DEFINISI :

PENENTUAN STATUS GIZI YANG

MENGGUNAKAN DATA-DATA SEKUNDER
YANG MEMPUNYAI PENGARUH TIDAK
LANGSUNG TERHADAP STATUS GIZI
SEHINGGA DAPAT MENUNJANG DATA
PRIMER

 Data

statistik vital
Data Ekologi
Ketersediaan Pangan

MELIPUTI :
1. ANGKA KESAKITAN
2. ANGKA KEMATIAN
(KEDUANYA UNTUK BERBAGAI
PENYAKIT INFEKSI)
3. UMUR HARAPAN HIDUP

 ANGKA

KEMATIAN SPESIFIK MENURUT

UMUR

ANGKA KEMATIAN SPESIFIK MENURUT

PENYEBAB KEMATIAN

AGE MORTALITY RATE 2-5 BULAN

(BERI-BERI)

-AGE MORTALITY RATE 1-4 TAHUN

SUDAH LAMA DIGUNAKAN SBG

INDIKATOR PREVALENSI IMR
IMR NEGARA BERKEMBANG 10 KALI
DARI NEGARA MAJU
KEMATIAN ANAK 1-4 TAHUN 30-50
KALI PADA NEGARA BERKEMBANG
DIBANDING NEGARA MAJU
SHG MJD PERTIMBANGAN ANGKA
KEMATIAN ANAK 1-4 TH LEBIH
PENTING SBG INDIKATOR MALNUTRISI
DRPD IMR

HAL INI DISEBABKAN :

1. ANAK UMUR 1-4 TH LEBIH MUDAH
TERSERANG INFEKSI TERMASUK
PARASIT SHG MENGGANGGU
PERTUMBUHAN
2. BANYAK KEMATIAN AKIBAT
KEKURANGAN VIT A PADA USIA INI

Diperoleh dari
1. Catatan angka kematian dan kelahiran
(pada negara berkembang catatan ini
kurang lengkap)
2. Data Sensus
Kelemahannya :
- Cara pengumpulan data kurang valid
- Data survey dari tingkat desa

HARUS ADA CATATAN MENGENAI PREVALENSI

MALNUTRISI
- CATATAN INI TENTANG PENYEBAB KEMATIAN
:
1. APAKAH KEKURANGAN VIT A (BITOT SPOT)
2. APAKAH KURANG PROTEIN (KWSHIORKOR)
3. APAKAH KARENA MARASMUS ATAU
KOMBINASI DG PENYAKIT INFEKSI
(INFORMASI DIDAPAT DARI ANGKA
KESAKITAN)

 DIARE
TBC
CAMPAK
BATUK

REJAN
APABILA PENYAKIT TSB
PREVALENSINYA TINGGI STATUS
GIZI DIDAERAH TSB BURUK