Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA

PENYULUHAN
PENCEGAHAN PENULARAN HIV
DARI IBU KE ANAK

OLEH :
KELOMPOK 3
Irtanty Nur Rachmatika NPM. 1506778911
Komang Yogi Triana NPM. 1506778924
Roro Lintang Suryani NPM. 1506707646

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia


Program Studi Magister Ilmu Keperawatan
Kekhususan Keperawatan Anak
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK”

Satuan Acara Pendidikan Kesehatan


Topik : Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2016
Waktu : 20 menit
Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Beji
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Puskesmas Beji
Sub Topik : 1. Pengertian HIV
2. Cara penularan HIV dari ibu ke bayi
3. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi
4. Pemberian makanan pada bayi dengan ibu yang
mengidap HIV.

A. TUJUAN
1) Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan dapat
memahami pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak.
2) Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan peserta penyuluhan dapat menjelaskan :
a. Pengertian HIV
b. Cara penularan HIV dari ibu ke bayi
c. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi
d. Pemberian makanan pada bayi dengan ibu yang mengidap HIV.

B. PESERTA PENYULUHAN
Pasien dan Keluarga Pasien yang datang ke Puskesmas Beji.

C. LATAR BELAKANG
Masalah infeksi HIV dan rantai penularannya merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia yang memerlukan perhatian serius dan
dapat menjadi penyebab utama penyakit dan kematian di kalangan perempuan
dan anak-anak. Dalam suatu publikasi rekomendasi WHO maupun UNAIDS
tahun 2010 bahwa terdapat 33,4 juta orang dengan HIV/AIDS di seluruh
dunia, diantaranya 15,7 juta (47%) perempuan dan 2,1 juta anak-anak berusia
kurang dari 15 tahun. Secara global, HIV merupakan penyebab utama
kematian perempuan yang masih berusia reproduksi. Sepanjang usia
reproduksi aktif, perempuan HIV positif secara potensial memiliki risiko
untuk menularkan HIV kepada bayi berikutnya jika hamil kembali. Penularan
HIV dari ibu ke bayi merupakan akhir dari rantai penularan yang umumnya
didapat dari seorang laki-laki HIV positif. Jumlah masyarakat yang hidup
dengan HIV positif di dunia telah meningkat dari sekitar 8 juta jiwa pada
tahun 1990 sampai dengan 33 juta pada tahun 2010, dan angka ini masih terus
bertambah. Selama tahun 2008 terdapat 1,4 juta perempuan dengan HIV
positif melahirkan di negara berkembang dan terjadi 430,000 bayi terinfeksi
HIV, 90% di antaranya berasal dari penularan ibu ke bayi (mother-to-child
transmission/MTCT). Tanpa pengobatan, sekitar setengah dari jumlah anak
yang terinfeksi akan meninggal sebelum usia 2 tahun. Tanpa intervensi, risiko
MTCT berkisar antara 20%-45% sedangkan dengan intervensi spesifik risiko
MTCT dapat berkurang hingga 2% pada populasi ibu yang tidak menyusui
dan hingga 5% pada populasi ibu menyusui. Di Indonesia, hingga akhir tahun
2009, jumlah masyarakat dengan HIV dilaporkan sekitar 24,000 kasus.
Penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dicegah dengan program PMTCT. Di
negara maju, risiko seorang bayi tertular HIV dari ibunya sekitar < 2%, hal ini
karena tersedianya layanan optimal untuk pencegahan penularan HIV dari ibu
ke bayi. Tetapi di negara berkembang atau negara miskin dengan akses
intervensi minimal, risiko penularan meningkat menjadi antara 25%–45%.
Masyarakat sering beranggapan bahwa bayi yang dilahirkan oleh ibu HIV
positif pasti akan terinfeksi virus HIV. Pada kenyataannya, 60%–75% anak
tersebut tidak terinfeksi walaupun tidak ada intervensi apapun. Penyebaran
MTCT HIV dapat terjadi 5% pada saat dalam kandungan, 15% pada saat
persalinan, dan 10% melalui pemberian ASI. Berdasarkan hal tersebut,
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai PMTCT perlu dilakukan
untuk mengurangi risiko penularan ibu ke bayi serta meningkatkan kesadaran
ibu hamil untuk memeriksakan status HIV-nya sebelum melahirkan.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan:
 Moderator mengucapkan
salam  Doa bersama
 Doa bersama  Memperhatikan
 Melakukan perkenalan diri pengarahan dari
panitia moderator
 Menyampaikan maksud dan  Peserta menjawab
tujuan pertanyaan penyaji
 Mengadakan kontrak waktu
 Penyaji mengidentifikasi
pengetahuan peserta
2. 10 Pelaksanaan:
menit  Menjelaskan tentang  Peserta mendengarkan
pengertian HIV. penjelasan penyaji
 Menjelaskan cara penularan
HIV ibu ke bayi
 Menjelaskan tentang
pencegahan penularan HIV
dari ibu ke bayi
 Menjelaskan cara
memberikan makanan
kepada bayi dengan ibu
dengan HIV
3 7 menit Evaluasi:
 Moderator mempersilakan  Peserta diperbolehkan
peserta untuk bertanya mengajukan pertanyaan
 Penyaji menjawab terkait materi yang
pertanyaan dari peserta disampaikan penyaji
 Penyaji memberikan  Peserta menjawab
pertanyaan kepada peserta pertanyaan dari penyaji
untuk mengevaluasi sesuai kemampuan
peserta
4 1 menit Terminasi:
 M  Doa bersama
engakhiri kontrak
 D
oa bersama
 S
alam penutup
Jumlah 20 menit
E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

F. MEDIA
 Power point
 Leaflet.

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Penyuluh : Roro Lintang Suryani
Moderator : Komang Yogi Triana
Fasilitator : Irtanty Nur Rachmatika

H. SETTING TEMPAT

1 2

4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
3 4 4

Keterangan gambar:

1. Penyuluh

2. Moderator

3. Fasilitator

4. Peserta

I. EVALUASI ( Rencana Evaluasi )


1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan tiga hari sebelum kegiatan dengan
melakukan kontrak sebelumnya dengan keluarga dan informasi
kepengurusan dua hari sebelum kegiatan. Sarana prasarana seperti
leaflet, power point, dan materi penyuluhan disiapkan sehari sebelum
pelaksanaan.

2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 60% dari jumlah
total peserta
c. Peserta yang aktif bertanya 30%
dari total peserta.

3. Evaluasi Hasil
Perwakilan peserta penyuluhan mampu menjelaskan :
1. Pengertian HIV
2. Cara penularan HIV dari ibu ke bayi
3. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi
4. Pemberian makanan pada bayi dengan ibu yang mengidap HIV.

Anda mungkin juga menyukai