Oleh :
Oleh :
Oleh :
Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Geoinformatika Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Pada tanggal 17 Maret 2013 s/d 17 Mei 2013 mengikuti program Praktek
Kerja Lapang (PKL) di PT. Nala Palma Cadudasa (NPC) sebuah perusahaan
perkebunan kelapa sawit, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya Geoinformatika pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri
Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur berkat rahmat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat, nikmat, taufik serta hidayah-Nya, maka penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.
Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapat sebutan Ahli
Madya.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan ucapan terima kasih
setulus hati kepada :
1. Ayah, Ibu dan keluarga yang senantiasa berdoa untuk keberhasilan karya
ilmiah penulis.
2. Bapak Yulianto S.Kom., M.MT selaku dosen pembimbing.
3. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Penguji I dan Ketua Jurusan Manajemen
Pertanian.
4. Bapak Ir. Andi Yusuf, MP selaku Penguji II.
5. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Geoinformatika.
6. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku direktur Politeknik Pertaninan Negeri
Samarinda.
7. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Geoinformatika.
Penulis,
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
ABSTRAK .......................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... viii
BAB. I. PENDAHULUAN ................................................................. 1
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Keadaan Umum BM ...................................................... 3
B. AutoCad 2004 ............................................................... 5
C. Total Station ................................................................. 6
D. Dasar Teori Poligon ....................................................... 11
E. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ....................... 12
BAB. III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................ 15
B. Alat dan Bahan ............................................................. 15
C. Prosedur Kerja ............................................................. 16
D. Pengolahan Data .......................................................... 19
BAB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .............................................................................. 26
B. Pembahasan ................................................................ 28
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................... 32
B. Saran ............................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Lampiran
Lampiran
Benchmark (BM) merupakan sebuah titik acuan atau titik ikat yang
memiliki nilai koordinat yang fixed (memiliki nilai yang dapat dipercaya) dalam
suatu pengukuran yang biasanya berupa patok yang tidak dapat di ubah
4 buah Benchmark (BM) telah memiliki nilai koordinat yang fixed dan 1
Benchmark (BM) yang belum memiliki nilai fixed. 4 Benchmark telah memiliki
terletak di depan ujung kiri dari gedung kuning GI. AZ GI terletak di sebelah
sebelah kanan dari gedung kantor jurusan manajemen pertanian. Pada BM GI,
Manajemen Pertanian (MH) diberi tanda dengan patok yang terbuat dari kayu
ulin dan diberi cat berwarna biru. Untuk AZ GI diberi patok yang terbuat dari kayu
memiliki nilai yang fixed. Penelitian ini menggunakan metode penurunan nilai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
lapangan. Benchmark memiliki fungsi penting pada kegiatan survei, yaitu sebagai
titik ikat atau titik kontrol yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem
koordinat global.
posisi dengan teknologi dari Global Positioning System (GPS) yang memiliki
dengan area situasi, merupakan bagian dari layanan kepada konsumen. Dengan
jalan dan jembatan berupa benchmark (BM), patok CP (concrete point) dan patok
kayu pengukuran. Bench mark (BM) di pasang di sepanjang ruas jalan yang di
ukur pada setiap interval jarak ± 1 Km. Di setiap pemasangan BM harus disertai
kanan jalan searah dengan jalur pengukuran dengan posisi saling tampak satu
sama lain.
lurus dan datar serta setiap 25 m pada jalur yang berbelok / perbukitan pada sisi
jalan yang sama. Pada daerah tertentu yang tidak bisa di pasang patok kayu bisa
diganti dengan pemasangan paku payung dengan di tandai cat sekitarnya dan di
arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain. Format data asli AutoCAD,
DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan
(interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standar data CAD. Akhir-
akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan
AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk
Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi
3 dimensi dari tembok, pintu, jendela, dengan data yang lebih cerdas
seperti gambar garis dan lingkaran saja. Data bisa diprogram untuk menampilkan
produk arsitektural secara spesifik yang dijual dipasaran lengkap dengan harga
dan merek obyek tersebut. Contoh lainnya adalah AutoCAD Mechanical untuk
insinyur teknik mesin, AutoCAD Electrical untuk insinyur teknik elektro, AutoCAD
Civil 3D (untuk insinyur teknik sipil), dan AutoCAD Map 3D (peta) (Aminulloh,
2012).
6
dua dan tiga dimensi atau lebih dikenali sebagai (Computer-aided drafting and
design program) (CAD). Program ini dapat digunakan dalam semua bidang kerja
seperti bidang Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua
khusus di samping segala informasi di dalam ukuran yang bisa digunakan dalam
bentuk laporan, Penilaian Bahan, fungsi sederhana dan bentuk numerial dan
sebagainya. Dengan bantuan sistem ini dapat menghasilkan sesuatu kerja pada
tahap keahlian dan yang tinggi ketepatan di samping menghemat waktu dengan
untuk keperluan grafik yang lain melalui beberapa format seperti DXF (Data
C. Total Station
Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu
unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa
menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi.
Total Station juga merupakan salah satu instrumen elektronik atau optik
yang digunakan dalam survei modern. Total station adalah theodolit elektronik
7
(transit) yang terintegrasi dengan meter jarak elektronik (EDM) untuk membaca
Gambar
G 2. Total Station NPL-632
8
Illumation
Display Mode Menu
Tombol Power
Input
Tombol
Tombol
Tombol
Tombol Pengukuran Sudut
Tombol Pengaturan Display
station:
Numeric
: O-S, untuk melakukan pengkuran off set, atau input angka 9, atau huruf
G, H, I
: PROGRAM, untuk masuk menu program atau input angka 4, atau huruf
J, K, L
3 atau huruf Y, Z
: HOT KEY, untuk masuk ke menu HT, Suhu dan tekanan, Target
1. Total Station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak (EDM) yang
2. Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi dll) di
Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini tergantung tipe
total stationnya.
10
3. Untuk tipe “high end”nya ada yang dilengkapi motor penggerak, dan
otomatis (prisma).
dan Vertikal, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dan lain-lain. Hingga data
5. Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari theodolite
6. Alat baru dilengkapi Laser Plummet, sangat praktis dan Reflector-less EDM
7. Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta dengan
sudut horisontal ataupun vertikal hanya saja bedanya total station tidak serumit
saja. Hal lainya mungkin kita sering mendengar benang atas, benang tengah,
dan benang bawah pada theodolit yang berguna untuk mencari jarak optis, beda
halnya dengan Total Station yang sudah dilengkapi dengan EDM pengukur jarak,
perbedaan yang lain terdapat pada record yang terdapat di Total Station yang
penggunaan pada Theodolite hanya saja kita perlu mengerti fungsi tombol
tombol tambahan dari Total Station tersebut yang setiap merk berbeda beda.
(Nugroho, 2010).
11
dasar, titik-titik poligon tersebut harus diketahui atau ditentukan posisi atau
koordinatnya.
2) Poligon terikat sepihak adalah poligon yang salah satu titik ujungnya
1) Poligon Terbuka adalah poligon yang ujungnya tidak saling bertemu satu
2) Poligon tertutup: poligon yang ujungnya saling bertemu (titik awal dan titik
3) Poligon cabang: poligon yang merupakan cabang dari poligon yang lain.
poligon utama.
12
yang berarti poly : banyak dan gon (gone) : titik. Yang di maksud disini adalah
poligon yang digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik-
a. Poligon tertutup
Poligon memiliki beberapa jenis di pandang dari bentuk dan titik refrensi
(acuan) yang digunakan sebagai sistem koordinat dan kontrol kualitas dari
pengukuran poligon. Titik refrensi adalah titik yang mempunyai sebuah koordinat
yang dalam penghitungannya mengacu pada sebuah datum dan proyeksi peta,
mengacu pada dua hal tersebut (koordinat sementara), kalaupun hal itu di
terapkan dalam pengukuran poligon untuk area yang cukup luas tentu saja
tanggal 30 Juni 1995, maka secara resmi telah mandiri menjadi lembaga
13
pendidikan vokasi di Kalimantan Timur, dengan Porsi praktikum 60% dan teori
Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) yang ditempuh berkisar antara 110
Samarinda antara 1170 7’ 25.087” - 1170 7’ 30.495” BT dan 00 32’ 14.507” - 00 32’
15.225” LS. Luas wilayah ± 28,1 ha terdiri dari kantor administrasi, ruang kuliah,
(Anonim, 2013).
yaitu:
1. Manajemen Hutan
5. Geoinformatika
6. Manajemen Lingkungan
diantaranya adalah:
3. Perpustakaan.
14
4. Radio Kampus.
7. Asrama Mahasiswa
8. Kebun Contoh
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
meliputi penyusunan proposal yang dimulai pada tanggal 1 Maret 2013 sampai
data lapangan dilaksanakan dari tanggal 24 Mei 2013 Sampai 13 Juni 2013.
Pengolahan data dilakukan dari tanggal 15 Juni 2013 sampai tanggal 7 Juli 2013
dan penyusunan laporan karya ilmiah dikerjakan 9 Juli 2013 hingga tanggal 12
Agustus 2013.
2. Lokasi Penelitian
b. Aluminium Tripod
c. Prisma
e. Komputer / Laptop
f. Kamera digital
g. Flashdisk
16
2. Bahan
a. Buku catatan
b. Spidol
C. Prosedur Kerja
1. Persiapan Penelitian
Samarinda.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung baik dengan
b. Data sekunder
data primer. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah :
GPS Geodetik.
17
pengukuran sesi pertama dan juga pengukuran pada sesi kedua. Hal ini
dilakukan untuk dapat membandingkan data dari kedua sesi tersebut untuk
titik dari BM GI menuju BM Gerbang dibuat 4 titik bantu untuk mendapatkan nilai
jarak datar. Hal ini dilakukan karena dari BM GI menuju BM Gerbang tidak bisa
dilakukan sekali pengambilan titik karena jarak yang cukup jauh dan banyak
Biru dibuat 1 titik bantu dan pada BM Gedung Biru menuju BM GI dibuat 1 titik
bantu.
berikut :
a. Alat Total Station didirikan pada titik 2 (BM) dan lakukan centerin
ng dengan
Gamb
bar 5. Tampilan Setting Job
19
h. Setelah Job dibuat, tekan tombol 7(STN) pada alat total station kemudian
pilih menu Known. Pada tampilan display akan muncul tampilan untuk
memasukkan nama point, nilai koordinat (X,Y,Z) dan tinggi alat (HI / High
Istrumen).
i. Setelah koordinat te
empat berdiri alat dimasukkan, maka secara automatis
Gambar 7. Men
nu informasi Backsight
l. Putar teropong total station ke arah Foresight, bidik prisma lalu tekan MSR1
uk merekam data.
dan tekan Enter untu
titik 4. Kemudian me
emulai perekaman data.
(BM).
20
D. Pengolahan data
laptop. Sebelum melakukan pengolahan data, komputer atau laptop yang akan
digunakan alat total station NPL-632 (lihat gambar 2.) yang memiliki kemampuan
memindahkan data dengan menggunakan flashdisk. Data dari total station yang
1. Jalankan program transit dengan cara double klik pada icon atau
dengan cara klik start > All Program > TransIt. Maka akan muncul tampilan
seperti berikut.
Dengan cara klik file > Import Job maka akan muncul tampilan seperti berikut.
3. Ubah Data Format menjadi Nikon Raw, buka directories yang menyimpan
Job yang telah di download kemudian pilih job pada pilihan yang ada di
6. Pada tampilan sebelah kiri merupakan hasil dari pengukuran yang telah
(.DXF) dengan cara klik file > Eksport job maka akan muncul tampilan seperti
berikut.
untuk tempat penyimpanan data yang akan di eksport lalu klik OK.
Pada penelitian ini di butuhkan lebih dari satu sesi pengukuran. Hal ini
dikarenakan harus ada pembanding nilai koordinat untuk membuat nilai koordinat
BM yang fixed. Pada penelitian ini untuk sesi pertama menggunakan BM GI, BM
2. Klik File > Open kemudian pilih job yang telah di ubah formatnya menjadi
DXF.
3. Setelah terbuka, untuk sesi pertama buat garis terlebih dahulu untuk
membuat poligon dari titik-titik pengukuran dengan cara ketik L pada kolom
Command lalu tekan Enter kemudian klik pada titik awal pengukuran yaitu
4. Setelah garis poligon dibuat kemudian buat garis poligon lagi untuk
Piwulang)
5. Untuk sesi ke dua, buka job lain dan buat garis poligon dengan langkah yang
sama seperti langkah ke 3 kemudian klik pada titik awal pengukuran yaitu
Gerbang.
6. Untuk sesi kedua di buat juga garis poligon yang menghubungkan antar titik
BM.
7. Setelah ke dua sesi selesai di beri garis poligon untuk mengetahui nilai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
titik koordinat Easting, Northing dan Elevation yang ada di Politeknik Pertanian
poligon tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini dibagi
menjadi dua sesi pengukuran. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai
pembanding antara sesi satu dan sesi dua. Pada sesi satu, yaitu membuat
Biru (Sasana Piwulang) dan kembali lagi ke BM GI. Dari pengukuran sesi
pertama didapatkan data titik-titik koordinat seperti yang terlihat pada Tabel 2.
Data pengukuran lapangan sesi pertama dan kedua yang berupa titik
data jarak dari BM satu ke BM lainnya seperti yang ditampilkan pada Tabel 4 dan
Nama Point
No. Jarak (m)
I II
1 GI Gerbang 279.1703
2 Gerbang Gedung Biru 152.6913
3 Gedung Biru GI 126.9098
Σ 558.7714
28
Nama Point
No. Jarak (m)
I II
1 Gerbang Kantor MH 149.8448
2 Kantor MH Gedung Biru 179.6728
3 Gedung Biru Gerbang 152.6381
Σ 482.1557
B. Pembahasan
Negeri Samarinda memiliki 4 buah Benchmark (BM) yang telah memiliki nilai
yang fixed dan 1 buah Benchmark (BM) yang nilainya belum bisa dikatakan
linear jarak yang diperoleh dari alat Total Station dengan GPS. Dari hasil
lainnya dari alat Total Station terhadap nilai koordinat yang telah didapat
menggunakan GPS Geodetik. Nilai koordinat tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
maksimum selisih jarak datar alat Total Station terhadap nilai hasil pengukuran
jarak datar GPS Geodetik yaitu sebesar 0.2444 m terletak pada titik BM GI ke
minimum selisih jarak datar alat Total Station terhadap nilai hasil pengukuran
jarak datar GPS Geodetik sebesar 0.1074 m terletak pada titik BM Gerbang ke
analisa tersebut terdapat nilai yang selisih terhadap hasil akurasi jarak yang
ditetapkan. Hal ini dapat disebabkan pengukuran jarak dilakukan pada siang hari
sehingga dapat menimbulkan refraksi udara yang dapat mempengaruhi nivo dan
ƒβ = Σβ – (n-2) x 180°
ƒβ = -2” (detik)
ƒβ = Σβ – (n-2) x 180°
ƒβ = -1” (detik)
ƒx = Dx – Σd
Dx = X Akhir – X Awal
Dx = 0.000
ƒx = 0.000 – 0.012
ƒx = -0.012 m
ƒx = Dx – Σd
Dx = X Akhir – X Awal
Dx = 0.000
ƒx = 0.000 – 0.001
ƒx = -0.001 m
ƒy = Dy – Σd
Dy = Y Akhir – Y Awal
Dy = 0.000
ƒy = 0.000 – 0.004
ƒy = -0.004 m
ƒy = Dy – Σd
31
Dy = Y Akhir – Y Awal
Dy = 0.000
ƒy = 0.000 – (-0.016)
ƒy = 0.016 m
sesi kedua. BM Gedung Biru (Sasana Piwulang) yang belum memiliki nilai yang
pengukuran pada sesi kedua karena nilai koreksinya lebih kecil dibandingkan
(detik) dan memiliki nilai koreksi absis (ƒx) sebesar -0.001 m serta memiliki nilai
koreksi sebesar 0.016 m. Nilai-nilai koordinat BM yang telah memiliki nilai yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
poligonnya sebesar 1” (detik) dan memiliki nilai koreksi absis (ƒx) sebesar
pada pengukuran sesi pertama ini belum cukup untuk membuat nilai yang
B. Saran
dapat disarankan:
yang lain agar bisa membandingkan nilai yang didapat menggunakan Total
Station.
DAFTAR PUSTAKA
BM GI 0 0 0,000 84 43 15
TB1
TB2 274 36 4,282 18 34 36,490 177,991 177,846 92 18 34 -7,070 56,658 168,580 513704,775 9940741,099 80,333
TB1 0 0 0,000 87 41 55
TB2
TB3 174 49 13,146 13 23 49,636 50,290 50,290 90 6 6 -0,139 11,652 48,921 513716,427 9940790,020 80,194
TB2 0 0 0,000 89 55 7
TB3
TB4 147 52 18,707 341 16 8,342 60,851 60,849 90 30 43 -0,474 -19,540 57,626 513696,887 9940847,646 79,720
TB3 0 0 0,000 89 30 14
TB4
BM GATE 302 32 27,051 103 48 35,393 20,629 20,616 87 57 58 0,728 20,020 -4,921 513716,907 9940842,725 80,448
TB4 0 0 0,000 92 4 47
BM GATE
TB5 251 9 15,151 174 57 50,544 111,561 111,559 89 41 40 0,501 9,793 -111,129 513726,700 9940731,597 80,949
BM GATE 0 0 0,000 90 17 17
TB5
BM GB 223 20 43,772 218 18 34,315 50,977 50,974 90 38 13 -0,552 -31,599 -39,998 513695,101 9940691,599 80,397
TB5 0 0 0,000 89 22 46
BM GB
TB6 162 38 0,232 200 56 34,547 134,537 134,299 86 35 31 8,029 -48,003 -125,427 513647,097 9940566,172 88,426
BM GB 0 0 0,000 93 25 15
TB6
BM GI 59 47 0,422 80 43 34,969 16,232 16,225 88 20 35 0,515 16,013 2,615 513663,110 9940568,787 88,941
S 623,067 444,812
Lampiran 2.
Tabel 9. Hasil Pengukuran Sesi Kedua
HASIL PENGUKURAN
Beda
No Titik Horizontal Azimuth DM DD Vertikal
Tinggi ?X ?Y X Y Z
Titik Target (°) ( ") (") (°) (') (") (m) (m) (°) (") (') (m)
BM GATE 74 19 13,966 513716,909 9940842,725 80,448
TB1 194 44 55,344 89 4 9,310 27,478 27,179 81 32 15 4,004 27,175 0,441 513744,084 9940843,166 84,452
BM GATE 0 0 0,000 98 30 44
TB1
TB2 214 9 7,963 123 13 17,273 91,812 91,677 86 54 1 4,890 76,693 -50,228 513820,778 9940792,939 89,342
TB1 0 0 0,000 93 6 0
TB2
BM
114 30 1,719 34,775 34,673 85 36 7 2,782 31,551 -14,379 513852,329 9940778,560 92,124
OFFICE 171 16 44,446
TB2 0 0 0,000 94 25 39
BM OFFICE
TB3 351 10 51,906 285 40 53,625 40,399 40,259 94 46 55 -3,333 -38,760 10,882 513813,568 9940789,441 88,791
BM
0 0 0,000 85 14 53
OFFICE
TB3
TB4 144 44 18,604 250 25 12,229 77,001 76,589 95 55 43 -8,053 -72,161 -25,667 513741,408 9940763,775 80,738
TB3 0 0 0,000 84 5 30
TB4
BM GB 142 17 25,174 212 42 37,404 85,731 85,730 90 13 8 -0,337 -46,328 -72,134 513695,080 9940691,640 80,401
TB4 0 0 0,000 89 47 38
BM GB
TB5 347 58 53,914 20 41 31,317 48,244 48,243 89 45 13 0,328 17,046 45,131 513712,126 9940736,771 80,729
BM GB 0 0 0,000 90 18 14
TB5
TB6 157 33 21,068 358 14 52,386 103,757 103,754 90 29 10 -0,980 -3,172 103,705 513708,954 9940840,476 79,749
TB5 0 0 0,000 89 31 30
TB6
BM GATE 256 4 20,581 74 19 12,966 8,287 8,263 85 35 9 0,699 7,955 2,233 513716,909 9940842,709 80,4482
S 490,006 489,188
Lampiran 3.
Tabel 10. Perhitungan Koordinat Poligon Tertutup Sesi Pertama
PERHITUNGAN KOORDINAT POLIGON TERTUTUP
KOORDINAT
Sudut Ukuran (ß) Sudut Jurusan (a) Jarak (D) D SIN (a) Kx D COS (a) Ky
No. Titik No. Titik
X Y
º ' " º ' " meter meter meter meter meter
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
BM GI 513663,108 9940568,788 BM GI
283 58 32,207 15,448 -14,991 0,000 3,731 0,000
TB1 23 14 55,238 513648,117 9940572,519 TB1
18 34 36,490 177,846 56,658 -0,003 168,580 0,000
TB2 274 36 4,282 513704,771 9940741,099 TB2
13 23 49,636 50,290 11,652 -0,001 48,921 0,000
TB3 174 49 13,1459 513716,422 9940790,020 TB3
341 16 51,658 60,849 -19,528 -0,001 57,630 0,000
TB4 147 52 18,7065 513696,893 9940847,650 TB4
103 48 35,393 20,616 20,020 0,000 -4,921 0,000
BM GATE 302 32 27,0505 513716,913 9940842,729 BM GATE
174 57 52,544 111,559 9,792 -0,002 -111,129 0,000
TB5 251 9 15,151 513726,703 9940731,601 TB5
218 18 36,316 50,974 -31,599 -0,001 -39,997 0,000
BM GB 223 20 43,7718 513695,102 9940691,603 BM GB
200 56 36,547 134,299 -48,005 -0,003 -125,426 0,000
TB6 162 38 0,2315 513647,095 9940566,177 TB6
80 43 36,969 16,225 16,013 0,000 2,615 0,000
BM GI 59 47 0,4221 513663,108 9940568,788 BM GI
S 1615 297 178 638,106 0,012 0,012 0,004 0,004 0,000 0,000
Lampiran 4.
Tabel 11. Perhitungan Koordinat Poligon Tertutup Sesi Kedua
PERHITUNGAN KOORDINAT POLIGON TERTUTUP
KOORDINAT
Sudut Ukuran (ß) Sudut Jurusan (a) Jarak (D) D SIN (a) Kx D COS (a) Ky
No. Titik No. Titik
X Y
º ' " º ' " meter meter meter meter meter
1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
S 1976 235 299 516,367 0,001 0,001 -0,016 -0,016 0,000 0,000
40
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.