien Compos Mentis
Cara Berbicara
Pasien dapat berbicara dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengn
baik.
Gambaran Diri
Pasien merasa tidak bisa melakukan apa yang biasa ia lakukan saat ia sehat
atau sebelum didiagnosa penyakit tersebut. Saat ini, pasien hanya akan
berusaha agar keadaannya semakin hari bisa lebih baik lagi agar bisa
berkumpul kembali dengan keluarga.
Mekanisme Koping
Pada awalnya merasa kaget ketika ia didiagnosa penyakit tersebut. Saat
ini, ia merasa bahwa apa yang ia derita merupakan ujian yang harus
dihadapi. Jika tidak demikian, maka pasien merasa tidak akan setenang
sekarang.
Pengkajian Sosial
Sistem Keluarga
Klien tinggal bersama dengan seorang suami dan 2 orang anaknya.
Status Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Secara finansial, keluarga
merasa cukup. Kehidupan sosial di lingkungan tempat tinggal pasien pun
terjalin baik dengan tetangga.
Nilai Etnik/Budaya
Pasien merupakan warga Negara Indonesia yang bersuku sunda. Pasien
merupakan asli orang Subang dan bertempat tinggal di sana. Komunikasi
yang dilakukan lebih sering menggunakan bahasa Indonesia.
Pengkajian Spiritual
Perilaku
Sebelum sakit, pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu. Namun, setelah
sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien masih bisa elakukan shalat 5
waktu tapi dengan gerak yang terbatas, yakni di atas tempat tidurnya.
Komunikasi Verbal
Pasien sangat komunikatif untuk diajak berkomunikasi.
Sumber Dukungan dan Harapan
Keluarga terlibat aktif selama proses pengobatan terutama suami yang
selalu menemaninya. Ia dan suaminya selalu berharap bahwa usaha
pengobatan yang ia lakukan membuahkan hasil agar bisa berkumpul
kembali di rumah dalam keadaan sehat.
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hasil dari bagian patologi anatomi dari RS Subang pada bulan agustus 2016,
ditemukan karsinoma sel skuamosa tidak berkreatinin.
b. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir keluar tanggal 28 Februari 2017
Hemoglobin 8 Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 6.9 g/dL 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 24% 35 – 47
Leukosit 6,900/mm3 4400 – 11300
Eritrosit 2.88 juta/uL 3.6 – 5.8
Trombosit 425,000/mm3 150000 – 450000
Index Eritrosit
MCV 82.6 fL 80 – 100
MCH 24.0 pg 26 – 34
MCHC 29.0% 23 – 26
5. Terapi
Plabot infus NaCl 0,9 % IV
Radiasi yang dimulai pada 23 januari 2017 kemudian radiasi terakhir dilakukan pada
tanggal 28 Februari 2017. Setelah itu, dilanjutkan dengan kemoterapi.
Kemoterapi dilakukan pada sekitar bulan februari 2017.
Obat topical Mupirocin 2% diberikan saat timbul luka lecet post radiasi.
7. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi post radiasi ditandai dengan adanya lesi.
8. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : Ny. W Ruangan : Alamanda B
No Medrek : 0001556483 Nama Mahasiswa : Nurul Azmi N.
2 06/03/2017
08.00 S : luka lecet pada bagian paha
O : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD
120/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu :
36,8oC
A : nyeri
P: Observasi tanda-tanda vital, kaji ulang nyeri,
fasilitasi pasien untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi,
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat,
kemoterapi kedua setelah perbaikan keadaan umum.
I : Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji ulang
nyeri, melakukan perawatan luka lecet pada
selangkangan paha dan lipatan kulit di sebelah area
anus, memfasilitasi pasien untuk pemenuhan nutrisi,
melakukan kolaborasi dengan dokter
E : hemodinamik stabil
R : pasien dipindahkan ke ruang kemuning lantai 3 (Nurul Azmi N.)