Avenza Maps merupakan aplikasi pemetaan berbasis Android yang dapat kita
unduh secara gratis dari ponsel. Penggunaannya secara offline mempermudah
seseorang yang akan melakukan pemetaan di kavling yang tidak memiliki sinyal.
Selain itu juga kita dapat dengan mudah mengkustomisasi peta dalam bentuk pdf
dan langsung mengisi informasi secara lengkap berupa foto dan deskripsi di setiap
singkapan. Namun perlu diketahui aplikasi ini merupakan aplikasi yang boros
baterai walaupun begitu aplikasi ini sangat membantu dan mempermudah seorang
geologist dalam melakukan pemetaan.
4. Masih pada menu “Add Placemark” pada menu ini kalian dapat
langsung memasukkan data berupa foto stopsite dan deskripsinya.
dan juag koordinat titik tersebuat dan waktu pengambilan datanya.
Kalau sudah selesai klik symbol ceklist di kanan atas. Maka akan
muncul pin yang menandai titik yang kita plot.
3. Setelah itu beri nama file yang akan di export. Kemudian ganti
format export menjadi csv, selain csv bias juga disimpan dalam
2. Selanjutnya buat garis sayatan. Caranya klik Catalog > klik kanan folder
tempat menyimpan data > New > Shapefile…
3. Create New Shapefile > Ganti nama menjadi sayatan > Ganti feature type
menjadi Polyline > Ganti menjadi format UTM > Ok
4. Lalu klik editor > Start editing. Pada Create Feature klik sayatan >
Construction tools diganti Line.
5. Saat membuat garis sayatan caranya, klik satu kali – lepas – tarik garis –
klik 2x, sehingga muncul garis biru penanda sayatan. Setelah itu stop
editing.
6. Kemudian klik 3D analyst > grapth data > pilih lokasi penyimpanan >
interpolation > linier > user specified distance diganti menjadi 0,0001 >
apply > OK
7. Selanjutnya klik “interpolate line” buat garis sesuai dengan sayatan tadi
sudah dibuat. Lalu klik “profile graph” untuk menapilkan hasil sayatan
dalam bentuk grafik.
8. Kemudian klik “Catalog” refresh folder awal tadi, maka muncul file
“PG1”. Folder PG1 ditarik pada “Table of content” di sebelah kiri layar.
9. Klik kanan pada folder “PG1” > Open atribut table > table option > export
> pilih lokasi penyimpanan >ganti format menjadi txt.
10. Lalu klik kanan pada grafik tadi klik advanced properties > data > simbol
copy > buka Excel kemudian paste data tadi dari kolom pertama > hapus
kolom (Index) dan geser sisanya menjadi pertama > save data tadi dengan
type Excel 97-2003 workbook.
8. Klik add data pada bar diatas kemudian pilih file Excel yang sudah dibuat
tadi kemudian double klik pilih Sheet1$ > klik add.
9. Kemudian pada bar sebelah kanan akan ada file Excel tadi, klik kanan pada
Sheet1$ > pilih Display XY Data > ubah Y field menjadi Graphif profile 1,
klik Ok > secara otomatis akan bergabung dengan file kontur di awal. Klik
kanan pada Sheet1$ Event > Data > Export data, kemudian pilih lokasi
penyimpanan data > klik Ok. Tunggu sampai selesai kemudian Yes. Sheet1$
Event kemudian dihapus.
10. Klik kanan shapefile yang baru dibuat tadi > Zoom to layer, sehingga akan
keluar penampang. Editor > start Editing, pilih shapefile baru tadi > klik ok.
Pada Arctoolbox pilih Data management tool > Feature > Point to line, lalu
pilih shp koordiat tadi dan tunggu prosesnya sampai selesai.
11. Klik tab view > Data frame prperties > Grid > New Grid kemudian next
terus sampai ke halaman awal data frame prpersties. Lalu klik properties >
pada menu label, label axes check left dan right dan vertical label juga sama
left dan right, klik Ok. Selesai.
1. Unduh tabulasi data, simpan di folder lalu buka Arcmap. Klik “connect
to folder” pilih folder dimana kita menyimpan file tabulasi data tadi.
Lalu import file tadi caranya klik File > add data > Add XY Data, pilih
file Excel tadi lalu atur koordinat sistemnya > Ok. Maka akan muncul
titik-titik.
2. Kemudian kita konversikan data excel tadi menjadi data Shp. Caranya
klik kanan pada layer > Data > Export data, kemudian pilih lokasi
penyimpanan output > Ok.
3. Selanjutnya kita akan memberikan simbol litologi berupa strike dan dip
pada titik tadi, caranya klik kanan pada layer shp > Properties > Symbology
> Categories, untuk Value field pilih Kedudukan lalu Add values.
5. Kemudian klik Advanced > Rotation, lalu pilih Strike, Rotation style
nya diganti Geographic, lalu klik ok lalu apply.
7. Selanjutnya pada Label Field pilih Dip dan klik Placement Properties.
Rotation Fieldnya diganti Geographic.
8. Kemudian klik Label Styles > Properties > Symbol Properties > Atur
sesuai pada gambar dibawah kemudian klik OK.
9. Kemudian klik OK pada setiap table yang tersisa. Maka hasil plottingan
strike dip sperti dibawah ini.