Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. W DENGAN GANGGUAN


SISTEM REPRODUKSI : KANKER SERVIKS DI RUANGAN ALAMANDA B
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

NAMA MAHASISWA :
NURUL AZMI NABILAH

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIII


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. W DENGAN GANGGUAN
SISTEM REPRODUKSI : KANKER SERVIKS DI RUANGAN ALAMANDA B
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

LAPORAN KASUS

1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. W
Tanggal Lahir : 10 Oktober 1957
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kp. Sukabaru Rt 01 Rw 06, Desa Tanjung Tiga,
Kecamatan Blanakan, Subang
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Kanker Serviks Stadium IIb
Tanggal Pengkajian : 5 Maret 2017
Tanggal Masuk RS : 23 Januari 2017
No Medrek : 0001556483
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Keluarga : Karnadi
Pekerjaan : Buruh Tani

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri post radiasi.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum dibawa ke rumah sakit, pasien mengeluh nyeri saat buang air kecil.
Pada saat buang air kecil, urine yang keluar disertai dengan darah segar. Ketika
pasien memeriksakan dirinya pada seorang bidan setempat, bidan hanya
menjawab bahwa hal tersebut hanya gejala menopause biasa. Semakin hari, darah
yang keluar semakin banyak, bahkan yang awalnya hanya darah segar, semakin
hari warnanya semakin pekat kehitaman. Gejala yang semakin parah tersebut
membuat pasien terus memeriksakan dirinya hingga 10 bidan yang pasien tanyai,
semuanya menjawab hal tersebut adalah gejala menopause, hingga akhirnya ia
memeriksakan dirinya ke RS Subang, dan ditemukanlah penyebab utama dari
gejala yang timbul yakni adanya benjolan pada leher rahim.
Pada saat pengkajian dilakukan, pasien mengeluh nyeri. Nyeri tersebut terasa
perih seperti luka bakar di bagian selangkangan paha dan lipatan pada area sekitar
anus. Nyeri tersebut sangat terasa terutama saat buang air besar ataupun kecil. Jika
menggunakan skala, angka 7 merupakan angka yang mewakili nyeri yang pasien
rasakan dengan skala 1-10, skala nyeri bias meningkat saat buang air besar
ataupun kecil atau ketika merubah posisi. Pada saat tidur, pasien masih terbangun
karena merasa perih saat merubah posisi.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama.
e. Riwayat Psikososial Spiritual
Pengkajian Psikologi
 Kesadaran pasien Compos Mentis
 Cara Berbicara
Pasien dapat berbicara dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengn
baik.
 Gambaran Diri
Pasien merasa tidak bisa melakukan apa yang biasa ia lakukan saat ia sehat
atau sebelum didiagnosa penyakit tersebut. Saat ini, pasien hanya akan
berusaha agar keadaannya semakin hari bisa lebih baik lagi agar bisa
berkumpul kembali dengan keluarga.
 Mekanisme Koping
Pada awalnya merasa kaget ketika ia didiagnosa penyakit tersebut. Saat
ini, ia merasa bahwa apa yang ia derita merupakan ujian yang harus
dihadapi. Jika tidak demikian, maka pasien merasa tidak akan setenang
sekarang.
Pengkajian Sosial
 Sistem Keluarga
Klien tinggal bersama dengan seorang suami dan 2 orang anaknya.
 Status Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Secara finansial, keluarga
merasa cukup. Kehidupan sosial di lingkungan tempat tinggal pasien pun
terjalin baik dengan tetangga.
 Nilai Etnik/Budaya
Pasien merupakan warga Negara Indonesia yang bersuku sunda. Pasien
merupakan asli orang Subang dan bertempat tinggal di sana. Komunikasi
yang dilakukan lebih sering menggunakan bahasa Indonesia.

Pengkajian Spiritual

 Perilaku
Sebelum sakit, pasien rajin melaksanakan shalat 5 waktu. Namun, setelah
sakit dan dirawat di rumah sakit, pasien masih bisa elakukan shalat 5
waktu tapi dengan gerak yang terbatas, yakni di atas tempat tidurnya.
 Komunikasi Verbal
Pasien sangat komunikatif untuk diajak berkomunikasi.
 Sumber Dukungan dan Harapan
Keluarga terlibat aktif selama proses pengobatan terutama suami yang
selalu menemaninya. Ia dan suaminya selalu berharap bahwa usaha
pengobatan yang ia lakukan membuahkan hasil agar bisa berkumpul
kembali di rumah dalam keadaan sehat.

f. Riwayat Activity Daily Living (ADL)


No Kebutuhan Dasar Sebelum Masuk Rumah Setelah Masuk Rumah
Sakit Sakit
1 Pola Nutrisi
a. Makan Makan sehari 3 kali. Selalu Hanya mampu 3 sendok
habis dalam 1 porsi bahkan makan karena mual.
kadang bisa lebih dari 1
porsi. Pasien mengatakan
bahwa ia menjaga
makananya sehingga ia
membuat sendiri
makanannnya di rumah.
b. Minum Ai minum yang masuk bisa Hanya mampu minum
mencapai 2 L per hari hingga 500 mL per hari
2 Eliminasi
a. BAB 1x/hari dengan warna 3-4x/hari bahkan lebih
kuning kecoklatan dengan dengan warna hijau
konsistensi padat kehitaman dan cair
b. BAK ± 250 ml, buang air kecil Dengan jumlah yang
agak sulit dengan adanya sama namun pasien
benjolan merasa lebih lancer
setelah radiasi dilakukan
3 Istirahat Tidur ± 8 jam per hari Tidur lebih sering
terganggu dengan
adanya nyeri. Tidur
siang dan malam ± 5 jam
per hari
4 Aktivitas Lancar, bisa melakukan Melakukan segala
semuanya secara mandiri aktivitas perlu bantuan
keluarga
5 Personal Hygiene
a. Mandi Sehari 2 kali menggunakan Sehari sekali dibantu
air mengalir dan digosok keluarga untuk diseka
dengan menggunakan sabun
b. Sikat Gigi Sehari 2 kali menggunakan Tidak rutin, hanya jika
pasta gigi ingat saja
c. Keramas 2 hari sekali Selama dirawat belum
dikeramas
d. Kuku
Bisa memotong sendiri Hanya jika ingat saja
kukunya yang panjang,
seminggu sekali atau 3 hari
sekali.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
- Keadaan umum baik, namun klien tampak tidak rapi
- TTV : Nadi 88x/menit, RR 20x/menit, TD 120/70 mmHg,
Suhu 36,72oC
- GCS : E4 M6 V5 (15)
- Antropometri : BB 64 Kg, TB 160 cm, IMT 25 (normal)
b. Kepala
- Rambut
Inspeksi : Rambut berwarna hitam bercampur dengan tumbuhnya uban,
rambut rontok, tidak ada luka.
Palpasi : Rambut lembab, tidak terdapatnya benjolan.
- Mata
Inspeksi : Konjungtiva pucat, lapang pandang masih bisa melihat dalam 180o,
pupil isokor, alis dan kelopak mata baik, sclera putih, iris berwarna
kecoklatan.
Fungsi penglihatan : mata bisa melihat baik tanpa kacamata.
- Telinga
Inspeksi : posisi simetris, tidak ada penumpukan serumen, dan tidak ada cairan
Palpasi : tekstur telinga normal (tidak adanya luka), nyeri (-), bengkak (-),
pada prosesus mastoideus nyeri (-) dan massa (-).
Fungsi pendengaran : klien dapat mendengar dengan baik tanpa alat bantu.
- Hidung
Inspeksi : bentuk hidung pesek, lesi (-), secret (-), mukosa lembab, NGT (-),
alat bantu pernapasan (-). Tidak terdapat pergerakan cuping hidung.
Palpasi : nyeri (-), massa (-).
- Mulut
Inspeksi : Bibir dan mukosa lembab, sianosis (-), lesi (-). Terdapat karies gigi,
warna gigi putih agak kekuningan. Warna gusi merah muda, edema (-),
pendarahan (-), lesi (-).Refleks menelan baik.
c. Leher
Inspeksi : leher simetris, massa (-)
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
d. Dada
Inspeksi : bentuk simetris, frekuensi napas teratur, bentuk payudara simetris, tidak
adanya distress pernapasan
Palpasi : benjolan (-), nyeri tekan (-), taktil fremitus teraba jelas.
Perkusi : bunyi resonan
Auskultasi : bunyi paru-paru dan jantung normal
e. Abdomen
Inspeksi : lesi (-), distensi abdomen (-), massa (-)
Auskultasi : Bising usus 12x/menit
Perkusi : bunyi dullness
Palpasi : nyeri tekan (-), penegangan abdomen (-), massa (-)
Fungsi Pencernaan : Mual (+) Muntah (-).
f. Ekstremitas
Inspeksi : Ekstremitas atas dan bawah dapat bergerak dengan baik tanpa
keterbatasan gerak, bentuk simetris, bengkak (-), kuku pendek.
Palpasi : edema (-)
Kekuatan otot 5/5
- Ekstremitas Atas : Simetris, CRT <2 detik, akral teraba hangat, terpasang
infus ditangan kiri dengan cairan NaCl 0,9% 20 gtt/menit
- Ekstremitas Bawah : Simetris, CRT <2 detik dan akral teraba hangat
g. Genitalia
Inspeksi : tampak kotor, tidak tumbuh bulu, labia mayora bengkak, warna kuliat
area genitalia kehitaman, dengan lesi di area selangkangan paha
Haid pertama usia 14 tahun dengan siklus haid + 6 hari dan haid terkahir pada usia
50 thn (+ 10 tahun yang lalu). Keputihan +, perdarahan saat ini (-).
h. Rektum dan Anus
Inspeksi : warna sekitar anus kehitaman dengan lesi di lipatan kulit dekat anus.

4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Hasil dari bagian patologi anatomi dari RS Subang pada bulan agustus 2016,
ditemukan karsinoma sel skuamosa tidak berkreatinin.
b. Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir keluar tanggal 28 Februari 2017
Hemoglobin 8 Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 6.9 g/dL 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 24% 35 – 47
Leukosit 6,900/mm3 4400 – 11300
Eritrosit 2.88 juta/uL 3.6 – 5.8
Trombosit 425,000/mm3 150000 – 450000
Index Eritrosit
MCV 82.6 fL 80 – 100
MCH 24.0 pg 26 – 34
MCHC 29.0% 23 – 26

5. Terapi
Plabot infus NaCl 0,9 % IV
Radiasi yang dimulai pada 23 januari 2017 kemudian radiasi terakhir dilakukan pada
tanggal 28 Februari 2017. Setelah itu, dilanjutkan dengan kemoterapi.
Kemoterapi dilakukan pada sekitar bulan februari 2017.
Obat topical Mupirocin 2% diberikan saat timbul luka lecet post radiasi.

6. Analisis Data : Data, Etiologi, Masalah


Data Etiologi Masalah
1. DO : Proses inflamasi Nyeri
Lesi di bagian selangkangan paha dan akibat post
lipatan kulit sebelah anus. Kulit kehitaman radiasi
seperti terbakar. Skala nyeri 7, bisa
meningkat pada kondisi buang air besar
ataupun kecil dan saat merubah posisi
DS :
Pasien mengeluh nyeri di bagian
selangkangan paha dan anus. Tidur
menjadi kurang nyaman karena perih saat
merubah posisi

7. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi post radiasi ditandai dengan adanya lesi.
8. Rencana Tindakan Keperawatan
Nama Pasien : Ny. W Ruangan : Alamanda B
No Medrek : 0001556483 Nama Mahasiswa : Nurul Azmi N.

No. Tujuan Intervensi Rasional


DX
1 Setelah dilakukan a. Membantu pasien Posisi yang nyaman bagi
tindakan keperawatan menemukan posisi pasien saat istirahat dapat
selama 3 x 24 jam,
diharapkan nyeri nyaman memfasilitasi pasien dalam
berkurang, skala nyeri meredakan nyeri
menurun, pasien
b. Ajarkan teknik Menghilangkan nyeri atau
memperlihatkan teknik
relaksasi secara manajemen nyeri menurunkan nyeri ke tingkat
individual yang efektif yang lebih nyaman yang dapat
untuk mencapai
kenyamanan. Intensitas ditoleransi oleh pasien.
jam tidur tidak terganggu. KOLABORASI
- Pemberian obat Menghindari resiko terjadinya
topikal infeksi pada luka yang ada.

9. Catatan Tindakan Keperawatan


Nama Pasien : Ny. W Ruangan : Alamanda B
No Medrek : 0001556483 Nama Mahasiswa : Nurul Azmi N.

No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf


DX Jam
1 05/03/ 2017
11.00
Membantu pasien Saat awal merubah posisi,
menemukan posisi nyaman pasien merasa kesulitan
karena perih yang
ditimbulkan, setelah
dibantu, akhirnya pasien
menemukan posisi yang
nyaman. Gerak pasien
cenderung perlahan-lahan. (Nurul Azmi N.)

13.30 Mengajarkan manajemen Pasien mengikuti intruksi


nyeri pada pasien perawatn untuk menarik
napas dalam lewat hidung
dan mengeluarkannya
lewat mulut, sehingga
pasien mulai mencobanya
saat merubah posisi.
Pemberian obat dilakukan
sehari sebanyak 3 kali (Nurul Azmi N.)
1 06/03/2017
11.30 Mengajarkan teknik relaksasi Menemukan hal yang
pada pasien disukai oleh pasien. Ketika
ditanya, pasien senang
merajut. Pihak keluarga
mendukung agar
terciptanya suasana yang
nyaman dan mendukung
pada proses penyembuhan
pasien. (Nurul Azmi N.)

10. Catatan Perkembangan (SOAP)


Nama Pasien : Tn. W Ruangan : Alamanda B
No Medrek : 0001556483 Nama Mahasiswa : Nurul Azmi N.

No. Tanggal/ SOAP Paraf


Jam
1 05/03/2017
08.30 S : luka lecet pada bagian paha
O : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD
120/80 mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, suhu :
36,5oC
A : nyeri
P: Observasi tanda-tanda vital, kaji ulang nyeri,
fasilitasi pasien untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi,
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat,
kemoterapi kedua setelah perbaikan keadaan umum.
I : Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji ulang
nyeri, melakukan perawatan luka lecet pada
selangkangan paha dan lipatan kulit di sebelah area
anus, memfasilitasi pasien untuk pemenuhan nutrisi,
melakukan kolaborasi dengan dokter
E : hemodinamik stabil
R : lanjutkan intervensi (Nurul Azmi N.)

2 06/03/2017
08.00 S : luka lecet pada bagian paha
O : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD
120/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu :
36,8oC
A : nyeri
P: Observasi tanda-tanda vital, kaji ulang nyeri,
fasilitasi pasien untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi,
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat,
kemoterapi kedua setelah perbaikan keadaan umum.
I : Mengobservasi tanda-tanda vital, mengkaji ulang
nyeri, melakukan perawatan luka lecet pada
selangkangan paha dan lipatan kulit di sebelah area
anus, memfasilitasi pasien untuk pemenuhan nutrisi,
melakukan kolaborasi dengan dokter
E : hemodinamik stabil
R : pasien dipindahkan ke ruang kemuning lantai 3 (Nurul Azmi N.)

Anda mungkin juga menyukai