Anda di halaman 1dari 5

Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung

KATA PENGANTAR

Flu Burung (FB) atau Avian Influenza (AI) adalah suatu


penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus

BUKU SAKU
influenza tipe A dengan subtipe H5N1. Saat ini FB menjadi
perhatian dunia karena virus FB memiliki kemampuan untuk
terus menerus bermutasi sehingga dalam perkembangannya
virus ini dapat menular dari unggas ke manusia.

FLU BURUNG
Sejak tahun 2003 di dunia kumulatif tercatat 15 negara
terinfeksi virus FB pada manusia. Kejadian FB/AI di dunia dari
tahun ke tahun mempunyai kecenderungan menurun. Hal ini
dikarenakan semakin waspada dan cepatnya penanggulangan
penyakit tersebut baik dari aspek hewan maupun manusia.
Pada tahun 2013 FB terdapat di 6 negara termasuk Indonesia.
Walaupun demikian perlu peningkatkan surveilans epidemiologi
dan virologi pada unggas dan manusia karena sifat virus
influenza A yang dapat mengalami perubahan genetik baik
secara mutasi maupun percampuran genetik dua virus influenza
atau lebih (reassortment).
Sampai saat ini FB pada manusia penularannya melalui
infeksi dari unggas ke manusia. Terbukti virus FB pada manusia
mempunyai karakter genetik yang sesuai dengan karakter
genetik virus pada hewan. Pembelajaran penanggulangan FB
di Hongkong pada saat kejadian luar biasa (KLB) pertama FB
H5N1 pada manusia di dunia pada tahun 1997, maupun KLB
H7N9 di China yang terjadi pada tahun 2013 menunjukan
bahwa penanggulangan pada hewan seperti depopulasi dan
tindakan penyehatan sanitasi dan higiene di pasar unggas
hidup dapat menurunkan secara drastis penyebaran dan
perluasan FB atau memutus rantai penularan dari unggas ke
manusia.
Buku saku ini disusun dengan maksud untuk dapat
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. dipergunakan sebagai petunjuk bagi pengelola program
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT pengendalian FB, dokter dan paramedis yang bertugas di
DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2013
16 i

Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung

9. Meningkatkan kesiapan dukungan logistik DAFTAR ISI G. PERAN PEMERINTAH A. PENDAHULUAN


di sarana pelayanan kesehatan termasuk 1. Meningkatkan koordinasi antara 1. SITUASI FLU BURUNG
APD dan obat obatan. Kementerian Pertanian dan Kementerian Sejak tahun 2003 Flu Burung pada
KATA PENGANTAR.......................................... i
10. Melakukan pemantauan terhadap Kesehatan dalam rangka meningkatkan manusia yang disebabkan oleh Virus
kesiapan logistik obat-obatan, alat DAFTAR ISI....................................................... iii
upaya pencegahan dan pengendalian Influenza A subtipe H5N1 telah menyebar
pelindung diri (APD) dan Fasilitas A. PENDAHULUAN .......................................... 1 virus H5N1 termasuk clade 2.3. ke berbagai negara di dunia. Kumulatif
Pelayanan Kesehatan seperti B. GEJALA KLINIS FLU BURUNG PADA 2. Menyiapkan pusat-pusat layanan sampai dengan 5 Juli 2013 tersebar di
Puskesmas, Rumah Sakit dan kesehatan untuk menghadapi 15 negara, yaitu: Azerbaijan, Bangladesh,
MANUSIA ..................................................... 8
Laboratorium. kemungkinan penularanFlu Burung H5N1 Kamboja, China, Djibouti, Mesir,
11. Setiap ditemukan adanya kasus Suspek C. PENULARAN FLU BURUNG (H5N1
termasuk clade 2.3 pada manusia seperti Indonesia, Irak, Laos, Myanmar, Nigeria,
Flu Burung di wilayah kerja masing- CLADE 2.3 SUBCLADE 2.3.2)..................... 8 Puskesmas, Rumah Sakit Umum, 100 Pakistan, Thailand, Turki dan Vietnam
masing agar segera dilaporkan kejadian D. PENCEGAHAN DALAM RANGKA Rumah Sakit Rujukan Flu Burung dan (sumber WHO). Pada tahun 2012
tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam
PENGENDALIAN FLU BURUNG................. 9 Laboratorium di berbagai tempat/daerah terdapat di enam negara, yaitu:
ke nomor komunikasi langsung (hotline)
E. KEWASPADAAN DINI DALAM RANGKA termasuk menyiagakan dukungan tenaga Bangladesh, Kamboja, China, Mesir,
dibawah ini:
yang terlatih. Indonesia dan Vietnam.
PENGENDALIAN FLU BURUNG................. 10
3. Penyuluhan dan edukasi masyarakat luas Jumlah kumulatif kasus Flu Burung
Posko KLB Ditjen PP dan PL : F. TATALAKSANA PENGENDALIAN FLU melalui berbagai media termasuk Surat (H5N1) pada manusia di dunia (sumber
021-4257125
BURUNG...................................................... 11 Edaran ke Dinas Kesehatan dan UPT WHO) sampai 8 Oktober 2013 terdapat
021-36840901
021-42877588 G. PERAN PEMERINTAH ................................ 12 tanggal 11 dan 28 Desember 2012 641 kasus dan diantaranya 380 kasus
SMS GATE WAY : tentang kesiapsiagaan kemungkinan meninggal (Angka Fatalitas Kasus
08576459997 adanya kasus Flu Burung dengan clade 59,28%). Sebagian besar virus A H5N1
08576459996 2.3. pada manusia ini berasal dari kelompok
4. Meningkatkan surveilans integrasi pada genetik (clade 2.1). Sedangkan kasus
unggas dan manusia. Flu Burung pada manusia dengan clade
2.3 pernah dilaporkan terjadi sebanyak
14 iii 12 1
Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung

pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta. Deteksi Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
dini flu burung harus dapat dilakukan oleh petugas kesehatan
sehingga tatalaksana flu burung khususnya pemberian anti 1. Subdit Pengendalian Zoonosis
virus oseltamivir dapat segera diberikan dalam waktu atau Telp / Faks : 021-4266270
kurang dari 48 jam sejak kasus suspek mulai sakit (onset), Email : subditzoonosis@yahoo.com
sebagai upaya untuk menurunkan angka fatalitas kasus.
Deteksi dini dapat dimulai dari penemuan kasus suspek 2. Balitbangkes (Laboratoriuam Rujukan
pada manusia dengan gejala serupa influenza (influenza like Nasional Flu Burung)
illness/ILI) dan anamnesa terpapar faktor risiko kontak langsung Telp : 021-42887606
dengan unggas, unggas sakit atau mati atau berada di
lingkungan unggas tersebut. Adanya informasi kasus avian 3. Subdit Bina Yankes Rumah Sakit Rujukan
influenza pada unggas Dinas Peternakan atau Dinas yang dan Fasilitas Kesehatan Lain
bertanggung jawab bidang peternakan segera dapat
disampaikan kepada Dinas Kesehatan dan atau ke petugas
Telp / Faks : 021-5279487
kesehatan setempat untuk dilakukan surveilans pada Email : subditkhusus2011@yahoo.com
masyarakat sekitar begitu juga sebaliknya. 4. Pusat Komunikasi Publik Kemenkes RI
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih Telp : 021-52907416-19
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas perhatian, Faks : 021-52921669
bantuan dan masukan serta kontribusi dalam penyusunan Call center : 021-30413700
buku ini. Akhirnya saya mengharapkan semoga buku ini dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam pengendalian flu Email : puskom.publik@yahoo.co.id
burung. Semoga Allah SWT memberkati dan meridhoi upaya info@puskom.depkes.go.id
kita.
kontak@puskom.depkes.go.id
Jakarta, Oktober 2013
Untuk Sektor Peternakan dapat menghubungi:
Direktur Jenderal PP dan PL
Kementerian Kesehatan Unit Pengendali Penyakit Avian Influenza
(UPPAI)
SMS / Call Center : 08118301001
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama Website : www.ditjennak.deptan.go.id

ii 15

Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung

3 kasus di Bangladesh, dan 5 kasus di 2. Mencermati dan mewaspadai terhadap 5. Pembatasan lalu lintas ternak itik dan
China (2 diantaranya berasal dari perdagangan unggas yang terjadi antar produknya dari peternakan dilakukan di
Hongkong). Sebanyak 3 kasus yang daerah di wilayah setempat. daerah dimana terjadi peningkatan kasus
meninggal berasal dari China. 3. Melakukan surveilans aktif dan intensif Avian Influenza (AI) oleh Dinas
terhadap semua kontak dekat (closed- yang bertanggung jawab di bidang
Virus H5N1 clade 2.3 pada unggas
contact) unggas sakit atau mati. peternakan, serta pengawasan lalu lintas
telah dilaporkan di Negara Iran, Nepal, di tempat-tempat pengeluaran dan
4. Jika ada penemuan itik, bebek, entok
India, Bangladesh, Bhutan, China, dan unggas air lainnya yang sakit atau pemasukan oleh pihak Karantina Hewan,
Vietnam, Jepang, Rusia, Indonesia serta mati mendadak segera melaporkan ke dengan mengacu pada SOP
beberapa negara lainnya. Dinas Peternakan terdekat atau pemuka Pengendalian AI Tahun 2010. Lalu lintas
Di Indonesia, dari tahun 2005 – masyarakat (Kepala Desa/Lurah, Ketua itik hidup dari daerah tertular kasus AI
Oktober 2013, dilaporkan terjadi 194 RT/RW dan tokoh masyarakat lainnya). dipersyaratkan dengan kelengkapan hasil
F. TATALAKSANA PENGENDALIAN FLU uji laboratorium PCR negatif.
kasus dengan 162 kematian Flu Burung
BURUNG 6. Meningkatkan kewaspadaan di daerah
(H5N1) clade 2.1.2 yang tersebar di 15 perbatasan melalui kantor kesehatan
Provinsi dan 58 Kab/Kota. Terdapat Petugas kesehatan di pelayanan
pelabuhan.
kesehatan baik pemerintah maupun swasta,
kecenderungan penurunan drastis kasus 7. Memperkuat kemampuan laboratorium
jika menemukan pasien dengan gejala
FB pada manusia yaitu 55 kasus pada baik di Pusat maupun Regional
penyakit serupa Influenza (Influenza Like
tahun 2006 menjadi 9 kasus pada tahun (laboratorium pelaksana), untuk deteksi
Illness/ILI) disertai adanya kontak/berada di dini dan menegakkan diagnosis serta
2012. Dari bulan Juni 2005 sampai sekitar area dengan unggas sakit/mati analisis tipe dan sub tipe virusnya.
dengan Oktober 2013 belum ditemukan mendadak dalam waktu 7 hari sebelum sakit 8. Meningkatkan pengawasan terhadap
kasus Flu Burung pada manusia dengan (Suspek Flu Burung), agar segera melapor penumpang dengan gejala influenza like
clade 2.3. ke (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota). illness (ILI) termasuk di setiap
bandara/pelabuhan.

2 11 13
Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung

5. Segera melaporkan bila menemukan 2. Influenza (Flu) B. GEJALA KLINIS FLU BURUNG PADA b. Virus Influenza tipe B
itik/unggas yang sakit atau mati Influenza adalah penyakit pernapasan MANUSIA Biasanya tipe virus ini hanya
mendadak ke Dinas Peternakan atau yang dapat menular disebabkan oleh Secara umum gejala klinis Flu Burung (H5N1 menginfeksi manusia dan virus ini
dinas yang bertanggung jawab terhadap virus influenza. Penyakit tersebut dapat clade 2.1, H7N9), adalah: tidak mempunyai subtipe seperti virus
peternakan dan Puskeswan setempat. menimbulkan gejala yang ringan sampai 1. Demam/panas tinggi 38 °C influenza tipe A.
6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan berat bahkan kematian. Terdapat 3 tipe 2. Batuk
Sehat (PHBS) dalam keluarga dengan virus influenza yaitu tipe A, B dan C. 3. Sakit tenggorok c. Virus Influenza tipe C
salah satunya selalu mencuci tangan a. Virus Influenza tipe A 4. Pilek Virus ini biasanya hanya
menggunakan sabun dengan cara yang - Virus ini dapat menginfeksi 5. Sakit kepala menyebabkan sakit ringan pada
benar sesuai pedoman. manusia maupun hewan. 6. Sesak nafas manusia dan tidak menimbulkan
7. Memasak itik/unggas dan atau produknya - Virus ini dapat mempunyai banyak 7. Dapat disertai diare epidemi maupun pandemi.
sampai benar-benar matang. subtipe berdasarkan variasi 2
protein yaitu hemaglutinin (HA) Gejala klinis Flu Burung clade 2.3, seperti
8. Datang/lapor ke fasilitas kesehatan Genetika virus influenza dapat dibagi
dan neuromidase (NA). yang ditemukan di China antara lain:
(Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit) menjadi beberapa clade dan subclade.
- Protein HA mempunyai 17 jenis 1. Demam tinggi
terdekat jika ada anggota masyarakat Pada virus flu burung (H5N1) di Indonesia
subtipe sedangkan protein NA 2. Batuk
atau pasien dengan gejala-gejala Flu mempunyai 10 jenis subtipe. 3. Pilek saat ini terdapat dua clade yaitu clade 2
Burung seperti tersebut diatas. - Kombinasi jenis protein ini dapat 4. Sesak nafas dan clade 3. Virus flu burung H5N1
menghasilkan banyak variasi termasuk dalam High Pathogenic Avian
E. KEWASPADAAN DINI DALAM RANGKA subtipe virus influenza A seperti C. PENULARAN FLU BURUNG (H5N1 Influenza (HPAI) yang banyak
PENGENDALIAN FLU BURUNG H1N1, H3N2, H5N1, H7N9 dst. CLADE 2.3 SUBCLADE 2.3.2) menyebabkan kematian di dunia
1. Mengikuti secara cermat setiap unggas - Virus influenza tipe A dibagi Di Indonesia belum dilaporkan kasus Flu termasuk di Indonesia. Kasus konfirmasi
sakit, terjadinya kematian unggas, menjadi dua kategori yaitu High Burung pada manusia dengan clade 2.3, flu burung pada manusia di Indonesia
terutama jenis unggas air dalam jumlah Pathogenic Avian Influenza sehingga sampai saat ini penularan terjadi saat ini tergolong dalam virus influenza
besar di wilayah setempat. (HPAI) dan Low Pathogenic Avian dari unggas ke unggas . A subtype H5N1 clade 2.1.3. Pada
Influenza (LPAI). unggas menurut informasi dari
10 3 8 5

Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung
Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung

Dirjen Peternakan dan Kesehatan (mild symptoms) atau disebut Low Pembagian ini berdasarkan D. P E N C E G A H A N D A L A M R A N G K A
Hewan, Kementerian Pertanian serta Pathogenic Avian Influenza (LPAI). Hal ini kemampuan virus menyebabkan PENGENDALIAN FLU BURUNG
pemeriksaan laboratorium veteriner oleh berbeda dengan virus H5N1 yang bersifat gejala sakit ringan, berat bahkan Terkait dengan ditemukannya kasus
BBV Wates dan BalitVet, telah ganas pada unggas dan menimbulkan kematian. Infeksi pada unggas Avian Influenza subtipe H5N1 dengan clade
teridentifikasi virus H5N1 dengan clade kematian unggas yang mendadak, mudah dengan LPAI hanya menyebabkan 2.3 subclade 2.3.2 pada itik, maka untuk
2.3 subclade 2.3.2 yang mengakibatkan menular pada unggas dan berdampak sakit ringan dan tidak menimbulkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap
memberikan kerugian besar pada aspek kemungkinan penularannya kepada manusia
kematian pada unggas. Adapun gejala kematian, bahkan kadang tidak
ekonomi. melalui langkah-langkah sebagai berikut:
pada unggas yang terserang virus H5N1 menimbulkan gejala. Sedangkan 1. Sedapat mungkin menghindari kontak
Pada manusia, virus flu burung H7N9 ini
dengan clade 2.3 subclade 2.3.2 sebagai pada HPAI dapat menyebabkan sakit langsung dengan itik dan atau produknya
bersifat patogen dan menimbulkan gejala
berikut: awal seperti influenza, adanya demam,batuk- berat dengan kematian yang tinggi. (daging, telur, kotoran), terutama
a. Tortikolis (leher terputar) batuk disertai dengan gangguan pernafasan/ Infeksi HPAI dapat menyebabkan itik/unggas lain yang sedang sakit/mati.
b. Kejang-kejang sesak nafas, pnemonia dan dapat kerusakan organ berganda pada 2. Bila terpaksa harus kontak dengan
c. Inkoordinasi menimbulkan kematian. Gejala klinis ayam dan biasanya menyebabkan itik/unggas lain dan atau produknya maka
d. Sulit berdiri menyerupai kasus flu burung yang kematian yang tinggi dalam waktu 48 diusahakan selalu menggunakan Alat
e. Selaput mata keputihan disebabkan oleh H5N1, perbedaannya jam. Sebaliknya pada bebek/itik yang Pelindung Diri/APD (masker, sarung
adalah subtipe virus penyebabnya yang terinfeksi biasanya tidak menimbulkan tangan, kacamata, sepatu booth).
Pada tanggal 1 April 2013, Badan Kesehatan dapat diketahui melalui pemeriksaan gejala penyakit. Sedangkan 3. Mengisolasi serta tidak memelihara
Dunia (WHO) melalui situs www.who.int laboratorium. Sampai saat ini belum terbukti penularan virus flu burung yang hanya itik/unggas lain bersama dengan ayam
adanya penularan dari manusia ke manusia. atau unggas lainnya berada dalam 1
menyatakan laporan adanya 3 kasus terbatas antar unggas atau dapat
Menurut WHO sampai Agustus 2013 jumlah kandang.
konfirmasi virus Influenza A (H7N9) di China. kasus kumulatif Flu Burung H7N9 sebanyak menularkan pada unggas serta 4. Pemeliharaan unggas lain (ayam) dan
Sebelum kejadian di China ini, tidak pernah 135 kasus, 44 kasus diantaranya meninggal, manusia tergantung pada jenis itik kandangnya harus berjarak sekitar
ditemukan H7N9 pada manusia di dunia. sehingga angka fatalitas kasus (CFR) subtipe virus influenza. Influenza tipe 25 meter dari rumah tempat tinggal.
Pada unggas, virus Avian Influenza A(H7N9) sebesar 32,30%. Sampai bulan Oktober A dapat menimbulkan epidemi/wabah Kandang dibersihkan secara berkala
tidak ganas, tidak memberikan gejala sakit 2013 virus Avian Influenza subtipe H7N9 dan pandemi/wabah di banyak dengan menggunakan desinfektan dan
(asimtomatik) atau gejala sangat ringan belum ditemukan pada manusia di Indonesia. negara. petugas pembersih menggunakan APD.
6 7 4 9

Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung Buku Saku Flu Burung
BUKU SAKU BUKU SAKU
FLU BURUNG FLU BURUNG

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2013 TAHUN 2013

BUKU SAKU BUKU SAKU


FLU BURUNG FLU BURUNG

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I. KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENYAKIT
DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2013 TAHUN 2013

Anda mungkin juga menyukai